Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rutin

DASAR LISTRIK
PRODI PTM S1 FT

Skor Nilai:

Tugas Rutin 3

NAMA MAHASISWA : JUNEDI SIMANULLANG


NIM : 5183121022
DOSEN PENGAMPU : Budi Harto,S.Pd.,M.T.
MATA KULIAH : DASAR LISTRIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Bulan April 2020
RANGKAIAN LISTRIK SERI, PARALEL DAN SERI PARALEL

Rangkaian listrik terdiri atas dua jenis yaitu seri dan paralel. Selain itu ada juga gabungan dari dua jenis
rangkaian listrik, yang disebut rangkaian campuran. Sehingga, terdapat tiga bentuk rangkaian listrik yaitu
rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran.

Perbedaan jenis rangkaian listrik ini terletak pada cara merangkainya. Rangkaian listrik seri disusun secara
sejajar, sedangkan rangkaian listrik paralel disusun secara bersusun atau bercabang. Sedangkan rangkaian
campuran merupakan kombinasi dari rangkaian seri dan paralel.

Penerapan rangkaian seri dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada lampu senter. Pernahkah sobat
idSCHOOL memperhatikan senter? Biasanya, lampu senter tersusun atas dua batu baterai dan sebuah lampu.
Batu baterai sebagai sumber tegangan dan lampu pada senter disusun secara seri. Sedangkan instalasi listrik
pada rumah-rumah merupakan contoh penyusunan rangkaian listrik secara paralel.

Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran memiliki karakteristik dan rumus yang berbeda. Untuk lebih
detailnya, simak pembahasan lanjutan mengenai karakteristik pada rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
berikut ini.

Rangkaian Listrik Seri

Pembahasan pertama mengenai rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran yang akan dibahas adalah
rangkaian seri. Bentuk rangkaian seri dapat dibilang sangat sederhana karena rangkaiannya disusun secara
lurus dan tidak mimiliki cabang.

 
Karakteristik Rangkaian Listrik Seri:
1. Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana.
2. Semua komponen listrik disusun secara sejajar (berderet atau berurutan).
3. Kabel penghubung pada seluruh komponen tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian.
4. Hanya ada satu jalan yang dapat dilalui oleh arus, jadi jika ada satu jalur yang terputus maka
rangkaian tidak dapat berfungsi dengan benar.
5. Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya
6. Setiap komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama.
7. Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang terpasang memiliki nilai yang berbeda.
8. Memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan penyusunnya.
 Gambar Rangkaian Seri

 
Rumus pada Rangkaian Seri

I = I1 = I2 = I3
V = V1 + V2 + V3
R = R1 + R2 + R3

Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel memliki ciri yang dapat dikenali, yaitu susunan rangkaiannya memiliki cabang. Instalasi
listrik di suatu rumah biasanya menggunakan susunan rangkaian pararlel. Meskipun sedikit lebih rumit dari
rangkaian seri, rangkaian paralel memiliki banyak keuntungan.

 
Karakteristik Rangkaian Listrik Paralel
1. Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit.
2. Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar.
3. Kabel penghubung pada sebuah rangkaian memiliki percabangan.
4. Terdapat beberapa jalan yang dapat dilalui oleh arus.
5. Arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai yang berbeda.
6. Setiap komponen yang terpasang mendapat besar arus yang berbeda.
7. Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar.
8. Hambatan totalnya lebih kecil dari hambatan pada tiap-tiap komponen penyusunnya.

Gambar Rangkaian Paralel


 
Rumus pada Rangkaian Paralel

  

Rangkaian Campuran

Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum, karakteristik dan
hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti keduanya.

 Gambar Rangkaian Seri Paralel

 
Rumus pada Rangkaian Campuran di Atas

I = I1 + I2

1/Rp = 1/R2 + 1/R3

Rtotal = R1 + 1/Rp

Materi rangkaian listrik memiliki hubungan erat dengan hukumm Kirchoff, sehingga perlu disinggung sedikit
tentang hukum Kirchoff.
 
 

Hukum Kirchhoff I

Setelah mempelajari rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran pada pembahasan di atas. Pembahasan
selanjutnya adalah mengenai arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Pada tahun 1845, Gustav Robert
Kirchhoff, seorang ahli fisika dari Jerman, memperkenalkan Hukum Kirchoff. Hukum Kirchhoff berfungsi
untuk menganalisis arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian. Hukum Kirchhoff I merupakan hukum yang
berkaitan dengan dengan arah arus pada titik percabangan.

 
Bunyi Hukum Kirchoff I
Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik itu.
 
Sigma Imasuk = Sigma Ikeluar
  

Anda mungkin juga menyukai