Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Kimia Fisik

“ DestilasiCampuranBiner ”

Oleh :Anindya Dwi Kusuma Marista (131424004)


Annisa Novita Nurisma (131424005)
Rahma Ausina (131424022)

Kelas : 1A- Teknik Kimia Produksi Bersih

Politeknik Negeri Bandung


2013
JUDUL PRAKTIKUM : DESTILASI CAMPURAN BINER

NAMA DOSEN : Harita N Chamidy , LRSC. MT

NAMA MAHASISWA : Anindya Dwi Kusuma Marista

Annisa Novita Nurisma

Rahma Ausina

TANGGAL PRAKTIKUM : Selasa, 03 Desember 2013

TANGGAL PENYERAHAN : Selasa, 10 Desember 2013

TUJUAN PERCOBAAN : -Mengukur indeks bias suatu larutan menggunakan


alat refaraktometer dengan benar
- Melakukan percobaan distilasi fraksional pada
campuran biner
- Membuat diagram titk didih terhadap komposisi
berdasarkan data percobaan
DASAR TEORI :

Distilasi adalah suatu metode pemisahanbahan kimia berdasarkan perbedaan


kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) suatu bahan. Dalam destilasi, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini
termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap
pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Distilasi yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah distilasi campuran biner, dimana zat
yang digunakan adalah campuran kloroform dan aseton dengan komposisi yang variasi.Suatu
larutan dikatakan sebagai larutan ideal bila :
1.Homogen pada seluruh system mulai dari mol fraksi 0-1
2.Tidak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen-komponen di campur
membentuk larutan (H pencampuran= 0)
3.Tidak ada volume pencampuran artinya volume larutan= jumlah volume komponen
yang dicampurkan (V pencampuran)
4.Memenuhi hokum roult
P1= x1Po
P1= tekanan uap larutan
P2= tekanan uap pelarut murni
X1=mol fraksi larutan

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih, jika campuran yang hanya
terdiri atas dua zat disebut campuran biner. Larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan ideal
dan larutan non ideal.
Dalam larutan ideal sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen yang
lain. Sehingga sifat larutan yang dihasilkan terletak diantara kedua sifat komponennya.
Larutan non ideal adalah larutan yang tidak memiliki sifat-sifat diatas.
Larutan ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Larutan non ideal deviasipositif mempunyai volume ekspansi. Dimana akan
menghasilkan titik didih maksimum pada system campuran itu. Contoh: system
aseton-karbondisulfide dan system HCl-air
b. Larutan non ideal deviasinegative mempunyai volume kontruksi. Dimana akan
menghasilkan titik didih minimum pada system campuran.
Campuran azeotrop adalah campuran suatu zat dimana zat terse

Campuran azeotrop adalah campuran suatu zat dimana zat tersebut memiliki titik
didih minimal atau titik didih maksimal. Susunan campuran azeotrop tergantung dari tekanan
yang dipakai untuk membuat larutan- larutan dengan konsentrasi tertentu. Azeotrop
merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi
tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop
dididihkan, fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.
Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena
komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan ilustrasi berikut :

Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum mencapai
azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem kesetimbangan
uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat
kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik
azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada
gambar di atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor
dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-putus)

Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan
atmosfer.
Alat dan Bahan

Alat
8. Labu Penampung Distilat
1. Reaktor (Labu bulat) 9. Waterbacth
2. Kondensor 10.Termometer
3. Kolom Fraksionasi 11.Refraktometer
4. Termostat 12.Pipet Tetes
5. Selang 13.Pipet Volume
6. Adapter Pendingin 14.Gelas ukur
7. Adapter Penampung Distilat

Bahan
1. Kloroform
2. Aseton

Langkah Kerja
DATA PENGAMATAN
1. Data berdasarkan literatur

No Nama zat Rumus Massa Densitas Titik didih


molekul molekul (gram/cm3
(gram/mol ) (oC)
)
1 aseton CH3COCH3 58 g/mol 0,790 56,53

2 kloroform CHCl3 119.59 1.48 g/cm3 61,2


g/mol

2. Data indeks bias

No Keterangan Komposisi
1 Aseton (mL) 10 8 6 4 2 0
2 kloroform (mL) 0 2 4 6 8 10
30,2
3 Indeks bias (η) 16,70 36,20 43,80 50,50 54,50
0

3. Penentuan titik didik

Indeks Indeks
N kloroform Titik didih bias bias
Aseton (mL)
o (mL) (°C) residu distilat
(η) (η)
1 10 0 53,0 17,30 18,60
2 8 2 56,0 30,70 23,0
3 6 4 57,0 35,80 26,60
4 4 6 55,0 42,70 42,60
5 2 8 56,0 49,50 53,60
6 0 10 57,50 61,20 59,4

Perhitungan

1.1 Pengolahan Data





PEMBAHASAN

Distilasi adalah suatu metode pemisahanbahan kimia berdasarkan


perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) suatu bahan.
Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Dalam distilasi, campuran dua zat (biner) dididihkan sehingga


menguap dan uap ini kemudian mengalir ke tempat dengan tekanan yang
lebih rendah (ke arah tabung distilat). Dalam perjalanannya uap zat yang
memiliki titik didih lebih rendah mengalami penurunan suhu sehingga
terjadi kondensasi yang menyebabkan uap tersebut mencair kembali.
Pendingin tersebut berasal dari air yang mengalir berlawanan arah
dengan arah uap tersebut sehingga pendinginan lebih efektif.

Prinsip dasar dari destilasi ini adalah sejumlah tertentu campuran


yang akan dipisahkan, dicampurkan dalam reaktor kemudian dipanaskan
hingga suhu tertentu, sehingga didapat destilat yang di inginkan lalu
dicatat suhunya. Karena destilasi merupakan suatu metode pemisahan
fasa cair-cair, berdasarkan perbedaan titik didih. Prinsip kerja dari kolom
fraksinasi ini adalah mendinginkan uap yang terbentuk dengan jonjot-
jonjot yang terdapat pada kolom fraksinasi, yang berhubungan langsung
dengan udara luar, sehingga fungsinya hampir sama dengan kondensor
udara, yang dapat mengembunkan uap dalam jumlah yang relatif sedikit
dan pada suhu tertentu. destilasi fraksionasi adalah memisahkan
komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan
perbedaan titik didihnya.
Campuran aseton-kloroform memiliki titik didih yang berdekatan
(56,2 oC dan 61,2 oC), sehingga campuran ini disebut azeotrop.Campuran
azeotrop merupakan campuran dua atau lebih komponen pada komposisi
tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui
distilasi biasa. Oleh karena itu, pemisahan dilakukan dengan cara kolom
fraksionasi. Distilasi fraksionasi merupakan suatu metode pemisahan zat
berdasarkan perbedan titik didih yang berdekatan.Pada proses distilasi
campuran biner yang pertama keluar sebagai distilat adalah aseton. Hal
ini disebabkan karena aseton memiliki titik didih yang lebih rendah yaitu
sebesar 56,53oC dibandingkan dengan kloroform yaitu 61,2oC, sehingga
aseton menguap terlebih dahulu. Pada penentuan titik didih campuran,
titik didih dilihat pada saat terjadinya tetesan pertama, hal ini
menunjukkan telah tercapai nya titik didih campuran.
Pada saat penentuan titik didih campuran, titik didih dapat dilihat
pada saat terjadinya tetesan pertama, hal ini menunjukkan telah
tercapainya titik didih campuran.

KESIMPULAN

 Titik didih campuran berbanding lurus dengan indeks bias. Sehingga


semakin besar titik didih campuran, indeks bias campuran pun akan
semakin besar
 Untuk aseton, semakinkecilfraksimol-nya,makaindeks bias
campuran akansemakintinggi
 Semakin tingginya fraksi mol aseton akan membuat titik didih
campuran semakin rendah
 Titik didih campuran dipengaruhi oleh susunan senyawa-senyawa
yang membentuk campuran tersebut. Titik didih campuran berada
di range titik didih satu zat penyusun dengan zat penyusun lainnya
dalam campuran tersebut.
 Campuran antara aseton dan kloroform adalah campuran azeotrop

Daftar Pustaka

1. Ngatin, Agustinus, Ari Marlina (t.t). Petunjuk Praktikum Kimia Fisika


2. Mentik Hulupi , Cs (1996). Praktikum Kimia Fisika, Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.
3. http://yovayuvitasari.blogspot.com/2013/04/distilasi-campuran-
biner.html

Anda mungkin juga menyukai