- Penelitian kuantitatif bersifat objektif, peneliti bebas dari apa yang ditelitinya.
Bahasanya formal berdasarkan teori dan kata-kata kuantitatif. Prosesnya deduktif
dan desainnya statis dari awal hingga akhir. Jenis datanya bersifat numerik dan
statistik. Subjek penelitiannya disebut responden.
b. Korelasi
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.
(Hubungan pola asuh demokratis dengan kedisiplinan anak usia 5-6 tahun)
c. Observasi
Penelitian observasi merupakan bagian dari penelitian kuantitatif non-eksperimen,
yang data penelitiannya dihimpun dengan cara peneliti melakukan pengamatan atau
observasi.
d. Survei
Penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari sekumpulan panel atau responden. Data yang dikumpulkan
dari survei kemudian dianalisis secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian
yang berarti.
3. Dengan judul “Hubungan tingkat pendidikan, pola asuh dan pekerjaan orang tua
dengan prestasi belajar siswa”, maka:
- Desain yang digunakan ialah korelasi.
- Rumusan hipotesisnya yakni: (H0 menolak berarti tidak ada hubungan)
Apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan prestasi belajar siswa?
Apakah ada hubungan pola asuh dengan prestasi belajar siswa?
Apakah ada hubungan pekerjaan orang tua dengan prestasi belajar siswa?
Apakah ada hubungan tingkat pendidikan, pola asuh dan pekerjaan orang tua
dengan prestasi belajar siswa?
- Siapa saja yang terlibat yaitu: orang tua dan siswa
- Cara menentukan sampelnya yakni: random sampling. Yaitu dengan cara dengan
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi
sampel penelitian.
- Data primer: pola asuh orang tua dan prestasi belajar siswa
- Data sekunder: tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua
6. Penelitian Tindakan
- Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatkan bidang praktik, meningkatkan
pemahaman praktik yang dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat
praktik dilaksanakan.
- Penelitian tindakan tepat dilakukan karena penelitian tindakan kelas dapat
meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Dengan melakukan tahap-
tahapan dalam penelitian tindakan kelas, guru mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di
kelasnya.
- Yang membedakan penelitian tindakan dengan penelitian lainnya ialah penelitian
tindakan kelas cenderung menggunakan metode yang lebih fleksibel dalam beberapa
siklus, sedangkan penelitian yang bukan tindakan kelas cenderung menggunakan
metode yang lebih “kaku”.
7. Jenis data
a. Wawancara
- Merupakan cara sistematis untuk memperoleh informasi-informasi dalam bentuk
pernyataan-pernyataan lisan mengenai suatu obyek atau peristiwa pada masa
lalu, kini, dan akan datang.
- Wawancara digunakan untuk mencari data primer dan data yang diperoleh dari
hasil wawancara diolah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengolah
data yang diperoleh melalui wawancara dan untuk menguji kebenaran jawaban.
b. Observasi
- Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
prilaku objek sasaran.
- Observasi digunakan untuk mencari data primer dan dilakukan secara langsung
tanpa perantara terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya
peristiwa.
c. Dokumentasi
- Merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan transkip,
buku, surat, foto, video, dokumentasi, dan sebagainya.
- Observasi digunakan untuk mencari data sekunder yang dapat menghemat
waktu karena tidak menyusun instrument penelitian, mencari sumber data yang
di perlukan.
- Analisis data
Dalam menganalisis data dimulai dengan tahap mengumpulkan data, data
dikumpulkan dalam bentuk catatan-catatan lapangan ataupun transkrip wawancara.
Kemudian setelah data dikumpulkan, data kemudian direduksi guna membuang
informasi yang tidak diperlukan dan mempertahankan informasi yang penting.
Setelah mereduksi data dan mendapatkan data yang diperlukan, kemudian data
disajikan. Proses mereduksi data dapat dilewati apabila data yang diperoleh dari
proses pengumpulan data sudah dianggap cukup dan tidak ada informasi yang perlu
direduksi kemudian langsung melangkah ke tahap penarikan kesimpulan. Apabila
setalah data disajikan kemudian ditemukan data yang dianggap tidak perlu maka
bisa kembali ke tahap reduksi data. Kemudian setelah tahapan mereduksi data, bisa
langsung ke tahapan pengambilan kesimpulan tanpa melalui penyajian data kembali.
Pada tahap penarikan kesimpulan, ada namanya verifikasi data dimana apabila
ditemukan data yang dianggap masih kurang, bisa kembali pada tahap pengumpulan
data. Ini merupakan suatu siklus yang terus berjalan sampai data yang dikumpulkan
sudah dianggap cukup.
- Teknik analisis data penelitian fenomenologi.
a. Reading dan re-reading.
Yakni membaca dan membaca kembali data original. Dilakukan untuk
memberikan keyakinan bahwa partisipan penelitian benar-benar menjadi focus
analisis. Proses ini dimulai dengan anggapan bahwa setiap kata-kata partisipan
sangat penting untuk masuk kedalam fase analisis dan data kata-kata tersebut
diperlukan secara aktif.
b. Initial nothing.
Ditahap ini menguji konten/isi dari kata, kalimat dan Bahasa yang digunakan
partisipan dalam level eksploratori dengan tujuan menjaga kelangsungan
pemikiran open minded (terbuka) dan mencatat sesuatu yang menarik dalam
transkrip. Pada tahap ini dimulai identifikasi secara spesifik cara-cara partisipan
mengatakan tentang sesuatu, memahami, dan memikirkan mengenai isu-isu.
c. Developing emergent themes.
Dilakukan analisis komentar-komentar eksploratori untuk mengidentifikasi
munculnya tema-tema termasuk untuk memfokuskan sehingga Sebagian besar
transkrip menjadi jelas. Kemudian dilakukan re-organisasi data pengalaman
partisipan.
d. Searching for connection accros emergent themes.
Hubungan antar tema tersebut dikembangkan dalam bentuk grafik atau
pemetaan dan memikirkan tema-tema yang berkaitan satu sama lain. Tahap ini
tidak ada ketentuan resmi.
e. Moving the next cases.
Jika satu kasus selesai, dan dituliskan hasil analisisnya maka tahap selanjutnya
berpindah pada kasus atau partisipan berikutnya hingga selesai semua kasus.
f. Looking for pattern accros cases.
Mencari pola yang muncul antara kasus atau partisipan.