Dosen Pengampu :
Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
“Teknik Sosiometrik” dalam pemenuhan tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Geografi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
I. Kata pengantar...........................................................................................i
II. Daftar Isi.....................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan kita sebagai calon seorang guru dituntut untuk
mempunyai pengetahuan, kreatifitas serta wawasan yang luas untuk memahami
peserta didiknya yang meliputi psikologi, kemampuan, kelemahan, dan kelebihan
yang dimiliki oleh anak didik. Untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan
peserta didik dapat dilakukan melalui tes dan juga non tes.
1
4. Apa saja Teknik Sensitivitas Sosial (TTS)?
1.3 Tujuan
Makalah ditujukan untuk dapat menjelaskan salah satu bab materi pada
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Geografi. Bab yang akan dibahas adalah
tentang teknik sosiometrik. Diharapkan mahasiswa dapat mengerti apa itu
sosiometrik, memahami sosiogram, memahami skala jarak sosial, dan
memahami teknik sensitivitas sosial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Langkah selanjutnya adalah meletakkan nomor-nomor individu pada
lingkaran-lingkaran tersebut. nomor individu yang mendapat pilihan terbanyak
diletakkan pada lingkaran terdalam. Yang mendapat pilihan lebih sedikit
diletakkan pada sebelah luarnya secara berturut-turut sehingga akhirnya pada
lingkaran terluar terletak pada nomor individu yang tidak mendapat pilihan
sama sekali. Berikut contoh bentuk sosiogram lingkaran :
4
Gambar 2. Bentuk Sosiogram Lajur
Pada dasarnya Skala ini berguna bagi kepentingan pemahaman diri konseli
melalui teknik observasi yang lebih khas diukur dari derajat penilaian. Adapun
keguanaannya terperinci adalah sebagai berikut:
a. Mencatat kemunculan sejumlah tingkah laku secara sistematis
b. Mencatat kemunculan sejumlah tingkah laku dalam waktu singkat,
5
c. Mencatat kemunculan sejumlah tingkah laku dalam derajat penilaian
d. Mencatat kemunculan perilaku di dalam dan/atau di luar sekolah, ser
e. Mencatat kemunculan perilaku individu dan kelompok sekaligus.
Teknik skala yang sering digunakan untuk mengukur sikap seseorang, yaitu:
1) Skala Likert
Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert, yang merupakan suatu series
butir (butir soal). Responden hanya memberikan persetujuan atau
ketidaksetujuannya terhadap butir soal tersebut. Skala ini dimaksudkan
untuk mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan individu
menempatkan dirinya ke arah satu kontinuitas dari butir soal.
Dalam menyusun skala likert perlu diperhatikan hal – hal sebagai
berikut:
Komposisi butir soal dalam satu kesatuan.
Pemilihan alternatif jawaban
Tata urutan butir soal dan persiapan pengadministrasian
Pemberian skor
Penyempurnaan dan pengembangan instrument
2) Skala Thurstone
Skala ini mula-mula dikembangkan oleh Louis Thurstone, skala ini
bertujuan ingin mengurutkan respon berdasarkan ciri -ciri tertentu. Skala
ini tidak terlalu mudah disusun, namun mempunyai reliabilitas yang
tinggi. Skala ini disusun berdasarkan interval yang sama dan
menggunakan pertimbangan dalam menyusunnya. Berikut ini
penyusunan skala Thurstone :
Menentukan komposisi dalam satu pool
Pemilihan penimbang dan pertimbangan
Penyekoran pertimbangan atau penaksiran skala interval
Persiapan pengadministrasian dan pengskoran
6
3) Skala Guttman
Skala Guttman atau disebut juga Scalogram analisis. Dikembangkan
oleh Louis Guttman dan lebih rumit dari skala Likert dan Thurstone.
Skala ini merupakan skala kumulatif ordinal dan hanya mengukur satu
dimensi saja dari satu variabel yang multi dmensi. Karena itu skala ini
disebut juga dengan unidimensional.
Langkah – langkah dalam menyusun skala Guttman adalah sebagai
berikut :
Susunlah sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan masalah yang
akan diselidiki dengan lebih dahulu menentukan sub – sub
variabelnya dalam satu pool.
Susun pertanyaan deskriptif mengenai universe yang diselidiki
Butir – butir soal hendaklah mewakili sikap yang diukur
Tempatkan soal itu dengan baik dalam sheet dengan dua
kemungkinan jawaban “ya” dan :tidak”.
7
responden diminta untuk menilai suatu konsep atau objek dalam suatu
skala bipolar dengan tujuh titik.
Langkah – langkah penyusunan skala perbedaan semantik :
Pilih konsep yang akan dinilai
Pilih kata – kata ajektif berpasangan
Rasa sensitivitas dapat diwujudkan dengan 2 cara yaitu secara lisan dan perilaku.:
- Peka secara lisan adalah bagian dari rasa kepedulian yang diungkapkan langsung
secara lisan terhadap suatu keadaan atau kejadian tertentu sehingga merasakan apa
yang dilihat (visual), didengar (audio) dan dilihat & dengar (audiovisual).
- Peka secara perilaku merupakan perwujudan kepedulian sosial secara spontanitas
atau terorganisir yang dilakukan dalam bentuk sikap dan perilaku yang konkret
terhadap suatu keadaan atau kejadian tertentu baik secara visual, audio dan
audiovisual.
8
Montessori mengklasifikasikan periode sensitif ini ke dalam enam kategori,
yaitu:
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10