KLASIFIKASI TERBIMBING
Dosen Penanggungjawab :
Dr.Anita Zaitunah, S.Hut., M.Sc.
Oleh :
Theonesco B Ginting
171201166
MNH 7
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Judul dari laporan ini
adalah “Klasifikasi Terbimbing” disusun sebagai salah satu tugas praktikum
Penginderaan Jarak Jauh Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dr. Anita Zaitunah, S.Hut., M.Sc. selaku dosen pembimbing, yang memberikan
informasi dan wawasan kepada saya dalam menyusun Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi
teknik penyusunan maupun dari segi materi dan pembahasan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca atau
pengguna laporan ini demi penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih. Semoga lapora ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.................................................................................................1
Tujuan..............................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
METODE PRAKTIKUM........................................................................................6
Alat dan Bahan.................................................................................................6
Metode.............................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................8
Hasil................................................................................................................8
Pembahasan.....................................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................9
Kesimpulan.....................................................................................................9
Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Tujuan dari Praktikum Penginderaan Jarak Jauh yang berjudul “Koreksi
Radiometrik” adalah untuk mengetahui penggunaan koreksi radiometrik dan
fungsinya
3
TINJAUAN PUSTAKA
beroperasi (sensor OLI dirancang 5 tahun dan sensor TIRS 3 tahun). Tidak
menutup kemungkinan umur produktif landsat 8 dapat lebih panjang dari umur
yang dicanangkan sebagaimana terjadi pada landsat 5 (TM) yang awalnya
ditargetkan hanya beroperasi 3 tahun namun ternyata sampai tahun 2012 masih
bisa berfungsi.citra merupakan proses pengkajian dan pengenalan objek dalam
citra. Terdapat tiga tahapan dalam interpretasi citra, diantaranya;
1. Deteksi, yaitu: pengenalan objek dengan karakteristik tertentu oleh sensor.
2. Identifikasi, yaitu: mencirikan objek dengan menggunakan data rujukan.
3. Analisis, yaitu: mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara terperinci.
Tahap pengenalan objek merupakan tahapan terpenting dalam interpretasi citra
yang di dalamnya memadukan berbagai unsur-unsur interpretasi sehingga objek
tersebut dapat dikenali. Menurut Lillesand and Kiefer (1990), unsur-unsur
interpretasi terdiri dari beberapa hal, diantaranya:
1. Rona dan warna, merupakan unsur pengenal utama objek pada citra
penginderaan jauh. Rona merupakan tingkat kegelapan atau tingkat
kecerahan objek, sedangkan warna merupakan wujud yang tampak mata.
2. Bentuk, merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau
kerangka suatu objek sebagaimana terekam pada citra penginderaan jauh.
3. Ukuran, merupakan ciri objek berupa jarak, luas, tinggi dan volume.
4. Tekstur, merupakan frekuensi perubahan rona pada citra. Tekstur dinyatakan
dengan kasar, halus atau sedang. Contoh; hutan umumnya bertekstur kasar,
belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus.
5. Pola atau susunan keruangan yang menandai objek bentukan manusia dan
beberapa objek alamiah. Contoh; perkebunan karet atau kelapa sawit
umumnya ditanam dengan pola dan jarak tanam yang seragam, serta lahan
sawah yang cenderung memiliki pola petak-petak.
6. Asosiasi, merupakan keterkaitan antara objek satu dengan objek yang lain.
Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu objek pada citra
merupakan petunjuk adanya objek lain.
7. Bayangan, sering menjadi kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek
dengan karakteristik tertentu. Contoh; jika objek menara diambil dari atas,
5
Data satelit penginderaan jauh sangatlah beragam, mulai dari citra yang
memiliki resolusi rendah, menengah, hingga tinggi. Masing-masing citra satelit
yang ada umumnya memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing. Beberapa
citra satelit resolusi rendah yang banyak dimanfaatkan di Indonesia seperti
NOAA, Fengyun-1, Terra, dan Aqua. Citra satelit tersebut umumnya digunakan
untuk pemantauan cuaca, kebakaran hutan, kekeringan, hingga zonasi potensi
penangkapan ikan. Citra satelit resolusi menengah seperti Landsat, SPOT,
maupun ALOS umumnya digunakan untuk inventarisasi sumber daya alam,
pemantauan lingkungan, pemetaan wilayah, prediksi produksi padi, analisis
bencana, hingga untuk mendukung perencanaan tata ruang wilayah (Kushardono
et al., 2014).
Dari pandangan Frank Jefkins dan M. Linggar Abggoro mereka sama-
sama menjabarkan citra baik dari segi pandangan seorang pemimpin, pandangan
orang diluar perusahaan, citra yang diharapkan oleh perusahaan agar terbentuk di
benak khalayak diluar perusahaan melalui prilaku dari orang-orang didalam
perusahaan yang berupa pelayanan terhadap pelanggan, serta citra yang dibentuk
untuk menyamakan visi misi dari dalam perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan loyalitas dari setiap komponen dalam perusahaan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari perusahaan tersebut. Dari kedua
pandangan tersebut Frank Jefkins menambahkan citra serbaneka yang meliputi
logo, atribut identitas, brand name, uniform yang bertujuan sebagai perwujutan
dari identitas akan sebuah perusahaan sehingga setiap orang diluar perusahaan
dapat dengan mudah mengetahui perusahaan tersebut.
Sekarang ini data citra dari satelit-satelit seri Landsat adalah yang secara
rutin digunakan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia dalam peramalan
pertanian, eksplorasi energi, pemantauan ekosistem, pengelolaan sumber alam,
pemetaan penggunaan lahan/penutup lahan, pengumpulan intelligent militer, dan
mitigasi bencana. Khususnya di Indonesia, ketersediaan data inderaja TM/
Landsat-5 dan ETMplus/Landsat-7 yang diterima pada Stasiun Bumi.
6
METODE PRAKTIKUM
Metode
1. Buka apk ERDAS > kemudian pilih citra yang akan di klasifikasi > tentukan
Band combinasinya (6,5,4)
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan
1. Klasifikasi Terbimbing dapat dilakukan di aplikasi ERDAS
2. Klasifikasi terbimbing digunakan untuk mengkalsifikasikan citra sesuai
dengan yang diamati
Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih memperhatikan proses dalam membuat
klasifikasi terbimbing dengan teliti.
10
DAFTAR PUSTAKA
BSN, Badan Standardisasi Nasional. 2014. Peta RBI. SNI 6502.2:20144. Jakarta.
Badan Informasi Geospasial.
BSN, Badan Standardisasi Nasional. 2007. Tata Guna Lahan. UU penataan ruang
No 26/2007). Jakarta. Badan Perencanaan Tata Ruang.
Muttaqin Arif. 2008. Pemanfaatan dan pengelolaan tutupan lahan dan tata guna
lahan. Jakarta: Salemba Medika