Anda di halaman 1dari 3

MODAL

Modal dalam arti ekonomi merupakan sebagian hasil produksi yang disishkan untuk

dipergunakan dalam produksi selanjutnya. Modal adalah suatu faktor diantara tiga faktor

yang disatu padukan dalam proses produksi dengan lahan dan tenaga kerja.

Dalam suatu usahatani modal adalah seluruh kekayaan usahatani yang dipergunakan dan

dapat menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.

Pembagian modal dakam usahatani : terdiri dari modal tetap dan modal tiak tetap.

Modal tetap adalah modal yang dapat dipergunakan untuk beberapa kali produksi tertentu.

Yang termasuk modal tetap dalam usahatani adalah : a. Sewa lahan usaha yang dimiliki. b.

Penyusutan bangunan yang ada diatas tanah usaha. c.Penyusutan peralatan usahatani

Cara menghitung penyusutan (Depresiasi ) :

(NP−NS)
Nilai Depresiasi ( ND )=
UE

Keterangan :

NP = Nilai pembelian awal, satuan rupiah

NS = Nilai sisa pada saat alat tersebut alat tersebut secara ekonomis sudah tidak dapat

dipergunakan lagi

UE = Usia Ekonomis, jangka waktu alat-alat dapat dipakai secara ekonomis, dalam satuan

tahun.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam hal penyusutan :

1. Petani umumnya tidak melakukan perhitungan penyusutan terhadap barang modal

2. Petani tidak mengetahui apa peranan dana penyusutan dalam rangka memperlancar

usahanya

3. Petani kurang menyadari bahwa modal tetap pada suatu saat akan kurang

kemampuannya, sehingga perlu diganti.


Modal tidak tetap adalah : modal yang dalam satu kali produksi habis, dan pada tiap

pengulangan produksi harus disediakan dan tidakdipakai kembali.

Yang termasuk modal tidak tetap adalah : a. Benih, b. pupuk,c. alat-alat kecil yang cepat

rusak,d. sarana produksi, e. upah tenaga kerja

Sumber modal Usahatani :

a. Menjual sebagian kekayaan alam yang dimilikinya

b. Meminjam dari lembaga kredit, baik yang bersifat resmi atau tidak resmi. Lemabag

kredit resmi misalnya BRI, Koprasi dll. Lembaga kredit tidak resmi : plepas uang,

tengkulak, keluarga, tetangga dll.

c. Bantuan dari pihak pemerintah atau swasta yang bersifat Cuma2

Dalam membantu permodalan petani khususnya petani kecil ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan :

1. Prosedur atau tatacara memperoleh kredit harus bersifat sederhana

2. Pelayanan jangan terbatas pada waktu kerja saja

3. Bunga harus rendah dan bervariasi sesuai jenis tanaman.

4. Jaminan jangan hanya lahan usahatani, tapi harus dengan benda yang lainnya

5. Masa tenggang harusdisesuaikan dengan masa periode produksi

6. Besarnya plafon kredit jangan hanya didasarkan pada luas lahan yang dimiliki

7. Waktu pemberian kredit harus tetap sesuai dengan kebutuhan petani

8. Perlu pengawasan dalam penggunaannya supaya tidak dipergunakan untuk konsumtif

CARA MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI

Dalam mengukur tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi dapat dilakukan dengan

membandingkan antara jumlah input dengan jumlah produksi yang dihasilkan dalam satu

kali proses produksi.


Ada 2 macam efisiensi :

1. Tingkat Efisiensi Teknik. Mengukur efisiensi teknik dengan cara membagi jumlah

produksi fisik dengan jumlah faktor produksi ( input ) fisik saat berakhir produksi.

jumlah produksi fisik( kg)


Efisiensi Teknis =
jjumlahinput fisik (kg)

2. Tingkat Efisiensi Ekonomis. Ini dihitung berdasarkan nilai input dengan nilai produk

( output ) pada saat berakhir produksi

Y ∗HY
Efisiensi Ekonomis =
X∗HX

Dimana :

Y = Jumlah Poduk Fisik

HY = Harga Produk per kg

X = Jumlah input Fisik

HX = Harga iput per kg

Anda mungkin juga menyukai