Oleh Kelompok 2 :
1.Junedi Simanullang
2.Puspa Ria .N. Lubis
3.Rulianson Damanik
4.Muhammad Satrio
5.Rindiani
6.Zepanya Simanjorang
A.Penyusunan Intrumen NON-
TES
Teknis non-tes adalah suatu alat penilaian
yang biasanya dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu tentang
keadaan peserta tes (Inggris: testee) dengan
tidak menggunakan tes. Hal ini berarti
bahwa jawaban yang diberikan oleh peserta
tes tidak bisa dikategorikan sebagai
jawaban benar atau salah sebagaimana
interpretasi jawaban tes. Dengan teknik
nontes maka penilaian atau evaluasi hasil
belajar peserta didik dilakukan tanpa
“menguji” peserta didik melainkan
dilakukan dengan cara tertentu.
B. Teknik Penyusunan Non Tes
Teknik nontes merupakan teknik
penilaian untuk memperoleh
gambaran terutama mengenai
karakteristik, sikap, atau
kepribadian. Dalam dunia
pendidikan teknik nontes yang
sering digunakan adalah
pengamatan (observasi), dan
terkadang, seorang guru juga
menggunakan wawancara. Dalam
penelitian-penelitian sosial, teknik
nontes biasanya juga digunakan
untuk mendapatkan informasi
mengenai keadaan obyek
penelitian.
Jenis-jenis Penelitian Non-Tes obsevasi memiliki beberapa kelemahan dan
kelebihan yaitu:
a) Kelemahan:
a. Pengamatan (Observasi)
1.Pelaksanaannya sering terganggu keadaan cuaca
Secara umum, pengertian observasi atau kesan yang kurang baik dari observer maupun
adalah cara menghimpun bahan-bahan observi.
keterangan atau data yang dilakukan 2.Masalah yang sifatnya pribadi sulit diamati.
dengan mengadakan pengamatan dan 3.Apabila memakan waktu lama, akan menimbulkan
pencatatan secara sistematis terhadap kejenuhan.
fenomena-fenomena yang sedang b) Kelebihan:
dijadikan sasaran pengamatan. 1.Observasi cocok dilakukan untuk berbagai macam
fenomena.
2.Observasi cocok untuk mengamati perilaku.
3.Banyak aspek yang tidak dapat diukur dengan tes
tetapi bisa diukur dengan observasi.
b. Wawancara/Interview
Secara umum yang dimaksud dengan
wawancara adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta
tujuan yang telah ditentukan.
a) Kelemahan:
1. Jika subjek yang ingin diteliti banyak maka
akan memakan waktu yang banyak pula.
2. Terkadang wawancara berlangsung berlarut-
larut tanpa arah.
3. Adanya sikap yang kurang baik dari
responden maupun penanya.
b) Kelebihan:
1. Dapat memperolehinformasi secara langsung
sehingga objectivitas dapat diketahui.
2. Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
3.Pelaksanaannya lebih fleksibel, dinamis dan
personal
c. Kuisioner Atau Angket
Angket atau kuisioner juga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam
rangka penilaian hasil belajar. Berbeda
dengan wawancara dimana penilai atau
evaluator berhadapan secara langsung
(face to face) dengan peserta didik atau
dengan pihak lainnya, maka dengan
menggunakan angket pengumpulan data
sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh
lebih praktis, menghemat waktu dan
tenaga. Hanya saja jawaban-jawaban
yang diberikan acapkali tidak sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya;
apalagi jika pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam angket itu kurang tajam,
sehingga memungkinkan bagi responden
untuk memberikan jawaban yang
diperkirakan akan melegakan atau
memberikan kepuasan kepada pihak
penilai.
(*PENJELASAN LANJUT )
ANGKET/Kuisioner
a) Kelemahan:
1. Ada kemungkinan angket diisi oleh
orang yang bukan menjadi target.
2.Target menjawab berdasarkan
altternatif jawaban yang tersedia
b) Keunggulan:
1.Responden dapat meenjawab dengan
bebas tanpa dipengaruhi hubungan
dengan peneliti atau penilai.
2. Informasi yang terkumpul lebih
mudah karena homogen.
3.Dapat mengumpulkan data dari jumlah
responden yang relatif banyak.
d. Inventori
Inventori (inventaris, inventarisasi)
adalah satu alat untuk menaksir
dan menilai ada atau tidak adanya
tingkah laku, minat, sikap tertentu
dan sebagainya. Biasanya
inventaris ini berbentuk daftar
pertanyaan yang harus dijawab.
JENIS-JENIS Inventori