PERTEMUAN I
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan pertama ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
membuat peta tematik yang ada pada data statistik
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
1
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa peta tematik.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum pertama.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
2
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN II
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan kedua ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik kependudukan
2. Membuat 50% peta tematik kependudukan
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
3
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik kependudukan.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum kedua.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
4
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN III
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan ketiga ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik kependudukan II
2. Membuat 50% peta tematik kependudukan II
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
5
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik kependudukan II.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum ketiga.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
6
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN IV
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan keempat ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik kependidikan I
2. Membuat 50% peta tematik kependidikan II
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
7
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik kependidikan I.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum keempat.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
8
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN V
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan kelima ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik kependidikan II
2. Membuat 50% peta tematik kependidikan II
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
9
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik kependidikan II.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum kelima.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
10
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN VI
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan keenam ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik kesehatan I
2. Membuat 50% peta tematik kesehatan I
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
11
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik kesehatan I.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum keenam.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
12
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN VII
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan ketujuh ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik kesehatan II
2. Membuat 50% peta tematik kesehatan II
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
13
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik kesehatan II.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum ketujuh.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
14
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN VIII
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan kedelapan ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik sosial dan ekonomi I
2. Membuat peta tematik sosial dan ekonomi I
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
15
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik sosial dan ekonomi.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum kedelapan.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
16
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN IX
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan kesembilan ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
1. Mengklasifikasi data statistik sosial dan ekonomi II
2. Membuat 50% peta tematik sosial dan ekonomi II
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
17
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik sosial dan ekonomi II.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum kesembilan.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
18
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN X
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan kesepuluh ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
3. Mengklasifikasi data statistik sosial dan ekonomi III
4. Membuat 50% peta tematik sosial dan ekonomi III
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
19
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa 50% peta tematik sosial dan ekonomi III.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum kesepuluh.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
20
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN XI
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan kesebelas ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
Menganalisis data data statistik kependudukan secara keseluruhan dalam bentuk
skripsi (format mengikuti skripsi)
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
21
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa Menganalisis data data statistik kependudukan
secara keseluruhan dalam bentuk skripsi.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum kesebelas.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
22
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN XII
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan keduabelas ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
Menganalisis data data statistik kependidikan secara keseluruhan dalam bentuk
skripsi (format mengikuti skripsi)
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
23
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa Menganalisis data data statistik kependidikan
secara keseluruhan dalam bentuk skripsi.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum keduabelas.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
Juhadi, dkk, 2001, Desain dan Komposisi Peta Tematik, Indoprint, Semarang
24
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PERTEMUAN XIII
1. Tujuan:
Praktikum pertemuan ketigabelas ini diharapkan agar mahasiswa dapat:
Menganalisis data data statistik kesehatan secara keseluruhan dalam bentuk
skripsi (format mengikuti skripsi)
3. Tinjauan Referensi:
Peta tematik merupakan peta yang mempunyai tema tertentu. Peta tematik
menggambarkan kenampakan, informasi, atau data yang bersifat kualitatif dan
atau kuantitatif, kaitannya dengan unsur atau detail-detail topografi yang spesifik
sesuai dengan tema peta. Pada umumnya detail-detail topografi tidak digambarkan
secara lengkap tetapi hanya berlaku sebagai unsur penunjang data-data khusus
yang disesuai dengan tema peta tematik yang dibuat. Data-data yang digunakan
dalam peta tematik dapat diperoleh dan hasil survei lapangan secara langsung
(sebagai data primer) maupun data-data statistik (data sekunder). Pembahasan
tentang isi peta tematik akan dikemukakan lebih lanjut pada bab empat, pada bab
ini memaparkan tentang komponen dan komposisi peta tematik saja.
Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta, inset
25
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
peta, dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini diatur sedemikian
rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik yang telah dibahas pada bab
dua, dengan memperhatikan aspek selaras, serasi, seimbang atau disingkat aspek
3S.
5. Hasil
Hasil praktikum ini berupa Menganalisis data data statistik kesehatan
secara keseluruhan dalam bentuk skripsi.
6. Pembahasan
Pembahasan hasil praktikum secara deskriptif dengan pendekatan spasial.
Bukan membahas langkah kerja, tinjauan referensi, atau yang lainnya. Dalam
pembahasan juga disertakan kelemahan dan kelebihan selama melakukan
praktikum ketigabelas.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan, bukan yang lainnya.
8. Daftar Referensi:
Bos, E.S, 1973, Cartographic Principles in Thematic Mapping, The Netherland,
ITC, Lecture Note, Enschede.
Basuki Sudihardjo, 1986, Peta, Sejarah, dan Kegunaannya, Makalah Pidato
Pengukuhan, Guru Besar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Endang Saraswati, 1979, Kartografi Dasar, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Erwin Raiz, 1984, General Cartography, Mc Graw-Hill Company, New York
Ischak, 1987, Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya, Liberty, Yogyakarta.
26
PANDUAN PRAKTIKUM (Kartografi Tematik)
PANDUAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI TEMATIK
KGO 616205
Dosen Pengampu:
1. Dedy Miswar, S.Si., M.Pd.
2. Listumbinang H.,S.Si.,M.Sc.
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
BANDAR LAMPUNG
2017
27