Anda di halaman 1dari 15

MAKNA FRASE "KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN

DALAM FILIPI 1:21

Oleh

Apriliani Margareta

Makalah

Diserahkan Kepada

Rodenita Br. Barus, M.Mis

Sebagai Bagian dari Tugas dalam Mata Kuliah

Eksposisi Surat-Surat Umum

Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia

Purwokerto

November 2020

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB

I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2)

II. LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)

Latar Belakang Kota Filipi

Latar Belakang Surat Filipi

Latar Belakang Surat Filipi 1:21

III. MAKNA FRASE " HIDUP BAGI KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN" DALAM FILIPI
1:21 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (9)

Hidup dan Mati Bagi Kristus

IV. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (13)

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

Hidup dan mati adalah tingkatan-tingkatan kehidupan yang harus dijalani oleh setiap

manusia di muka bumi ini. Hidup adalah Anugerah dan mati adalah akhir dari perjalanan hidup

manusia. Dewasa ini banyak orang percaya yang memaknai hidup sebagai ajang untuk

memuaskan hawa nafsu dunia, yaitu mengejar kekayaan, popularitas, kesenangan, gaya hidup,

kemewahan, keberhasilan, serta nama baik. Seringkali orang percaya lupa bawa selain ada

hidup ada juga kematian, kematian yang bisa datang kapan saja, dimana saja tanpa

pemberitahuan apapun.

Orang percaya menganggap bahwa kematian adalah akhir dari segalanya dan memisahkan

mereka dari orang-orang yang mereka kasihi di dunia. Rasul Paulus dalam Roma 14:8-9

mengatakan bahwa hidup dan mati orang percaya adalah sepenuhnya milik Tuhan. Kristus telah

mati dan hidup kembali menjadi Tuhan atas orang hidup dan orang mati. Seperti juga di dalam

Filipi 1:21 juga mengatakan bahwa hidup dan mati adalah peristiwa yang oleh karena nya

Kristus di muliakan. Namun orang percaya seringkali gagal memaknai hidup dan mati akan

peranan Kristus dalam memaknai hidup dan matinya.

Dalam kondisi lain orang percaya ditantang untuk mengerti bahwa hidup ini adalah sebuah

kesempatan untuk memuliakan Tuhan agar menjadi berkat bagi orang disekeliling nya. Hal

3
inilah yang menjadi kan orang percaya untuk bergumul akan hidup dan matinya. Demikian juga

jemaat Tuhan di kota Filipi yang bergumul tentang hidup dan mati. Oleh sebab itu Rasul Paulus

mengirim surat kepada jemaat di Filipi untuk menguatkan dan memberi penghiburan, Paulus

menasihatkan untuk tetap bersukacita ditengah penderitaan. Paulus bersahabat dengan

penderitaan dan penderitaan adalah sesuatu yang biasa di dalam hidup nya, ia bahkan tak takut

akan kematian baginya kematian adalah suatu keuntungan.

Berbeda hal nya dengan orang percaya terkhusus orang Kristen yang menganggap bahwa

mati adalah sesuatu hal yang menakutkan, maka dari latar belakang tersebut penulis tertarik

untuk mengkaji hal ini. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan kajian Makna Frase

ucapan Paulus dalam Surat Filipi 1:21 tentang hidup dan mati.

4
BAB II

LATAR BELAKANG

Latar Belakang Kota Filipi

Setelah Penulis memaparkan pendahuluan maka dalam sub bab ini penulis hendak

menjelaskan latar belakang kota Filipi menurut buku yang ditulis oleh Samuel. B Hakh sebagai

berikut:

Kota Filipi dulunya bernama Krenides. Kredines dalam bahasa Yunani yaitu krene yang faedahnya
mata air. Kota ini terletak di daerah pedalaman Yunani tepatnya di Via Egnatia yakni satu jalan yang
menjadi penghubung selang daerah timur dan baratRomawi. Nama Filipi bermula dari nama seorang
raja Makedonia, Filipus II, yang melakukan penyerangan selang tahun 360-356 SM dan sukses
menaklukkan kota ini. Banyak dari penduduk kota Filipi yaitu para budak dan veteran perang.
Penyebabnya, pada tahun 42 SM telah terjadi peperangan selang Brutus dan Kassius melawan
Antonius dan Oktavianus yang dimenangkan Antonius dan Oktavianus. Perang terulang kembali pada
tahun 31 SM kali ini Oktavianus mengalahkan Antonius dan diangkat menjadi kaisar. Orang-orang
yang mendukung Antonius pun dibuang ke Filipi. Tidak mengherankan bila para budak, veteran
perang, penduduk pribumi dan para pemimpin kota berbaur di kota ini.Sementara itu, kelompok
orang-orang Yahudi ditemukan sangat sedikit banyaknya di Filipi. Terbukti dengan tidak
ditemukannya rumah ibadah Yahudi kecuali sebuah rumah sembahyang yang terletak di luar kota.
Keterangan ini berdasarkan laporan Paulus tentang perjalanannya di Filipi sebagaimana yang tercatat
dalam Kisah Para Rasul 16:13. Kota Filipi yaitu kota yang pertama kali dikunjungi Paulus dalam
perjalanannya di Eropa.1

Dari pemaparan Latar Belakang Kota Filipi dapat disimpulkan bahwa Kota Filipi adalah kota yang

letaknya strategis dan juga tempat untuk para pensiunan tentara atau veteran, dan di kota ini

jarang ditemukan tempat sembahyang orang Yahudi, jadi dapat disimpulkan Kota ini adalah

Kota yang belum menyembah Allah atau masih menyembah dewa-dewi.

1
Samuel B.Hakh, Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya. (Bandung: Bina Media
Informasi, 2010),182-183.

5
Latar Belakang Surat Filipi

Surat Filipi adalah satu Surat yang ditulis oleh Rasul Paulus yang disebut Surat-Surat

Kiriman dari Penjara. Surat Filipi ditulis oleh Paulus pada perjalanan Misi Kedua sekitar tahun 49

M, tercatat dalam Kisah Para Rasul 16:12-40. Bersama dengan Silas dan Timotius yang telah

dibawahnya dari Listra, dan juga Lukas yang mengikuti Paulus dari Troas. Paulus menetap di

Filipi dan mulai memberitakan Injil. Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi merupakan Surat yang

dipandang paling Pribadi yang berisi tentang pernyataan kasih. Jhon Drane menerangkan dalam

bukunya memahami Perjanjian Baru:

Surat Filipi ditulis guna mengucapkan terima kasih atas pemberian yang dikirim jemaat Filipi
kepada Paulus untuk membantu dari segi keuangan sewaktu di Roma. Salah seorang anggota
jemaat Filipi, yang bernama Efaproditus yang membawa pemberitaan dari Filipi dan
menolong Paulus. Dalam kunjungannya yang singkat ke Roma, Paulus sejak dahulu
mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan jemaat
Kristen di Filipi. 2

Lalu perihal penulis Surat Filipi Setiap surat pada zaman Yunani-Romawi wajib menulis nama

dan gelar dari si penulis pada bagian pembukaan surat. Dari Filipi 1:1 dapat diketahui bahwa

yang menulis surat ini adalah Paulus dan Timotius yang bergelar hamba- hamba Kristus Yesus

(douloi Christou Jesuo) yang telah dipanggil untuk

memberitakaan Injil. Pengertian “hamba” (doulos) mengungkapkan suatu

hubungan antara seorang hamba dan tuannya. Hamba bertugas untuk melayani

tuannya dengan setia tanpa mengharapkan upah, taat, dan bergantung seluruhnya

2
Jhon Drane, Memahami Perjanjian Baru. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005), 390

6
kepada tuaanya. Dengan menyebutkan diri “hamba-hamba Kristus Yesus” Paulus dan Timotius

mengakui bahwa mereka mempunyai hubungan yang

demikian dengan Allah. Jhon Wesley Brill menerangkan bahwa

Adapun nama Timotius yang dicantumkan bukan karena Timotius membantu, menolong Paulus
dalam penulisan surat, melainkan Paulus hendak memberikan tanda kehormatan kepada
Timotius rekan pelayanannya. Paulus dengan rendah hati
menyebut dirinya sebagai hamba Kristus, tidak menyombongkan dirinya
dengan gelar lain. Paulus suka membagi kehormatan kedudukannya dengan orang
lain dengan demikian Timotius dimunculkan dalam awal penulisan surat Filipi. Beberapa
sumber menerangkan bahwa melalui pemeriksaan yang lebih teliti
yang tercatat di dalam surat menjadi bukti bahwa Pauluslah yang menjadi
penulis surat. 3

Kesimpulan yang dapat diambil dari Pendapat Wesley, menerangkan bahwa sahnya surat Filipi

itu sungguh ditulis oleh Paulus. Ada bukti di dalam surat itu sendiri yakni: dengan terang

menyatakan pikiran dan perasaan hati Paulus kepada Kristus yang sangat kuat, jadi mustahil jika

ada yang ingin memalsukan surat ini. Bukti yang lain bahwa surat ini sudah diakui dalam segala

pengkanonan Alkitab disertai pendapat para

ahli melalui beberapa referensi sehingga jelas bagi penulis bahwa Pauluslah yang

menulis surat Filipi.

3
J. Wesley Brill, Tafsiran Surat Filipi. (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 80

7
Latar Belakang Filipi 1:21

Paulus mengawali suratnya dengan memberi salam, ucapan syukur, dan

doa. Paulus melanjutkan suratnya dengan memberitakan keadaanya, mengungkapkan

kesaksiannya dalam penjara, memberikan nasehat-nasehat, menguatkan jemaat dan akhirnya

Paulus berterima kasih atas pemberian jemaat lalu mengucapkan salam mengakhiri suratnya.

Teks Filipi 1:21 merupakan bagian dari kesaksian Paulus dalam penjara, dari perikop :18b-

26. Paulus mengajak jemaat Filipi untuk senantiasa bersukacita dalam segala hal (18b). Paulus

mengemukakan dasar sukacitanya, apapun yang terjadi Paulus akan beroleh selamat dengan

pertolongan Roh Kudus(19). Paulus rindu dan berharap untuk tetap berani memberitakan Injil

agar Kristus yang dimuliakan dalam seluruh hidupnya (20). Di dalam Kristus terletak maksud

dan tujuan hidup Paulus (21). Paulus berada dalam 2 pilihan antara hidup dan mati (22). Paulus

tidak tahu mana yang harus dipilih, yang diketahui adalah baik hidup maupun mati Paulus

adalah milik Tuhan (Roma 14:8). Paulus seolah-olah disesak, pertama: ingin pergi dan diam

bersama-sama dengan Kristus (23) kedua, ingin tinggal di dunia (24).

Dalam keyakinan dan pengetahuan, Paulus memilih untuk tinggal dan bersama-sama

dengan jemaat Filipi supaya makin maju danbersukacita dalam iman (25) sehingga kelak jika

Paulus datang kembali dapat melihat jemaat Filipi semakin bermegah dalam Kristus (26). Oleh J.

Sidlow Baxter Teks Filipi 1:21 berada di tema besar “Kristus adalah hidup kita”, dijadikan

sebagai ayat kunci dari pasal 1. "Teks sebelumnya menuliskan bahwa ada kekuatiran jemaat

8
Filipi; bagaimana keadaan Rasul Paulus. Kekuatiran itu dijawab oleh Paulus dengan memberikan

keyakinan kepada jemaat salah satunya melalui Filipi 1:21" 4

4
Baxter, J. Sidlow, Menggali Isi Alkitab. (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1996), 188

9
BAB III

MAKNA FRASE "KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH

KEUNTUNGAN DALAM FILIPI 1:21

Setelah Penulis menjelaskan Latar belakang seputar Kota Filipi dan juga Surat Filipi, maka

selanjutnya Penulis hendak memaparkan tentang makna frase " Karena Bagiku Hidup adalah

Kristus dan Mati adalah Keuntungan ".

Perjalanan kehidupan Rasul Paulus bersama Kristus sangat lah tidak mudah ada banyak

sekali penderitaan yang harus ia alami. Terlebih ketika ia dipenjara dan berstatus sebagai

seorang tahanan penjara membuat penderitaan dan kesusahan Paulus semakin sempurna,

ketika Jemaat di Kota Filipi mengetahui keadaan Rasul Paulus saat dipenjara maka timbullah

kekuatiran dan juga kesedihan oleh sebab itu Paulus menuliskan Surat kepada Jemaat di Kota

Filipi untuk tetap berpengharapan dan mengajak mereka untuk tetap bersukacita dalam

penderitaan dan tetap setia kepada Kristus.

Dalam penjara menantikan putusan pengadilan, Paulus sempat memikirkan

akan hidup dan mati. Paulus berada dalam pilihan, apakah akan tetap hidup dalam

dunia untuk mengabdi pada Kristus ataukah lebih baik mati dan mengakhiri

semua penderitaan dalam dunia. Paulus ingin menghibur jemaat Filipi yang

sedang mencemaskan ancaman maut terhadap dirinya. Paulus mau mengatakan

10
bahwa "hidup dan mati sama saja, bahkan mati lebih baik karena akan menguntungkan,

yang penting adalah Kristus‟.

Hidup dan Mati Bagi Kristus

Hidup dan mati adalah sepenuhnya milik Tuhan itulah yang dikatakan Alkitab, oleh sebab

itu, Paulus ketika ia hidup di dunia mempunyai prinsip bahwa seluruh hidup nya digunakan

untuk pelayanan dan hal-hal yang memuliakan Allah, Makna “hidup adalah Kristus” adalah

bahwa seluruh cakupan kehidupan ada di dalam Kristus. Kehidupan ini harus dipenuhi

dengan Kristus, diisi oleh Kristus sama halnya seperti apa yang Paulus lakukan yang terlihat

dari keyakinannya, kasihnya, ketaatannya. Paulus tidak memiliki alasan lain untuk tidak

mengatakan semua karena Kristus, dari Dia dan untuk Dia. Paulus mengatakan “bagiku hidup

adalah Kristus” (bdg. Rm. 14:7-9.)

Arti kata hidup adalah Kristus menurut Paulus tidak semata-mata hidup secara daging

melainkan hidup Kristus ada dalam hidup Paulus yaitu sebagai manusia ciptaan baru dalam

Kristus. Lalu setelah Paulus mengatakan bahwa hidupnya adalah Kristus, dirinya juga

mengatakan bahwa mati adalah sebuah keuntungan. Frasa ini mengundang banyak

tanggapan dari para penafsir dengan jawaban yang berbeda-beda. Dan jawaban yang

mendominasi atas frasa ini adalah mengatakan bahwa kematian memberikan kepada

Paulus persekutuan yang penuh dengan Kristus, Tuhannya. Akan tetapi menurut J. L. Ch.

Abineno maksud dari frasa Paulus mengatakan bahwa:

Kata keuntungan (Yunani: Kerdos) rupanya lebih konkret dan lebih khusus daripada itu, yaitu
kesempatan untuk memuliakan Kristus oleh kematiannya (bnd ay. 20). Sebab benar, ia
sangat merindukan persekutuan dengan Kristus di dalam sorga (bnd. 2 Kor. 5:8) telah ia

11
alami dalam hidupnya di dunia ini sehingga tidak tepat benar untuk menafsirkannya
sebagai sebuah keuntungan yang baru dinikmati Paulus sesudah kematiannya. 5

Bagian ini menunjukkan bahwa kematian adalah sebuah keuntungan bukan baru akan

diterima atau dirasakan Paulus sewaktu matinya melainkan semasa hidupnya pun Paulus

sudah menikmati bagaimana memuliakan Kristus dan ketika matinya pun tetap Kristus

yang dimuliakan.

Steven S. H. Chang menyimpulkannya bahwa “Paulus percaya bahwa kematian adalah

“keuntungan” dan “jauh lebih baik jauh” karena lebih dari sekadar melepaskan diri dari

penderitaannya saat ini, maka hal itu berarti lebih besar makna persekutuan dan

keserupaan dengan Kristus".6 Makna Paulus mengatakan “mati adalah sebuah keuntungan”

yaitu sukacita. "Bagi orang lain kematian adalah sebuah kerugian besar bagi orang-orang

yang duniawi karena akan kehilangan semua harapan dan semua kenyamanannya". 7 Sama

halnya dengan apa yang paham hedonisme pikirkan bahwa hidup adalah sebuah

kesenangan hidup semata karena setelah mati maka semua kesenangan itu pun turut mati.

J. Wesley Brill mengatakan demikian “kematian adalah keuntungan sebab melalui

kematian, Paulus dipersatukan dengan sesungguh-sungguhnya dengan Kristus.” 8 Untuk itu,

tidak serta merta juga pendapat itu dianggap salah karena memang adalah sebuah keuntungan

jika akan bisa hidup bersama dengan Tuhan. Tetapi, perlu diketahui juga bahwa semasa

hidup Paulus sebenarnya juga Paulus sudah merasakan hidup bersekutu dengan Tuhan.

5
J. L. Ch. Abineno, Surat Filipi. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 35

6
Steven S. H. Chang, To Live Is Christ Paul's Reason To Live. (Torch Trinity College Journal 14, 2009), 37

7
Matthew Henry Commentary, e-sword.

8
J. Wesley Brill, Tafsiran Surat Filipi. (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 43

12
Jadi, Penulis menyimpulkan dari berbagai pendapat para ahli bahwa makna Frase tersebut

mengandung makna bahwa bagi Paulus hidup adalah sebuah anugerah yang diberi oleh Allah

yang olehnya Paulus memaknai hidup nya untuk pekerjaan yang mulia yaitu memberitakan Injil

dan Firman Tuhan kepada orang-orang yang belum percaya, dan sekalipun dalam penderitaan

nya Paulus disesah oleh karena Injil ia tetap bersukacita, lalu dalam memaknai kematian Paulus

memaknai nya sebagai sebuah keuntungan karena ia bisa bersama-sama dengan Kristus Yang

Mulia.

13
BAB IV

KESIMPULAN

Maksud perkataan Paulus dalam teks Filipi 1:21 adalah untuk menjelaskan

Prinsip hidup yang dimiliki Paulus untuk menguatkan setiap orang percaya dalam

memaknai dengan benar tentang hidup dan mati, bahwa hidup adalah anugerah Tuhan dan

kematian bukan lah suatu hal yang menakutkan melainkan keuntungan. Bagi Paulus hidup dan

mati itu sama saja bahkan mati lebih baik. Yang terpenting bagi Paulus adalah melalui hidup

maupun matinya Kristuslah yang dimuliakan.

Bagi Paulus, hidup itu mengabdi untuk Kristus, melayani Kristus, menjadikan Kristus sebagai

satu-satunya tujuan hidup. Paulus mengarahkan

pandangan hidupnya satu-satunya hanyalah kepada Kristus, tujuan Paulus itu

hanya di dalam Kristus. Penderitaan dan kematian sekalipun tidak akan

menghilangkan sukacita Paulus. Paulus menganggap mati adalah keuntungan

sebab hidupnya sudah digunakan untuk mengabdi kepada Kristus, dan mati akan

membuat Paulus diam bersama-sama dengan Kristus di sorga

14
DAFTAR PUSTAKA

Abineno, J. L. Ch. Surat Filipi. BPK Gunung Mulia. 2015.

B. Hakh, Samuel. Perjanjian Baru: Sejarah Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bina Media

Informasi. 2010.

Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab. Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 1996.

Brill, Jhon Wesley. Tafsiran Surat Filipi. Kalam Hidup. 2003.

Chang, Steven S. H. To Live Is Christ Paul's Reason To Live. Torch Trinity College Journal. 2009.

Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. BPK Gunung Mulia. 2005.

Henry, Matthew. Commentary e-sword.

15

Anda mungkin juga menyukai