Anda di halaman 1dari 4

Parturition

Slide 3 – perubahan saat late gestation


- Dilatasi kanalis servikalis (oleh hormone Relaxin) -> jumlah otot bertambah, berlangsung
selama kehamilan
- Kontraksi myometrium bertambah kuat (o/ oxytocin) -> jumlah reseptor oksitosin pada
dinding myometrium selalu bertambah oleh karena kerja estrogen (*selama 3 bulan
pertama gestasi myometrium tidak peka thd oxytocin karena kerja inhibisi progesterone)
- Pada trimester ke3 -> lebih excitable karena progesterone turun -> otot uterus kurang
terjaga -> kontraksi2 lemah (Braxton-Hicks contractions) terjadi
Slide 4
- Cervix lebih lunak, matang karena mulai longgar (jaringan2 penunjang di pelvis melemas
karena kerja relaxin dari placenta) pada kehamilan tua/trimester terakhir
Slide 6 – kadar estrogen makin naik
- Beberapa hari sebelum partus -> estrogen membawa perubahan pd cervix
- Connexan -> protein spt saluran yang dibentuk pada membrane sel. Antara satu sel
myometrium dgn sel tetangga terbentuk connexan -> menjadi gap junction
- Estrogen meningkatkan jumlah connexan -> gap junction banyak -> kontraksi
terkoordinasi dgn impuls yang tinggi
- Estrogen juga menambah reseptor oxytocin -> lebih sensitive terhadap oxytocin
- Oxytocin dari hipotalamus
Slide 7 – Oxytocin
Slide 9 – CRH
- Menyebabkan adenohipfisis keluarkan ACTH -> kortisol dihasilkan di adrenal -> sintesis
sex hormone adrenal fasikularis
- CRH dihasilkan juga pada sel2 di cytotropoblast (lapisan dalam dari tropoblast) -> CRH
masuk ke syncytiotropoblast (penghasil hormon2 adenohipofisis dan steroid) -> syncytio
hasilkan ACTH
- Kolestrol dari ubu -> ke plasenta -> diubah jadi hormon2 steroid -> progesterone
sebagian kembali ke darah ibu; sebagian masuk ke korteks adrenal fetus
- Recap : ACTH pada kehamilan awal dihasilkan plasenta
- Pada trimester ke3 -> sel synciytio hilang; tapi adenohipofisis mulai berfungsi -> ACTH
sudah dihasilkan dari hipofisis anterior -> ACTH bekerja pd adrenal fetus -> bentuk
DHEA -> menjadi estrogen -> estrogen masuk darah ibu
- Selain estrogen, cortisol jg dihasilkan -> penting utk paru2 janin -> untuk bentuk
surfaktan -> Menurunkan tegangan permukaan alveoli -> cegah alveoli kolaps ->
persiapan maturasi paru janin untuk extra uterine life
- Somatomamotropin dari syncytiotropoblast -> sifat seperti GH
- Estrogen juga merangsang hipofisis anterior -> prolactin diproduksi -> produksi ASI
setelah kelahiran
Slide 10 – 11 parturition
Slide 15
- Estrogen meningkatkan jumlah reseptor oksitosin
- Janin makin besar -> peregangan dinding juga meningkatkan jumlah reseptor oksitosin
- Janin turun -> rangsang dilatasi serviks -> oksitosin makin banyak
- Progesterone turun -> kontraksi makin kuat -> juga dibantu oleh prostaglandin
Slide 18 phase kelahiran – buku William 24e
Slide 19 Relaxin
- Memanjangkan ligament pubis
- Pelunakan serviks
Slide 21 – letak janin paling bagus -> kepala di bawah
Slide 22 - pengaruh hormonal (buku William 24e) – endocrine, paracrine, dan autocrine
Slide 23 – kiri sudah pernah melahirkan (multipara); kanan belum pernah melahirkan
(primigravida)
Slide 24 - Effacement – mendatarnya kanalis cervikalis -> diperlukan utk lewatnya janin
Slide 25 – Dilatation
- Pecah ketuban/amnion menyulitkan bila bayi belum lahir -> untuk pelumas jalur
kelahiran -> bila pecah bisa menjadi jalan masuknya bakteri dari vagina
Slide 26 - Bayi keluar dengan ubun2 (vertex?) terlebih dahulu
Slide 27 – dilatation 2 – expulsion (fase 3) – placental 4
Slide 29
- Kondisi A – ketika janin belum keluar
- B – uterus mengecil signifikan -> placenta keluar -> luka -> bila kontraksi kuat,
perdarahan dari luka minimal
- Pada multipara -> kontraksi kurang kuat -> kurang di squish -> pendarahan post partum
Lactation
Slide 32 – perkembangan mammae pada pubertas
Slide 33
- Estrogen meningkatkan proliferasi ductus mamae
- Progesteron untuk perkembangan structural alveolus -> lobules
- prolaktin -> pematangan keseluruhan
- cortisol, insulin, GH jg berperan -> saat perkembangan adolescence
slide 34 – memperlihatkan bagan : kelenjar mammae
- rudimentary
- pubertal
- kehamilan -> mammae berkembang cepat krn E P C I GH Prolaktin + chorionic
mamotropin (HPL)-> mendukung estrogen dan progesterone
- lactational -> prolactin sudah bekerja menghasilkan ASI
slide 37
- setiap alveolus berrongga/berlumen, dinding 2 lapis (milk-secreting alveolar epithelial
cell dan myoepithelial cell-kontraksi oleh oksitosin)
- estrogen menambah reseptor oksitosin di mammae juga -> myoepithelial cell
- myoepitel kontraksi (saat bayi menyusu) -> ASI keluar
- belum bekerja dgn baik selama kehamilan -> prolactin dihalangi estrogen dan
progesterone -> belum terbentuk ASI
slide 39 – histologis alveoli pada lobule
slide 41
- placenta berhenti berfungsi setelah partus -> semua hormone placenta turun (estrogen –
progesterone turun) -> prolactin dari kelenjar adenohipofisis anterior juga turun
- prolactin akan naik lagi ketika ibu menyusui anak (intermitten secretion during nursing)\
- rangsang isap dari bayi tidak hanya rangsang sekresi oksitosin -> prolactin juga
terangsang -> bekerja pd kelenjar mammae (tanpa dihalangi estrogen-progesteron) ->
ASI keluar
slide 47 – grafik waktu saat nursing
- prolactin -> 8-41 hari post partum tinggi
slide 48
- kolostrum -> disekresi saat ASI sebetulnya belum keluar; komponen protein tinggi >ASI
-> antibody/Immunoglobulin bagi bayi (sekitar 5 hari awal menyusu)
slide 50 -> kolostrum mengandung antibody IgA
slide 51 -> ASI
slide 52 Nursing/ Breastfeeding
slide 53 baby weight loss
- karena nutrisi dari plasenta putus dan belum ada ASI sebelum hari ke5
slide 58 : efek kontrasepsi : ibu yang menyusui anak -> prolactin naik -> menghambat pulsasi
GnRH, LH, FSH -> tidak ada pematangan folikel -> siklus mentruasi belum terjadi

Anda mungkin juga menyukai