1 Tahun 2020
Een Husanah
INTISARI
Asuhan pada masa nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu nifas tersebut dimulai dari
setelah plasenta dan selaput janin hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak
hamil.Masalah yang sering timbul pada periode ini adalah sindrom ASI kurang.Faktor yang
mempengaruhi produksi ASI yaitu nutsisi yang tidak tercukupi, strees, istirahat, faktor penyusuan
dan perawatan payudara.Upaya dalam meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan
memberikan rangsangan berupa pemijatan, menyususi bayi sesering mungkin dan pemberian
suplementasi sari kurma.
Tujuan studi kasus ini adalah melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan masalah
produksi menggunakan metode SOAP.
Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan Continuity of
care diberikan pada ibu nifas Ny. P di BPM Ernita, Amd.Keb, dari tanggal 5 juli s/d 9 juli 2019.
Subyeknya Ny. E Umur 25 tahun P1A0 dengan masalah produksi ASI mengkonsumsi sari kurma 2
kali sehari yang diminum pagi dan sore hari. Jenis data primer.Cara pengumpulan data anamnesa,
observasi, pemeriksaan dan dokumentasi.Analisa data dengan membandingkan antara data yang
diperoleh dengan teori yang ada.
Hasil dari asuhan yang diberikan yaitu terjadi peningkatan produksi ASI Ny.P , ASI menjadi lebih
lancar.
Asuhan kebidanan dilaksanakan menggunakan pendekatan dengan pendokumentasian SOAP
(Subjektif, Objektif, Asesmen, Penatalaksanaan).Tidak ditemukan kesenjangan pada hasil data
Subjektif dan Objektif.Sehingga setelah semua data terkumpul dapat disimpulkan Analisa dan
melakukan Penatalaksanaan sesuai dengan teori.
Diharapkan penyedia layanan kesehatan memberikan informasi dan edukasi yang banyak
tentang nutrisi yang baik salah satunya kurma sehingga dapat meningkatkan produksi ASI dan ibu
dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Asuhan pada masa nifas adalah atau menyembuhkan dan pengembalian alat-
asuhan yang diberikan pada ibu nifas tersebut alat kandungan ke keadaan sebelum hamil
dimulai dari setelah plasenta dan selaput (Rukiyah & Yulianti, L., 2011).
janin hingga kembalinya traktus reproduksi Masalah yang sering timbul pada
wanita pada kondisi tidak hamil. Sebagian periode ini adalah sindrom ASI kurang dan
71
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
ibu bekerja. Masalah sindrom ASI kurang pemberian ASI. Air susu ibu adalah cairan
diakibatkan oleh kecukupan bayi akan ASI hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ASI
tidak terpenuhi sehingga bayi mengalami Eksklusif adalah asi yang diberikan kepada
ketidak puasan setelah menyusu, bayi sering bayi kepada bayi sejak dilahirkan selama 6
menangis atau rewel, tinja bayi keras dan bulan tanpa diberikan/mengganti dengan
payudara tidak terasa membesar (Maritalia, makanan atau minuman lain. Berdasarkan
2017). Berdasarkan pola pemberian makan pasal 17 setiap tenaga kesehatan dilarang
terbaik untuk bayi sejak lahir sampai anak memberikan susu formula bayi dan atau
berumur 2 tahun tersebut belum dilaksanakan produk bayi lainnya yang dapat menghambat
dengan baik khususnya dalam hal pemberian program pemberian ASIEksklusif kecuali
ASI.Berbagai kendala dalam pemberian ASI dalam hal diperuntukkan sebagaimana
eksklusif karena ibu tidak percayadiri bahwa dimaksud dalam pasal 15 (Peraturan
dirinya mampu menyusui dengan baik Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14,
sehingga mencukupi seluruh kebutuhan gizi 2014) .Upaya dalam meningkatkan produksi
bayi.Hal ini disebabkan oleh pengetahuan ASI dapat dilakukan dengan memberikan
ibu, kurangnya dukungan keluarga serta rangsangan berupa pemijatan, atau pemberian
rendahnya kesadaran masyarakat tentang suplementasi untuk meningkatkan produksi
manfaat pemberian ASI Eksklusif. Selain itu ASI. Beberapa tahun belakangan ditemukan
kurangnya dukungan tenaga kesehatan, berbagai macam tumbuhan yang
fasilitas pelayanan kesehatan, dan produsen mengandung galaktogogus dapat membantu
makanan bayi untuk keberhasilan ibu dalam pengeluaran dan produksi ASI antara lain,
menyusui bayinya. Berdasarkan ketentuan daun katuk, fenugreek ,dan kurma (Yulinda
pasal 129 ayat (2) Undang-undang nomor 36 & Azizah, 2017)
Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu Kurma (Phonenix dactylifera )
menetapkan peraturan pemerintah tentang merupakan tanaman yang banyak digunakan
72
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
oleh masyarakat Indonesia. Buah kurma dengan dosis 45 mg selama empat minggu
mengandung zat besi, protein, serat, glukosa, dapat memberikan pengaruh dalam
vitamin, biotin, niasin, asam folat, dan penambahan berat badan bayi usia 0- 5
mineral seperti kalsium, sodium, dan kalium. tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu
Kadar protein pada buah kurma sekitar 1,8-2 yang menyusui eksklusif pada kelompok
%, kadar glukosa sekitar 50-57 % dan kadar yang mendapatkan sari kurma 45 gram dapat
serat 2-4 %. Mineral dalam buah kurma yang memberikan penambahan berat badan
dapat menghalangi reseptor dopamine, dan bayi.Hal ini sesuai dengan rekomendasi
Kurma juga memiliki kandungan protein mendapatkan tambahan kalori pada enam
yang dapat meningkatkan produksi ASI bulan pertama menyusui (Putriningtyas &
Berdasarkan hasil penelitian yang ASI pada kelompok perlakuan lebih banyak
dilakukan oleh Putrininghtyas dan Hidana dari pada kelompok control.Hal ini sesuai
menunjukkan Hasil uji independent T test dengan teori yang mengatakan bahwa dalam
pada kedua kelompok untuk penambahan sari kurma mengandung galaktogogus yang
berat badan bayi selama empat minggu merupakan agen farmasertikal, makanan,
intervensi menunjukkan nilai P= 0,001. Hasil atau suplementasi herbal yang berfungsi
analisis statistik ini dapat disimpulkan bahwa untuk membantu memperlancar pengeluaran
ada perbedaan yang bermakna penambahan ASI (Yulinda & Azizah, 2017).pengeluaran
berat badan bayi selama empat minggu pada rata-rata ASI pada kelompok perlakuan lebih
kedua kelompok (P<0,05). Hasil ini banyak dari pada kelompok control. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian sari kurma sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
73
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
dalam sari kurma mengandung galaktogogus kepada pasien bahwa mahasiswa akan
makanan, atau suplementasi herbal yang mengalami kurangnya produksi ASI, yaitu
berfungsi untuk membantu memperlancar dengan cara memberikan sari kurma kepada
pengeluaran ASI (Yulinda & Azizah, 2017) ibu nifas. Kemudian ibu dapat mengkonsumsi
kebidanan pada ibu nifas dengan kurangnya Kunjungan pertama dilakukan pada
produksi ASI dengan memberikan sari kurma tanggal 5 juli 2019 di Rumah pasien.
dapat meningkatkan berat badan bayi a. Ibu mengatakan ASI nya sedikit
meminta izin terlebih dahulu kepada bidan c. Ibu mengatakan nyeri pada
Amd.Keb. Setelah mendapatkan pasien vital dalam batas normal, TFU 2 jari
P1A0 Pospartum 4 hari dengan Produksi tinggi fundus uteri tidak teraba,
4. Penatalaksanaan 3. Assasment
Ibu mengatakan ASInya banyak tinjauan kasus yang telah dijabarkan agar
menggunakan Breastpad dan ibu kesenjangan yang ada dan akhirnya dapat
75
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XI No.1 Tahun 2020
kebidanan yang tepat, efektif serta kunjungan ulang 4 kali kunjungan yang
efisien.Hasil kajian 1 ditemukan Pada hasil dilakukan dalam 1 minggu selain tatap muka
pengkajian pertama, Ibu mengatakan ASI nya langsung kepada pasien, penulis juga
sedikit dan porsi makan ibu sama seperti saat melakukan komunikasi via telepon atau
hamil dan ibu belum BAB.Menurut whatsApp. Pada kunjungan yang terakhir
(Maritalia, 2017) ASI kurang pada hari ke 4 pada tanggal 09 Juli 2019 ibu mengatakan
ini disebabkan oleh hormon prolaktin dari bahwa ASI nya sudah banyak dan ASI nya
plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar sampai merembes sehingga ibu menggunakan
karena pengaruh hormon esterogen yang Breastpad dikarekan ibu melakukan dengan
minggu pertama. Buang air besar biasanya 1. Bagi BPM Ernita, Amd. Keb Pekanbaru
terjadinya penurunan tonus otot selama 2. Bagi STIKes Hang Tuah Pekanbaru
produksi ASI dapat dilakukan dengan kebidanan pada ibu nifas dengan kasus
77