OLEH :
KELOMPOK IV
1. Definisi/Pengertian
korteks adrenal.
2. Epidemiologi
3. Penyebab
4. Patofisiologi
5. Gejala klinis
- Hipotensi
- Pusing
- Hiperpigmentasi
- Hipoglikemia
- Keringat dingin
- Gemeter
- Penurunan kesadaran
- Mual muntah
- Kelelahan
- Dehidrasi
- Cemas
6. Pemeriksaan penunjang
Inspeksi :
7. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium
Dari tes laboratorium, penderita mengalami penurunan eksresi
8. Therapy
penggantian kortisol.
1. Pengkajian
Data subyektif :
- Mengeluh pusing
- Cepat lelah
Data obyektif :
- Hipotensi
- Hiponatrimia
- Keringat dingin
- Gemeter
- Mual-mual
- Hiperpigmentasi
- Kecemasan
- Nampak lemah
- Kadang-kadang terjadi penurunan kesadaran
2. WOC
Insufisiensi adrenal
Dehidrasi Hiponatremia
MCH Glukoneogeresis
meningkat menurun
Kekurangan
volume cairan Hipotensi
Hiperpigmentasi Glikogen hati pusing
menurun dan elektrolit
Harga diri
rendah Hipoglikemia
- Keringat dingin Resti
- Penurunan penurunan
Kelelahan kesadaran curah
- Mual muntah jantung
Kurang pengetahuan
Cemas
Intervensi Rasionalisasi
1) Dapatkan 1) Membantu
berhubungan dengan
dan temperaturnya.
5) Periksa 5) Dehidrasi berat
6) Auskultasi 6) Kerusakan
lembab/basah.
Intervensi Rasionalisasi
1) Beri kesempatan 1) Membina hubungan
menghakimi.
2) Sarankan pasien 2) Meminimalkan
bimbingan imajinasi.
3) Dorong pasien 3) Pasien tidak merasa
orang lain.
4) Dorong pasien 4) Data membantu
meningkatkan perasaan
terkontrol. dilakukan.
6) Tindakan 6) Pendekatan
kebutuhan
Kriteria evaluasi :
Intervensi Rasionalisasi
1) Observasi tingkat laku 1) Ansietas ringan dapat
berkembang ke dalam
menimbulkan perasaan
bergerak. Berteriak-
teriak/bersumpah-sumpah.
2) Pantau respon fisik, 2) Peningkatan pengeluaran
menimbulkan manifestasi
kadar epinefrin/norepinefrin
ketakutan.
kemampuan untuk
mengasimilasi informasi.
berhubungan dengan
pasien.
6) Tekankan harapan 6) Memberikan informasi dan
obat.
Kriteria evaluasi :
diatasi
membagikan perasaannya.
d. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi
Intervensi Rasionalisasi
1) Kaji/diskusikan tingkat 1) Pasien biasanya telah
munculnya
ketidakseimbangan natrium
dan kalium.
2) Pantau tanda vital 2) Kolapsnya sirkulasi dapat
aktifitas
4) Diskusikan cara untuk 4) Pasien akan dapat melakukan
aktifitas/latihan), jika
melakukannya sendiri.
Kriteria evaluasi :
kelelahan.
Intervensi Rasional
1) Pantau tanda vital: 1) Krisis addison mungkin
menimbulkan penurunan
curah jantung.
2) Kaji pengisian kapiler 2) Pengisian kapiler yang
terjadi syok.
3) Ukur jumlah haluaran 3) Walaupun biasanya ada
urine menggambarkan
kerja jantung.
Kriteria evaluasi :