Anda di halaman 1dari 10

Teknik Lingkungan ITATS

AIR LAYAK MINUM dari AIR LAUT ??


Mungkin gak ya kita bias minum air laut yang asin..hehehe kalau airnya langsung diminum
begitu saja ya tentu saja tidak boleh, jadi harus diolah dulu teman..berikut metodologinya….

.
METODOLOGI
Jika air murni dan larutan garam dikali oleh selaput semipermeabel maka akan terjadi aliran
yang mengalir dari zat cair dengan konsentrasi rendah menuju ke air garam (larutan udara
yang mengandung kadar garam tinggi) yang mempunyai konsentrasi tinggi. Aliran air
melalui selaput semipermeabel tersebut dapat berlangsung karena adanya tekanan
osmosis. Jika tekanan dilakukan, yaitu, udara garam yang diberikan suatu tekanan buatan
yang besarnya sama dengan tekanan osmosis, maka yang terjadi adalah tidak ada aliran dari
udara ke garam atau sebaliknya.
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan osmosis adalah konsentrasi garam dan
suhu udara. Air laut umumnya mengandung TDS minimal sebesar 30.000 ppm. Misalnya,
untuk udara laut dengan TDS 35.000 ppm pada suhu udara 25o C, mempunyai tekanan
osmose 26,7 kg / cm2, sedangkan yang mengandung 42.000 ppm TDS pada suhu 30o C yang
mempunyai tekanan osmosis 32,7 kg / cm2.
Jika tekanan pada sisi air garam (air asin) yang diberikan tekanan sehingga melebihi tekanan
osmosisnya, maka yang terjadi adalah udara dipaksa keluar dari larutan garam melalui
selaput semipermeabel. Proses memberikan tekanan balik tersebut disebut dengan osmosis
balik. Prinsip osmosis balik diterapkan untuk pengolahan air payau atau air laut menjadi air
tawar. Sistem tersebut disebut Reverse Osmosis atau RO.
Sistem RO tidak bisa menyaring garam sampai 100% sehingga air produksi masih sedikit
mengandung garam. Untuk mendapatkan udara dengan kadar garam yang kecil untuk
diterapkan sistem dengan dua sampai tiga saluran. Jika ingin membuat air minum yang
mengandung kira-kira 300 sampai 600 ppm TDS cukup menggunakan saluran tunggal.
Jika air olahan yang dihasilkan semakin banyak maka jumlah air baku akan menjadi lebih
besar dan sebagai akibatnya tekanan yang dibutuhkan akan semakin besar. Tekanan buatan
(tekanan kerja) tersebut harus lebih besar dari tekanan osmosis pada air baku. Tekanan kerja
yang dibutuhkan jika memakai air laut adalah antara 55 sampai 70 kg / cm2.
RO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model pengolah air asin yaitu:

 Energi Yang Relatif Hemat yaitu dalam hal pemakaian energinya.


 Konsumsi energi alat ini relatif rendah untuk instalasi kemasan kecil adalah antara 8-9 kWh /
T (TDS 35.000) dan 9-11 kWh untuk TDS 42.000.
 Hemat Ruangan. Untuk memutakhirkan alat RO dibutuhkan ruangan yang cukup hemat.
 Mudah dalam dikendalikan karena dikendalikan dengan panel sistem dan instrumen dalam
sistem pengontrol dan dapat dioperasikan pada suhu kamar.
 Kemudahan dalam menambah kapasitas

Meskipun alat pengolah sistem RO tersebut mempunyai banyak keuntungan akan tetapi
dalam memperhatikannya harus memperhatikan petunjuk operasi. Hal ini alarm agar alat
tersebut dapat digunakan secara baik dan awet. Untuk menunjang sistem operasional RO
diperlukan biaya perawatan. Biaya tersebut diperlukan antara lain untuk bahan kimia, bahan
bakar, penggantian media penyaring, servis dan biaya operator.
Sistem pengolahan air sangat mahal pada kualitas air baku yang akan diolah. Kualitas air
baku yang buruk akan membutuhkan sistem pengolahan yang lebih rumit. Apabila kualitas
air baku mempunyai parameter fisik yang buruk (seperti warna dan kekeruhan), maka yang
memerlukan pengolahan secara lebih khusus adalah penghilangan warna, sedangkan proses
untuk kekeruhan cukup dengan penjernihan melalui pengendapan dan penyaringan
biasa. Tetapi sebaiknya kualitas air baku mengandung parameter kimia yang buruk, maka
pengolahan yang dibutuhkan akan lebih kompleks lagi.
Untuk daerah pesisir pantai dan kepulauan kecil, baku udara utama yang digunakan pada
umumnya adalah air tanah (dangkal atau dalam). Kualitas air tanah ini sangat bergantung dari
curah hujan. Jadi bila pada musim kemarau panjang, air tawar yang berasal dari air hujan
sudah tidak tersedia lagi, sehingga air tanah tersebut dengan mudah akan terkontaminasi oleh
air laut. Ciri adanya intrusi air laut adalah air yang terasa payau atau mengandung kadar
garam khlorida dan TDS yang tinggi.
Air baku yang buruk, seperti adanya kandungan khlorida dan TDS yang tinggi, membutuhkan
pengolahan dengan sistem Reverse Osmosis (RO). Sistem RO menggunakan penyaringan
skala mikro (molekul), yaitu melalui suatu elemen yang disebut membran. Dengan sistem RO
ini, khlorida dan TDS yang tinggi dapat diturunkan atau dihilangkan sama sekali. Syarat
penting yang harus diperhatikan adalah kualitas udara yang masuk ke dalam membran
elemen harus bebas dari besi, mangan dan zat organik (warna organik). Dengan demikian
sistem RO pada umumnya selalu dilengkapi dengan pretreatment yang memadai untuk
menghilangkan unsur-unsur pengotor, seperti besi, manganese dan zat warna organik.
Sistem pretreatment yang mendukung sistem RO yang umumnya terdiri dari tangki
pencampur (tangki pencampur), saringan pasir cepat (penyaring pasir cepat), saringan untuk
besi dan mangan (penyaring besi & mangan) dan yang terakhir adalah sistem penghilang
warna (penghilang warna).

Gambar skema unit pengolah air sistem RO dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Proses produksi air bersih dengan metode RO dilakukan melalui tahapan, termasuk:
pengambilan air laut, pengolahan awal air laut, proses pemisahan garam, dan pengolahan
akhir. Oke gimana kalau kita bahas satu-satu yaa mulai dari pengambilan air laut sampai
pengolahan akhirnya…
Pengambilan air laut
Tahapan paling awal dalam proses RO adalah pengambilan air laut sebagai bahan baku
proses. Metode yang umum dilakukan adalah dengan pemasangan pipa kearah laut hingga
jarak beberapa kilometer dari pantai. Hal ini dilakukan untuk memperoleh udara laut dengan
kualitas baik yang terhindar dari pergerakan sedimen permukaan yang pada umumnya terjadi
pada kedalaman laut dangkal. Laju pengambilan udara laut dilakukan secara lambat untuk
mencegah masuknya biota laut ke dalam pipa.

metode pengambilan air laut dengan pipa


Metode diatas menjadi pilihan utama karena kemudahan pemasangan sistem. Namun, dalam
hal kinerja, teknik tersebut sangat sensitif dengan perubahan kondisi udara laut yang terjadi
seiring dengan perubahan musim dan iklim. Pencegahan biota laut untuk masuk ke dalam
sistem juga tidak melihatfektif yang diharapkan.

pengambilan udara laut dengan pantai dengan baik

Metode alternatif yang sedang ramai diperbincangkan adalah dengan memanfaatkan kondisi
geologi lokal pantai untuk menyaring udara laut dengan sistem sumur (sumur
pantai). Dengan metode ini, udara laut diekstraksi dari lapisan bawah permukaan (subsurface)
pantai. Selain itu, teknologi yang sedang dikembangkan adalah tipe galeri dengan struktur
penyaringan pasir yang dipasang di permukaan bawah laut (¬seabed) untuk mendapatkan
bahan baku dengan kualitas tinggi. Metode-metode diatas tercakup dalam sistem intake
bawah permukaan.

  pe
ngambilan air laut dengan galeri

Pengolahan awal
Pengolahan awal bertujuan untuk mengkondisikan bahan baku, dalam hal kandungan
pengotor, agar ramah bagi proses utama RO. Pengotor yang biasa terkandung dalam air laut
mencakup makromolekul (pasir dan biota laut termasuk ikan, alga dll.) Dan mikromolekul
(tidak menyebabkan sedimentasi, kristalisasi dan fouling). Teknik yang dilakukan pada
umumnya mencakup koagulasi-flokulasi-sedimentasi (koagulasi-flokulasi-sedimentasi),
membran tekanan rendah (membran tekanan rendah), penyaringan dengan media (filter
media) dan filter catridge.

Proses pengolahan awal menjadi kunci penting proses RO karena mengganggu stabilitas dan
kinerja proses dengan peningkatan kualitas udara umpan. Dari segi ekonomi, proses
pengolahan awal mencapai 30% dari total biaya proses. Penghematan biaya dalam proses
pengolahan awal sangat mungkin dilakukan dengan aplikasi pengambilan air laut seperti
yang sebelumnya. Dengan bahan baku yang kualitasnya lebih baik saat, proses pengolahan
awal akan lebih ringan sehingga mengurangi konsumsi bahan kimia proses serta mengurangi
jumlah peralatan proses dan pada akhirnya menurunan biaya operasional serta meningkatkan
performa dan menghentikan proses.
.
Proses Inti
Pada tahapan ini, bahan baku yang telah mengalami pengolahan awal akan mengalami proses
penyisihan garam sehingga menghasilkan air bersih. Berdasarkan teknik pemisahan
garamnya, proses RO dikategorikan menjadi dua: berbasis panas dan berbasis membran.
Pada proses berbasis panas, bahan baku dikondisikan mendidih pada tekanan rendah sehingga
menghasilkan uap udara pada suhu rendah. Pada proses ini, hanya air saja yang mengalami
penguapan, sehingga setelah dan pengkondensasian uap, akan dihasilkan udara bersih tanpa
garam dan pengotor. Distilasi flash multistage dan distilasi multi efek adalah contoh
teknologi RO dengan berbasis panas.

skema pemisahan air laut berbasis panas

Berbeda halnya pada proses diatas yang menggunakan energi panas untuk pemisahan garam
dari air laut, teknologi membran menggunakan energi tekanan. Membran adalah istilah
umum untuk saringan yang memfasilitasi pemisahan secara selektif - hanya bahan-bahan
tertentu yang dapat dilewatkan dan dihasilkan oleh membran ini. Tipe membran yang
digunakan sangat bergantung pada aplikasi. Khusus untuk RO, digunakan membran reverse
osmosis (RO) dengan karakter tak berpori yang mampu melakukan pemisahaan pada level
ion, termasuk garam dengang komposisi ion utama natrium dan klorida.

proses
pemisahan dengan berbagai tipe membran - dari http://www.intechopen.com

Penyaringan dengan membran RO dilakukan dengan cara memaksa bahan baku air laut pada
permukaan membran melewatkan udara murni pada sisi produk, menahan kandungan garam
dan pengotor lainnya ke aliran buangan. Produk udara yang dihasilkan sangat murni dengan
ion konsentrasi yang sangat rendah.
.
Pengolahan akhir
Kondisi udara murni dengan konsentrasi ion rendah dalam produk RO yang tidak dapat
disesuaikan agar nyaman saat dikonsumsi dan tidak merusak distribusi pipa. Untuk konsumsi,
udara murni tidak berasa, perlu adanya penambahan mineral yang rasanya sesuai dengan
kualitas air minum yang berasal dari kandungan mineral. Ion Kandungan yang minimal dapat
menyebabkan proses korosi pada pipa distribusi karena kecenderungan pengikatan ion-ion
logam pipa agar keseimbangan kimia tercapai. Pada tahapan akhir penambahan mineral
dilakukan pada aliran produk sehingga dihasilkan produk air bersih dengan kualitas air
minum.
Proses RO air laut hingga saat ini terus berkembang di seluruh dunia untuk memenuhi
kebutuhan air bersih dan mengentaskan permasalahan krisis udara. Kegiatan penelitian sangat
intensif dilakukan dan menyeluruh pada setiap tahapan untuk menjadikan proses ini lebih
ramah lingkungan, hemat energi dan murah. Proses ini juga cocok untuk diimplementasikan
di Indonesia yang merupakan negara maritim dengan garis pantai yang panjang. Studi
mengenai energi yang berujung pada kelayakan ekonomi perlu di lakukan lebih lanjut pada
implementasi proses ini.

.
MESIN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOLAHAN AIR ASIN MENJADI AIR
TAWAR (Evaporator)
Perusahaan industri berat mengembangkan mesin uap (evaporator) terbesar untuk pabrik
unutk mengolah air laut menjadi air tawar. Doosan, perusahaan Industri berat dan konstruksi,
menyelesaikan proyek pembangunan pabrik itu dan mengadakan upacara untuk meresmikan
pengakutan evaporator ke Kuweit dengan kapal pada tanggal 9 Mei. Doosan berhasil
memproleh pesanan sebesar 370 juta dolar melalui kontrak dengan departemen energi di
Saniya, Kuweituntuk menyuplai evaporator untuk pabrik pengolah air tawar.Evaporator itu
berukuran: lebarnya 104 M, panjang 25 M, tinggi 9.2 M dan beratnya3.630 ton.

.
Apakah evaporator untuk mengolah air ??
Pengolah air tawar: Evaporator adalah sistem utama bagi pabrik untuk mengolah air
lautmenjadi air tawar. Ladang garam memproduksi garam melalui proses penguapan udara
laut.Sebaliknya, udara bersih akan diproduksi, dengan menghilangkan garam dari udara
laut. Evapotrator untuk mengolah air laut dirancangan untuk mengumpulkan uap yang terjadi
di dalam proses penguapan. Untuk produksi garam, udara akan terkumpul dan dikeringkan
saja di halamanterbuka. Tetapi pengolahan air laut untuk menjadi air tawar adalah proses
yang rumit yangmembutuhkan fasilitas raksasa.

.
Pengumpulan air
Penguapan dengan multi guna: Air laut akan direbuskan untuk penguapan. Uap itu akan
terkumpul maka menjadi air tawar. Teknologi itu biasanya digunakan untuk pabrik pengolah
air laut sekala besar.Cara tekanan peresapan (osmosis) dengan arah balik: Cara untuk
mengurangi danmenghapus rasa asin air laut. Teknologi ini digunakan untuk pabrik pengolah
air laut sekala menengah dan kecil.
Spesifikasi Produk Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih Dan Air Minum
Pengolahan Air Laut Menjadi Air Tawar Layak Pakai Dan Minum ATAU Revers Osmosis
Penyanyi DAPAT dikelompokkan Menjadi Tiga macam Yaitu, Pertama, proses destilasi
atau Poses Penyulingan Air Laut Dengan Kandungan Berbagai Zat Dipisahkan Dengan Cara
Pemanasan Sehingga Unsur Air Akan Menguap. Uap Air Ini Didinginkan Menjadi Titik Air
Yang Selanjutnya Dapat Ditampung Menjadi Sekumpulan Air Bersih Layak Pakai Dan
Minum. Komponen Lain Seprti Logam Atau Garam Yang Ada Dalam Air Laut Akan
Tertinggal Dengan Sendirinya Berdasarkan Kaedah Gravitasi.

Kedua, Proses Pertukaran Ion. Proses Pembuatan Air Minum Dari Air Laut Dengan Teknik
Pertukarn Ion Memanfaatkan Proses Kimiawi Untuk Memisahkan Garam Dalam Air. Ion
Garam (Na + Cl-) Ditukar Dengan Ion Seperti Ca + 2 Dan So4-2. Kedua Komponen Ini
Diperoleh Dari Bahan Alam Dan Sintetis. Ion Alam Dapat Diperoleh Dari Seperti Zeolit
Sedangkan Ion Sintetis Dapat Diperoleh Dari Resin (Resin Kation Dan Resin Anion). Pada
Proses Pertukaran Ion Merupakan Reaksi Kimia Dengan Ion Terhidrata Dan Sifatnya Yang
Bergerak Di Dalam Zat Padat, Dipertukarkan Atas Dasar Ekuivalen Dengan Ion Yang
Bermuatan Sama Yang Ada Di Dalam Larutan. Zat Padat Mempunyai Struktur Seperti Jala
Terbuka Dan Ion Yang Bergerak Itu Menetralisir Muatan Atau Muatan Potensial. Pertukaran
Kation Berlangsung Bila Kation Yang Bergerak Dan Bermuatan Positif Terikat Pada Gugus
Yang Bermuatan Negatif. Proses Pertukaran Ion Berlangsung Bila Anion Bergerak,
Bermuatan Negatif Yang Melekat Pada Gugus Bermuatan Positif Di Dalam Resin, Penukar
Kalor Saling Bertukar Dengan Anion Di Dalam Larutan.

Ketiga , Proses Filtrasi. Proses Ini Lebih Dikenal Dengan Proses Reverse Osmosis (Ro)
Yaitu Salah Satu Teknologi Pengolahan Air Laut Menjadi Air Tawar Yang Paling Sering
Digunakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Minum. Keistimewaannya Adalah Mampu
Menyaring Molekul Yang Lebih Besar Dari Molekul Udara. Proses Filtrasi Dikenal Dengan
Teknologi Membrane. Sedangkan Teknologi Membran Dapat Melalui Proses Elektrodialisis
Dan RO. Dari Ketiga Teknologi Ini RO adalah metode yang lebih sering digunakan.
Nahh sebenarnya apasih potensi dari pengolahan air laut menjadi air bersih ini… penasaran
mendingan kita cari tau dari bacaan dibawah ini yukk…

.
Potensi
Potensi yang dapat diambil dari penerapan teknologi ini berupa nilai tambah sebagai hasil
dari pengembangan dan rekayasa komponen utama unit RO. Adapun macam-macam
komponen yang mungkin masih dapat dikembangkan di Indonesia adalah:

Studi membran semipermeable yang mengarah pada produksi lokal. Filter jantung dari sistem
RO adalah terletak pada teknologi membran. Saat ini teknologi membran belum dapat
diproduksi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kita belum menguasai teknologi tersebut
terutama untuk skala produksi. Untuk itu perlu segera dilakukan transfer teknologi,
pembuatan membran semipermeabel dari negara lain.

 Fabrikasi pretreatmen dan filter. Pengolahan awal atau pengolahan awal mempunyai


kepentingan yang sangat penting dalam pengolahan air ini. Air asin sebelum masuk pada
unit RO harus diolah terlebih dahulu. Syarat baku sebelum masuk ke unit utama harus
tidak boleh keruh, tidak boleh berwarna, tidak boleh ada, kandungan zat besi / mangan
kurang dari 0,01 ppm. Berdasarkan kriteria tersebut maka pengolahan tingkat awal
menjadi hal yang begitu penting, sehingga fabrikasi oleh perusahaan lokan akan
menerapkan teknologi ini. Untuk fabrikasi pembuatan pretreatmen dan filter dapat
dibuat dengan bahan dari “stainless stell”, paralon, dan “fiber glass”.
 Fabrikasi media. Filter media sangat diperlukan sebagai filter media. Filter media biasanya
terdiri dari pasir silika, mangan aktif dan karbon aktif. Teknologi untuk mengolah media
tersebut sudah dikuasai oleh bangsa Indonesia. Sumber bahan yang dapat diolah menjadi
media filter juga banyak terdapat di Indonesia.
 Industri perak. Untuk menghasilkan 1 unit RO maka diperlukan beberapa komponen dasar
yang terdiri dari: 1. Casis., 2. Pompa Tekanan Tinggi., 3. Modul Membran Tabung., 4. Pipa
fleksibel., 5. Panel Listrik., 6. Flow Meter. , 7. Valve., 8. Komponen pendukung lain., Dirakit
dalam suatu industri pembuatan. Pada industri semacam itu paling tidak diperlukan
beberapa orang yang tahu tentang dasar teknik, dan listrik.

Ookee, kita sudah membahas tentang bagaimana air laut yang asin bias disulap menjadi air
bersih dan air minum, ehh tapi dalam setiap metode selalu ada permasalahannya lho, berikut
ini adalah beberapa permasalahan terkair proses RO ini…

PERMASALAHAN

Kendala yang berjalan selama penerapan teknologi RO dapat dikelompokkan menjadi 3


bagian yaitu:

 Faktor Teknologi: Faktor terkait terletak dari bahan baku atau komponen pendukung yang
masih tergantung dari import misalnya pompa tekanan tinggi dan membran. Faktor ini
menyebabkan harga RO menjadi mahal. Jika ditinjau dari segi teknik hampir dikatakan
tanpa masalah sebab sudah dikuasai.
 Faktor Budaya : Unit pengolah air sistem RO merupakan kombinasi antara pengolahan yang
bersifat mekanis dan kimiawi. Seorang operator agar dapat menjalankan RO harus
melihat dasar teknik. Ini sangat penting karena unit RO ini harus dijalankan dengan
tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Prosedur standar yang harus dikuasai oleh operator
seperti: 1. Penambah bahan kimia, 2. Filter pencucian, 3. Penggantian media, 4. Pencucian
membran dan 5. Servis Generator harus dilakukan dengan cukup teliti. Pada waktu alat
sedang beroperasi maka harus dilakukan pencatatan terhadap tekanan udara baku,
tekanan udara menolak dan tekanan udara Produk, juga yang tidak boleh dilupakan yaitu
pengamatan terhadap tegangan listrik. Jika operasi standar tersebut tidak dilakukan
secara benar maka dikawatirkan alat akan rusak.

Cara Pembuatan Filter Air Tanah Sederhana

Secara umum kualitas dari air tanah yang berasal dari sumur berbeda dengan air yang diambil dari
sungai. Air tanah yang digali cukup dalam biasanya lebih jernih namun tak jarang mengandung
mineral dan garam yang tinggi akibat banyaknya batuan didalam tanah. sementara itu untuk air
tanah yang digali dangkal biasanya kualitas air terpengaruh dari lingkungan seperti misalnya adalah
sanitasi warga sekitar dan curah hujan.

Untuk mengolah air yang seperti itu sehingga layak untuk diminum perlu dilakukan beberapa
langkah seperti yang digambarkan pada skema dibawah ini:

Image for post

skema/alur filter air

1. Pada gambar diatas bisa dilihat, alur pertama adalah air dari sumur di pompa menggunakan jet
pump, sembari diinjeksi kaporit (klorin). gabungan keduanya lalu dialirkan menuju tangki reaktor.
2. Setelah ditampung pada tangki reaktor, air kemudian disaring melalui tiga tabung filter dimana
pada filter pertama berisi pasir untuk menyaring kandungan oksida besi dan oksida mangan yang
terbentuk dari proses pencampuran air dengan kaporit di tangki reaktor sebelumnya. setelah itu air
kembali dialirkan ke tabung filter yang berisi mangan zeolit dimana hal ini dilakukan untuk
mengurangi zat besi dan mangan yang gagal teroksidasi di tangki reaktor. langkah selajutnya adalah
mengalirkan air ke tabung filter karbon untuk menghilangkan pollutan yang tersisa seperti zat
organik, detergen, logam berat dan lainnya.

3. tahap selanjutnya adalah mengalirkan air menuju filter air minum yang berguna sebagai penyaring
sisa sisa partikel sehingga air lebih jernih. Air yang sudah jernih ini kemudian bisa segera ditampung.
Setelah proses penampungan ini ada 2 skenario lanjutan yang bisa digunakan. Pertama air siap
digunakan untuk masak, cuci dan kegiatan lainnya. kedua menambahkan sterilisator ultraviolet jika
ingin air yang dihasilkan bebas dari bakteri dan mikroorganisme sehingga bisa langsung diminum.

Penjelasan Sistem Kerja Filter

1. Penambahan kaporit bertujuan untuk mengoksidasi zat besi dan mangan yang ada pada air. Bukan
hanya itu saja kaporit juga berguna untuk membunuh kuman dan bakteri E.Coli yang biasa ada pada
air. Adapun gambaran Reaksi oksidasi besi dan mangan bisa dilihat pada rumus reaksi berikut ini:

2 Fe2+ + Cl2 + 6 H2O ==> 2 Fe(OH)3 + 2 Cl- + 6 H+

Mn2+ + Cl2 + 2 H2O ==> MnO2 + 2 Cl- + 4 H+

Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit, (OCl)- merupakan bahan oksidator yang dikenal cukup kuat
sehingga walaupun kondisi Ph air rendah dan oksigen yang terlarut dalam air itu sedikit masih tetap
bisa teroksidasi dengan cepat. berdasarkan dari rumus diatas maka didapatkan hitungan:

setiap 1 mg/l zat besi maka dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine

setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l khlorine

Akan tetapi hitungan ini tidak serta merta bisa langsung digunakan. pemakaian kaporit sendiri
biasanya juga tergantung dari reaksi sampingan yang dihasilkan. sehingga bisa menggunakan takran
yang sama, lebih sedikit atau justru lebih banyak.

2. Filter pertama berisi saringan pasir, pada proses ini oksida besi dan oksida mangan yang terbentuk
di dalam tangki reaktor akan disaring sebelum akhirnya dialirkan ke dalam filter kedua yang berisi
mangan zeolite. Filter ini berguna untuk menghilangkan kandungan mangan dan zat besi yang pada
proses sebelumnya gagal teroksidasi. mangan zeolit sendiri berguna sebagai katalis yang membantu
terbentuknya ferri-oksida dan mangan-dioksida yang tak larut saat di tangki reaktor. Pada proses ini
untuk pemisahan dilakukan proses pengendapan.

3. Karbon aktif memang sangat berguna untuk menyerap logam berat, bau, detergen dan polutan
lainnya. namun yang perlu diketahui, proses penyerapan (adsorpsi) polutan itu juga membuat
permukaan karbon menjadi penuh dengan polutan sehingga seiring berjalannya waktu kemampuan
adsorpsi karbon pun terus menurun bahkan berhenti. Oleh karena itu penggantian karbon aktif
secara reguler pun perlu dilakukan agar proses tetap maksimal.

Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif. Filter karbon aktif ini
berfungsi untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol
serta untuk menyerap logam berat dan lain-lain. Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi,
yaitu proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif. Apabila seluruh
permukaan arang aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka proses
penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru.

Secara umum kualitas air sumur atau air tanah mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda
dengan kualitas air permukaan/sungai. Air tanah pada umumnya jernih,namun sering mengandung
mineral-mineral atau garam-garam yang cukup tinggi, sebagai akibat dari pengaruh batuan dibawah
tanah yang dilalui oleh air tanah. Pada air tanah dangkal, kualitas dan kuantitasnya dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan di permukaanya, dalam hal kuantitas sangat dipengaruhi oleh curah hujan
setempat, sementara kualitasnya dipengaruhi oleh kondisi sanitasi disekitarnya.

Untuk mengolah air sumur menjadi air yang siap minum, proses pengolahannya adalah
seperti ditunjukkan pada gambar 1. Air dari sumur dipompa dengan menggunakan pompa jet, sambil
diinjeksi dengan larutan klorine atau kaporit dialirkan ke tangki reaktor. Dari tangki reaktor air
dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di
dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit.
Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat
teroksidasi oleh khlorine atau kaporit.

Gambar 1 : Diagram proses pengolahan air sumur siap mnum.

Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif untuk menghilangkan
polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol, logam berat dan lain-lain.
Setelah melalui filter karbon aktif air dialirkan ke filter cartrige ukuran 0,5 mikron untuk
menghilangkan sisa partikel padatan yang ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-benar jernih.

Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme
yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Air yang kelura dari sterilsator ultra violet
merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.

4.2. Saringan Pasir Dan Saringan Mangan Zeolit

Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi atau
oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air
dialirkan ke filter mangan zeolit. Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau
mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit. Mangan Zeolit berfungsi sebagai
katalis dan pada waktu yang bersamaan besi dan mangan yang ada dalam air teroksidasi menjadi
bentuk ferri-oksida dan mangandioksida yang tak larut dalam air. Reaksinya adalah sebagai berikut :

K2Z.MnO.Mn2O7 + 4 Fe(HCO3)2 ==> K2Z + 3 MnO2 + 2 Fe2O3 + 8 CO2 + 4 H2O


K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ==> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O

Reaksi penghilangan besi dan mangan dengan mangan zeoite tidak sama dengan proses
pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe2+ dan Mn2+ dengan oksida mangan tinggi (higher
mangan oxide). Filtrat yang terjadi mengandung ferri-oksida dan mangan-dioksida yang tak larut
dalam air dan dapat dipisahkan dengan pengendapan dan penyaringan. Selama proses berlangsung
kemampunan reaksinya makin lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh. Untuk
regenerasinya dapat dilakukan dengan menambahkan larutan Kaliumpermanganat ke dalam
mangan zeolite yang telah jenuh tersebut sehingga akan terbentuk lagi mangan zeolite
(K2Z.MnO.Mn2O7).

. Saringan Karbon Aktif

Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif. Filter karbon aktif ini
berfungsi untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol
serta untuk menyerap logam berat dan lain-lain. Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi,
yaitu proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif. Apabila seluruh
permukaan arang aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka proses
penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru.

4.4. Sterilisator Ultra Violet

Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme
yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Air yang keluar dari sterilsator ultra violet
merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.

Anda mungkin juga menyukai