Anda di halaman 1dari 4

 

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


KEPERAWATAN JIWA ( SP )

Halusinasi
 
PROSES KEPERAWATAN 
1. Kondisi Pasien
DS
 Klien mengatakan sering mendengar suara-suara setiap malam jum’at.
 Klien mengatakan klien sering mengikuti apa yang dikatakan suara-suara yang di
dengarnya.
 Klien mengatakan suara yang ia dengar merupakan suara Nabi Ibrahim.
DO
 Klien nampak ketawa sendiri
 Klien nampak berbicara sendiri
 Klien nampak berbicara dari satu kalimat ke kalimat lain

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori = Halusinasi Pendengaran
 
Tujuan Khusus 
 Klien dapat mengenal halusinasinya
 Klien dapat mengontrol halusinasinya
Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasi Halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi  pencetus, perasaan,
respon
b. Menjelaskan cara mengontrol Halusinasi : Hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan
c. Melatih cara mengontrol Halusinasi dengan Menghardik
d. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
 
 
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
 
1. Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
Perawat : Selamat pagi nek, Perkenalkan nama saya Perawat Anastasia Song dari RS
Yogyakarta sesuai perjanjian saya kemarin bahwa pagi ini saya akan berbincang-bincang
sebentar dengan nenek.

Perawat : Kalau boleh tau nama nenek?

Pasien : nama nenek Sri

Perawat : Baik nenek senang saya panggil nenek saja atau mbah?

Pasien : nenek saja tidak apa mbak

b. Evaluasi / Validasi
Perawat : Bagaimana perasaannya saat ini
 nek ? begini nek, saya di sini akan membantu nenek, menyelesaikan masalah yang rasakan
selama dirumah. Apa nenek bersedia ?”

Pasien : yang nenek rasakan saat ini, perasaan cemas dan gelisah dengan apa yang yang
terjadi bebrapa bulan terakhir ini. Baik mbak nenek bersedia semoga dengan
kehadiran mbak dapat membantu saya menyelesaikan persoalan dalam diri saya mbak

c. Kontrak Topik

Perawat : baik saya akan berusah agar masalah nenek cepat mendapat solusinya. kalau
begitu sekarang kita mulai berbincang-bincang mengenai apa yang nenek rasakan.
 Waktunya mungkin ±20 menit dan tempat nenek mau kita berbincang-bincang dimana
apakah diruang tamu atau di dalam kamar.

Pasien: Diruangan tamu saja mbak, gpp soalnya di dalam kamar panas nenek tidak
ada kipas

2. Fase Kerja ( Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan )


Perawat : nek, sekarang coba ceritakan apa yang dirasakan saat ini sehingga nenek merasa
cemas dan gelisah ?

Pasien : nenek sering mendengarkan sesuatu yang aneh mbak, seperti orang memanggil
nama nenek , menjatuhkan benda2 dikamar atau didapur atau air mengalir dan
kadang nenek dengar orang sedang ketawa. Padahal nenek ini hanya sendirian
dirumah karena nenek ini hanya hidup sendiri dirumah ini anak tiga2nya sedang
merantau palingan mereka menjenguk saya pada saat liburan saja.

Perawat : sejak kapan nenek mendengar suara-suara itu ?


Pasien : nenek mulai mengalami kejadian ini, pada saat suami nenek sudah meninggal
beberapa bulan yang lalu mbak

Perawat : apa nenek mengenali suara-suara itu ?

Pasien : iya mbak nenek mengenal suaranya itu seperti suara almarhum suami nenek

Perawat : dia bilang apa pada nenek ?

Pasien : hanya memanggil nama nenek saja mbak

Perawat : kapan suara itu muncul ?

Pasien : biasanya pada saat malam jumat atau saat magrib mbak

Perawat : apa nenek hanya mendengar suara-suara tersebut, tidak melihat wujudnya ?

Pasien : iya nenek hanya mendengarkan suaranya saja, kalau wujubnya nenek belun
pernah liat

Perawat : apa nenek terganggu dengan suara-suara itu ?

Pasien : Iya mbak, nenek merasa cukup terganggu dengan suaranya itu kadang bikin
nenek susah untuk tidur jika mendengar suaranya itu karena saya tahu itu bukan
suara almarhum suami saya

Perawat : apa yang nenek lakukan ketika mendengar suara-suara itu ?

Pasien : Yang nenek lakukan hanya bisa berdoa saja mbak, agar suaranya cepat
menghilang

Perawat: baik nek saya akan menyimpulkan apa yang nenek katakan tadi itu tanda dan gejala
dari halusinasi. Halusinasi adalah sensasi yang diciptakan oleh pikiran seseorang tanpa
adanya sumber yang nyata. Halusinasi yaitu mendengar suara, melihat seseorang atau
bayangan atau merasa ada yang menyentuhnya atau mencium, bau-bau yang sebenarnya itu
semua tidak ada ya nek mungkin sedikit gambaran dari halusinasi
Perawat : Cara mengontrol halusinasi ada beberapa yaitu
dengan cara menghardik, obat, bercakap-cakap dan melalui kegiatan. Sekarang kita  berlatih
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik ya, nek.”
 nenek, ketika mendengar suara-suara itu muncul nenek dapat menutup telinga menggunakan
tangan dan menutup kedua mata nenek. Setelah itu nenek katakan
 pergi kamu, pergi kamu, sana, sana, kamu tidak nyata, kamu tidak nyata, pergi sana,
 sambil berteriak. nenek melakukan hal tersebut setiap ibu mendengarkan suara-suara itu lagi
dan yang terpenting selalu berdoa. Sekarang nenek sudah mengerti ?.”
Pasien: baik mbak nenek mengerti

3. Fase Terminasi
a.Validasi/Evalusi Subjektif
Perawat : bagaimana perasaan nenek setelah mengobrol dengan saya?
Pasien: perasaan nenek sudah merasa sedikit tenang dan lega mbak

Perawat: sebelum kita akhiri coba nenek ulangi lagi yang kita lakukan tadi ?  

Pasien : jika nenek mendengar suara yang mengganggu lagi nenek tinggal tutup telinga
menggunakan tangan dan menutup mata Setelah itu nenek katakan
pergi kamu, pergi kamu, sana, sana, kamu tidak nyata, kamu tidak nyata, pergi sana,
sambil berteriak dan selalu berdoa.

Perawat: baik nek karena nenek telah mampu mempraktekkan cara menghardik maka kita
masukkan dalam jadwal kegiatan yah nek. Nenek maunya masukkan jam berapa dan berapa
kali dalam 1 minggu?

Pasien: jam 10 pagi saja mbak dan kalau kunjungannya mungkin kalau mbak bisa 3x
saja mbak

Perawat : baik nek, nanti saya akan atur jadwal hari apa saja saya akan datang mengunjungi
nenek. Baik nek, mengingat waktunya sudah mau habis nanti kita akan mengobrol lagi
mengenai cara mengontrol halusinasi dengan obat yah pada pertemuan kita yang berikutnya,
mungkin itu yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya minta maaf ya nek dan sampai
jumpa dipertemuan berikutnya saya pamit dulu ya nek, terima kasih atas kesempatannya
selamat pagi”

Pasien : baik mbak sama-sama, dan terima kasih atas kunjungannya


 

Anda mungkin juga menyukai