Anda di halaman 1dari 41

BAB 2

INSTRUMEN
PENELITIAN
PENGERTIAN

– Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen


merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel
secara objektif.
– Instrumen adalah Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134),
instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya.
– Sukarnyana dkk (2003:71) instrumen penelitian merupakan alat-alat
yangdigunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka
memecahkanmasalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian. Jika, data
yang diperoleh tidakakurat (valid), maka keputusan yang diambil pun akan
tidak tepat.
– Sappaile (2007) menyebutkan bahwa Instrumenmerupakan suatu alat yang
memenuhi persyaratan akademis sehingga dapatdipergunakan sebagai alat
untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan datamengenai suatu
variabel. Instrumen dapat berbentuk tes dan juga dapat berbentuk non-tes,
namun untuk memperoleh sampel tingkah laku dari ranah kognitif digunakan
tes.
– Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata
(2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada
umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-
atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis
biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut
non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut
kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan
untuk atribut non kognitif, perangsangnya adalah
pernyataan.
– Menurut Darmadi (2011:85) bahwa definisi instrumen adalah
sebagai alat untukmengukur informasi atau melakukan
pengukuran.

instrumen penelitian merupakan alat yang


digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan
data penelitian, sebagai langkah untuk menemukan
hasil atau kesimpulan dari penelitian dengan tidak
meninggalkan kriteria pembuatan instrumen yang
baik.
Instrumen Penelitian

– Pengumpulan data merupakan bagian


terpenting dalam suatu penelitian, karena
kesimpulan hasil penelitian sangat bergantung
pada data yang terkumpul, metode
pengumpulan data dan cara penilaian yang
dilakukan.
– Apa yang dimaksud dengan data?
DATA?

– Data = informasi yang diperoleh peneliti


– Data yang diperoleh mencakup infomasi sesuai dengan
kebutuhan peneliti misalnya : informasi demografik, usia,
gender, etnis, agama, skor hasil tes
– Selain itu data dapat pula berupa: jawaban pertanyaan
(kuesioner), Indeks prestasi, Karangan yang ditulis siswa,
nilai rapor, kinerja, catatan anekdot guru dll.
Untuk Memperoleh Data
apa yang diperlukan ?

– Instrumen penelitian = alat pengumpul data


– Keseluruhan proses koleksi data disebut Instrumentasi
– Hal yang perlu diperhatikan dalam instrumentasi: lokasi,
waktu pengumpulan data, frekuensi pengumpulan data,
orang yang mengumpulkan data.
Pembagian data
menurut cara memperolehnya :

1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
Pembagian data menurut
sumbernya

1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam
instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk
kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar
instansi.
Pembagian data
menurut waktu pengumpulannya

1. Data Time Series


Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
Pembagian Data
menurut sifatnya
1. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga
tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh :
1. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini Sangat Baik
2. Rata2 hasil belajar siswa pada materi .... sangat Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh :
1. Ketercapaian hasil belajar siswa mencapai 92%
2. Pendapatan rata2 guru di Kecamatan..... mencapai Rp.
800.000/bulan
Syarat-syarat data yang baik

– Data harus Akurat


– Data harus relevan
– Data harus uptodate
KLASIFIKASI INSTRUMEN

Berdasarkan Pemberi infomasi


Dalam penelitian pendidikan ada 3 metode untuk
memperoleh informasi yaitu :
a. Langsung dari peneliti tanpa melibatkan orang lain
b. Langsung dari subjek penelitian
c. Dari orang lain yang bertindak sebagai informan
Asal Intrumen

Ada dua cara bagi peneliti untuk memperoleh


instrumen yaitu :
– Mencari dan menggunakan instrumen yang sudah
ada
atau
– Menggunakan instrumen yang dibuat oleh peneliti.
JENIS-JENIS INSTRUMEN
PENELITIAN
Tertulis
Tes
Lisan

Angket
Jenis Instrumen
(Kuesioner)

Wawancara
(interview)
Non Tes
Lembar Observasi

Dokumentasi
Tes

– Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
– Secara garis besar, ada dua bentuk tes yang banyak digunakan,
yaitu bentuk obyektif dan bentuk uraian atau non-obyektif.
– Contoh : tes psikotes untuk mengetahui karakter dan kepribadian
Tes obyektif
Kekurangan
– Persiapan untuk menyusunnya jauh lebi
h sulit daripada tes esay karena soalnya
banyak dan harus teliti untuk
Kelebihan menghindari kelemahan-kelemahan yang
lain (yang diukur cenderung aspek kognitif
– Dapat mencakup ruang lingkup
materi yang luas tingkat rendah)
– Lebih representatif mewakili isi da – Soal-soalnya cenderung untuk
n luas bahan, lebih objektif, dapat mengungkapakan ingatan dan daya
dihindari campur tangan unsur- pengenalan kembali saja, dan sukar untuk
unsur subjektif baik dari segi siswa
maupun segi guru yang memeriksa mengukur proses mental yang tinggi.
– Lebih mudah dan cepat cara – Banyak kesempatan untuk main untung-
pemeriksaannya karena dapat untungan.
menggunakan kunci tes bahkan alat-
alat hasil kemajuan teknologi. – Kerjasama antarsiswa pasa waktu
mengerjakan soal tes lebih terbuka.
– Pemeriksaannya dapat diserahkan
kepada orang lain. – Tidak menuntut penalaran siswa.
– Dalam pemeriksaannya tidak ada – Tidak membutuhkan pemikiran analistis
unsur subjektif yang mempengaruhi.
maupun sistematis
Tes Subjektif
Kekurangan
– Kadar validitas dan realibilitas rendah
karena sukar diketahui segi-segi mana dari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah
Kelebihan dikuasai.
– Kurang representatif dalam hal mewakili
– Penyusunan soalnya mudah disiapkan
dan disusun. seluruh scope bahan pelajaran yang akan
dites karena soalnya hanya beberapa saja
– Tidak memberi banyak kesempatan
untuk berspekulasi atau untung- (terbatas).
untungan (menebak jawaban).
– Cara memeriksanya banyak dipengaruhi
– Mendorong siswa untuk berani oleh unsur-unsur subjektif.
mengemukakan pendapat serta
menyusun dalan bentuk kalimat yang – Pemeriksaanya lebih sulit sebab
bagus membutuhkan pertimbangan individual
– Memberikan kesempatan kepada siswa lebih banyak dari penilai.
untuk mengutarakan maksudnya dengan
gaya bahasa dan caranya sendiri. – Waktu untuk koreksinya lama dan tidak
– Dapat diketahui sejauh mana siswa dapat diwakilkan kepada orang lain.
mendalami suatu masalah yang diteskan.
– Cakupan materi terbatas atau sempit.
– Dapat melatih siswa berfikir logis,
analistis, dan sistematis. – Yang diukur cenderung tingkat kecerdasan
kognitif tinggi
Teknik Angket (Kuesioner)

– Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk


mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.

Kuesioner

Terbuka Tertutup
Kuesioner terbuka

– Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk


menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
– Contoh :
– Menurut Anda, apakah anak yang aktif bermain game
online dapat kehilangan fokusnya terhadap belajar ?
– ……………………………………………………
Kekurangan
1. Kelemahan utama dan angket terbuka adalah
kesulitan dalam pengolahannya karena
jawaban sukar diberi kode atau
diklasifikasikan. Kategorisasi yang salah tentu
Keuntungan akan memberi kesimpulan yang keliru.
2. Angket terbuka memerlukan waktu yang
1. Angket terbuka berguna sekali banyak untuk mengisinya. Karena itu lebih
bila peneliti kurang mengenal banyak kemungkinan angket serupa ini tidak
sampel. dikirimkan kembali kepada peneliti
dibandingkan dengan angket tertutup. Selain
2. Item yang terbuka memberi itu tak semua orang sanggup menyatakan
kesempatan untuk memberi pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan.
jawaban secara bebas dengan 3. Nilai jawaban angket terbuka mungkin tidak
kemungkinan terungkapnya hal- sama karena perbedaan dalam kemampuan
hal yang sebelumnya tak terduga mengatakan buah pikiran secara tertulis yang
bertalian dengan taraf pendidikan para
oleh luas pandangan dan responden. Juga perbedaan lain, seperti
pengertiannya kedudukan sosial ekonomi membawa
perbedaan dalam tafsiran dan jawaban atas
pertanyaan yang terbuka. Perbedaan ini tentu
juga mungkin sekali terdapat dalam angket
tertutup.
KUESIONER MENGENAI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP NILAI-NILAI AGAMA

Profil Responden
Nama : ....
Jenis kelamin : ....
Alamat : ....
Agama : ....
Kelas : ....

PERTANYAAN
1. Dari mana saja anda memperoleh pengetahuan tentang agama:
Jawaban : ....
2. Bagaimana anda menjelaskan perintah agama yang anda anut?
Jawaban : ....
3. Dst...
Kuesioner tertutup

– Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti,


sehingga responden tinggal memilih saja.
– Contoh :
– Bagaimanakah pendapat anda tentang pembelajaran
dengan menggunakan model Think Pair Share?
– Sangat baik Kurang baik
– Baik Sangat tidak baik
– Cukup
Kelebihan Kekurangan
1. Hasilnya mudah diolah, diberi 1. Keberatan utama ialah bahwa responden
kode dan diskor, bahkan dapat tidak diberi kesempatan memberi jawaban
diolah dengan menggunakan yang tidak tercantum dalam angket itu,
sehingga ia terpaksa mencek atau memilih
komputer. jawaban yang tidak sepenuhnya sesuai
2. Responden tidak perlu menulis dengan pendapatnya.
atau mengekspresikan buah 2. Ada kemungkinan bahwa responden asal-
pikirannya dalam bentuk tulisan. asal saja mencek atau mengisinya, tanpa
memikirkan benar-benar apakah jawaban
3. Mengisi angket relatif tidak itu sesuai atau tidak dengan pendiriannya.
banyak memerlukan waktu
dibandingkan dengan angket >> Angket pengukur sikap biasanya memuat
sejumlah item yang dapat menunjukkan
terbuka. konsistensi dalam jawaban.
4. Lebih besar harapan bahwa >> Jawaban yang tidak konsisten mengandung
angket itu diisi dan dikembalikan ketidakbenaran. Kecerobohan menjawab antara
bila angket itu tertutup. lain disebabkan oleh panjangnya angket itu
sehingga menimbulkan keengganan untuk
mengeluarkan waktu yang banyak untuk itu
Wawancara

– Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan


seseorang.
– Pengambilan data melalui wawancara lisan langsung dengan
sumber datanya, baik melalui tatap muka, lewat telepon,
teleconference , dll. Jawaban responden direkam dan dirangkum
sendiri oleh peneliti.
– Misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang
murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap
sesuatu.
Kelebihan
– Flexibility. Pewancara dapat secara luwes mengajukan – Question order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan
pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada waktu itu. sehingga responden dapat memahami maksud penelitian
Bila dia menginginkan informasi yang mendalam maka dapat secara lebih baik. Hal ini juga dapat menjamin pertanyaan
melakukan “probing”. Demikian pula jika ingin memperonleh dapat terjawab semuanya, kecuali memang respondennya
informasi tambahan, maka dia dapat mengajukan pertanyaan tidak bersedia menjawabnya.
tambahan. Bahkan jika sebuah pertanyaan dianggap kurang
tepat ditanyakan pada waktu itu, dia dapat menundanya. – Spontaneity. Pewawancara dapat merekam jawaban-jawaban
yang spontan. Dalam hal tertentu jawaban spontan dapat lebih
– Response rate. Maknanya, wawancara cenderung ditanggapi jujur dan informative, kurang normative.
secara lebih baik dibandingkan dengan kuesioner yang
diposkan. Responden yang tidak mampu menulis atau – Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang
membaca tetap dapat menjawab pertanyaan, demikian pula lain tetapi benar oleh responden yang telah kita tetapkan.
mereka yang malas menulis. Banyak responden yang lebih
– Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas
menyukai mengeluarkan pandangannya secara lisan daripada
seluruh pertanyaan yang diajukan.
tulisan.
– Time of interview. Pewawancara dapat menyusun jadwal
– Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi
wawancara yang relatif pasti. Kapan, di mana, sehingga data
perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau
yang diperoleh tidak keluar dari rancangan penelitian.
perilaku lainnya pada waktu pertanyaan diajukan dan dijawab
oleh responden. – Greater complexity of questionnaire. Kuesioner umumnya
berisikan pertanyaan yang gampang dijawab oleh responden.
– Control over environment. Pewawancara dapat mengatur
Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan
lingkungan di mana wawancara dilakukan, misalnya di ruangan
mendetail.
tersendiri, atau tanpa kehadiran orang lain. Hal ini mencegah
terjadinya jawaban yang diintervensi pihak lain.
Kekurangan
– Cost. Biaya supervisi lapangan, biaya latihan pewawancara, – Inconvenience. Karena kesibukan atau alasan lainnya, tidak
biaya perjalanan serta pemondokan, imbalan untuk responden, sedikit responden mau diwawancarai. Namjun, karena telah
dan lain sebagainya Di Amerika dan Eropa khususnya, biaya janji, responden tetap mau menjawab pertanyaan walau dalam
yang harus dikeluarkan untuk seorang responden dapat sampai kondisi tertekan, sakit, atau mengalami gangguan lainnya. Dan
dengan 100 dolar pada tahun 1995 (Cooper dan Emory). hal tersebut berpengaruh pada kualitas jawaban Berdasarkan
Artinya kalau respondennya 100 orang peneliti harus banyak penelitian di bidang manajemen sumber daya manusia,
menyediakan uang sekitar 75 juta rupiah. Di Indonesia belum pimpinan perusahaan lebih sering melarang peneliti
ada tarif yang dapat diterima umum ketika seorang peneliti mewawancari pegawainya. Kalau wawancara dilakukan di
mewawancarai responden rumah juga sama. Mungkin mereka tidak punya waktu atau
– Time. Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja. dapat juga karena mereka takut didatangi oleh orang asing.
Kadang responden hanya punya waktu sedikit, sehingga untuk – Less anonymity. Dibanding melalui kuesioner, melalui
menjawab seluruh pertanyaan diperlukan beberapa kali wawancara responden sukar menyembunyikan identitas
wawancara. Berdasarkan pengalaman, penelitian yang dirinya . Artinya pewawancara dapat dipandang mempunyai
sampelnya banyak dan secara geografis berbeda domisilinya, potensi yang dapat mengancam dirinya, sehingga jawaban
dapat memakan waktu sekitar enam bulan . harus dilakukan secara ekstra hati-hati. Apalagi jika jawabannya
– Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka, namun direkam melalui pita perekam.
kesalahan bertanya dan juga kesalahan mentafsirkan jawaban, – Less standardized question wording. Pertanyaan sering kali
masih dapat terjadi. Sering terjadi atribut (macam kelamin, kurang baku. Responden yang berbeda dapat ditanyakan
etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan fisik, dengan kalimat yang berbeda bahkan isinya berbeda pula.
dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi Fleksibilitas ternyata dapat merupakan kekuatan namun dapat
jawaban. pula merupakan kelemahan tenik wawancara
Observasi

– Penelitian observasi adalah mengumpulkan data dengan menggunakan


indera jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja.
Mendengarkan, mencium, mengecap, meraba termasuk salah satu bentuk
dari observasi.
– Teknik ini mengharuskan peneliti melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek penelitian, tanpa berusaha melakukan intervensi terhadap
keadaan dan kejadian yang sedang berlaku pada objek.
– Instrumen yang digunakan adalah panduan pengamatan dan lembar
pengamatan
Kelebihan Kekurangan
1. Merupakan alat yang 1. Banyak kejadian-kejadian
langsung untuk yang tidak dicapai dengan
menyelidiki bermacam observasi secara langsung
gejala 2. Jika observer mengetahui
2. Banyak kejadian-kejadian dirinya diselidiki, mungkin
penting dapat diperolah dengan sengaja
secara langsung menimbulkan kesan yang
3. Dimungkinkan adanya menyenangkan atau
pencatatan yang sebaliknya
serempak dengan
terjadinya suatu gejala 3. Tugas observasi dapat
4. Untuk observer teknik terganggu pada suatu waktu
observasi lebih sedikit 4. Terbatasi oleh lama waktu
tuntutanya kejadian
Untuk mengatasi kelemahan
metode obserbasi dapat ditempuh
dengan berbagai upaya :

– Keterbatasan manusia dalam menyimpan hasil


pengamatan baik dalam hal jumlah kesan yang bisa
disimpan maupun lamanya waktu menyimpan 
peneliti bisa memanfaatkan alat bantu seperti tape
recorder atau camera video yang mampu menyimpan
gambar maupun suara dalam julah yang nyaris tak
terbatas
– Cara pandang individu terhadap objek yang sama belum
tentu didapat kesan dan penafsiran yang sama lantaran
setiap orang memiliki frame yang unik yang mungkin
berbeda dengan yang lain  peneliti bisa menerapkan
definisi operasional tentang objek yang diobservasi
>> Misal menetapkan ciri variabel yang menjadi fokus
pengamatan dengan melihat konsep teoritis
– Akibat kehadiran peneliti atau observer yang
mengakibatkan perilaku tidak wajar  peneliti tidak
memberi tahu bahwa responden sedang diamati atau
menggunakan cctv
Dokumentasi

– Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu


– Dokumen tang berbentuk tulisan seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat
– Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup,
sketsa dll
– Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni (lukisan,
patung)
Kelebihan Kekurangan
– Untuk subjek manusia yang sulit – Format tidak kaku;
dihubungi dengan dokumen akan – Seringkali data kurang lengkap;
mempermudah;
– Tersedia secara selektif;
– Statis, tidak akan berpengaruh
faktor luar; – Bias, dokumen dapat ditulis secara
berlebihan, kadang-kadang tanpa
– Dalam hal peristiwa masa lalu fakta sehingga apabila dipakai
dokumen akan sangat membantu sebagai acuan utama kurang
dalam pengumpulan data; mengena.
– Dokumen peristiwa penting akan
tersimpan dan tidak banyak makan
waktu dan biaya
– Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode dokumentasi ini antara lain:
1. Perlu diadakan obsevasi terhadap apa yang telah dicatat (dari data yang
telah diperoleh);
2. Perlu memperhatikan waktu pembuatan data dan relevansinya dengan
kebutuhan peneliti
>> Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis menyelidiki dan
mencari data-data yang sifatnya dokumentor, seperti : denah lokasi sekolah, data
dan jumlah guru, daftar nama responden, siswa dan hal-hal lain yang mendukung
pada kelengkapan data.

Anda mungkin juga menyukai