Anda di halaman 1dari 8

DIABETES MELITUS TIPE

2
KELOMPOK 3
ANASTASIA SONG
AYU INDAH SEPTIANA
MARLIANA NUR WAKHIDAH
MELIATI K. RENGGU
PETRA WENTY LAMERE
RESKA SILVIA FEBRIANTY
DEFINISI

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan


multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan
Suddarth,2002).
ETIOLOGI DIABETES
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi
eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang
menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Diabetas Melitus Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetas
melitus tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya
resistensi insulin dan juga terspat beberap faktor resiko tertentu yang berhubngan dengan proses terjadinya
diabetea tipe II yaitu :
a. Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat usia diatas 65 tahun
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelopok etnik tertentu
Tanda dan Gejala DM Tipe 2
1. Sering buang air kecil, terutama saat malam hari
2. Sering merasa haus
3. Sering merasa lapar
4. BB Turun
5. Luka yang sulit sembuh
6. Mudah terserang infeksi
7. Kulit gatal
8. Pandangan kabur
9. Kelelahan
10.Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan
11.Kesemutan
12.gatal di kemaluan pada wanita
13.Gangguan ereksi pada pria
MANIFESTASI KLINIK
Yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
1. Poliuri (banyak kencing)
2. Polidipsi (banyak minum)
3. Polipagi (banyak makan)
4. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.
5. Mata kabur
PATOFISIOLOGI
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan
insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan
konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari
daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid
pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis. (3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes Mellitus yang tidak mudah
tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk
tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah
bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap,
maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah dibicarakan. Bila
tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam
Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi 10 Meq/Liter.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan Diabetes Mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan
mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Penatalaksanaan Medik diantaranya :

1. Perencanaan makan Standar yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi seimbangan dalam hal
Karbohidrat (KH), Protein, lemak yang sesuai kecukupan gizi :
a. KH 60 –70 %
b. Protein 10 –15 %
c. Lemak 20 25 %
2. Latihan jasmani
3. Pengelolaan farmakologi
KOMPLIKASI
1. Akut
a. Hypoglikemia
b. Ketoasidosis
c. Diabetik
2. Kronik
d. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
e. Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati
diabetic.
f. Neuropati diabetic.

Anda mungkin juga menyukai