Anda di halaman 1dari 34

TUGAS HUKUM PERUSAHAAN

Dosen Pembimbing:

Christian Andersen, S.H.,M,KN

Disusun Oleh:

Josephine Apriliana Lizal 1887013


Sylvester Ricky Kwando 1887080
Evelyn Sita Sembiring 1887083

Fakultas Hukum
Universitas Kristen Maranatha
2020/2021

AKTA PENDIRIAN

PERSEROAN TERBATAS TIRTA ARTA


MINA

NOMOR: 01/AKT/02/2020

Pada hari ini,

Hadir dihadapan saya, Notaris di Jakarta Pusat 14310 ------------------------------

Dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut---

pada bagian akhir akta ini.

1. Nama lengkap : Evelyn Sita Sembiring -----------------------------------------

Tempat tanggal lahir : Batam 03 September 1985 -----------------------------

Warga Negara : Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat tinggal di : Kota Bandung

Nomor Kartu Tanda Penduduk : 029384924809488 ----------------------------


2. Nama lengkap : Josephine Apriliana Lizal -------------------------------------

Tempat tanggal lahir : Bogor 24 April 1983 ------------------------------------

Warga Negara : Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat tinggal di : Kota Bogor

Nomor Kartu Tanda Penduduk : 0384382038238478 --------------------------

3. Nama lengkap : Sylvester Ricky Kwando -------------------------------------

Tempat tanggal lahir : Sorong 26 April 1980 -----------------------------------

Warga Negara : Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat tinggal di : Kota Bandung

Nomor Kartu Tanda Penduduk : 0918263454873847--------------------------

4. Nama Badan Hukum : PT. Tirta Arta Mina ------------------------------------

Tempat kedudukan : Jakarta Utara

Alamat lengkap : Kota Jakarta Utara, Kecamatan Kelapa Gading,


Kelurahan Kelapa Gading Barat 14240 -----------------------------------------
Nomor dan tanggal pengesahan badan hukum …………………………….....

Para penghadap bertindak untuk diri sendiri ……………………………........

Dan dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas dengan ini


menerangkan, bahwa dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang
telah sepakat dan setuju untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan
terbatas dengan anggaran dasar sebagaimana yang termuat dalam akta ini,
................................................... (untuk selanjutnya cukup disingkat dengan “
Anggaran Dasar”) sebagai berikut : ……………………………….
---------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------

----------------------------------------PASAL 1 ----------------------------------------

1. Perseroan terbatas ini bernama “ PT Perseroan terbatas ini bernama “ PT.


Tarta Arta Mina “, (selanjutnya cukup disingkat dengan “Perseroan”),
berkedudukan di Jakarta Utara

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik di


dalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan.
oleh Direksi, dengan persetujuan dari Komisaris Perseroan.-----------------

--------------JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN -------------

----------------------------------------PASAL 2-----------------------------------------

--------Perseroan didirikan untuk 35 ( tiga puluh lima ) tahun lamanya.----------

----------MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA ----------

--------------------------------------- PASAL 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah : Bergerak dalam bidang jasa dan-----
perdagangan.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat -------

melaksanakan kegiatan usaha berikut--------------------------------------------

i. Kegiatan usaha utama:


a. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi jasa
penyediaan dan pemanfaatan multimedia melalui perangkat
telekomunikasi serta kegiatan usaha terkait, jasa konsultasi bidang
media massa serta kegiatan usaha yang terkait, jasa konsultasi
manajemen dan administrasi, mengusahakan perolehan kesempatan
usaha, antara lain mengusahakan rumah produksi konten, animasi,
online media, hiburan, film, musik, dan melakukan investasi serta
penyertaan pada perusahaan lain;
b. Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang meliputi
perdagangan impor dan ekspor, antarpulau/daerah serta lokal, bertindak
sebagai agen, ritel, grosir, waralaba, commision house, leveransir,
supplier, distributor dan sebagai perwakilan dari badan-badan
perusahaan- perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk
berbagai jenis barang dagangan, baik barang-barang hasil produksi
sendiri maupun hasil produksi perusahaan lain.

ii. Kegiatan usaha penunjang:


a. Menjalankan kegiatan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi
antara Iain jasa pengembangan bisnis serta kegiatan usaha terkait; jasa
di bidang kreatif, seperti penulisan naskah, fotografi dan sinematografi;
jasa rekaman audio visual, antara lain musik, iklan, dokumenter,
sinetron/sandiwara, film; jasa hiburan, agency, manajemen,
pengelolaan kegiatan hiburan dan produksi kaset, Compact Disc (CD),
Video Compact Disc (VCD), Digital Video Disc (DVD); jasa
pertunjukan hiburan; jasa periklanan, promosi, reklame dan hubungan
kemasyarakatan melalui media komersial; jasa konsultasi bidang
promosi dan pemasaran di bidang musik; jasa konsultasi bidang
publikasi dan komunikasi; jasa e-commerce, meliputi kegiatan transaksi
perdagangan barang dan atau jasa melalui internet, telepon, televisi.

ataupun media elektronik lainnya; jasa penyelenggara acara,


manajemen artis, menyewakan alat-alat perlengkapan acara, membuat
program acara;

b. Menjalankan kegiatan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang


meliputi antara Iain peralatan informatika dan media, baik perangkat
keras maupun lunak serta kegiatan usaha terkait; rekaman audio visual,
antara lain musik, iklan, dokumenter, sinetron/sandiwara, fiIm;
perdagangan kaset, Audio dan Video Compact Disc (VCD), dan Digital
Video Disc (DVD) serta kegiatan usaha terkait;

c. Menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dan menunjang


kegiatan usaha pada butir i di atas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

----------------------------------------M O D A L --------------------------------------

---------------------------------------- PASAL 4
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
terbagi atas 500 (lima ratus) lembar saham, masing-masing saham bernilai--
nominal Rp. Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).----------------------------------

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 100 % atau--------

Sejumlah 500 (lima ratus) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. seluruhnya sebesar Rp. 500.000.000, -- (limaratus juta
Rupiah).

-------------------------oleh para pendiri yang telah mengambil bagian saham


dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta.
3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh perseroan
menurut keperluan modal Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham para pemegang saham yang namanya tercatat dalam ---
Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk
mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka
waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan
masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang
dengan jumlah saham yang mereka milik (proporsional) baik terhadap
saham yang menjadi bagiannya maupun tersebut sisa saham yang tidak
diambil oleh pemegang saham lainnya.-----------------------------------------
-Jika setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut,
ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi
berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga.-----

SAHAM ------------------------------------------

----------------------------------------PASAL 5 ----------------------------------------

1. Semua yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama ----------

2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga
Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.--------------------------
3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham -----------------------------
4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham---
dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan--
oleh Perseroan
5. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi--------

sehelai surat saham

6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua)---


atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham--------------
7. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya : -----------------

a. nama dan alamat pemegang saham; -------------------------------

b. nomor surat saham;

c. nilai nominal saham;

d. tanggal pengeluaran surat saham;-----------------------------------

8. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan:-----------------

a. nama dan alamat pemegang saham;--------------------------------

b. nomor surat kolektif saham;

c. nomor surat saham dan jumlah saham;----------------------------

d. nilai nominal saham;

e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham harus ditandatangani


oleh Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur
lainnya sesuai dengan- ketentuan anggaran dasar Perseroan)---
dan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota----
Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan

Komisaris
----------------------- PENGGANTI SURAT SAHAM ----------------------------

--------------------------------------- PASAL 6 -----------------------------------------

1. Jika surat saham rusak atau tidak dapat dipakai, atas permintaan mereka -
yang berkepentingan, Direksi mengeluarkan surat saham pengganti, ------
setelah surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai tersebut disebut-
kembali kepada Direksi.
2. Surat saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dimusnahkan dan
dibuat berita acara oleh Direksi untuk dilaporkan dalam RUPS -------------
berikutnya.

3. Jika surat saham hilang, atas permintaan mereka yang berkepentingan, ---
Direksi mengeluarkan surat saham pengganti setelah menurut pendapat --
Direksi kehilangan tersebut cukup dibuktikan dan dengan jaminan --------
yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus.------

4. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan


hilang tersebut, tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.------------------------
5. Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham ----------

pengganti, ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan.--------

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat --

(4) dan ayat (5) mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif
saham pengganti.

----------------------- PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM -------------------

-------------------------------------- PASAL 7
1. Pemindahan hak atas saham, harus berdasarkan akta pemindahan hak -----

yang ditanda-tangani oleh yang memindahkan dan yang menerima --------

pemindahan atau kuasanya yang sah.--------------------------------------------

2. Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, harus ------

menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lain dengan --------

menyebutkan harga serta persyaratan penjualan dan memberitahukan -----

kepada direksi secara tertulis tentang penawaran tersebut.--------------------

3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari intansi yang
berwenang, jka peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal ---------
tersebut.

4. Mulai hari panggilan RUPS sampai dengan hari dilaksanakan RUPS ------

pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan.-----------------------------

5. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi -----

menjadi milik Warga Negara Indonesia atau , maka dalam jangka waktu
1 (satu) tahun orang atau badan hukum tersebut wajib memindahkan hak -
atas sahamnya kepada waktu warga Negara Indonesia atau badan hukum-
Indonesia, sesuai ketentuan Anggaran Dasar.----------------------------------

--------------------RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM ---------------------

---------------------------------------PASAL 8 -----------------------------------------

1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah :-

a. RUPS tahunan;

b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga –


RUPS luar biasa.

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu : RUPS --
tahunan dan RUPS luar biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain.--------
3. Dalam RUPS tahunan:

a. Direksi menyampaikan :

- laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan


Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS;--------
- laporan keuangan untuk mendapat pengesahan rapat

b. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo


laba yang positif.
c. Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan ---
sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentukan ----
anggaran dasar.

4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh ---


RUPS tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada angota Direksi dan dewan Komisaris atas ------
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku ----

yang lalu, sejauh tidakan tersebut tercemin dalam Laporan Tahunan dan
laporan Keuangan.
5. RUPS luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan-----

kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat --------

kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf
b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta -----------

Anggaran Dasar.

-------------TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPS ----------

---------------------------------------PASAL 9 -----------------------------------------

1. RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan.------------------------------

2. RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan terlebih dahulu


kepada para pemegang saham dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan
dalam surat kabar.
3. Pemanggilan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum ------

tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal -----------

pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.--------------------------------------

4. RUPS dipimpin oleh Direktur Utama. Selain itu sebagai alternatif lain ----

RUPS dapat dipimpin oleh Komisaris Utama.----------------------------------

5. Jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun -----

yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga RUPS dipimpin oleh ----

Wakil Direktur Utama.

6. Jika Wajib Direktur utama atau wakil Preseden Direktur tidak ada atau--
berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada ----
pihak ketiga RUPS dipimpin oleh salah seorang Direktur yang ditunjuk --
oleh Direktur Utama atau Wakil Direktur Utama.-----------------------------
7. Jika semua Direktur tidak hadir atau berhalangan kerena sebab apapun ---

yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga RUPS dipimpin oleh ----

salah seorang anggota Dewan Komisaris.---------------------------------------

8. Jika semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan -------

karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, ----

RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang
Hadir dalam rapat.

------------ KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS ----------

-------------------------------------- PASAL 10 ----------------------------------------

1. RUPS dapat dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sebagaimana -------

disyaratkan dalam undang-undang tentang Perseroan Terbatas telah -------

dipenuhi.

2. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup --


yang tidak ditanda-tangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali ----
apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang
saham yang hadir dalam RUPS.
3. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak ------

dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.

4. RUPS dapat mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk -------

mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara yang dikeluarkan
dalam RUPS sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang.--------------

---------------------------------------- DIREKSI ---------------------------------------

----------------------------------------PASAL 11 ---------------------------------------

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari 5 anggota
direksi.
2. Jika diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya dapat
diangkat sebagai Direktur Utama
3. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk ----

jangka waktu 4 tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum-----------

Pemegang Saham unutuk memberhentikan nya sewaktu-waktu .-------------

4. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua -------

anggota Direksi lowongan, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak terjadi lowongan harus di selenggarakan Rapat Umum Pemegang
saham, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentukan –
peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.-------------------------
5. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, -----

untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang –-


ditujuk oleh rapat Dewan Komisaris.--------------------------------------------
6. Anggota direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan -------

memberikan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 -------------


(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.----------------------

7. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika : ------------------------------------

a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6);---------------------

b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-


undangan;
c. meninggal dunia;

c. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang


Saham.

--------------------- TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI---------------------

PASAL 12

1. Direksi berhak mewakili perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang


segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak –
lain dan pihak lain Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik ----
yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan –
pembatasan bahwa untuk :
a.meminjam atau meminjamkan uang ats nama Perseroan (tidak termasuk
mengambil uang perseroan di Bank;-------------------------------------------
b. mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di ---

dalam maupun di luar negeri;

c. mengikat perseroan sebagai Penjamin;------------------------------------------

d. membeli atau melepaskan asset Perseroan untuk nilai di bawah 50%----


harus dengan persetujuan Dewan Komisaris---------------------------------------

2. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk an atas nama----

Direksi serta mewakili Perseroan.

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab ---
apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka ----
salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak----
-

untuk dan atas nama Direksi

serta mewakili Perseroan.

RAPAT DIREKSI -----------------------------------

---------------------------------------PASAL 13-----------------------------------------

1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila di --


pandang perlu :
a. oleh seorang atau lebih anggota Direksi;------------------------------------

b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan


Komisaris; atau
c. atas pemintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham
yang bersama-sama mewakili 1/10 (saru per sepuluh) atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara. -----------------------------------
2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak -----

bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9 ---------
Anggaran Dasar ini.

3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan --


surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan--
mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat -----------
diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal-
rapat.
4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan --------

tempat rapat.

5. Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat -------

kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau ------

diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidakdisyaratkan Dan Rapat –


Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat.
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dalam hal Direktur Utama –
Dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak
Dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak –
Ketiga, Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih
Oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.------------------------------
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dal Rapat Direksi hanya oleh -----

anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.------------------------------

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang ----------

mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi-
hadir atau diwakili dalam rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk --


mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan -----------
pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ ----

(satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.-------------

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat --
Direksi yang akan menentukan.
11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) ------

suara unutk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.---------------

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara


tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai –
hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua menentukan lain -----
tanpa ada keberatan dari yang hadir.-----------------------------------------

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan ----

secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam -----------

menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.-------------------------------

12. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan ---

Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu


secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan
mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani
persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.------------------
D E W A N K O M I S A R I S ----------------------------

--------------------------------------- PASAL 14 ---------------------------------------

1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan ------------

Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris


maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama.-------
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota dewan Komisaris hanya warga ---

Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan


perundang-undangan yang berlaku.
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh rapat umum Pemegang Saham
untuk jangka waktu terhitung sejak pengangkatannya sampai penutupan
RUPS Tahun kelima beerikutnya dengan tidak mengurangi hak Rapat ----
Umum Pemegang saham untuk memberitahukan sewaktu-waktu.----------

4. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka---

dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, -----

harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi ----

lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini.-----------

5. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari -------

jabatannaya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud ---

tersebut kepada Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)hari --------

sebelum tanggal pengunduran dirinya.-------------------------------------------

6. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :-------------------------

a. kehilangan kewarganegaraan Indonesia;------------------------------------

b. mengundurkan diri sesuai denagn ketentuan ayat 5 ;----------------------


c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undang yang berlaku;

d. meninggal dunia;

d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri---------------------

sehingga–mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris masing--------

masing menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut
sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat Dewan-----------
Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah------

anggota Dewan Komisaris.

8. Gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota---
Dewan Komisaris dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS.--------

9. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:---------------------------

a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu


putusan pengadilan; atau
b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat (3) Pasal ini;------------

c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;-----

d. meninggal dunia;

diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.--------------------------------

------------TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS -------------

----------------------------------------PASAL 15 ---------------------------------------

1. Dewan komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan –
atau yang dikuasai oleh Perseroandan berhak memeriksa semua -----------

pembukuan, surat dan alat bukti lainya, memerikasa dan mencocokkan ---
keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk menetahui segala ------

tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.------------------------------------

2. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan---

tentang segala hal yang dinyatakan oleh Dewan Komisaris.------------------

3. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan -


tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara -----
Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal ------

Demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan --------

Sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris


atas tanggungan Dewan Komisaris.
4. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan komisaris, segala tugas -----

dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota ----

Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.---------

RAPAT DEWAN KOMISARIS --------------------------

----------------------------------------PASAL 16 ---------------------------------------

1. Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling


kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan:
a. oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;

b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; atau

c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham
yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara.-----------------------------------------
2. Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama,
apabila Komisaris Utama berhalangan maka anggota Dewan Komisaris
yang lain berhak melakukan panggilan berdasarkan surat kuasa dari
Komisaris Utama.
4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau
dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan
Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat.
5. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat
rapat.
6. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau
tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris
hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di mana pun juga
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.---------------------
7. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal
Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh
seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara Dewan
Komisaris yang hadir.

---RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN----

---------------------------------------- PASAL 17 --------------------------------------

a. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran --------

tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan,


sebelum tahun buku dimulai.
b. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan ---

paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku yang
akan

datang.

c. tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai --------

dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan -----------

Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku
Perseroan dimulai pada tanggal dari akta pendirian ini dan ditutup---
Pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember ……………………………

d. Dalam waktu selambatnya 5 (lima) bulan setelah buku Perseroan ditutup,


Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku yang ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan
Komisaris untuk diajukan dalam RUPS tahunan dan menyediakannya di
kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung
sejak tanggal pemanggilan RUPS tahunan.---------------------------
e. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan
tahunan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan
penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.------------------------------------------
f. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat
kabar berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.--------
atau yang dikuasai oleh Perseroandan berhak memeriksa semua -----------

pembukuan, surat dan alat bukti lainya, memerikasa dan mencocokkan ---

keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk menetahui segala ------

tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.------------------------------------

5. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan---

tentang segala hal yang dinyatakan oleh Dewan Komisaris.------------------

6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan -


tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara -----
Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal ------

Demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan --------

Sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris


atas tanggungan Dewan Komisaris.
7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan komisaris, segala tugas -----

dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota ----

Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.--------- ---------
--PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN ----------

-------------------------------------PASAL 18 ------------------------------------------

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam --
neraca dan perhitungan laba rugi yang disahkan oleh RUPS tahunan dan
merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya –
yang ditentukan oleh RUPS tersebut.--------------------------------------------
2. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian -
yang tidak dapt ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan ---
tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam -----

tahun buku selanjutnya perseroan dianggap tidak mendapat laba selama –


kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu –
itu belum sama sekali tertutup.
3. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5
(lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam
dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen dalam dana
cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak
sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan menyampaikan
bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi
Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu 10 (sepuluh)
tahun akan menjadi hak Perseroan.------------------------------------
4. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku
Perseroan berakhir sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.----------
5. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen,
Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen kepada pemegang
saham yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.-----
PENGGUNAAN CADANGAN ----------------------------

----------------------------------------PASAL 19 ---------------------------------------

1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai 20% (dua puluh
persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh
dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh -----------
cadangan lain.

2. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen), RUPS
dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan
Perseroan.
3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum dipergunakan
untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus
dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan
Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan
memperhatikan peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba.---
--
KETENTUAN PENUTUP --------------------------
------------------------------------------PASAL 20 -------------------------------------

-Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar
ini, akan diputus dalam RUPS.
Akhrinya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana
tersebut di atas menerangkan bahwa :
1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan
uang tunai melalui kas Perseroan sejumlah 500 lembar saham atau
seluruhnya dengan nilai nominal Rp 500.000.000 (limaratus juta
rupiah) yaitu oleh para pendiri :
- Josephine Apriliana Lizal
tersebut, sejumlah 40% saham

- Evelyn Sita Sembiring

tersebut sejumlah 40% saham

- Sylvester Ricky Kwando


tersebut sejumlah 20% saham

2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 8 dan Pasal 11 Anggaran


Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan
Komisaris, telah diangkat sebagai …….
- Direktur Utama : Evelyn Sita Sembiring

lahir di Batam pada


tanggal 03 september
1985

swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat


tinggal di Batam
.

pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor


029384924809488
- Direktur : Sylvester Ricky Kwando
lahir di Sorong pada
tanggal 26 April 1980
swasta,Warga Negara
Indonesia, bertempat
tinggal di Kota Bandung
.

pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor


0918263454873847
- Komisaris Utama : Josephine Apriliana Lizal

lahir di Bogor pada


tanggal 24 April 1983,
swasta, Warga Negara
Indonesia, bertempat
tinggal di kota Bogor
.

pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor


0384382038238478

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah


diterima oleh masing-masing yang bersangkutan.------------------------------
-Akta ini diselesaikan pada pukul 12:00 WIB (Waktu Indonesia bagian barat).---
-------------------------

-Para penghadap saya, Notaris kenal.

------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI ------------------------

-Dibuat dan diresmikan di Jakarta pada hari, tanggal dan jam

sebagaimana disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh :
Alfredo Julio dan Nigara Mahardika
keduanya pegawai Kantor Notaris dan bertempat tinggal berturut-turut di

Jl. Sumbersari Raya 26 dan di Jl. Rasa Suka Dia No.30 sebagai saksi-saksi.-------
------------------------

-Segera setelah saya, Notaris bacakan akta ini kepada Para penghadap dan
saksi-saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan
saya, Notaris.
*****
Tahapan Pendirian
Perseroan Terbatas
1. Pengecekan Nama
2. Pembuatan Draft Akta
3. Tanda Tangan Akta
4. Pengesahan di Kementrian Hukum dan HAM
5. Pengajuan SKDP Sementara
6. Pengajuan NPWP Perusahaan
7. Pengajuan SKDP Perpanjangan
8. Pengajuan SIUP
9. Pengajuan TDP

• Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pengurus Perusahaan (Direktur dan
Komisaris)
• Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pemegang Saham.
• Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
• Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko.
• Copy PBB (Pajak Bumi Bangunan) & bukti bayar PBB tahun tempat usaha.
• Foto kantor tampak dalam dan luar.
• Kantor berada di Zonasi Perkantoran / Zonasi Komersial / Zonasi Campuran.

7 Dokumen Legalitas :
a. Akta Pendirian
b. NPWP Badan Usaha
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
e. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
f. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Perusahaan (SKDP)
g. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Note :
- Kalo nama PT ada aturan khusus, bisa ngajuin 3 alternatif nama. Minimal 3 kata.
- Keterangan lengkap yang menjelaskan tentang struktur kepengurusan perusahaan,
komposisi kepemilikan modal atau saham para pendiri di dalam PT Lokal.

Tata Cara Pemberhentian Direktur menurut


Good Corporate Governance
1.Konsep Good Corporate Governance
Pelaksanaan Good Corporate Governance tidak terlepas dari berbicara dengan
perusahaan yang memiliki badan hukum yang sah sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang. Meijers menyatakan Badan Hukum itu adalah meliputi yang
menjadi pendukung hak dan kewajiban begitu juga pendapat Loemann dan E.
Utrecht. . Yang menjadi perhatian kita bersama bahwa Badan Hukum itu
mempunyai kekayaan (vermogen) yang sama sekali terpisah dari dari kekayaan
anggotanya, yaitu dalam hal Badan Hukum itu berupa korporasi. Hak dan
Kewajiban Badan Hukum sama sekali terpisah dari Hak dan Kewajiban
Anggotanya.
Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dijelaskan
dalam Undang–undang No. 19 Tahun 2003 Pasal 1 angka 1 Badan Usaha Milik
Negara berperan dalam kegiatan usaha pada hampir seluruh sektor perekonomian
seperti : Sektor pertanian, sektor perikanan, perkebunan, kehutanan, sifat BUMN
yaitu untuk memupuk keuntungan dan melaksanakan kemanfaatan umum, dalam
undang-undang manufaktur, pertambangan, keuangan, pos 26 dan telekomunikasi,
transportasi, listrik, industri dan perdagangan serta konstruksi. Dengan
memperhatikan ini BUMN disederhanakan menjadi dua bentuk yaitu : Perusahaan
Perseroan yang bertujuan memupuk keuntungan dan Perusahaan Umum (PERUM)
guna menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, GCG secara defenitif merupakan
“sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah (value added) untuk semua stakeholder”. Konsep GCG di Indonesia dapat
diartikan sebagai konsep pengelolaan perusahaan yang baik. Dua hal yang
ditekankan dalam konsep GCG tersebut. Pertama, pentingnya hak pemegang saham
untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya
Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara
akurat, tepat waktu dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan,
kepemilikan, dan stakeholder.

Penjelasan Pasal 7 ayat 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang


Perseroan Terbatas (UUPT) menyebutkan yang dimaksud dengan “pihak yang
berkepentingan”adalah kejaksaan untuk kepentingan umum, pemegang saham,
direksi, dewan komisaris, karyawan perseroan, kreditor, dan/atau pemangku
kepentingan (stakeholder) lainnya. Prinsip-prinsip GCG diatur dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
Perbankan, UndangUndang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN, Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Akan tetapi dalam tesis
ini difokuskan GCG dalam UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.

2.Pemberhentian Direktur secara Good Corporate Governance


Secara umum mekanisme pemberhentian dilakukan oleh pemegang saham melalui
RUPS, ditempuh 2 (dua) forum, pertama, pemberhentian anggota direksi oleh
pemegang saham dalam forum RUPS secara fisik. Hal ini dituangkan dalam
keputusan RUPS melalui tata cara
1). Pemegang saham mengadakan RUPS dengan agenda acara pemberhentian
anggota direksi, dengan pemanggilan pemegang saham untuk RUPS sesuai dengan
syarat dan tata cara yang ditentukan dalam Pasal 82 UUPT. Dengan berdasarkan
pemanggilan tersebut, dilangsungkan RUPS secara fisik sesuai dengan ketentuan
Pasal 84 dan 85, di mana RUPS tersebut harus RUPSLB yang khusus
membicarakan agenda acara pemberhentian anggota direksi yang bersangkutan.
2). Keputusan pemberhentian disertai dengan alasan.
3). RUPS wajib memberi kesempatan kepada anggota direksi membela diri, di
mana pembelaan diri ini bersifat imperatif atau hukum memaksa kecuali anggota
direksi yang diberhentikan tersebut menyatakan tidak keberatan atas
pemberhentiannya, sehingga pembelaan diri tidak diperlukan. Pembelaan diri
anggota direksi yang akan diberhentikan sebaiknya dibuat secara tertulis agar tidak
terjadi silang pendapat atau pengingkaran. Kedua, pemberhentian anggota direksi
berdasarkan keputusan di luar forum RUPS secara fisik (usul keputusan yang
diedarkan) dengan cara
1). mengirimkan secara tertulis usul yang akan diputuskan kepada semua pemegang
saham.
2). usul tersebut disetujui secara tertulis oleh seluruh pemegang saham, dan
3). semua pemegang saham menandatangani usul yang telah disetujui.
Apabila sistem ini yang digunakan maka harus memperhatikan Pasal 105 ayat (3),
di mana memberitahukan terlebih dahulu kepada anggota direksi yang
bersangkutan tentang rencana pemberhentian dirinya melalui sistem keputusan di
16 Pasal 105 ayat (1) UUPT 17 Pasal 105 ayat (4) UUPT 18 M. Yahya Harahap,
Op.Cit., hlm. 422, yang dikutip oleh Majelis Hakim Pemeriksa perkara
451/Pdt.G/2008/ PN.JKT.BAR., hlm.56 Eko Rial N. Perbuatan Melawan Hukum...
491 luar forum RUPS secara fisik dan pemberitahuan harus secara tertulis kepada
anggota direksi yang bersangkutan. Selanjutnya memberikan kesempatan kepada
anggota direksi yang bersangkutan menyampaikan pembelaaan diri. Namun untuk
memerinci dan kaitannya dengan Good Corporate Governance,perlu adanya
realisasi Good Corporate Governance maka dalam tahap pemberhentian direktur
pun harus sesuai dengan asas Good Corporate Governance dimana terdapat
beberapa asas yang melandasi Good Corporate Governance yaitu :
a.Transparansi
Secara sederhana bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi. Dalam
mewujudkan prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang
cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholdersnya. Informasi yang
diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan
pengelolaan perusahaan. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang
lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat
ditingkatkan. Ada beberapa pertanyaan terkait tentang transparansi dimana
keterbukaann dilakukan agar semua pihak menjadi jelas baik dalam bidang
persaingan sesama stakeholder, oleh sebab itu walaupun proses persaingan akan
mengakibatkan adanya masyarakat yang kalah dalam proses bersaiang dan akan
menjadi tanggung jawab sosial dalam ekonomi secara keseluruhan.
b.Akuntabilitas
Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, system dan
pertanggungjawaban elemen perusahaan. Apabila prinsip ini diterapkan secara
efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta
tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris
bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat
kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam
rangka pengelolaan perusahaan.
c.Pertanggung Jawaban
Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan yang berlaku, diantaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan
dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan
bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan menerapkan
prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan
operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab
kepada shareholder juga kepada stakeholders-lainnya. Pertanggung Jawaban
identik dengan moral manusia itu sendiri yang ada dalam perusahaan, dimana
aturan-aturan yang diperbuat agar manusia dapat bertanggung jawab terhadap
lingkungannya. Dalam kontek hukum fositif aturan baik atau buruk benar-benar
dapat diukur dengan menempatkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketiga prinsip ini menjadi dasar dalam tata cara pemberhentian direktur yang
selanjutnya ditindaklanjuti melalui RUPS dimana dalam RUPS ini Pemegang
saham menjadi salah satu organ dalam melaksanakan Good Corporate Governance
yang lebih rinci bahwa salah satu kewenangannya adalah mengangkat,
menggantikan dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan angggota
Direksi. Sejalan dengan prinsip siapa yang berwenang mengangkat, dialah yang
berwenang memberhentikannya. Karena anggota direksi diangkat oleh RUPS,
maka yang berwenang memberhentikannya adalah RUPS pula. UUPT 2007
memperkenalkan dua jenis pemberhentian anggota direksi (removal of directors).
Pertama, pemberhentian sewaktu-waktu. Hal itu diatur pada pasal 105. Kedua,
pemberhentian sementara (schorshing, suspension) diatur pada pasal 106 UUPT
2007.
a.Pemberhentian sewaktu-waktu .
Anggota Direksi dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS
dengan menyebutkan alasannya setelah yang bersangkutan diberi kesempatan
untuk membela diri dalam RUPS. Dengan demikian kedudukannya sebagai anggota
Direksi berakhir.
b. Pemberhentian sementara ,yaitu :
1) Anggota Direksi dapat diberhentikan sementara oleh RUPS atau oleh Komisaris
dengan menyebutkan alasannya yang diberitahukan secara tertulis kepada anggota
Direksi yang bersangkutan, sehingga anggota Direksi yang bersangkutan tidak
berwenang melakukan tugasnya. Mengingat pemberhentian hanya dapat dilakukan
dalam RUPS yang memerlukan waktu untuk pelaksanaannya, maka untuk
kepentingan perseroan tidak dapat ditunggu sampai dilakukan RUPS. Oleh karena
itu, wajar sebagai organ pengawas diberi kewenangan untuk melakukan
pemberhentian sementara.
2) Paling lambat tiga puluh hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu, harus
dilakukan RUPS dan yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
Panggilan RUPS harus dilakukan oleh organ perseroan yang memberhentikan
sementara itu.
3) RUPS dapat mencabut keputusan pemberhentian tersebut atau memberhentikan
anggota Direksi yang bersangkutan.
4) Apabila dalam tiga puluh hari tidak diadakan RUPS, pemberhentian sementara
tersebut batal. 5) Dalam anggaran dasar daitur ketentuan mengenai pengisian
sementara jabatan Direksi kosong, atau dalam hal Direksi diberhentikan untuk
sementara atau berhalangan.
Dalam anggaran dasar diatur ketentuan mengenai, tata cara pengunduran diri
anggota Direksi, tata cara pengisian jabatan anggota direksi yang lowong dam pihak
yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili perseroan dalam hal
seluruh anggota Direksi berhalangan atau diberhentikan untuk sementara. Biasanya
seorang Direksi dapat diberhentikan, baik karena sebab tertentu (for cause) maupun
tanpa menyebutkan alasan/sebab tertentu (no cause). Menurut UUPT, secara
eksplisit menyatakan bahwa pemberhentian direksi (dalam hal ini RUPS) haruslah
dengan menyebutkan alasannya dan harus pula kepada Direksi tersebut diberikan
kebebasan untuk membela diri, pembelaan diri tersebut dilakukan dalam RUPS
yang bersangkutan.
Akan tetapi, meskipun pemberhentian direksi harus disertai dengan alasan tertentu,
penilaian (judgment) terhadap alasan tersebut ada di tangan RUPS. Meskipun
begitu, pihak direksi dapat mempersoalkannya ke pengadilan seandainya alasan
pemberhentian dirinya sebagai direksi dapat pula berhenti dari jabatannya karena
sebab-sebab sebagai berikut.
1) Masa jabatannya telah berakhir dan tidak lagi diangkat untuk masa jabatan
berikutnya.
2) Berhenti atas permintaan direksi yang bersangkutan, dengan atau tanpa sebab
apa pun.
3) Tidak lagi memenuhi syarat sebagai direksi sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar atau dalam perundang-undangan yang berlaku.
4) Direktur secara pribadi dinyatakan pailit oleh pengadilan. 5
) Sakit terus-menerus yang dapat menghambat pelaksanaan tugas Direktur.
Menderita tekanan mental atau gangguan jiwa yang dapat menghambat pelaksanaan
tugas Direktur.
6) Dihukum penjara karena bersalah dalam waktu yang relatif lama sehingga dapat
menghambat pelaksanaan tugas Direktur.
7) Meninggalkan tugas atau menghilang tanpa berita secara terus-menerus.
Dalam rangkaian tata cara diatas tentunya harus didasari konsep pengelolaan
perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance ,dimana prinsip tranparansi
dalam proses pemberhentian dan alasan pertanggungjawaban dalam
RUPS,Akuntabilitas dalam RUPS terutama dalam pemberhentian direktur agar
sebisa mungkin menegaskan kejelasan fungsi,tugas ,dan wewenang Pemegang
Saham dalam RUPS serta adanya prinisp pertanggungjawaban dari direktur
sebelum dapat diputuskan mengenai keputusan pemberhentiannya.

Daftar Pustaka
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No PER01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance.
Chaidir Ali, Badan Hukum, Penerbit PT Alumni Bandung, 2005.’
Gatot Supramono, Hukum Perseroan Terbatas Yang Baru, Djambatan, Jakarta,
1996.
I.G. Ray Wijaya, Hukum Perseroan Terbatas, Megapoint, Jakarta, 2002.
M.Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Sinar grafika, Jakarta, 2009.
Munir fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung,2003.
Ridwan Khairandy dan Camellia Malik, “Good Corporate
Governance”,Perkembangan Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia dalam
Perspektif hukum Yogyakarta:PT. Total Media ,2007.
Sukarno Aburaera, Filsafat Hukum Teori Dan Praktek,Kencana, Jakarta PT
Prenadamedia Grup 2013.
Eko Rial Nugroho, Perbuatan Melawan Hukum Komisaris terhadap Pemberhentian
Sementara Direksi Perseroan Terbatas, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM NO. 3
VOL. 20 JULI 2013.

Anda mungkin juga menyukai