Anda di halaman 1dari 17

HARGA DIRI RENDAH

Kelompok 2 :

1. AGUSTHINO BEMBUAIN 8. MARKUS LAIAN


2. ADRIANT SASTRA WIJAYA 9. MARKUS YORDAN
3. ANASTASIA SONG 10.NANDA SATRIA
4. AYU INDAH SEPTIANA 11. NURLAELATUL HASANAH
5. DINDA RISMA AYUDYA 12.NURSEHATI
6. ESTI LESTARI 13.RIAN LUDONG
7. ISTI TRIANINGSIH
Pengertian Harga diri rendah

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak


berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi yang relatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan
diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai idela diri. (Yosep, 2016)
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan
tentang diri sendiri atau kemampuan diri yang negatif
yang dapat secara langsung atau tidak langsung
dieksperesikan. (Towsend, 2014)
Penyebab Harga Diri Rendah

Penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada


masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian
atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa
remaja keberadaanya kurang diharagai, tidak diberi
kesempatan dan tidak diterima. Menjelang dewasa
awal sering gagal di sekolah, pekerjaan atau
pergaulan. Harga diri rendah muncul saat
lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut
lebih dari kemampuannya.(Yosep,2014)
Tanda dan gejala Harga Diri Rendah

a. Mengejek dan mengkritik diri.


b. Merasa bersalah dan khwatir, menghukum atau
menolak dan diri sendiri.
c. Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi,
gangguan penggunaan zat.
d. Menunda keputusan.
e. Sulit bergaul.
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.
Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga
dan halusinasi.
g. Merusak diri : harga diri rendah menyokong klien untuk
mengkahiri hidup.
h. Merusak atau melukai orang lain.
i. Perasaan tidak mampu.
j. Pandangan hidup yang pesimistis.
k. Tidak menerima pujian.
Jenis-jenis konsep diri

1. Citratubuh(body Image)
2. Ideal diri(self ideal)
3. Identitas diri(self identifity)

4. Peran diri(self role)


5. Harga diri (Self Esteem)
Rentang Respon

RENTAN RESPON KONSEP DIRI

Respons adaptif Respons maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga Diri Kerancuan Depersonilisasi


diri positif Rendah Identitas
Pohon Masalah

Isolasi Sosial Effect

Harga Diri Rendah Kronik Core Problem

Koping Individu Tidak Efektif Causa


Data yang perlu dikaji
Data subjektif
Klien mengatakan “saya tidak
mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik
diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri
sendiri.”
Data objektif
Klien terlihat lebih suka
sendiri, bingung bila diminta
untuk memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai
diri atauingin mengakhiri
hidup.
Masalah Keperawatan yang sering muncul

 Isolasi sosial : menarik diri ( D.0121,hal,268)


 Harga diri rendah kronik, (D,0086 hal, 192)

(SDKI, 2017)
Rencana Luaran Keperawatan (SLKI)
Dukungan sosial( L, 13113, hal 22)

a. Kemampuan meminta bantuan pada


orang lain (1,2,3,4,5)
b. Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain
(1,2,3,4,5)
c. Dukungan emosi yang disediakan orang
lain (1,2,3,4,5)
d. Jaringan sosial yang membantu
(1,2,3,4,5)
Kesadaran diri ( L, 09072, hal 38)

a. Mengakui kemampuan fisik (1,2,3,4,5)


b. Mengakui kemampuan mental (1,2,3,4,5)
c. Mengkaji kemampuan mental (1,2,3,4,5)
d. Mengenali pola kebiasan (1,2,3,4,5)
e. Mempertahankan kesadaran berpikir (1,2,3,4,5)

Keterangan :
1 : menurun, 2 : cukup menurun, 3 : sedang menurun, 4 : cukup meningkat, 5 : meningkat
Rencana Intervensi Keperawatan (SIKI)

Dukungan emosional (I,09256,hal 23)

a. Observasi identifikasi hal yang telah memicu emosi


b. Terapeutik, lakukan sentuan untuk memberikan dukungan
c. Edukasi, anjurkan mengugkapkan perasaan yang di alami
d. Kolaborasi,rujuk untuk konseling jika perlu

Manajemen perilaku (I.12463,hal 211)

a. Opserfasi, identifilasi harapan untuk mengen dalikan


perilaku
b. Terapeutik, tingkatan aktifitas fisik sesuai kempuan
c. Edukasi, informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai
dasar pembentukan kognetif
d. Kolaborasi pemberian edukasi
PROSES KEPERAWATAN
1)Kondisi
• Klien mengatakan malu dan tidak berguna
• Klien mengatakan ekspresi wajah malu
• Klien mengatakan “tidak bisa”ketika diminta melakukan sesuatu
• Klien tampak kurang bergairah
• Klien selalu mengungkapkan kekurangannya dari pada kelebihannya

2)Diagnosa Keperawatan
Risiko isolasi sosial:menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

3)Tujuan Khusus
• Klien dapat membina hubungan saling percaya
• klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Strategi Pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)

 Pertemuan ke 1
 Orientasi
› Salam Terapeutik
“selamat pagi bu,saya warda ananda ,saya mahasiswa stikes yogyakarta
yang sedang praktek dirumah sakit ini”
“ibu bisa panggil saya suster warda “nama ibu siapa ?”.....”
“ibu lebih senang dipanggil siapa?”o o o ibu siti”.”saya akan menemani
ibu selama 2 minggu , jadi kalau ada yang menganggu pikiran ibu bisa
bisa bilang ke saya,siapa tahu saya bisa bantu”

› Evalusi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?....ooo begitu”
“coba ceritakan pada saya,apa yang dirasakan dirumah,hingga dibawah
ke RSJ”
› Kontrak
“maukah ibu siti bercakap-cakap dengan kemampuan yang dimiliki serta
hobi yang sering dilakukan dirumah”
“ibu siti lebih suka bercakap-cakap dimana? O o o ditaman, baiklah”
“kita mau bercakap-cakap berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja”

 Kerja
“kegiatan apa yang sering ibu siti kerjakan dirumah?”..........
“memasak, mencuci pakaian, bagus itu bu.” “terus kegiatan apalagi yang ibu
lakukan?” , “ Kalau tidak salah ibu juga suka menyulam ya?, wah bagus
sekali”.
“bagaimana kalau ibu siti menceritakan kelebihan lain atau kemampuan lain
yang dimiliki?” kemudian apalagi.
“bagaimana dengan keluarga ibu siti, apakah mereka menyenangi yang ibu
lakukan selama ini, atau mereka sering mengejek hasil kerja ibu?”
 Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu siti selama kita bercakap-cakap?”
“Senang terima kasih”
“baiklah bu siti ,nanti ibu ingat saya ya,kemanapun ibu yang lain dan belum
sempat ibu ceritakan kepada saya?”.”besok bisa kita bicara lagi”

 Kontrak
“bagaimana kalau besok kita bicarakan kembali kegiatan/kemampuan yang
dapat ibu siti lakukan di rumah dan di RSJ”
“tempatnya mau dimana bu?”
“berapa lama kita akan bercakap –cakap?”.”bagaimana kalau 15 menit”
“setuju!”
“sampai bertemu lagi besok ya,bu siti”
Kesimpulan

Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang menilai


keberadaan dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain yang
berfikir tentang hal negatif diri sendiri sebagai individu yang
gagal, tidak mampu dan tidak berprestasi yang disebabkan oleh
pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas
keberhasilannya. Harga diri rendah juga bisa disebabkan oleh
rendahnya cita-cita seseorang.

Harga diri rendah dapat diatasi dengan tindakan keperawatan


pemberian dukungan emosional dan melakukan manajemen
perilaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai