Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Fakultas Hukum
Universitas Kristen Maranatha
2020/2021
AKTA PENDIRIAN
NOMOR: 01/AKT/02/2020
Dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut---
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Wiraswasta
----------------------------------------PASAL 1 ----------------------------------------
----------------------------------------PASAL 2-----------------------------------------
--------------------------------------- PASAL 3
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah : Bergerak dalam bidang jasa dan-----
perdagangan.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat -------
----------------------------------------M O D A L --------------------------------------
---------------------------------------- PASAL 4
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
terbagi atas 500 (lima ratus) lembar saham, masing-masing saham bernilai--
nominal Rp. Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).----------------------------------
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 100 % atau--------
Sejumlah 500 (lima ratus) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. seluruhnya sebesar Rp. 500.000.000, -- (limaratus juta
Rupiah).
SAHAM ------------------------------------------
----------------------------------------PASAL 5 ----------------------------------------
1. Semua yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama ----------
2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga
Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.--------------------------
3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham -----------------------------
4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham---
dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan--
oleh Perseroan
5. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi--------
Komisaris
----------------------- PENGGANTI SURAT SAHAM ----------------------------
1. Jika surat saham rusak atau tidak dapat dipakai, atas permintaan mereka -
yang berkepentingan, Direksi mengeluarkan surat saham pengganti, ------
setelah surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai tersebut disebut-
kembali kepada Direksi.
2. Surat saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dimusnahkan dan
dibuat berita acara oleh Direksi untuk dilaporkan dalam RUPS -------------
berikutnya.
3. Jika surat saham hilang, atas permintaan mereka yang berkepentingan, ---
Direksi mengeluarkan surat saham pengganti setelah menurut pendapat --
Direksi kehilangan tersebut cukup dibuktikan dan dengan jaminan --------
yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus.------
6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat --
(4) dan ayat (5) mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif
saham pengganti.
-------------------------------------- PASAL 7
1. Pemindahan hak atas saham, harus berdasarkan akta pemindahan hak -----
2. Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, harus ------
3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari intansi yang
berwenang, jka peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal ---------
tersebut.
4. Mulai hari panggilan RUPS sampai dengan hari dilaksanakan RUPS ------
5. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi -----
menjadi milik Warga Negara Indonesia atau , maka dalam jangka waktu
1 (satu) tahun orang atau badan hukum tersebut wajib memindahkan hak -
atas sahamnya kepada waktu warga Negara Indonesia atau badan hukum-
Indonesia, sesuai ketentuan Anggaran Dasar.----------------------------------
---------------------------------------PASAL 8 -----------------------------------------
a. RUPS tahunan;
2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu : RUPS --
tahunan dan RUPS luar biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain.--------
3. Dalam RUPS tahunan:
a. Direksi menyampaikan :
yang lalu, sejauh tidakan tersebut tercemin dalam Laporan Tahunan dan
laporan Keuangan.
5. RUPS luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan-----
kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf
b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta -----------
Anggaran Dasar.
---------------------------------------PASAL 9 -----------------------------------------
4. RUPS dipimpin oleh Direktur Utama. Selain itu sebagai alternatif lain ----
5. Jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun -----
yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga RUPS dipimpin oleh ----
6. Jika Wajib Direktur utama atau wakil Preseden Direktur tidak ada atau--
berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada ----
pihak ketiga RUPS dipimpin oleh salah seorang Direktur yang ditunjuk --
oleh Direktur Utama atau Wakil Direktur Utama.-----------------------------
7. Jika semua Direktur tidak hadir atau berhalangan kerena sebab apapun ---
yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga RUPS dipimpin oleh ----
8. Jika semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan -------
karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, ----
RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang
Hadir dalam rapat.
dipenuhi.
mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara yang dikeluarkan
dalam RUPS sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang.--------------
----------------------------------------PASAL 11 ---------------------------------------
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari 5 anggota
direksi.
2. Jika diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya dapat
diangkat sebagai Direktur Utama
3. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk ----
4. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua -------
anggota Direksi lowongan, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak terjadi lowongan harus di selenggarakan Rapat Umum Pemegang
saham, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentukan –
peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.-------------------------
5. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, -----
PASAL 12
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab ---
apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka ----
salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak----
-
---------------------------------------PASAL 13-----------------------------------------
bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9 ---------
Anggaran Dasar ini.
tempat rapat.
kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau ------
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang ----------
mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi-
hadir atau diwakili dalam rapat.
(satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.-------------
10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat --
Direksi yang akan menentukan.
11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) ------
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan ----
secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam -----------
12. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan ---
1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan ------------
4. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka---
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, -----
d. meninggal dunia;
masing menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut
sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat Dewan-----------
Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah------
8. Gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota---
Dewan Komisaris dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS.--------
d. meninggal dunia;
----------------------------------------PASAL 15 ---------------------------------------
1. Dewan komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan –
atau yang dikuasai oleh Perseroandan berhak memeriksa semua -----------
pembukuan, surat dan alat bukti lainya, memerikasa dan mencocokkan ---
keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk menetahui segala ------
dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota ----
----------------------------------------PASAL 16 ---------------------------------------
b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; atau
c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham
yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara.-----------------------------------------
2. Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama,
apabila Komisaris Utama berhalangan maka anggota Dewan Komisaris
yang lain berhak melakukan panggilan berdasarkan surat kuasa dari
Komisaris Utama.
4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau
dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan
Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat.
5. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat
rapat.
6. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau
tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris
hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di mana pun juga
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.---------------------
7. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal
Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh
seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara Dewan
Komisaris yang hadir.
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku yang
akan
datang.
c. tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai --------
dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan -----------
Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku
Perseroan dimulai pada tanggal dari akta pendirian ini dan ditutup---
Pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember ……………………………
pembukuan, surat dan alat bukti lainya, memerikasa dan mencocokkan ---
keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk menetahui segala ------
dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota ----
Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.--------- ---------
--PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN ----------
-------------------------------------PASAL 18 ------------------------------------------
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam --
neraca dan perhitungan laba rugi yang disahkan oleh RUPS tahunan dan
merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya –
yang ditentukan oleh RUPS tersebut.--------------------------------------------
2. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian -
yang tidak dapt ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan ---
tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam -----
----------------------------------------PASAL 19 ---------------------------------------
1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai 20% (dua puluh
persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh
dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh -----------
cadangan lain.
2. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen), RUPS
dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan
Perseroan.
3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum dipergunakan
untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus
dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan
Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan
memperhatikan peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba.---
--
KETENTUAN PENUTUP --------------------------
------------------------------------------PASAL 20 -------------------------------------
-Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar
ini, akan diputus dalam RUPS.
Akhrinya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana
tersebut di atas menerangkan bahwa :
1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan
uang tunai melalui kas Perseroan sejumlah 500 lembar saham atau
seluruhnya dengan nilai nominal Rp 500.000.000 (limaratus juta
rupiah) yaitu oleh para pendiri :
- Josephine Apriliana Lizal
tersebut, sejumlah 40% saham
sebagaimana disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh :
Alfredo Julio dan Nigara Mahardika
keduanya pegawai Kantor Notaris dan bertempat tinggal berturut-turut di
Jl. Sumbersari Raya 26 dan di Jl. Rasa Suka Dia No.30 sebagai saksi-saksi.-------
------------------------
-Segera setelah saya, Notaris bacakan akta ini kepada Para penghadap dan
saksi-saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan
saya, Notaris.
*****
Tahapan Pendirian
Perseroan Terbatas
1. Pengecekan Nama
2. Pembuatan Draft Akta
3. Tanda Tangan Akta
4. Pengesahan di Kementrian Hukum dan HAM
5. Pengajuan SKDP Sementara
6. Pengajuan NPWP Perusahaan
7. Pengajuan SKDP Perpanjangan
8. Pengajuan SIUP
9. Pengajuan TDP
• Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pengurus Perusahaan (Direktur dan
Komisaris)
• Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pemegang Saham.
• Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
• Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko.
• Copy PBB (Pajak Bumi Bangunan) & bukti bayar PBB tahun tempat usaha.
• Foto kantor tampak dalam dan luar.
• Kantor berada di Zonasi Perkantoran / Zonasi Komersial / Zonasi Campuran.
7 Dokumen Legalitas :
a. Akta Pendirian
b. NPWP Badan Usaha
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
e. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
f. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Perusahaan (SKDP)
g. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Note :
- Kalo nama PT ada aturan khusus, bisa ngajuin 3 alternatif nama. Minimal 3 kata.
- Keterangan lengkap yang menjelaskan tentang struktur kepengurusan perusahaan,
komposisi kepemilikan modal atau saham para pendiri di dalam PT Lokal.
Ketiga prinsip ini menjadi dasar dalam tata cara pemberhentian direktur yang
selanjutnya ditindaklanjuti melalui RUPS dimana dalam RUPS ini Pemegang
saham menjadi salah satu organ dalam melaksanakan Good Corporate Governance
yang lebih rinci bahwa salah satu kewenangannya adalah mengangkat,
menggantikan dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan angggota
Direksi. Sejalan dengan prinsip siapa yang berwenang mengangkat, dialah yang
berwenang memberhentikannya. Karena anggota direksi diangkat oleh RUPS,
maka yang berwenang memberhentikannya adalah RUPS pula. UUPT 2007
memperkenalkan dua jenis pemberhentian anggota direksi (removal of directors).
Pertama, pemberhentian sewaktu-waktu. Hal itu diatur pada pasal 105. Kedua,
pemberhentian sementara (schorshing, suspension) diatur pada pasal 106 UUPT
2007.
a.Pemberhentian sewaktu-waktu .
Anggota Direksi dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS
dengan menyebutkan alasannya setelah yang bersangkutan diberi kesempatan
untuk membela diri dalam RUPS. Dengan demikian kedudukannya sebagai anggota
Direksi berakhir.
b. Pemberhentian sementara ,yaitu :
1) Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara oleh RUPS atau oleh Komisaris
dengan menyebutkan alasannya yang diberitahukan secara tertulis kepada anggota
Direksi yang bersangkutan, sehingga anggota Direksi yang bersangkutan tidak
berwenang melakukan tugasnya. Mengingat pemberhentian hanya dapat dilakukan
dalam RUPS yang memerlukan waktu untuk pelaksanaannya, maka untuk
kepentingan perseroan tidak dapat ditunggu sampai dilakukan RUPS. Oleh karena
itu, wajar sebagai organ pengawas diberi kewenangan untuk melakukan
pemberhentian sementara.
2) Paling lambat tiga puluh hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu, harus
dilakukan RUPS dan yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
Panggilan RUPS harus dilakukan oleh organ perseroan yang memberhentikan
sementara itu.
3) RUPS dapat mencabut keputusan pemberhentian tersebut atau memberhentikan
anggota Direksi yang bersangkutan.
4) Apabila dalam tiga puluh hari tidak diadakan RUPS, pemberhentian sementara
tersebut batal. 5) Dalam anggaran dasar daitur ketentuan mengenai pengisian
sementara jabatan Direksi kosong, atau dalam hal Direksi diberhentikan untuk
sementara atau berhalangan.
Dalam anggaran dasar diatur ketentuan mengenai, tata cara pengunduran diri
anggota Direksi, tata cara pengisian jabatan anggota direksi yang lowong dam pihak
yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili perseroan dalam hal
seluruh anggota Direksi berhalangan atau diberhentikan untuk sementara. Biasanya
seorang Direksi dapat diberhentikan, baik karena sebab tertentu (for cause) maupun
tanpa menyebutkan alasan/sebab tertentu (no cause). Menurut UUPT, secara
eksplisit menyatakan bahwa pemberhentian direksi (dalam hal ini RUPS) haruslah
dengan menyebutkan alasannya dan harus pula kepada Direksi tersebut diberikan
kebebasan untuk membela diri, pembelaan diri tersebut dilakukan dalam RUPS
yang bersangkutan.
Akan tetapi, meskipun pemberhentian direksi harus disertai dengan alasan tertentu,
penilaian (judgment) terhadap alasan tersebut ada di tangan RUPS. Meskipun
begitu, pihak direksi dapat mempersoalkannya ke pengadilan seandainya alasan
pemberhentian dirinya sebagai direksi dapat pula berhenti dari jabatannya karena
sebab-sebab sebagai berikut.
1) Masa jabatannya telah berakhir dan tidak lagi diangkat untuk masa jabatan
berikutnya.
2) Berhenti atas permintaan direksi yang bersangkutan, dengan atau tanpa sebab
apa pun.
3) Tidak lagi memenuhi syarat sebagai direksi sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar atau dalam perundang-undangan yang berlaku.
4) Direktur secara pribadi dinyatakan pailit oleh pengadilan. 5
) Sakit terus-menerus yang dapat menghambat pelaksanaan tugas Direktur.
Menderita tekanan mental atau gangguan jiwa yang dapat menghambat pelaksanaan
tugas Direktur.
6) Dihukum penjara karena bersalah dalam waktu yang relatif lama sehingga dapat
menghambat pelaksanaan tugas Direktur.
7) Meninggalkan tugas atau menghilang tanpa berita secara terus-menerus.
Dalam rangkaian tata cara diatas tentunya harus didasari konsep pengelolaan
perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance ,dimana prinsip tranparansi
dalam proses pemberhentian dan alasan pertanggungjawaban dalam
RUPS,Akuntabilitas dalam RUPS terutama dalam pemberhentian direktur agar
sebisa mungkin menegaskan kejelasan fungsi,tugas ,dan wewenang Pemegang
Saham dalam RUPS serta adanya prinisp pertanggungjawaban dari direktur
sebelum dapat diputuskan mengenai keputusan pemberhentiannya.
Daftar Pustaka
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No PER01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance.
Chaidir Ali, Badan Hukum, Penerbit PT Alumni Bandung, 2005.’
Gatot Supramono, Hukum Perseroan Terbatas Yang Baru, Djambatan, Jakarta,
1996.
I.G. Ray Wijaya, Hukum Perseroan Terbatas, Megapoint, Jakarta, 2002.
M.Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Sinar grafika, Jakarta, 2009.
Munir fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung,2003.
Ridwan Khairandy dan Camellia Malik, “Good Corporate
Governance”,Perkembangan Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia dalam
Perspektif hukum Yogyakarta:PT. Total Media ,2007.
Sukarno Aburaera, Filsafat Hukum Teori Dan Praktek,Kencana, Jakarta PT
Prenadamedia Grup 2013.
Eko Rial Nugroho, Perbuatan Melawan Hukum Komisaris terhadap Pemberhentian
Sementara Direksi Perseroan Terbatas, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM NO. 3
VOL. 20 JULI 2013.