Bersihan jalan nafas 22 November Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Manajemen jalan nafas tidak efektif b.d 2020 selama 3x24 jam, diharapkan nafas klien 1. Auskultasi bunyi nafas, catat obstruksi jalan nafas efektif dengan bunyi nafas bersih, jelas adanya bunyi nafas. Misalnya: dan klien dapat melakukan batuk efektif mengi, krekels dan ronki untuk mengeluarkan sekret dengan 2. Kaji/ pantau frekuensi pernafasan, indikator/kriteria hasil sebagai berikut: catat rasio inspirasi/ ekspirasi. 1. Mempertahankan jalan nafas 3. Berikan posisi yang nyaman buat paten dengan bunyi nafas bersih/ pasien, misalnya posisi semi fowler jelas(5) 4. Dorong/ bantu latihan nafas 2. Menunjukkan perilaku untuk abdomen atau bibir memperbaiki bersihan jalan nafas 5. Observasi karakteristik batuk, bantu Misalnya: batuk efektif dan tindakan untuk memoerbaiki mengeluarkan sekret(5) keefektifan upaya batuk. 3. Tidak ada suara tambahan saat 6. Berikan air hangat sesuai toleransi bernafas(5) jantung. 4. Frekuensi dan irama nafas 7. Pindahkan sekresi dengan batuk normal(5) 8. Dorong pelan, nafas dalam, dan batuk 9. Istruksikan bagaimana batuk yang efektif 10. Ukur TTV klien 2. Fisioterapi dada 11. Tentukan adanya kontra indikasi 12. Tentukan segmen paru yang perlu dilakkan fisioterapi dada 13. Posisikan segmen paru yang akan dilakukan fisioterapi dada pada posisi yang lebih tinggi 14. Gunakan bantal untuk menopang klien 15. Lakukan perfusi dengan menggunakan tangan posisi mangkok dan tepuk pada dinding dada 16. Lakukan fibrasi dada sebagai kombinasi dari postural drainage.
E. Implementasi dan Evaluasi
Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Paraf DP 22 1 1. Manajemen jalan nafas Nobember 17. Mengauskultasi bunyi nafas, mencatat adanya bunyi nafas S: Klien mengatakan sudah bisa 2020 09.00 (adanya ronkhi basah) melakukan batuk efektif. 09.05 18. Mengkaji/ memantau frekuensi pernafasan, mencatat rasio Klien mengatakan batuknya masih inspirasi/ ekspirasi. berdahak 09.10 19. Memberikan posisi yang nyaman buat pasien yaitu posisi semi O: Suara ronkhi (+), TD: 100/80 fowler mmHg, N: 80 x/mnt, S: 36 C, 09.15 20. Mendorong/membantu latihan nafas abdomen. RR: 24 x/mnt 09.20 21. Memberikan air hangat sesuai toleransi jantung. A: Masalah belum teratasi 09.23 22. Memindahkan sekresi dengan batuk P: Lanjutkan tindakan keperawatan 09.30 23. Menginstruksikan bagaimana batuk yang efektif 09.35 24. Mengukur TTV klien 2. Fisioterapi dada 23 25. Menentukan adanya kontra indikasi S: Klien mengatakan batuknya November 26. Menentukan segmen paru yang perlu dilakkan fisioterapi dada masih berdahak 2020 08.00 27. Memposisikan segmen paru yang akan dilakukan fisioterapi O: Suara ronkhi (+),TD: 100/80 08.05 dada pada posisi yang lebih tinggi mmHg, N: 80 x/mnt, S: 36 C, 08.10 28. Melakukan perfusi dengan menggunakan tangan posisi mangkok RR: 24 x/mnt dan tepuk pada dinding dada A: Masalah belum teratasi 08.15 29. Melakukan fibrasi dada sebagai kombinasi dari postural P: Lanjutkan tindakan keperawatan 08.30 drainage. 08.45