DISUSUN OLEH :
1920384281
KELOMPOK 4
1. Peresepan penggunan dibagi menjadi 2, ada restriksi dan tidak ada restriksi
a. Retrikasi artinya terdapat pembatasan tertentu berkaitan dengan pasien peserta BPJS.
Sebagai contoh pasien BPJS kelas 3, obat yang bisa dia dapatkan apa, dosisnya berapa,
berapa lama dia bisa dapat obat tersebut, sehingga berbeda pembatasan dengan pasien
BPJS kelas 1 dan 2
b. Tidak ada retriksi artinya tidak ada pembatasan tertentu berkaitan dngan peserta BPJS
2. Semua Apoteker dan TTK diberikan bekal pelatihan dalam melakukan handling sitostatika
meskipun beresiko. Cara agar saat kita menangani pasien yang menggunakan obat sitostatika
tidak terpapar maka yang harus dipersiapkan adalah menyiapkan pelarut untuk
pencampuran, memilih jenis wadah atau material yang dianggap aman, agar tidak
terkontaminasi saat melakukan handling maka segala sesuatu yang ada di protab harus
diikuti, memakai APD yang sesuai untuk handling khemoterapi, kondisi alat harus sesuai
untuk keamanan kita sendiri.
3. Petugas bagian sitostatika setiap 6 bulan sekali harus dicek kadar asam folat dan vit B12 nya
karena ada beberapa obat sitostatika merusak ke DNA dengan mengantagonis asam folat jd
sehingga perlu dilakukan pengecekan.
4. Tidak ada perbedaan pada obat kemo yang digunakan pada BPJS dan NONBPJS, semua
pemesanan melalui e-katalog
5. Untuk penyiapan idealnya ada yang siapkan obat wadah label sendiri lewat alur yang
beda dari alur masuk petugas handling. Setelah itu petugas handling akan masuk dan
melakukan pencampuran di ruang. Obat, pelarut, wadah yang sudah disiapkan petugas
lain akan masuk lewat alur atau loket penghubung ke ruang handling. Tetapi karena SDM
di RS minim, maka kadang apoteker mengerjakan persiapan dan sekaligus melakukan
handling
6. Ada operator yang harus cek rutin peralatan yang dibutuhkan, supaya jika dipakai tidak
rusak dan dapat menghambat kerja apoteker
7. Rumah sakit yang diperbolehkan untuk handling adalah rumah sakit minimal tipe C atau
yang setara.
8. bila ada resiko degradasi obat atau membentuk metabolit obat disiapkan dalam waktu
agak dekat dengan waktu pemberian agar tidak terjadi hal seperti itu
9. wadah atau kemasan yang digunakan untuk pengemas obat ada aturan sendiri, jenis
plastik tertentu, untuk menghindari pencemaran material plastik ke dalam campuran obat.
10. Pengocokan pada obat tidak perlu dilakukan karena kita sudah milih pelarut yang benar-
benar sesuai jadi sudah melarutkan dengan baik. Jika dikocok ada tambahan gelembung
udara yang muncul, terjebak dalam wadah dan waktu diambil dengan spuit akan masuk
dan harus kita buang sebelum disuntikan, yang dibuang tidak hanya udara tapi ada cairan
sitotoksik juga, jadi lebih bahaya
11. Alat yang digunakan untuk handling perlu dikalibrasi, sebaiknya 6 bulan sampai 1 tahun
sekali. Dengan adanya kalibrasi akan menjamin proses handling berjalan sempurna, dan
dapat meminimalkan resiko kontaminasi
KASUS 1
Dx Ca Cervix II-B
Jawab :
BSA
TB ( cm ) x BB( kg)
=√
3600
157 x 72
=√
3600
11304
=√
3600
= 1,77 m2 < 2,5 (No Obese)
72
IMT =
(1,57)2
= 29,14 < 30 (No Obese)
ClCr
( 140−49 ) x 72
x 0,85
72 x 0,6
5569
43,2
= 128,92 > 60
Dosis
= 100mg x BSA
= 100mg x 1,77 m2
= 177 mg
Kesimpulan : Tidak ACC karena dosis lebih dari 100mg/m2
KASUS 2
Dx : Ca Cervix II B ,
Hasil PA Kesimpulan :
Blok parafin no. 1579/18 ; Cervix immunohistokimia ; sesuai Adenocarcinoma yang berasal dari
Cervix
Ca Cervix AUC = 6
BSA
TB ( cm ) x BB( kg)
=√
3600
150 x 45
=√
3600
6750
=√
3600
= 1,37 m2 < 2,5 (No Obese)
45
IMT =
(1,50)2
= 20 < 30 (No Obese)
ClCr
CrCl = {(140 – age) BW}/ 72xScr
untuk wanita dikalikan 0,85
( 140−60 ) x 45
x 0,85
72 x 0,65
3060
46,8
= 65,38 > 60
= 239,75mg
Dosis Cisplatin
= 75 mg x BSA
= 75 x 1,37
= 102,75mg
KASUS 3
Hasil PA Kesimpulan :
ER : positif
PR : positif
Index proliferasin 5 %
3600
= √ 165 cm x 75 kg
3600
= 1,854 m2
Or
cyclophospamide 850 mg
Cyclophosphamide 100 mg/m2 per day orally, days 1–14
Atau
Cyclophosphamide 600 mg/m2 IV, day 1
Jadi
MTX 85 mg
DIH
Breast cancer: I.V.: 30-60 mg/m2 Day 1 and 8 every 3-4 weeks
Dipiro edisi 9
5 FU 850 mg
Fluorouracil 600 mg/m2 IV, days 1 and 8
KASUS 4
Px 4 Dx Ca Ovarium
Hasil PA : Teratoma
Pertanyaan
Jawab :
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. BPJS
menanggung penuh biaya obat yang tercantum dalam Formularium Nasional yang ditetapkan
Menteri Kesehatan RI.
1. Kemoterapi
Melpalan, vinkristin, Etoposid, siklofosfamid, doksorubisin, cisplatin
2. Steroid
Prednison, deksametason, metilprednisolon
3. Bifosfonat tulang Asam ibandronat (mis. Bondronat), asam zoledronat (mis. Zometa),
dinatrium klodronat (mis. Bonefos)
4. Hematopoietik
Eritropoietin alfa (mis. Hemapo, Eprex), eritropoietin-beta, filgrastim (mis. Leukogen,
Leukokine), lenograstim (mis. Granocyte 34)
Sehingga dari resep pada kasus 4, Regimen obat yang ditanggung oleh BPJS berupa obat
Etoposid 100 mg/m2/ hari diberikan 1-5 hari dan Cisplatin/Platosin 20 mg/m2/ hari diberikan 1-
5 hari pada Fasilitas kesehatan 3 yaitu Rumah sakit Tipe C.