Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ikniawati

Nim : 201904036/2A
Mata Ajar : KMB-1
Nama Dosen: Binarti Dwi W,M.Kes.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. Pengertian Sistem Pernapasan Manusia


1. Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2) antara sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang
akan digunakan dalam bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam
mitokondria sel untuk menghasilkan senyawa-senyawa kaya energi, air dan
karbondioksida. Jadi, pernapasan juga dapat di artikan sebagai proses untuk
menghasilkan energi. Pernapasan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.
b. Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma
dan mitokondria.
Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan
pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di
angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh
ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.

2. Fungsi Sistem Pernapasan


Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan ambilan oksigen dari
udara kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara
bebas.
Meskipun fungsi utama system pernapasan adalah pertukaran oksigen dan karbon
dioksida, masih ada fungsi-fungsi tambahan lain yaitu:
         Tempat menghasilkan suara.
         Untuk meniup (balon, kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya)
         Bersin.
         Batuk.
         Homeostatis (pH darah)
         Otot-otot pernapasan membantu kompresi abdomen (miksi,defekasi,partus).

3. Saluran Penghantar Udara


Pada manusia, pernapasan terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam
tubuh atau melalui jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh.

Struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga
hidung, Farings (Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang tenggorok),
Bronkus, Bronkiolus, Alveoli dan Paru-paru.
ANATOMI SISTEM PERNAFASAN
Berikut anatomi system pernafasan sebagai berikut :

1. RONGGA HIDUNG

Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung berhubungan


dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui
proses pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi untuk mempertahankan dan
menghangatkan udara yang masuk, sebagai filter dalam membersihkan benda asing
yang masuk dan berperan untuk resonansi suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.

Rangka hidung bagian atas di bentuk oleh bagian-bagian di bawah ini:

1. Lamina kribrosa osisetmoidalis dan pars nasalis osis prontalis


2. Dinding lateral: oleh tulang kerasdan tulang rawan
3. Sekat hidung (septum nassi) oleh tulang karang dan tulang rawan

Pada dinding lateral terdapat 4 tonjolan (conca): conca suprima, concanasalis


superior, concanasalis media, dan conca nasalis inferior.

Selain itu juga terdapat celah yang di sebut cavum nasi

1. Prossesus spenoidalis : terletak diantara concasuprima dan concasuprior


2. Meatus superior : terletak diantara conca superior dan concamedia
3. Meatusnasimedia : terletak antara conca media dengan conca inverior
Batang hidung

1. Batang hidung
2. Cuping hidung
3. Septum nasi
4. Dinding lateral rongga hidung

Pembuluh Darah hidung

1.Arteri palatine

2.Arteri nasalis anterior

3.Vena hidung Kribrosa

2. FARING (Tekak )

faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan,
terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher. udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian

1. Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yg disebut


nasofaring
2. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring
3. Bagian bawah sekali dinamakan laringofaring (Drs.H.syaifuddin,1997)

3. LARING

Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan trakea fungsi
dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan jalan masuknya
makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara.

Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :

- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring

selama menelan

- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

4. TRAKHEA

Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5 Disebut juga batang
tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir.
Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup
udara.Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju
bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan
cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara
pernapasan.
5. BRONKUS

Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru kanan dan
paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya.Bronkus kiri
lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.

1. Bronkus

- Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan (3

lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

- Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan

bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental

- Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental yang


dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

6. .BRONKIOLUS

- Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

- Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang membentuk


selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

. Bronkiolus Terminalis

Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis

(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)

. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori

Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan

napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas

7. ALVEOLUS
Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung jawab akan
struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka pada salah satu sisinya dan
tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk
satu lembar akan seluas 70 m2

8. PARU PARU

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada pada rongga dada
bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk dan di bagianb bawah di
batasi oleh diafragma yang berotot kuat.

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut Terletak dalam rongga dada
atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan
beberapa pembuluh darah besar Setiap paru mempunyai apeks dan basis Paru kanan
lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil dan
terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen
sesuai dengan segmen bronkusnya.

Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-


paru berkisar sekitar 3,5 liter
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon


dioksida.Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen
dipungut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea
dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang
memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh
hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri
ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100
mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.

Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan


metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan
setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan


paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak
darah datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2;
jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri
bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar
kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan
memungut lebih banyak O2.

Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah


menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh
tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel
jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen
berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.
REFERENSI

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/1267ef1a6941f10cd436af892efd71b.
pdf
Patwa, A.and Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory system relevant to
anaesthesia.Indian Journal of Anaesthesia, 59(9), p.533

https://www.academia.edu/29806723/ANATOMI_SISTEM_PERNAPASAN_MANUSIA.docx

Anda mungkin juga menyukai