Anda di halaman 1dari 4

5.2.

Faktor yang memepengaruhi peran serta petugas kesehatan Posyandu

Jiwa “Mbah Jiwo”

5.2.2. Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan faktor yang mempengaruhi dan

mendasari untuk terjadiya suatu tindakan perilaku tertentu. Pada penelitian

ini didapatkan beberapa faktor yang berpengaruh antara lain Pengetahuan,

Motivasi Diri dan Harapan Petugas Kesehatan Posyandu Jiwa “Mbah Jiwo”.

1. Pengetahuan

Petugas kesehatan yang tergabung dalam kepengurusan Posyandu

Jiwa “Mbah Jiwo” keseluruhannya memiliki latar belakang profesi di

bidang kesehatan, besar diantaranya mereka bekerja sebagai Perawat dan

Bidan desa Sidomukti itu sendiri. Lalu beberapa anggota lainnya berasal

dari Puskesmas Sumberagung. Dengan latar belakang pendidikan

kesehatan mereka dibekali pengetahuan tentang perawatan dasar dan

kesehatan jiwa pada masyarakat. Beberapa ketrampilan yang mereka

miliki diantaranya pengetahuan tentang tanda dan gejala dari gangguan

jiwa, penanganan gangguan jiwa, cara melakukan deteksi dini,

bagaimana memotivasi kelurga dan lainnya.

Hasil pada wawancara dengan petugas kesehatan posyandu jiwa

disana didapatkan bahwa, mayoritas penderita ODGJ disebabkan oleh

masalah ekonomi, kebangkrutan usaha, putus cinta yang berujung pada

ketidakmampuan untuk mengelola stress hingga ketidakmampuan untuk


menghadapi masalah. Berikut ini kutipan wawancara dengan petugas

kesehatan :

“Posyandu jiwa ini di magetan ini, baru satu ini, ya. Tetapi untuk
pengalaman, (ahmm…) terus terang, aku dari SPK pengalaman untuk
(aggh …) apa mengatasi ODGJ ini, selama 3 bulan di rumah sakit jiwa
lawang, rumah sakit jiwa lawang. Dulu ya … waktu apa emang
background pendidikannya emang seperti itu. Sehingga secara otomatis
untuk perawatan ODGJ atau pengobatan ODGJ aku lebih tahu, aku lebih
berpengalaman, (PK01)”
“Ada, … setiap bulan kita diundang untuk refreshing, 3 bulan sekali,
refreshing kader kesehatan jiwa di Puskesmas, (PK02)”

2. Motivasi Diri

Motivasi diri mempengaruhi individu dalam melakukan tindakan

dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam wawancara dengan petugas

kesehatan posyandu jiwa didapat beberapa motivasi yang beragam

dalam melaksanakan peran sertanya di kepengurusan posyandu jiwa.

Namun, mayoritas dari wawancara yang didapat petugas kesehatan

melaksanakan peran sertanya secara ikhlas hati dan suka rela karena

memang mereka memiliki rasa empati yang tinggi dan kepedulian social

yang baik. Dibawah ini merupakan petikan wawancara yang

menggambarkan keragaman motivasi diri yang melatarbelakangi peran

serta petugas kesehatan jiwa yang berkontribusi.

“Salah satu alasan adalah, –eee… ketertarikan, … ketertarikan untuk, –


eee … melayani, ya… melayani –eee saudara-saudara kita yang ODGJ
dan itu adalah sesautu hal yang, –eee membahagaiakan bagi kami, –kalok
melihat mereka menjadi semakin sembuh, –yak, (PK01)
“Ya, … karena, –eee masa lalu saya sebagai mantan ODGJ, (jeda
berbicara dengan PK02) –tenah aku biyen mantan ODGJ. (intonasi naik,
ekspresi kesungguhan) –Gek terus aku pengen mengabdi, (PK01)”
“–Kuncine, cuman satu, Ikhlas (penekanan kata), (jeda, tatapan mata
tegas, kesungguhan) sudah –ndak ada kunci apa-apa lagi, –karna, orang-
orang yang tergabung di dalam posyandu jiwa ini adalah orang yang
ikhlas, Titik sudah tidak pakai koma dan lain sebagainya. –karna apa,
kalau kamu melakukan sesuatunya dengan ikhlas, kamu tidak akan
pikirkan duit, kamu tidak akan itung-itungan tenaga, kamu tidak akan itu
–eee pikirkan –eee kamu dapat apa, gitu lho, istilahnya seperti itu, kunci
keberhasilannya adalah ikhlas, ikhlas secara otomatis itu mengandung
arti yang seluas-luasnya. Dengan ikhlas itu kita akan bekerja dengan
sungguh-sungguh dong, (PK01)”
“Jadi kuncinya adalah ikhlas, ikhlas untuk melayani mereka, semuanya
itu demi –eee apa (jeda, berbicara), –eee demi kesembuhan para ODGJ
itu, (PK01)”
“Mempelajari (jeda, mengambil nafas)… ilmu kejiwaan, (PK02)”
“Kalau aku posisiku sebagai kader (intonasi suara meningkat,
menunjukkan kesungguhan), aku kan gak bisa menilai kekurangan,
karena kekurangan –kui (jeda), –kan kerjane dari hati –mas, duit –kan,
… gak ada duit gak ada beban –to, (heem, berdehem), (PK02)”
“Wes, –gak enek kekurangan ae, wes, peran serta (akhiran –a panjang)
…. –Opo, perangkat desa yo gelem (merujuk sumbangsih perangkat
desa), (PK02)”
“Ya… karena itu tadi … dari hati itu tadi, dan apa ya kedekatan kalau
saya, –anu –mas, –nak menurut aku, ya, secara –anu kedekatan, ya,
(PK02)”

3. Harapan

Pada variabel ini menggambarkan harapan para petugas kesehatan

jiwa terkait dengan masalah ODGJ di desa Sidomukti, besar harapan

mereka para penyandang ODGJ dapat kembali berkatifitas kembali

kepada masyarakat sekitar dan dapat memenuhi kehidupan mereka

sendiri secara mandiri.

“–eee apa namanya, … pelatihan untuk perawatan diri, –nggeh, terus …


pelatihan untuk perawatan diri, terus pelatihan untuk –eee ketrampilan,
ketrampilan ini modal untuk para ODGJ itu supaya bisa bekerja untuk
menghasilkan uang, –gitu, ya, (menggambarkan harapan agar ODGJ
mampu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri), (PK01)”
“Bahwa memang –eee penyandang ODGJ di desa Sidomukti ini –eee
rata-rata memang sudah sembuh, tetapi mereka –eee, kurang
berproduktif, kurang berproduksi dalam –eee istilahnya pencarian
ekonomi, gitu, lho. Jarang orang yang memanfaatkan tenaga mereka,
memanfaatkan tenaga mereka itu, itu tuh jarang, –nah harapan kita itu
adalah merubah stigma masyarakat, supaya masyarakat ini tidak
memandang sebelah mata kepada penyandang ODGJ. Sehingga mereka
bisa untuk di –eee manfaatkan tenaganya, dan mereka bisa mendapatkan
uang dari itu tadi, gitu, lho. Kan selama ini mereka sudah sembuh, Oke…
mereka sudah sembuh, tetapi mereka –eee tenaganya –nggak kepake
karena orang sudah stigma bahwa, ngapain pakai orang gila, istilahnya
seperti itu. Lha, harapan kita bahwa kita –eee tenaga kesehatan ini bisa
merubah stigma masyarakat itu yang keliru, gitu lho. Sehingga –pakek en
dia supaya dia nanti bisa berkembang, karena bagaimanapun juga nanti
kalau mereka bisa berkembang, bisa cari duit dari… dari tenaganya dia
sendiri, otomatis –kan lebih seneng –to, gitu lho, dan itu aku yakin pasti
akan membuat –eee mereka menjadi lebih … apa ya, lebih (ckk,
berkecap) sembuh, karena merasa untuk diterima di masyarakat, (PK01)”

Anda mungkin juga menyukai