GARIS BESAR

• Hubung Singkat

• ANSI Standard

• IEC Standard
HUBUNG SINGKAT • Perhitungan dengan ETAP

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 260

MACAM HUBUNG SINGKAT MACAM HUBUNG SINGKAT

• Internal Effects
• Shunts Fault
– Peralatan Rusak
– Single Line to Ground Fault (70%) - unbalance – Saluran Transmisi Putus
– Line to Line Fault (15%) - unbalance – Kemunduran Isolasi pada Generator, Trafo, Kabel dll
– Double Line to Ground Fault (10%) - unbalance – Umur Isolasi
– Three Phase Fault (5%) - balance – Desin Impedansi
– Kesalahan Instalasi
• Series Fault
– Unequal Series Impedances
• External Effects
– One Line Open – Kegagalan Isolasi akibat surja petir
– Two Lines Open – Overloading Peralatan akibat pemanasan
– Kerusakan Mekanik karena manusia

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 261 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 262

1
 PENYEBAB OPEN CIRCUIT EFEK HUBUNG SINGKAT

• Arus hubung singkat yang besar menyebabkan

• Kerusakan conductor
pemanasan sehingga menimbulkan kebakaran atau
• Circuit breaker malfunctions pada satu atau beberapa phasa
ledakan
• Penurunan umur peralatan
• Kegagalan operasi peralatan sistem tenaga listrik
akibat penurunan tegangan yang terlalu rendah
• Aliran daya tertahan
• Hilang sinkronisasi

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 263 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 264

EFEK OPEN CIRCUIT BALANCE THREE PHASE

• Operasi sistem tidak normal

• Berbahaya bagai manusia
• Tegangan cenderung naik yang akan menyebabkan
kegagalan isolasi dan dapat menimbulkan hubung singkat

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 265 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 266

2
 SINGLE LINE TO GROUND FAULT SINGLE LINE TO GROUND FAULT

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 267 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 268

GENERATOR SEQUENCE SCHEMATIC TRANSMISSION SEQUENCE SCHEMATIC

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 269 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 270

3
TRANSFORMER SEQUENCE SCHEMATIC TRANSFORMER SEQUENCE SCHEMATIC

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 271 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 272

THREE PHASE FAULT SINGLE LINE TO GROUND FAULT

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 273 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 274

4
 LINE TO LINE FAULT DOUBLE LINE TO GROUND FAULT

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 275 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 276

UNEQUAL SERIES IMPEDANCES ONE LINE OPEN

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 277 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 278

5
 TWO LINE OPEN STANDARD ANSI

– Sistem dimodelkan dengan masing-masing

impedansi internal mesin.
– Sistem diasumsikan dalam kondisi seimbang
(balance system).
– Kapasitansi saluran dan beban-beban statis
diabaikan
– Sistem dikondisikan dalam 3 nilai impedansi yang
berbeda untuk perhitungan arus hubung singkat
momentary, Interrupting, dan Steady State.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 279 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 280

TWO LINE OPEN PERALIHAN SELAMA GANGGUAN

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 281 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 282

6
 ARUS HUBUNG SINGKAT ARUS HUBUNG SINGKAT

Momentary

Interrupting

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 283 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 284

SUMBER ARUS GANGGUAN BENTUK KONTRIBUSI ARUS

SUMBER ARUS
GANGGUAN :
• GENERATOR SINKRON
• MOTOR SINKRON
• MOTOR INDUKSI
• UTILITY

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 285 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 286

7
 DEFINISI ANSI PERHITUNGAN ARUS DENGAN REAKTANSI
• ½ Cycle Network

• 1½ - 4 Cycle Network

• 30 Cycle Network
→Digunakan untuk menentukan setting peralatan pengaman.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 287 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 288

STANDARD IEC STANDARD IEC PADA ARUS HUBUNG SINGKAT

– Arus hubung singkat dikelompokkan berdasarkan magnitudenya

(maksimum / minimum) dan juga berdasarkan jarak dari sumber (far /
near).
– Arus hubung singkat dihitung berdasarkan impedansi substransient mesin
dan konstanta waktu.
– Standar IEC mulai banyak diimplementasikan karena praktis dan lebih
mudah dikondisikan sesuai dengan sistem kelistrikan industri.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 289 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 290

8
TUJUAN PADA NILAI ARUS HUBUNG SINGKAT IEC TUJUAN PADA NILAI ARUS HUBUNG SINGKAT IEC

Design Criterion Physical Effect Relevant short-circuit current Design Criterion Physical Effect Relevant short-circuit current

Breaking capacity of circuit Thermal stress to arcing Symmetrical short-circuit breaking Breaking capacity of circuit Thermal stress to arcing Symmetrical short-circuit breaking
breakers chamber; arc extinction current Ib breakers chamber; arc extinction current Ib
Mechanical stress to Forces to electrical devices Peak short-circuit current ip Mechanical stress to Forces to electrical devices Peak short-circuit current ip
equipment (e.g. bus bars, cables…) equipment (e.g. bus bars, cables…)
Thermal stress to Temperature rise of Initial symmetrical short-circuit Thermal stress to Temperature rise of Initial symmetrical short-circuit
equipment electrical devices (e.g. current Ik” equipment electrical devices (e.g. current Ik”
cables) Fault duration cables) Fault duration
Protection setting Selective detection of Minimum symmetrical short-circuit Protection setting Selective detection of Minimum symmetrical short-circuit
partial short-circuit currents current Ik partial short-circuit currents current Ik
Earthing, Interference, Potential rise; Maximum initial symmetrical short- Earthing, Interference, Potential rise; Maximum initial symmetrical short-
EMC Magnetic fields circuit current Ik” EMC Magnetic fields circuit current Ik”

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 291 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 292