Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan Kasus

Tn. A berusia 44 tahun dirawat dengan TB aktif. Hasil pengkajian ditemukan data
frekuensi pernafasan 24x/menit, ronchi pada kedua paru, produksi sputum banyak,
indeks masa tubuh 16, pucat dan terlihat sesak nafas serta kelelahan, namun sudah 6
bulan di rawat di rumah sakit belum juga ada kemajuan atas keluhan yang yang
dihadapi tersebut, selain TB Tn. A ternyata punya riwayat penyakit DM juga dan
pernah suntik insulin.

I. Identitas
Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 44 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Suku bangsa : indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat :-

II. Analisa Data


Data Subjektif Data Objektif Diagnosa
 Pasien mengatakan batuk  Pernafasan : 24x/menit Bersihkan jalan nafas
berdahak  Produksi sputum banyak tidak efektif b.d
 Pasien mengatakan sesak  Ronchi pada kedua paru produksi sputum yang
nafas  Indeks masa tubuh 16 banyak
 Pasien mengatakan  Pasien terlihat pucat
sedang kelelahan
 Pasien mengatakan sudah
6 bulan di rawat di
Rumah Sakit belum ada
juga kemajuan atas
keluhan yang dihadapi
tersebut

III. Perencanaan Keperawatan


Diagnosa keperawatan Rencana Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Bersihkan jalan nafas tidak SLKI (NOC) SIKI (NIC) manajemen
efektif b.d produksi sputum - Produksi sputum jalan nafas
yang banyak menurun Obsevasi :
- Frekuensi nafas - Monitor pola nafas
membaik (frekuensi, kedalaman,
- Pola nafas membaik usaha napas)
- Monitor bunyi napas
tambahan (mis,
gurgling, mengi,
wheezig, ronkhi
kering)
- Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik :
- Posisikan semi-fowler
atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
- Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi :
- Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.

IV Implementasi
No Hari / anggal Jam Implementasi
Dx
1 Jumat 14.30 Obsevasi :
16 Oktober 2020 - Memonitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
Hasil : pasien bersedia diperiksa
dengan hasil frekuensi pernafaan
24x/menit
- Memonitor bunyi napas tambahan (mis,
gurgling, mengi, wheezig, ronkhi
kering)
Hasil : bunyi nafas ronchi
14.35 - Memonitor sputum (jumlah, warna,
aroma)
Hasil : sputum banyak
-pola
Terapeutik :
- Memposisikan semi-fowler atau fowler
Hasil : pasien mengikuti apa yang
diajarkan
- Memberikan minum hangat
10.22 Hasil : pemberian air hangat dilakukan
- Melakukan fisioterapi dada, jika perlu
Hasil : pasien bersedia untuk dilakukan
- Memberikan oksigen jika perlu
Hasil : pasien bersedia dilakukan
tindakan

14.55 Edukasi :
- Menganjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak kontra indikasi
Hasil : pasien bersedia untuk
pemberian asupan cairan
- Mengajarkan teknik batuk efektif
Hasil : pasien mau mengikuti apa yang
diajarkan

Kolaborasi :
Kolaborasi Memberikan bronkodilator,

ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

Hasil : pasien bersedia mengikuti apa yang

diberikan

Anda mungkin juga menyukai