Anda di halaman 1dari 12

INSTERUMEN EVALUASI BENTUK NON-TES

MAKALAH
untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah
yang diampu oleh Dr. SRI WIDAYATI, M.Hum.
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh
Yuyun Erna Sari
NPM : 2088201050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2022

i
1. PENDAHULUAN

Hasil dari pembelajaran tidak hanya "aspek kognitif", akan tapi terdapat

"aspek psikomotorik dan afektif". Sehingga hasi dari pembelajaran dapat berupa

"Pengetahuan Sikap, Keterampilan, dan Teoritis". Hasil belajar dapat berubahaaan

“Pengetahuan sikap hanya diukur dengan Teknik Non-Tes”. Keterampilan peserta

didik hanya dapat diukur dengan menggunakan Tes Perbuatan. Sedangkan hasil

belajar, “Teoritis dapat diukur dengan menggunakan Teknik Tes”.

Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat mengetahui kemampuan peserta

didik dalam kualitas proses belajar dan produk dalam kegiatan belajar. Suatu

pembelajaran peserta didik yang berkaitan dengan afektif, seperti : “sikap, minat,

bakat, motivasi, dan lain-lain”. Jenis instrumen evaluasi jenis non-tes sebagai

berikut : "observasi, angket, daftar cek, wawancara, dan lain-lain".

Salah satu cara, untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan cara tes

dan berbagai variasinya. Perlu diketahui bahwa tes bukanlah satu-satunya "cara

untuk melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik, teknik lain yang dapat

dilakukan adalah teknik non-tes". Dengan “teknik non-tes evaluasi hasil belajar

peserta didik dapat dilakukan tanpa menguji peserta didik”, namun dilakukan

dengan pengamatan secara "Observasi, angket, daftar cek, wawancara, dan Lain-

lain".

2. Pengertian Instrumen

Instrumen adalah “suatu alat ukur yang dapat memenuhin persyaratan

akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data

mengenai suatu variable”.

1
Dalam bidang penelitian, Instrumen dapat digunakan sebagai “alat ukur

atau pengumpulan data mengenai variable-variable penelitian, untuk kebutuhan

penelitian”. Sedangkan dalam bidang pendidikan, instrument dapat digunakan

untuk mengukur prestasi belajaran peserta didik. “Faktor-faktor yang mempunyai

hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar,

keberhasilan proses belajar mengajar, dan keberhasilan pencapaian suatu program

tertentu”(Asrul, Rusydi Ananda & Rosnita, 2014).

3. Pengertian Teknik Non-Tes

Teknik evaluasi non-tes adalah penilaian ini tidak melakukan tenknik tes

melainkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Teknik penilain non-tes

untuk menilai kepribadian anak, secara langsung atau pun menyeluruh seperti:

“sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain- lain”.

Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam mendidik peserta didik, baik

secara individu maupun secara kelompok. Asrul (2014) berpendapat "Tujuan

evaluasi non-tes sebagai berikut : penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta

didik yang dilakukan tanpa (menguji) peserta didik, melainkan dilakukan dengan

pengamatan Observasi, angket, daftar cek, skala rentang, dan Lain-lainnya".

4. Jenis-jenis Teknik Non-tes

Berikut beberapa jenis-jenis teknik non-tes :

a. Observasi

1) Pengertian Observasi

Observasi adalah cara untuk menghimpin data-data keterangan

yang dilakukan dengan “cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis

2
terhadap berbagai fenomena yang dijadikan sasaran pengamatan”.

Observasi dibedakan menjadi 4 sebagai berikut :

a) observer, adalah “pendidik yang sedang melakukan kegiatan

observasi melibatkan Peserta didik di tengah-tengah kegiatan observer

untuk diamati”.

b) Non-Partisipatif, adalah “Evaluator/observer berada luar dari

pengamatan namun sebagai penonton belaka, untuk mengamatin

peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar”.

c) Eksperimental, Observasi yang melibatkan peserta didik dalam

melakukan observasi buatan atau bencana alam.

d) Non- Eksperimental, Melalulan observasi secara sederhana dalam

melakukan pelaksanaannya.

- Sistematis, Observasi dimana melakukan perancangan secara

matang terkebih dahuku kemudian baru melakukan observasi.

- Non-sistematis, “Observasi di mana observer atau evaluator dapat

melakukan pengamatan dan pencatatan tidak dibatasi oleh

kerangka kerja”. Tapi dibatasi oleh tujuan dalam melakukan

observasi.

2) Kelebihan dan kelemahan Observasi

Kelebihan dari observasi adalah: Data observasi, dapat dilakukan

secara langsung dari lapangan dan data bersifat objektif, aspek-aspek

kepribadian peserta didik menurut kenyataannya. Data observasi,

mencakup berbagai aspek kepribadian masing-masing individu peserta

didik.

3
Kelemahan dari observasi adalah: Melakukan observasi guru kurang

cakap dalam observasi, maka observasiny kurang diyakini

kebenarannya. Cara melakukan observasi dalam kepribadian evaluator

sering kali mempengaruhi penilaian dalam melakukan observasi. Data

yang diperoleh dari observasi, baru dapat mengungkap kullit luarnya

saja tidak pada inti observasi tersebut.

b. Angket

1) Pengertian Angket

Angket adalah “Salah satu alat evaluasi yang untuk digunakan

mengungkap latar belakang peserta didik atau orang tua peserta didik”.

Menemukan berbagai masalah yang dialami peserta didik dalam

mengikutin "proses pembelajaran, motivasi belajar, fasilitas belajar, dan

lain-lain". Angket adalah “salah satu teknik atau cara memahami siswa

dengan melakukan komunikasi tertulis dan memberikan daftar pertanyaan

yang harus dijawab oleh resonden dengan cara tertulis juga”.

2) Bentuk Angket

Wulan (2013) berpendapat Bentuk Angket dibedakan menjadi 3

sebagai berikut :

a) Angket Terbuka adalah angket yang menggunakan Pertanyaan-

pertanyaan terbuka dalam evaluasi masalah peserta didik dan

menjawaban dengan sebebas-bebasnya peserta didik menjawab

pertanyaan tersebut.

b) Angket Tertutup adalah “angket yang menggunakan Pertanyaan-

pertanyaan tertutup dalam melakukan evaluasi peserta didik”. Masalah

4
yang meraka hadapi dan menjawaban dengan yang telah disiapkan

oleh evaluator.

c) Angket terbuka dan tertutup adalah angket yang menggunakan

pertanyaan-pertanyaan berupa gabungan dari pertanyaan "terbuka dan

tertutup" dalam melakukan evaluasi masalah peserta didik, baik dalam

suatu "item maupun dalam keseluruhan item".

3) Kelebihan dan kekurang Angket

Kelebihan angket diantaranya : Pengumpulan dalam data lebih

praktis dilakukan, Menghemat tenaga dan waktu dalam melakukan

pengumpulan data.

Kekurangan angket diantaranya : Jawaban yang diberikan oleh

peserta didik tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan peserta

didik tersebut, Pertanyaan yang dilakukan kurang jelas mengakibatkan

jawaban yang diberikan oleh peserta didik kurang tepat dan

diperkirakan hanya untuk mendapatkan nilai.

c. Daftar cek

Daftar cek adalah daftar yang memuat sejumlah "pernyataan

singkat, tertulis, tentang berbagai gejala" yang dimaksudkan sebagai

penolong pencatatan, ada tidaknya sesuatu gejala yang dialami oleh

peserta didik dengan cara memberi tanda cek (V), pada setiap pemunculan

gejala yang dialami oleh peserta didik yang dimaksud. Rahman (2019)

berpendapat "Daftar cek bertujuan untuk mengetahui apakah gejala yang

dialami oleh peserta didik yang berupa pernyataan yang tercantum dalam

daftar cek ada atau tidak ada pada seorang individu atau kelompok".

5
Jika tidak dapat diamati oleh evaluator kepada peserta didik tidak

memperoleh nilai. Rahman (2019) berpendapat "Kelemahan Daftra cek

adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak dalam menilai,

misalnya benar-salah, dapat diamati, tidak dapat diamati dan tidak terdapat

nilai tengah".

d. Skala Rentang

Asrul (2014) berpendapat "Penilaian untuk kerja yang

menggunakan skala rentang memungkinkan seorang evaluator memberi

penilai penguasaan kompetensi tertentu kepada peserta didik". Karena

pemberian nilai, secara continuum dimana pilihan kategori nilai lebih dari

dua diberikan oleh peserta didik.

Penilaian sebaiknya dilakukan lebih dari satu penilaian kepada

peserta, “agar faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian

skala rentang lebih akurat”.

e. Wawancara

Wawancara adalah cara mendapatkan keterangan yang dilakukan

dengan "cara tanya jawab lisan, secara sepihak, berhadapan muka, dan

arah serta tujuan yang telah ditentukan". Ada 2 jenis wawancara yang

dapat digunakan sebagai alat evaluasi sebagai berikut :

1) Wawancara terpimpin / guided inter-view adalah "dikenal pula dengan

wawancara berstruktur atau wawancara sistematis". Pada wawancara

sistematis, evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan peserta

didik dan orang tua peserta didik untuk menghimpun keterangan yang

dibutuhkan unruk proses penilaian terhadap peserta didik tersebut.

6
2) Wawancara tidak terpimpin / unguided interview adalah "dikenal pula

dengan wawancara bebas, wawancara sederhana, atau wawancara

tidak sistematis".

Kelebihan dari wawancara adalah sebagai berikut.

1) Wawancara dapat dilakuakan melalui berkomunikasi langsung dengan

peserta didik atau dengan orang tua Peserta didik, sehingga dapat

menghasilkan data peserta didik dengan cara penilaian yang lebih

lengkap dan mendalam kepada peserta didik.

2) Peserta didik dapat mengeluarkan isi pikirannya secara lebih bebas

kepada evaluator.

3) Data yang diperoleh dapat berupa "data kualitatif dan kuantitatif".

4) Pertanyaan yang kurang jelas dapat diulang dan dijelaskan kembali

kepada peserta didik,

5) Wawancara dapat dilengkapi dengan alat bantu, agar data dari peserta

didik yang didapat bisa dicatat dengan lebih lengkap.

f. Proyek

Proyek merupakan salah satu cara memberikan tugas kepada

peserta didik melibatkan "kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan

pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu".

g. Penugasan

Penilaian dengan teknik penugasan merupakan salah satu teknik

yang menuntut peserta didik untuk “melakukan kegiatan tertentu yang

dilakukan di luar kegiatan pembelajaran kelas”. Penilaian dengan teknik

penugasan dapat dilakukan kepada peserta didik, secara individual atau

7
kelompok. Penilaian dengan cara teknik penugasan dapat berupa proyek

atau tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Febriana (2019) berpendapat "Tugas adalah kegiatan yang

dilakukan oleh Peserta didik secara terstruktur yang dilakukan di luar

kegiatan kelas". Misalnya, “tugas membuat cerita tentang kehidupan

sehari-hari, menulis puisi Bahasa indonesia, mengamati suatu objek, dan

lain-lain".

h. Penilaian Produk

Asrul (2014) berpendapat "Penilaian produk adalah penilaian

terhadap keterampilanyang dilakukan oleh peserta didik dalam membuat

suatu produk dengan kualitas produk tersebut".

Penilaian produk tidak hanya dilihat dari hasil akhir saja, tapi juga

proses pembuatan yang dilakukan oleh peserta didik. penilai produk

meliputi "penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk-

produk teknologi dan seni". Misalnya, "makanan, pakaian, hasil karya seni

(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik,

plastik, dan logam".

Rahman (2019) berpendapat "pengembangan produk meliputi 3

(tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian yaitu”:

1. Tahap persiapan, meliputi: "menilai kemampuan peserta didik dalam

merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan

mendesain produk".

2. Tahap pembuatan (produk), meliputi: "menilai kemampuan peserta

didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik".

8
3. Tahap penilaian (appraisal), meliputi: "menilai kemampuan peserta

didik dalam membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi

kriteria keindahan".

i. Penilaian Portofolio

Febriana (2019) berpendapat "Penilaian portofolio merupakan

penilaian berkelanjutan yang dilakukan kepada peserta didik didasarkan

pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan

peserta didik dalam satu periode tertentu". Informasi penilain

perkembangan peserta didik tersebut dapat berupa "karya peserta didik

dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didiknya,

hasil tes (bukan nilai), piagam penghargaan atau bentuk informasi lain,

yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran".

5. Kesimpulan

Instrumen adalah sesuatu alat ukur yang dapat memenuhin persyaratan

akademis, sehingga dapat digunakan sebagai "alat ukur atau pengumpulan data

mengenai suatu variable".

Teknik evaluasi non-tes berarti penilaian dengan tidak menggunakan tes

melainkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Tujuan evaluasi non-tes

adalah “penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa

(menguji) peserta didik, melainkan dilakukan dengan pengamatan Observasi,

angket, daftar cek, skala rentang, dan Lain-lainnya”.

Ada beberapa jenis-jenis Teknik Non-tes sebagai berikut :

1) Observasi adalah untuk mengumpulkan data-data dengan cara

pengamatan.

9
2) Angket adalah suatu teknik atau cara untuk memahami peserta didik.

3) Daftra cek.

4) Skala Rentang adalah untuk menilai penguasaan kompetesin

Pembelajaraan.

5) Wawancara adalah cara untu mengumpulkan data-data dengan cara Tanya

jawab secara lisan.

6) Proyek adalah “kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara

tertulis maupun secara lisan yang dilakukan oleh peserta didik”.

7) Penugasan adalah teknik penilaian yang dilakukan diluar kegiatan

pembelajarn dikelas.

8) Penilaian Produk adalah penilain keterampilan dalam mebuat suatu

produk.

9) Penilaian Portofolio.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

Citapustaka Media. (Online).

(http://repository.uinsu.ac.id/928/1/Buku%20Evaluasi

%20Pembelajaran.pdf, diakses 15 Mei 2022)

Febriana, Rina. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. (Online).

(http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Evaluasi_Pembelajaran.pdf,

diakses 15 Mei 2022)

Qodir, Abdul. 2017. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta:

K-Media. (Online). (http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1719/1/Abdul

%20Qodir%20-%20Evaluasi%20dan%20Penilaian

%20Pembelajaran_compressed.pdf, diakses 16 Mei 2022)

Rahman, Arief Aulia dan Cur Eva Nasryah. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jawa

Timur: Uwais Inspirasi Indonesia. (Online).

(https://repository.bbg.ac.id/bitstream/837/1/Buku_Evaluasi.pdf, diakses

16 Mei 2022)

Wulan, Elis Ratna dan H. A. Rusdiana. 2013. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung : Pustaka Setia. (Online).

(http://digilib.uinsgd.ac.id/2336/1/BUKU%20EVALUASI

%20PEMBELAJARAN.pdf, diakses 16 Mei 2022)

11

Anda mungkin juga menyukai