Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

EVALUASI PEMBELAJARAN PERKEMBANGAN


INSTRUMEN EVALUASI JENIS NON-TES

Yuyun Erna Sari


yuyun.2088201050@umko.ac.id

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Jalan Hasan Kepala Ratu No. 1052
Sindangsari Kotabumi Lampung

Abstract: Inggris. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Terjemahan judul sebaiknya menjadi bagian pertama dalam
abstrak. Abstrak terdiri atas 150—200 kata yang diketik dengan spasi tunggal dan
margin yang lebih sempit dari teks utama (inden kanan dan kiri 1,2 cm atau 5
huruf).
Keywords: yaitu kata-kata pokok atau istilah-istilah yang mewakili ide dasar yang
terdapat dalam artikel. Dengan kata kunci tersebut judul artikel beserta abstraknya
dengan mudah dapat ditemukan. Kata-kata kunci ini dapat berupa kata tunggal
atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 5 kata.

Abstrak: Indonesia. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Terjemahan judul sebaiknya menjadi bagian pertama dalam
abstrak. Abstrak terdiri atas 150—200 kata yang diketik dengan spasi tunggal dan
margin yang lebih sempit dari teks utama (inden kanan dan kiri 1,2 cm atau 5
huruf).
Kata Kunci: Evaluasi, Hasil Belajar, Jenis Non-Tes, Bahasa Indonesia,
Penilaian .

I. PENDAHULUAN

Keterangan penulis (dosen/guru/lainnya)


Hasil dari pembelajaran tidak hanya "aspek secara "Observasi, angket, daftar cek,
kognitif", akan tapi terdapat "aspek wawancara, dan Lain-lain".
psikomotorik dan afektif". Sehingga hasi
dari pembelajaran dapat berupa II. PEMBAHASAN
PENGERTIAN INSTRUMEN
"Pengetahuan Sikap, Keterampilan, dan
Instrumen adalah suatu alat ukur yang dapat
Teoritis". Hasil belajar dapat berubahaaan
memenuhin persyaratan akademis, sehingga
Pengetahuan sikap hanya dapat diukur
dapat digunakan sebagai alat ukur atau
dengan Teknik Non-Tes. Keterampilan
pengumpulan data mengenai suatu variable.
peserta didik dapat diukur dengan
Dalam bidang penelitian, Instrumen
menggunakan Tes Perbuatan yang
dapat digunakan sebagai alat ukur atau
diberikan kepada peserta didik. Sedangkan
pengumpulan data mengenai variable-
hasil belajar, Teoritis dapat diukur dengan
variable penelitian, untuk kebutuhan
menggunakan Teknik Tes.
penelitian. Sedangkan dalam bidang
Instrumen Evaluasi Jenis Non-Tes
pendidikan, instrument dapat digunakan
dapat mengetahui kemampuan peserta didik
untuk mengukur prestasi belajaran peserta
dalam kualitas proses dan produk dalam
didik. Faktor-faktor yang mempunyai
kegiatan belajar. Suatu pembelajaran
hubungan atau berpengaruh terhadap hasil
peserta didik yang berkaitan dengan domain
belajar, perkembangan hasil belajar,
afektif, seperti : “sikap, minat, bakat,
keberhasilan proses belajar mengajar, dan
motivasi, dan lain-lain”. Jenis Instrumen
keberhasilan pencapaian suatu program
Evaluasi Jenis Non-Tes sebagai berikut :
tertentu(Asrul, Rusydi Ananda & Rosnita,
"observasi, angket, daftar cek, wawancara,
2014).
dan lain-lain".
Salah satu cara untuk mengukur
PENGERTIAN TEKNIK NON-TES
kemampuan peserta didik adalah dengan tes
Teknik Evaluasi Non-Tes adalah penilaian
dan berbagai variasinya. Perlu diketahui
dengan tidak menggunakan tes melainkan
bahwa tes bukanlah satu-satunya "cara
keterampilan dan pengetahuan peserta
untuk melakukan evaluasi hasil belajar
didik. Teknik penilain non-tes untuk
peserta didik, teknik lain yang dapat
menilai kepribadian anak secara langsung
dilakukan adalah teknik non-tes". Dengan
atau pun menyeluruh seperti: “sikap,
teknik non-tes evaluasi hasil belajar peserta
tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan,
didik dapat dilakukan tanpa menguji peserta
riwayat hidup dan lain- lain”. Yang
didik, namun dilakukan dengan pengamatan
berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
mendidik peserta didik, baik secara individu c) Eksperimental, Observasi yang
maupun secara kelompok. melibatkan peserta didik dalam
Asrul, (2014) berpendapat "Tujuan melakukan observasi buatan
evaluasi non-tes sebagai berikut : penilaian atau bencana alam.
atau evaluasi hasil belajar peserta didik d) Non- Eksperimental, Melalulan
yang dilakukan tanpa “menguji” peserta observasi secara sederhana
didik, melainkan dilakukan dengan dalam melakukan
pengamatan Observasi, angket, daftar cek, pelaksanaannya.
skala rentang, dan Lain-lainnya". - Sistematis, Observasi dimana
melakukan perancangan
JENIS-JENIS TEKNIK NON-TES secara matang terkebih
Berikut beberapa jenis-jenis teknik non-tes : dahuku kemudian baru
a. Observasi melakukan observasi.
1) Pengertian Observasi - Non-sistematis, Observasi di
Observasi adalah cara untuk mana observer atau evaluator
menghimpin data-data keterangan dapat melakukan
yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan
pengamatan dan pencatatan secara tidak dibatasi oleh kerangka
sistematis, terhadap berbagai kerja, Tapi dibatasi oleh
fenomena yang dijadikan sasaran tujuan dalam melakukan
pengamatan. Observasi dibedakan observasi.
menjadi 4 sebagai berikut : 2) Kelebihan dan kelemahan
a) observer, adalah pendidik yang Observasi
sedang melakukan kegiatan Kelebihan dari observasi
observasi melibatkan Peserta adalah: Data observasi, dapat
didik di tengah-tengah kegiatan dilakukan secara langsung dari
observee untuk diamati. lapangan dan data bersifat
b) Non-Partisipatif, adalah objektif, aspek-aspek
Evaluator/observer berada luar kepribadian peserta didik
dari pengamatan namun sebagai menurut kenyataannya. Data
penonton belaka, untuk observasi, mencakup berbagai
mengamatin peserta didik aspek kepribadian masing-
dalam melakukan kegiatan masing individu peserta didik.
belajar.
Kelemahan dari observasi dijawab oleh resonden dengan cara
adalah: tertulis juga.
a) Melakukan observasi guru 2) Bentuk Angket
kurang cakap dalam Wulan, (2013) berpendapat Bentuk
observasi, maka Angket dibedakan menjadi 3
observasiny kurang sebagai berikut :
diyakini kebenarannya. a) Angket Terbuka adalah angket
b) Cara melakukan observasi yang menggunakan Pertanyaan-
dalam kepribadian pertanyaan terbuka dalam
evaluator sering kali evaluasi masalah peserta didik
mempengaruhi penilaian dan menjawaban dengan
dalam melakukan sebebas-bebasnya peserta didik
observasi. menjawab pertanyaan tersebut.
c) Data yang diperoleh dari b) Angket Tertutup adalah angket
observasi, baru dapat yang menggunakan Pertanyaan-
mengungkap kullit pertanyaan tertutup dalam
luarnya saja tidak pada melakukan evaluasi peserta
inti observasi tersebut. didik dalam masalah yang
b. Angket meraka hadapi dan menjawaban
1) Pengertian Angket dengan yang telah disiapkan
Angket adalah Salah satu alat oleh evaluator.
evaluasi yang untuk digunakan c) Angket terbuka dan tertutup
mengungkap latar belakang peserta adalah angket yang pertanyaan-
didik atau orang tua peserta didik. pertanyaan berupa gabungan
Menemukan berbagai masalah yang dari pertanyaan "terbuka dan
dialami peserta didik dalam tertutup" dalam melakukan
mengikutin "proses pembelajaran, evaluasi masalah peserta didik,
motivasi belajar, fasilitas belajar, baik dalam suatu "item maupun
dan lain-lain". Angket adalah salah dalam keseluruhan item".
satu teknik atau cara memahami 3) Kelebihan dan kekurang
siswa dengan melakukan Angket
komunikasi tertulis dan memberikan Kelebihan angket
daftar pertanyaan yang harus diantaranya : Pengumpulan
dalam data lebih praktis
dilakukan, Menghemat tenaga Jika tidak dapat diamati oleh
dan waktu dalam melakukan evaluator kepada peserta didik tidak
pengumpulan data. memperoleh nilai. Rahman, (2019)
Kekurangan angket berpendapat "Kelemahan Daftra cek
diantaranya : Jawaban yang adalah penilai hanya mempunyai
diberikan oleh peserta didik dua pilihan mutlak dalam menilai,
tidak sesuai dengan kenyataan misalnya benar-salah, dapat diamati,
dalam kehidupan peserta didik tidak dapat diamati dan tidak
tersebut, Pertanyaan yang terdapat nilai tengah".
dilakukan kurang jelas d. Skala Rentang
mengakibatkan jawaban yang Asrul, (2014) berpendapat
diberikan oleh peserta didik "Penilaian untuk kerja yang
kurang tepat dan diperkirakan menggunakan skala rentang
hanya untuk mendapatkan nilai. memungkinkan seorang evaluator
c. Daftar cek memberi penilai penguasaan
Daftar cek adalah daftar yang kompetensi tertentu kepada peserta
memuat sejumlah "pernyataan didik". Karena pemberian nilai,
singkat, tertulis, tentang berbagai secara continuum dimana pilihan
gejala" yang dimaksudkan sebagai kategori nilai lebih dari dua
penolong pencatatan ada tidaknya diberikan oleh peserta didik.
sesuatu gejala yang dialami oleh Penilaian sebaiknya
peserta didik dengan cara memberi dilakukan lebih dari satu penilaian
tanda cek (V) pada setiap kepada peserta, agar faktor
pemunculan gejala yang dialami subjektivitas dapat diperkecil dan
oleh peserta didik yang dimaksud. hasil penilaian skala rentang lebih
Rahman, (2019) berpendapat akurat.
"Daftar cek bertujuan untuk e. Wawancara
mengetahui apakah gejala yang Wawancara adalah cara
dialami oleh peserta didik yang menghimpun keterangan yang
berupa pernyataan yang tercantum dilakukan dengan "cara tanya jawab
dalam daftar cek ada atau tidak ada lisan, secara sepihak, berhadapan
pada seorang individu atau muka, dan arah serta tujuan yang
kelompok". telah ditentukan". Dua jenis
wawancara yang dapat digunakan 3) Data yang diperoleh dapat
sebagai alat evaluasi adalah berikut : berupa "data kualitatif dan
1) Wawancara terpimpin / guided kuantitatif".
inter-view adalah "dikenal pula 4) Pertanyaan yang kurang jelas
dengan wawancara berstruktur dapat diulang dan dijelaskan
atau wawancara sistematis". kembali kepada peserta didik,
Pada wawancara sistematis, 5) Wawancara dapat dilengkapi
evaluator melakukan tanya dengan alat bantu, agar data
jawab lisan dengan peserta dari peserta didik yang didapat
didik dan orang tua peserta bisa dicatat dengan lebih
didik untuk menghimpun lengkap.
keterangan yang dibutuhkan f. Proyek
unruk proses penilaian terhadap Proyek merupakan suatu tugas yang
peserta didik tersebut. dilakukan oleh peserta didik
2) Wawancara tidak terpimpin / melibatkan "kegiatan perancangan,
unguided interview adalah pelaksanaan, dan pelaporan secara
"dikenal pula dengan tertulis maupun lisan dalam waktu
wawancara bebas, wawancara tertentu".
sederhana, atau wawancara
tidak sistematis".
Kelebihan dari wawancara adalah g. Penugasan
sebagai berikut. Penilaian dengan teknik penugasan
1) Wawancara dapat merupakan salah satu teknik
berkomunikasi langsung dengan penilaian yang menuntut peserta
peserta didik atau dengan orang didik untuk melakukan kegiatan
tua Peserta didik, sehingga tertentu yang dilakukan di luar
dapat menghasilkan data peserta kegiatan pembelajaran kelas.
didik dengan cara penilaian Penilaian dengan teknik penugasan
yang lebih lengkap dan dapat diberikan kepada peserta
mendalam kepada peserta didik. didik, secara individual atau
2) Peserta didik dapat kelompok. Penilaian dengan teknik
mengeluarkan isi pikirannya penugasan dapat berupa proyek atau
secara lebih bebas kepada tugas yang diberikan oleh guru
evaluator. kepada peserta didik.
Febriana, (2019) 1. Tahap persiapan, meliputi:
berpendapat "Tugas adalah kegiatan "menilai kemampuan peserta
yang dilakukan oleh Peserta didik didik dalam merencanakan,
secara terstruktur yang dilakukan di menggali, dan
luar kegiatan kelas". Misalnya, tugas mengembangkan gagasan, dan
membuat cerita tentang kehidupan mendesain produk".
sehari-hari, menulis puisi Bahasa 2. Tahap pembuatan (produk),
indonesia, mengamati suatu objek, meliputi: "menilai
dan lain-lain". kemampuan peserta didik
h. Penilaian Produk dalam menyeleksi dan
Asrul, (2014) berpendapat menggunakan bahan, alat, dan
"Penilaian produk adalah penilaian teknik".
terhadap keterampilanyang 3. Tahap penilaian (appraisal),
dilakukan oleh peserta didik dalam meliputi: "menilai
membuat suatu produk dengan kemampuan peserta didik
kualitas produk tersebut". dalam membuat produk sesuai
Penilaian produk tidak hanya kegunaannya dan memenuhi
diperoleh dari hasil akhir saya tapi kriteria keindahan".
juga proses pembuatan yang i. Penilaian Portofolio
dilakukan oleh peserta didik. penilai Febriana, (2019)
produk berpendapat "Penilaian portofolio
meliputi "penilaian terhadap merupakan penilaian berkelanjutan
kemampuan peserta didik membuat yang dilakukan kepada peserta didik
produk-produk teknologi dan seni". didasarkan pada kumpulan
Misalnya, "makanan, pakaian, hasil informasi yang menunjukkan
karya seni (patung, lukisan, perkembangan kemampuan peserta
gambar), barang-barang terbuat dari didik dalam satu periode tertentu".
kayu, keramik, plastik, dan logam". Informasi perkembangan peserta
Rahman, (2019) berpendapat didik tersebut dapat berupa "karya
"pengembangan produk meliputi 3 peserta didik dari proses
(tiga) tahap dan dalam setiap pembelajaran yang dianggap terbaik
tahapan perlu diadakan penilaian oleh peserta didiknya, hasil tes
yaitu: (bukan nilai), piagam penghargaan
atau bentuk informasi lain, yang
terkait dengan kompetensi tertentu 4) Skala Rentang adalah untuk menilai
dalam satu mata pelajaran". penguasaan kompetesin
Pembelajaraan.
III. SIMPULAN 5) Wawancara adalah cara untu
Instrumen adalah sesuatu alat ukur yang mengumpulkan data-data dengan
dapat memenuhin persyaratan akademis, cara Tanya jawab secara lisan.
sehingga dapat digunakan sebagai "alat 6) Proyek adalah kegiatan
ukur atau pengumpulan data mengenai perancangan, pelaksanaan, dan
suatu variable". pelaporan secara tertulis maupun
Teknik evaluasi non-tes berarti secara lisan yang dilakukan oleh
penilaian dengan tidak menggunakan tes peserta didik.
melainkan keterampilan dan pengetahuan 7) Penugasan adalah teknik penilaian
peserta didik.Tujuan evaluasi non-tes yang dilakukan diluar kegiatan
adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar pembelajarn dikelas.
peserta didik yang dilakukan tanpa 8) Penilaian Produk adalah penilain
“menguji” peserta didik, melainkan keterampilan dalam mebuat suatu
dilakukan dengan pengamatan Observasi, produk.
angket, daftar cek, skala rentang, dan Lain- 9) Penilaian Portofolio.
lainnya.
Ada beberapa jenis-jenis Teknik
Non-tes sebagai berikut :
1) Observasi adalah untuk
mengumpulkan data-data dengan
cara pengamatan.
2) Angket adalah suatu teknik atau
cara untuk memahami peserta didik.
3) Daftra cek.
DAFTAR RUJUKAN

Daftar rujukan ditulis dengan style APA menggunakan aplikasi Mandeley


Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

Citapustaka Media. (Online).

(http://repository.uinsu.ac.id/928/1/Buku%20Evaluasi

%20Pembelajaran.pdf, diakses 15 Mei 2022)

Febriana, Rina. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. (Online).

(http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Evaluasi_Pembelajaran.pdf,

diakses 15 Mei 2022)

Qodir, Abdul. 2017. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta:

K-Media. (Online). (http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1719/1/Abdul

%20Qodir%20-%20Evaluasi%20dan%20Penilaian

%20Pembelajaran_compressed.pdf, diakses 16 Mei 2022)

Rahman, Arief Aulia dan Cur Eva Nasryah. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jawa

Timur: Uwais Inspirasi Indonesia. (Online).

(https://repository.bbg.ac.id/bitstream/837/1/Buku_Evaluasi.pdf, diakses

16 Mei 2022)

Wulan, Elis Ratna dan H. A. Rusdiana. 2013. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung : Pustaka Setia. (Online).

(http://digilib.uinsgd.ac.id/2336/1/BUKU%20EVALUASI

%20PEMBELAJARAN.pdf, diakses 16 Mei 2022)

Anda mungkin juga menyukai