Dalam Q.S. Al-Anbiya [21:107] yang artinya “Dan tiadalah kami mengutus
kamu, melainkan untuk Rahmat bagi semesta alam” Ayat ini menerangkan tujuan
manusia diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi
rahmat bagi alam semesta. Arti kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan
belas kasih. Jadi manusia sebagai rahmat merupakan manusia yang diciptakan
oleh Allah SWT untuk menebar dan memberikan kasih saying kepada alam
semesta.
Tujuan khusus adanya manusia di dunia adalah sukses dunia dan akhirat dengan
cara melaksanakan amal shaleh yang merupakan investasi pribadi manusia
sebagai individu. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl ayat [16:97] yang artinya
2
Manusia di dunia tidak hidup sendirian. Manusia merupakan makhluk sosial yang
mempunyai sifat hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain..
Hampir semua manusia, pada awalnya merupakan bagian dari anggota kelompok
sosial yang dinamakan keluarga. Dalam ilmu komunukasi dan sosiologi, keluarga
merupakan bagian dari klasifikasi kelompok sosial dan termasuk dalam small
group atau kelompok terkecil karena paling sedikit anggotanya. Namun
keberadaan keluarga sangat penting karena merupakan bentuk khusus dalam
kerangka sistem sosial secara keseluruhan. Small group seolah-olah merupakan
miniatur masyarakat yang juga memiliki pembagian kerja, kode etik
pemerintahan, prestige, ideologi, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan tujuan
individu dalam keluarga adalah agar individu tersebut menemukan ketentraman,
kebahagiaan dan membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Oleh sebab itu, wajar bagi manusia baik
laki-laki dan perempuan membentuk keluarga.
Tujuan manusia berkeluraga menurut Q.S. Ar-Rum [30:21] yang artinya "Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantara
kamu rasa kasih sayang . Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaaum yang mau berfikir."
Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia supaya tentram. Untuk menjadi
keluarga yang tentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu,
dalam kelurga harus dibangun rasa kasih sayang satu sama lain.
Pada dasarnya manusia memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:
Sebagai makhluk hidup yang selalu ingin berkembang untuk menemukan jati diri
sebagai pribadi yang utuh, maka manusia harus hidup bermasyarakat/bersentuhan
dengan dunia sosial. Lebih dari itu manusia sebagai individu dari masyarakat
memiliki jangkauan yang lebih luas lagi yakni dalam kehidupan bernegara. Maka,
tujuan individu dalam bernegara adalah menjadi warga negara yang baik di dalam
lingkungan negara untuk mewujudkan negara yang aman, nyaman serta makmur.
seorang pegawai tidak menghamba pada pengusaha, dan seorang rakyat tidak
menghamba pada pemerintah. Bagi manusia, yang patut menerima perhambaan
dari manusia tak lain adalah Allah. Allah tidak menciptakan manusia selain untuk
menghamba atau beribadah kepada-Nya (Q.S. Adz-Dzariyat:56). Segala yang ada
di langit dan bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, sesungguhnya pun
berserah diri kepada Allah (Q.S. Ali Imran:83). Oleh karena itu, tidak berlaku
konsep manusia sebagai homo homoni lopus atau manusia sebagai pemangsa bagi
manusia yang lain. Tidak ada keistimewaan antara satu manusia dengan manusia
lain kecuali taqwanya kepada Allah. Eksistensi manusia bukan untuk menjadi
yang terkuat (struggle for the strongest and the fittest), melainkan untuk menjadi
yang paling bijak (struggle for the wisest).
tertinggi yaitu para malaikat, sebelum mereka di ciptakan. Untuk itu, Allah Swt
berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah [2:30] yang artinya "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah”. Arti khalifah pada Q.S. Shad [38:26] bertugas
untuk menegakkan hukum Allah di bumi dan menciptakan kemaslahatan manusia
sedangkan arti khalifah pada Q.S. Al-Baqarah [2:30] bertugas untuk
memakmurkan dan mengelola bumi.
Setiap kebajikan yang dilakukan manusia atas kehendak dan pilihannya itu
merupakan kemuliaan, malaikat yang bertabiat tunduk tidak dapat mencapai
kemuliaan itu. Untuk itu ada dua argumentasi manusia dijadikan khalifah di muka
bumi, yang dapat dikemukakan yaitu :
a. Kemuliaan manusia pertama (Nabi Adam As) yang dapat digambarkan adanya
perintah Allah, supaya malaikat bersujud kepada Nabi Adam As. karena
kekhususan Nabi Adam As. yang memiliki ilmu pengetahuan, yang berbeda
dengan ilmu pengetahuan malaikat yang tidak memungkinkan karena dari
usaha sendiri sesuai firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah [2:32] yang artinya
“Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
b. Kekhalifahan Nabi Adam As. di muka bumi ini adalah karena mempunyai
kemungkinan untuk dibebani amanat kemanusiaan, serta pertanggungjawaban
dari amal usahanya, serta rentetan-rentetan cobaan, berbeda dengan malaikat
yang ditakdirkan dengan patuh dan bebas dari godaan-godaan.