“ DestilasiCampuranBiner ”
Rahma Ausina
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih, jika campuran yang hanya
terdiri atas dua zat disebut campuran biner. Larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan ideal
dan larutan non ideal.
Dalam larutan ideal sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen yang
lain. Sehingga sifat larutan yang dihasilkan terletak diantara kedua sifat komponennya.
Larutan non ideal adalah larutan yang tidak memiliki sifat-sifat diatas.
Larutan ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Larutan non ideal deviasipositif mempunyai volume ekspansi. Dimana akan
menghasilkan titik didih maksimum pada system campuran itu. Contoh: system
aseton-karbondisulfide dan system HCl-air
b. Larutan non ideal deviasinegative mempunyai volume kontruksi. Dimana akan
menghasilkan titik didih minimum pada system campuran.
Campuran azeotrop adalah campuran suatu zat dimana zat terse
Campuran azeotrop adalah campuran suatu zat dimana zat tersebut memiliki titik
didih minimal atau titik didih maksimal. Susunan campuran azeotrop tergantung dari tekanan
yang dipakai untuk membuat larutan- larutan dengan konsentrasi tertentu. Azeotrop
merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi
tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop
dididihkan, fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.
Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena
komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum mencapai
azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem kesetimbangan
uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat
kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik
azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada
gambar di atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor
dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-putus)
Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan
atmosfer.
Alat dan Bahan
Alat
8. Labu Penampung Distilat
1. Reaktor (Labu bulat) 9. Waterbacth
2. Kondensor 10.Termometer
3. Kolom Fraksionasi 11.Refraktometer
4. Termostat 12.Pipet Tetes
5. Selang 13.Pipet Volume
6. Adapter Pendingin 14.Gelas ukur
7. Adapter Penampung Distilat
Bahan
1. Kloroform
2. Aseton
Langkah Kerja
DATA PENGAMATAN
1. Data berdasarkan literatur
No Keterangan Komposisi
1 Aseton (mL) 10 8 6 4 2 0
2 kloroform (mL) 0 2 4 6 8 10
30,2
3 Indeks bias (η) 16,70 36,20 43,80 50,50 54,50
0
Indeks Indeks
N kloroform Titik didih bias bias
Aseton (mL)
o (mL) (°C) residu distilat
(η) (η)
1 10 0 53,0 17,30 18,60
2 8 2 56,0 30,70 23,0
3 6 4 57,0 35,80 26,60
4 4 6 55,0 42,70 42,60
5 2 8 56,0 49,50 53,60
6 0 10 57,50 61,20 59,4
Perhitungan
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Daftar Pustaka