Anda di halaman 1dari 5

RESUME 13

KONSEP KELUARGA BERENCANA

- Pengertian keluarga berencana dan kontrasepsi

Definisi Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkuwalitas.

Konrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya


kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen.
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau


merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Keluarga
berencana menurut WHO adalah tindakan yang memakai individu atau pasangan
suami istri untuk :
 Mendapatkan obyek-obyek tertentu
 Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
 Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
 Mengatur interval diantara kehamilan
 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
 Menentukan jumlah anak dalam keluarga

Cara alami :

Keluarga berencana secara alami dilakukan dengan menghindari hubungan


seksual saat wanita sedang dalam masa paling subur. Mendeteksi masa subur dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti perhitungan kalender, memeriksa suhu tubuh,
serta perubahan cairan vagina.

Kelebihan: tidak butuh biaya, alat, maupun obat apa pun.

Kekurangan:

 Membatasi hubungan seksual yang dilakukan secara spontan.


 Kesalahan perhitungan dapat mengakibatkan seperempat orang yang
menerapkan cara ini mengalami kehamilan.

Menurut WHO (2003)

 Menunda / mencegah kehamilan. Menunda kehamilan bagi PUS (Pasangan Usia


Subur) dengan usia istri kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda
kehamilannya. Alasan menunda / mencegah kehamilan :
 Umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak dulu
karena berbagai alasan.
 Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral, karena peserta masih muda.
 Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih tinggi
frekuensi bersenggamanya, sehingga mempunyai kegagalan tinggi.
 Penggunaan IUD (Intra Uterine Divice) bagi yang belum mempunyai anak pada
masa ini dapat dianjurkan, terlebih bagi calon peserta dengan kontra indikasi
terhadap pil oral.

Ciri-ciri kontrasepsi yang dianjurkan :

1. Reversibilitas yang tinggi artinya kembalinya masa kesuburan dapat terjamin


hampir 100%, karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak.
2. Efektivitas yang tinggi, karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya
kehamilan dengan risiko tinggi dan kegagalan ini merupakan kegagalan program.
3. Menjarangkan kehamilan. Periode usia istri antara 20 – 30 / 35 tahun merupakan
periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak dua orang dan
jarak antara kelahiran adalah 2 – 4 tahun. Ini dikenal sebagai catur warga.

Ciri-ciri yang diperlukan :

1. Efektivitas cukup tinggi


2. Reversibilitas cukup tinggi karena peserta masih mengharapkan punya anak lagi.
3. Dapat dipakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai dengan jarak kehamilan anak yang
direncanakan.
4. Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena ASI adalah makanan terbaik untuk
bayi sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian
anak.
- JENIS JENIS KELUARGA BERENCANA
1. Pil KB.
2. Suntik KB. n
3. Implan/Norplant/Susuk.
4. IUD/Spiral.
5. Tubektomi

Efek samping pil KB

1. Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular


2. Peningkatan berat badan
3. Dapat mengganggu produksi ASI
4. Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi
5. Rasa mual
6. Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara
7. Gairah seks menurun

MACAM-MACAM KB

1. Metode sederhana meliputi :


 Tanpa alat yaitu KB alamiah (Metode kalender (Ogino-Knaus), Metode Suhu
Basal (Termal), Metode lendir serviks (Billings), Metode Simpto-Termal) dan
Coitus Interuptus (Hanafi, 2001).
 Dengan alat yaitu Mekanis (Barrier) [Kondom Pria, Barier intra-vaginal
(Diafragma),Kap Serviks (Cervical cap), Spons (Sponge), Kondom wanita]
dan kimiawi [Spermisid (Vaginal cream, Vaginal foam, Vaginal Jelly, Vaginal
suppositoria, Vaginal tablet (busa), Vaginal soluble film].
2. Metode modern
 Kontrasepsi hormonal yaitu Per-oral [Pil Oral Kombinasi (POK), Mini-pil,
Morning-after pill], Injeksi atau suntikan [DMPA, NET-EN, Microspheres,
Microcapsules] dan Sub-kutis : Implant (Alat kontrasepsi bawah kulit =
AKBK), Implant Non-biodegradable (Norplant, Norplant-2, ST-1435,
Implanon), Implant Biodegradable (Capronor, Pellets).
 Intra uterie devices (IUD, AKDR)
 Kontrasepsi mantap : pada wanita (tubektomi) dan pada pria (vasektomi).
Efek samping suntik KB

1. Rasa mual

2. Peningkatan berat badan

3. Gairah seks menurun

4. Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali

5. Sakit kepala

6. Jerawatan

Selama konseling ini, petugas meberikan pelayanan :

1. Menanyakan kepada klien cara apa yang ingin dipilih dan apa yang ia ketahui
tentang cara tersebut. Dengan cara demikian pemberi pelayanan dapat
mengoreksi dan informasi yang salah yang muncul di masyarakat untuk
selanjutnya memberikan informasi yang benar.
2. Memberitahukan dan mendiskusikan cara kerja setiap metode KB,
keefektifannya, manfaat dan kerugiannya.
3. Membantu klien untuk mulai memilih suatu metode
4. Menasehati klien perlunya evaluasi lebih lanjut.
5. Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya lebih lanjut atau ada hal
lain yang masih merisaukan.
6. Menjelaskan secara singkat dan jelas bagaimana menggunakan metode
tersebut dan memungkinkan efek samping yang timbul
7. Meminta klien mengulang instruksi untuk menyakinkan bahwa ia benar-benar
telah mengerti.
8. Membicarakan dengan klien apa harus kembali atau follow up. Penekanan
dititik beratkan pada penyediaan alat, nasehat tentang efek samping,
bagaimana mengenal adanya masalah sedini mungkin, bagaimana bila ingin
mengganti alat kontrasepsi.

Kunjungan ulang yang pertama tergantung pada jenis KB yang dipakai. Sebagai
contoh, dibawah ini diberikan jadwal yang dianjurkan :

 Pil oral: 3 bulan


 AKDR : 3 – 6 minggu
 KB suntik: 2 – 3 bulan, tergantung jenisnya.
 Norplant: Bila tidak ada keluhan, tidak perlu melakukan kontrol rutin sampai
akhir 5 tahun

Anda mungkin juga menyukai