FARMAKOKINETIK
Oleh :
11171095
FAKULTAS FARMASI
2020
I. Tujuan
Untuk menetapkan dan menghitung parameter farmakokinetik obat setelah pemberian
dosis tunggal berdasarkan data kadar obat dalam darah atau plasma terhadap waktu.
II. Prinsip
Menentukan model kompartemen yang sesuai untuk digunakan dalam praktikum
daring ini.
Farmakologi medis adalah ilmu mengenai zat-zat kimia (obat) yang berinteraksi
dengan tubuh manusia. Interaksi-interaksi ini dibagi menjadi dua jenis (Neal, 2006):
1. Farmakodinamik, yaitu efek obat terhadap tubuh, dan
2. Farmakokinetik, yaitu bagaimana tubuh mempengaruhi obat dengan
berlalunya waktu (yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi).
Perhitungan
Kinetika Parameter Satuan
Intravena Oral
Ka - Residual Menit -
1
Absorpsi
AUC o-
Trapezoid Trapezoid µg-ml-
inf 1
Perhitungan Satuan
Kinetika Parameter Intravena Oral
Ka - Residual Menit -1
Absorpsi AUC o-inf B/β + A/α M/β + L/α-N/Kel µg-mnt-1
Fa - AUC p.o/ AUC iv Menit -1
α Residual Residual Menit -1
K12 A/β + B/α A/β + B/α
Distribusi K21 A+B A+B Menit -1
Vc α + β - K12 Kel α + β - K12 Kel
Vdss D/ A-B D.fa/ A-B ml
Clt K12 + K21 / K12 + K21 / K21 ml
K21 xVc xVc
Eliminasi
β D/AUC o-inf D.fa/ AUC o-inf ml. Menit -1
T1/2. β Regresi log Regresi log linier Menit -1
linier
0,693/ β 0,693/ β
Kel Menit -1
α. β/ K12 α. β/ K12
Alat Bahan
Kateter Larutan Steril PCT 15% dalam PPG 4%
Mouthblock Garam fisiologis
Suspensi PCT 10% dalam tilosa 1%
V. Prosedur Kerja
Penetapan Parameter Farmakokinetik Parasetamol
1. Setelah pemberian Intravena
a. Seekor kelinci ditimbang dan hitung volume suntikan yang akan diberikan.
Catatan:
c. Pada menit ke 5, 10, 20, 30, 40, 45, 60, 90, 120, 150, 180 dan 240 ambil
darah melalui vena marginalis (± 2,5 ml), tampung dalam wadah
berisi anti koagulan.
Catatan:
Harga Kel, diperoleh dari slope terminal semilog plot kadar darah
terhadap waktu. Varibel x = waktu, variabel y = log kadar. (log Cp =
log Cpo- Kel – t/2,303).
Harga β diperoleh dari slopel fase terminal dan semilog plot kadar
plasma lawan-waktu, menggunakan 3-4 titik untuk garis regresi.
Harga α diperoleh dengan metode residual.
VI. Tugas Pendahuluan
1. Kinetika Obat model satu kompartemen terbuka
4,0 5,6
6,0 3,19
8,0 1,91
3 3.19
2 y = 16.283e-0.269x
R² = 0.9993 1.91
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
a = 16,28
b = -0,27
r = 0,9993
Persamaannya Cp eliminasi :
Cp = Cp0.e-kt
Cp = 16,28.e-0,27t
2. C’
Masukkan nilai T (Jam) dalam persamaan Cp eliminasi
3. |C’-C|
Dengan cara mengurangkan nilai C’ dengan C
C’ |C’-C|
Cp = 16,28.e-0,27t
Cp = 16,28.e(-0,27.0,5)
Cp = 14,22
• Untuk T1,0 :
Cp = 16,28.e(-0,27.1)
Cp = 12,43
Cp = 16,28.e-0,27t
Cp = 16,28.e(-0,27.1,5)
Cp = 10,86
Cp = 16,28.e-0,27t
Cp = 16,28. e(-0,27.2,0)
Cp = 9,49
Cp = 16,28.e-0,27t
Cp = 16,28. e(-0,27.3,0)
Cp = 7,24
Cp = 16,28.e-0,27t
Cp = 16,28. e(-0,27.4,0)
Cp = 5,53
Cp = 16,28. e(-0,27.6,0)
Cp = 3,22
• Untuk T8,0 :
• |C’-C|8,0 =1,88 – 1,91 = -0,03
Cp = 16,28.e-0,27t
Cp = 16,28. e(-0,27.8,0)
Cp = 1,88
12
11.47
10
6 6.19
4
y = 26.794e-1.581x
2 R² = 0.9842 2.36
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
a = 26,79
b = -1,58
Persamaannya Cp absorpsi :
Cp = Cp0.e-kt
Cp = 26,79.e-1,58t
4 3.19
2.75
1.91
2
0 2 3 4 5 6 7 8 9
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dari grafik di dapat 9 bidang trapesium. Maka untuk mencari AUC (area di bawah
kurva) ialah dengan mencari luas 9 bidang trapesium tersebut.
T = waktu
Maka :
7. Fa
fa = AUC0-puncak/ AUC0-˷
fa = (4,57+3,69+2,5+0,69)/47,29 = 0,24
Catatan :
AUC0-puncak didapatkan dari penjumlahan AUC pada konsentrasi tinggi sampai 0.
Konsentrasi tertinggi (9,81) di waktu (T) yang 2 sehingga tinggal dijumlahkan
AUC 4 sampai AUC 1
8. Vd
Vd = D x fa/Cp eliminasi = 1000.000µg x 0,24/16,28 = 14742,01 mL
9. CL
CL = D x fa/ AUC0-˷ = 1000.000µg x 0,24/47,29 = 5075,07 ml/jam
10. T
T ½ = 0,693/Kel = 0,693/0,27 = 2,577 jam
VIII. Pembahasan
Pada praktikum daring ini melakukan iterpretasi data dimana dalam parameter
farmakokinetiknya ialah untuk obat yang diberikan secara intravena akan ditentukan
nilai k, t ½ , Vd, dan nilai AUC. Dimana K adalah tetapan laju eliminasi yang
merupakan kecepatan eliminasi obat setelah masuk ke dalam system sirkulasi, t ½
adalah waktu paruh yaitu waktu yang diperlukan agar jumlah obat dalam tubuh melarut
setengah dari dosis. Sedangkan Vd adalah volume distribusi yaitu volume obat yang
terdistribusi dan AUC (Area Under Curva) merupakan nilai yang menggambarkan
biovailabilitas obat dari jumlah dosis yang ada, dimana bioavailabilitas obat
merupakan jumlah obat yang mencapai system sirkulasi sistemik secara utuh yang
memberikan efek.
Untuk obat yang diberikan secara intravena parameter farmakokinetik dari
tetapan absorbsi tidak dihitung karena obat yang diberikan secara intravena tidak
Suatu obat yang diberikan dalam bentuk injeksi intravena (IV), maka seluruh dosis
obat masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah dengan segera, dan obat tersebut
Pada percobaan ini yang pertama kita hitung ialah kecepatan absorpsi (tahapan
kecepatan yang ditentukan oleh variable internal dan variable eksternal). Nilai Ka yang
didapatkan ialah 1,58/jam, lalu pada parameter yang kedua luas daerah bawaan kurva
perinterval waktu yang nilainya 47,29 µg/mL.jam. Parameter ketiga ialah fa, nilai fa
memperoleh hasil 0,24 jam. Dan pada parameter klirens (volume cairan yang
membersihkan obat tanpa mempersalahkan prosesnya. Dalam proses ini organ yang
berperan adalah hati, ginjal terutama nefron. Nilai klirens yang didapat ialah 5.075,07
1⁄
mL/jam, dan volume distribusi 14.742,01 mL dan dimana t 2 menghasilkan 2,57 jam.
IX. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa :
a. Volume distribusi obat didalam darah (Vd) sebesar 14.742,01 mL,
b. Nilai direnstotal adalah 5.075,07 mL/jam,
c. Nilai fa (Fraksi obat yang diabsorpsi) adalah selama 0,24 jam, dan
1⁄
d. t 2 adalah 2,57 jam.
X. Daftar Pustaka
Ganiswara,Gan Sulistia, 2009, Farmakologi dan Terapi Edisi 5,Fakultas
Kedokteran-Universitas Indonesia : Jakarta.