Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN EFEK PIJAT OKSITOSIN DAN PERAWATAN PAYUDARA

TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI KOTA PEKALONGAN

Miftachul Jannah 1, Dian Kusumawardani 2, Ana Setyowati 3


Email: itajannah88@yahoo.co.id
DIII Kebidanan AKBID Harapan Ibu Pekalongan
Jl. Sriwijaya No. 7 Pekalongan
Telp/Fax (0285)4416108

Abstrak

Masa nifas adalah periode penting seorang ibu yang disertai dengan penambahan tanggung
jawab baru, yaitu pemberian ASI kepada bayi yang dilahirkannya. Namun, masih banyak ibu yang
mengalami kesulitan dalam menyusui bayinya karena kurangnya produksi ASI. Perawatan payudara dan
pijat oksitosin diketahui dapat membantu ibu nifas mengatasi permasalahan produksi ASI. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan efek perawatan payudara dan pijat oksitosin terhadap produksi
ASI pada ibu nifas.
Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperiment dengan memberikan intervensi
perawatan payudara dan pijat oksitosin kepada 30 ibu nifas. hasil uji statistik Wilcoxon untuk data
perawatan payudara menunjukkan nilai p 0.001 dan uji statistik paired t-test untuk data pijat oksitosin
dengan nilai p 0.000. kedua hasil uji statistik menunjukkan adanya kesamaan peningkatan produksi ASI
setelah tindakan perawatan payudara dan pijat oksitosin pada ibu nifas.

Kata kunci: Perawatan Payudara, Pijat Oksitosin, Produksi ASI

1. Pendahuluan kontrasepsi, dan asupan nutrisi.


Masa nifas merupakan periode Perawatan payudara sebaiknya
penting dalam hidup seorang ibu dimana dilakukan segera setelah persalinan (1-2
pada masa nifas seorang ibu mengalami hari), harus dilakukan ibu secara rutin.
berbagai macam perasaan, antara lain Pemberian rangsangan pada otot-otot
bahagia karena berhasil mempunyai payudara akan membantu merangsang
anak, namun ada kalanya muncul hormon prolaktin untuk membantu
perasaan bingung dengan tanggung produksi air susu 2. Manfaat tindakan
jawabnya yang baru sehingga seorang perawatan payudara yaitu melancarkan
ibu sering mengalami kelelahan yang reflek pengeluaran ASI, meningkatkan
dapat mengakibatkan penurunan volume ASI, dan mencegah bendungan
produksi Air Susu Ibu (ASI).1 pada payudara 3
Penurunan produksi dan pengeluaran Pijat oksitosin juga dapat membantu
ASI pada hari-hari pertama setelah mengatasi ketidaklancaran produksi
melahirkan dapat disebabkan oleh ASI. Pijat oksitosin dilakukan pada
kurangnya rangsangan hormon prolaktin sepanjang tulang belakang (vertebrae)
dan oksitosin yang sangat berperan sampai tulang costae kelima-keenam.
dalam kelancaran produksi dan Efek dari pijat oksitosin itu sendiri bisa
pengeluaran ASI. Ibu nifas yang tidak dilihat reaksinya setelah 6-12 jam
mengetahui cara mengatasi penurunan pemijatan 4. Tindakan pijat oksitosin ini
produksi ASI, maka pemakaian susu dapat memberikan sensasi rileks pada
formula meningkat sebagai pengganti ibu dan melancarkan aliran saraf serta
ASI. 2 saluran ASI kedua payudara lancar 5.
Ada beberapa faktor yang dapat Selain itu, pijat oksitosin juga berguna
mempengaruhi kelancaran produksi dan dalam membantu rahim berkontraksi
pengeluaran ASI yaitu perawatan untuk mengurangi perdarahan ibu;
payudara frekuensi penyusuan, paritas, merangsang produksi hormon lain yang
stres, penyakit atau kesehatan ibu, dapat membuat ibu lebih rileks,
konsumsi rokok atau alkohol, pil

50
51

meningkatkan ambang nyeri, dan keefektifannya dalam meningkatkan


perasaan bahagia 6. produksi ASI.
Berdasarkan latar belakang diatas,
penelitian ini bertujuan untuk 3. Hasil dan Pembahasan
mengetahui perbedaan efek perawatan Responden penelitian yang
payudara dan pijat oksitosin terhadap digunakan berjumlah 30
produksi ASI pada ibu nifas. orang.Responden yang mendapatkan
tindakan perawatan payudara dan pijat
2. Metode Penelitian oksitosin masing-masing berjumlah 15
Jenis penelitian ini menggunakan orang. Responden penalitian tersebar
rancangan penelitian intervensional dari umur 18-41 tahun dengan berbagai
dan desain penelitian paralel / macam latar belakang pendidikan (SD,
longitudinal. Metode penelitian yang SMP, SMA, dan S1) dan pekerjaan
digunakan adalah quasi (IRT, buruh, penjaga toko, dan guru).
eksperimental, dimana data Ibu nifas yang menjadi responden
dikumpulkan beberapa hari setelah penelitian juga memiliki variasi paritas
primipara sebanyak 16 orang, dan
intervensi (pijat oksitosin atau
multipara sebanyak 14 orang.
perawatan payudara) yang dilakukan Hasil uji statistik Wilcoxon pada data
pada ibu nifas menggunakan lembar perawatan payudara yaitu 0.001 yang
observasi (kuesioner terancang). menunjukkan adanya peningkatan
Variable dependen yang diteliti produksi ASI sebelum dan sesudah
adalah produksi ASI pada ibu nifas, dilakukan perawatan payudara.
sedangkan variabel independennya Sedangkan hasil uji paired T-test pada
adalah pijat oksitosin dan perawatan data pijat oksitosin adalah 0.000 yang
payudara. juga menunjukkan adanya peningkatan
Sampel penelitian yang digunakan produksi ASI setelah dilakukan tindakan
adalah ibu nifas dipilih secara acak pijat oksitosin.
Berdasarkan karakteristik responden
(random sampling)sebanyak 30
berdasarkan umur kebanyakan
orang yang akan menerima responden berumur 20-35 tahun
intervensi berupa pijat oksitosin dan sebanyak 21 responden (70%). Umur
perawatan payudara untuk merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan produksi ASI. mempengaruhi produksi ASI, ibu yang
Responden penelitian akan mengisi usianya lebih muda akan lebih banyak
kuesioner yang terdiri dari 11 memproduksi ASI dibandingkan dengan
pertanyaan tentang kecukupan ASI ibu yang usianya lebih tua 7,8.
sebelum dan sesudah dilakukan Sedangkan tingkat pendidikan seseorang
tindakan perawatan payudara atau tidak dapat dijadikan pedoman bahwa
pijat oksitosin. seseorang akan berhasil pada saat proses
menyusui. Akan tetapi proses informasi
Data yang terkumpul akan
yang benar dan diterima tentang proses
dianalisis menggunakan uji statistik menyusui sebelumnya menentukan
wilcoxon karena setelah dilakukan uji keberhasilan proses menyusui.
normalitas data didapatkan data yang Hasil uji statistik menggunakan uji
berdistribusi tidak normal. wilcoxon maupun paired T-test
Sedangkan data kecukupan nilai menunjukkan adanya peningkatan
produksi ASI pijat oksitosin produksi ASI sebelum dan sesudah
berdistribusi normal, sehingga diberikan tindakan berupa perawatan
menggunakan uji statistik paired T- payudara dan pijat oksitosin. Perawatan
test untuk mengetahui peningkatan payudara merupakan suatu kebutuhan
pijat oksitosin. Hasil dari kedua uji ibu yang baru saja melahirkan dan suatu
tindakan yang sangat penting untuk
statistik tersebut dinilai
memperlancar pengeluaran ASI dengan
merangsang payudara yang akan
52

mempengaruhi hipofise mengeluarkan [3] Suherni, Widyasih, Rahmawati.


hormon progesteron dan estrogen lebih 2009. Perawatan nifas normal.
banyak dari biasanya, serta merangsang Yogyakarta: Fitramaya
kelenjar susu melalui pemijatan 9,10. [4] Lund I, Moberg U, Wang J, Yu
Pijat oksitosin merupakan salah satu
C, Kurosawa M, Massage affect
solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah
nociception of oxytocin,
pemijatan pada sepanjang tulang J.European neuroscience Vol
belakang (vertebrae) sampai tulang 16:330-338, 2002
costae kelima-keenam dan merupakan [5] Amin M, Jaya H, Efektivitas
usaha untuk merangsang hormone Massase Rolling (Punggung)
prolactin dan oksitosin setelah terhadap Produksi ASI pada Ibu
melahirkan.Pijatan ini berfungsi untuk Post Operasi Sectio Secsarea di
meningkatkan hormone aksitosin yang Rumah Sakit Muhammadiyah
menenangkan ibu, sehingga ASI pun Palembang, Poltekkes
otomatis keluar [11]. Pijatan atau Palembang, 2011
rangsangan pada tulang belakang,
[6] Roesli U. (2012). Inisiasi
neurotransmitter akan merangsang
medulla oblongata langsung mengirim
Menyusu Dini Plus Asi
pesan ke hypothalamus di hypofise Eksklusif.Jakarta: Pustaka Bunda
posterior untuk mengeluarkan oksitosin [7] Biancuzzo M, Breastfeeding the
sehingga menyebabkan buah dada newborn: Clinical Strategies for
mengeluarkan ASI nya 12 Nurses, St Louis: Mosby, 2003
Pemberian tindakan tambahan seperti [8] Suraatmadja, Aspek Gizi Air Susu
perawatan payudara dan pijat oksitosin Ibu. Dalam: ASI Petunjuk Untuk
dibutuhkan untuk meningkatkan Tenaga Kesehatan, Editor:
produksi ASI. Kedua tindakan tersebut Soetjiningsih, Jakarta:EGC, 2001
juga membantu ibu turut serta dalam [9] Nilamsari MA, Wagiyo, Elisa,
program ASI eksklusif pada bayi usia 0- Pengaruh Perawatan Payudara
6 bulan. terhadap Kelancaran Ekskresi ASI
pada Ibu Post Partum di Rumah
4. Kesimpulan Sakit Mardi Rahayu Semarang.
Berdasarkan hasil uji statistik pada Jurnal Ilmu Keperawatan dan
responden penelitian yang menunjukkan Kebidanan, 2014
kesamaan peningkatan produksi ASI [10] Ambarwati dan Wulandari, Asuhan
pada ibu nifas setelah diberikan tindakan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
berupa perawatan payudara dan pijat Mitra Cendekia Press, 2008
oksitosin. Petugas kesehatan, khususnya [11]Purnama RRW, Skripsi,
bidan dapat mempromosikan dan Efektifitas Antara Pijat Oksitosin
melatih ibu dan keluarga untuk dan Breast Care Terhadap Produksi
melakukan perawatan payudara dan/atau ASI Pada Ibu Post Partum Dengan
pijat oksitosin sehingga dapat turut serta Sectio Caesarea di RSUD
dalam mensukseskan program ASI Banyumas, Unsoed, 2013
eksklusif. [12]Mardiyaningsih E, Tesis,
Efektifitas kombinasi teknik
5. Daftar Pustaka marmet dan pijat oksitosin terhadap
[1] Purwanti E, Asuhan Kebidanan produksi asi ibu post seksio sesarea
Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta : di Rumah Sakit Wilayah Jawa
Cakrawala Ilmu, 2012 Tengah, UI: Fakultas Ilmu
[2] Anggraini Y. 2010. Asuhan Keperawatan, 2010
Kebidanan Masa Nifas.
Yogyakarta: Pustaka Rihanna
53

53

Anda mungkin juga menyukai