Supaya lebih jelas, kita bahas saja, ya, pengamatan dari masing-
masing ilmuwan ini.
Kamu juga pasti setuju dengan hasil teori dari percobaan Pasteur
itu. Tapi sekarang, bagaimana kalau pertanyaannya kita ubah
menjadi:
Pada saat itu ia menjadi guru seoarang anak raja yang berumur 13 tahun
yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan Alexander Agung, ia mendidik
Alexander Agung selama 3 tahun. Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik
tahta kerajaan, aristoteles kembali ke Athena dan di situ di bukanya
akademinya sendiri yang bernama Lyceum, yang di pimpinnya selama 12
tahun, selama itu ia memberikan kuliah, berpikir, dan mengadakan riset dan
eksperimen serta membuat catatan dengan tekun dan cermat. Dan pada
tahun 323 SM Alexander Agung meninggal, karena takut di bunuh orang
yunani yang membenci pengikut Alexander, akhirnya Aristoteles melarikan
diri ke Chalcis. Satu tahu setelah pelariannya itu tepatnya pada tahun 322
SM, pada usia 62 tahun ia meninggal.
B. Pemikiran aristoteles.
1. Logika
Aristoteles terkenal sebagai “bapak” logika, itu tidak berarti sebelum dia tidak
ada logika. Setiap uraian ilmiah berdasarkan logika. Logika tidak lain adalah
berpikir secara teratur menurut urutan yang tepat atau berdasarkan
hubungan sebab akibat. Aristoteleslah yang pertama kali membentangkan
cara berfikir yang teratur itu dalam suatu sistem.
Intisari dari pada logikanya ialah Sylogismos. Disalin ke dalam bahasa
indonesia boleh disebut silogistik. Silogistik maksudnya uraian berkunci, yaitu
menarik kesimpulan dari kenyataan yang umum atas hal yang khusus, yang
tersendiri. Jadinya mencapai kebenaran tentang suatu hal dengan menarik
kesimpulan dari kebenaran yang umum. Menurut Aristoteles, sylogisme
menunjukkan tentang sesuatu yang lain yang akan mengikutinya. contohnya,
Hal ini secara logis benar dan tidak bisa di sangkal. Aristoteles melakukan
pembedaan terhadap berbagai macam silogisme, menyangkut kasus-kasus
terbatas dan negatif, tetapi semuanya memiliki struktur dasar yang sama.
Premis mayor diikuti premis minor dan akhirnya menuju pada kesimpulan.
contohnya,
Kesimpulan induksi yang di peroleh seperti itu lebih meyakinkan dan lebih
terang bagi kita karena ia di capai dari hal-hal yang di ketahui dan dari
pengalaman dan penglihatan. Tetapi keterangan ilmiah yang tepat di dapat
dengan jalan silogistik, dari dasar-dasar yang pokok. Dasar-dasar itu ada
tiga:
Pertama, semua yang benar harus sesuai adanya sendiri, tidak mungkin ada
kebenaran kalau di dalamnya ada pertentangan, ini di kenal dengan hukum
identika. Kedua, dari dua pertanyaan tentang sesuatunya, di mana yang satu
mengiakan dan yang lain menidakkan, hanya satu yang benar, ini disebut
hukum kontradikta atau penyangkalan. Dan yang ketiga, antara dua
pernyataan yang bertentangan mengiyakan dan menidakkan, tidak mungkin
ada pernyataan yang ketiga, ini di kenal dengan hukum pemikiran yang
ketiga. Dalam keterangan selanjutnya aristoteles mengatakan bahwa “yang
lebih dahulu“ dan lebih mudah tertangkap dalam pikiran kita ialah hal-hal
yang kongkrit yang dapat di lihat dan di alami. Dan ia juga mengatakan
bahwa adanya yang sebenarnya ialah yang umum dan pengetahuan tentang
itu ialah pengertian, dalam hal ini ia masih tetap pengikut plato, yang di
tentangnya dalam ajaran gurunya ialah perpisahan yang absolut antara yang
umum dan yang khusus, antara ide dan gambarannya. Ide menurut plato
abstrak sama sekali, sedangkan menurut aristoteles lebih konkrit.
2. Metafisika.
Barang ialah kayu, batu, besi dan bahan lainya, sedangkan bentuk adalah
pengertian rumah dan sebab graknya ialah tukang pembuat rumah dan
tujuanya adalah rumah yang sudah jadi.
Dalam hal ini terdapat perbedaan yang besar antara aristoteles dan
demokritos. Demokritos menganggap segala kejadian di alam itu sebagai
gerak mekanisme yang tidk berjiwa., gerak hubung dan gerak pisah menurut
hokum-hukum mekanik atas atom dan lapang yang kosong. Aristoteles
memandang perubahan di alam dari potensia menjadi aktualita seperti
perkembangan biji yang mengandung kemungkinan di dalamnya menjadi
pohon yang hidup menurut hukum yang tidak kelihatan. Dengan pendangan
metafisika semacam itu aristoteles meletakkan dasar bagi prinsip
perkembangan.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini bahwa dari sekian banyak pemikiran aristoteles
yang paling terkenal adalah tentang logika dan metafisika, di mana pemikiran
logika ini merupakan suatu karya berfikir secara sistematik untuk
memperoleh kesimpulan. Sedangkan metafisika adalah pemikiran yang
membahas tentang barang sebagai objek suatu bentuk.
DAFTAR PUSTAKA