Anda di halaman 1dari 5

Carman Tasia

09220190143

Ringkasan Materi Teknik Reaksi Kimia

Teknik kimia → pengolahan suatu bahan menjadi bahan lain yang bernilai ekonomi lebih tinggi.

A. Konsep fundamental → Chemical Engineering Tools


• Neraca Massa (Material balance)
• Neraca energy (Energy balance)
• Kesetimbangan (Equilibrium)
• Proses-proses kecepatan (Rate processes) including physical (momentum, energy and
massa) & Chemical (kinetika kimia)
• Ekonomi
• Humanitas
B. Industri kimia
Didalam industri kimia terjadi proses-proses kimia yang berupa reaksi kimia (oksidasi, nitrasi,
hidrogenasi, dll) maupun proses-proses fisik (pemisahan, pemurnian, pengeringan, pengecilan
ukuran,dll)
C. Klasifikasi reaksi kimia
o Berdasarkan arah reaksi :
• Reaksi searah (Irreversible)
• Reaksi bolak balik (Reversible)
o Berdasarkan jumlah reaksi :
• Reaksi Tunggal
• Reaksi Ganda (multiple reaction) :
o Reaksi paralel (Simultaneous)
o Reaksi serie (Concecutive)
o Berdasarkan perubahan suhu :
• Temperatur tetap (Isotermal)
• Adiabatis
• Temperatur berubah (Non Isotermal)
o Berdasarkan jumlah fase dari reaktan/produk :
• Homogen : gas atau liquid
• Heterogen : gas-liquid, liquid-solid, gas-solid
o Berdasarkan penggunaan katalisator:
• Katalis → Menggunakan katalisator
• Non-katalis → Tanpa katalisator

D. Reaksi kimia
Berdasarkan mekanismenya, reaksi kimia dibagi :
• Reaksi elementer : mekanisme (tahapan) reaksi sesuai dengan persamaan reaksi
Contoh : A + B → C
• Reaksi non-elementer : mekanisme (tahapan) reaksi lebih komplek daripada yang
tertulis dalam persamaan reaksi
Contoh : A + 2B → C berasal dari
A + B → AB
A.B + B → C
E. Persamaan laju reaksi
Laju reaksi didefinisikan sebagai laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu atau jika
ditinjau dari produknya maka laju reaksi adalah laju pembentukan produk tiap satuan waktu.
Persamaan laju reaksi dinyatakan :
• Power law
a,b disebut orde reaksi dari masing-masing reaktan (a+b=n) n adalah orde reaksi total

• Persamaan langmuir-hirshelwood untuk reaksi heterogen :

F. Contoh soal

G. Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi


• Untuk kebanyakan reaksi khususnya untuk reaksi elementer, persamaan kecepatan
merupakan fungsi dari suhu dan konsentrasi.

-rA = f(T).f(kompoisi)

= k. f(komposisi) ; k = f(T)

• Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi direpresentasikan dalam Hukum Arheinus


dimana k merupakan fungsi T

Hukum Arhenius :

• Persamaan tersebut sangat sesuai untuk range temperature yang cukup besar.
• ko = Faktor frekwensi tumbukan (the frequency or pre-exponential factor)
• E = Energi aktivasi (the activation energy of the reaction).
• Untuk konsentarsi yang sama dengan dua kondisi temperature yang bebeda,
• didekati, dengan persamaan:

H. Pengaruh katalisator terhadap laju reaksi


• Oswald (1902) mendefinisikan katalis sebagai suatu substansi yang mengubah laju
suatu reaksi kimia tanpa terdapat sebagai produk akhir reaksi.
• WalaupunWalaupun menurut definisi jumlah katalisator tidak berubah pada akhir
reaksi, tetapi tidak berlaku anggapan bahwa katalisator tidak mengawalijalannya
reaksi selama reaksi berlangsung.
• KatalisatorKatalisator akan mengawali penggabungan senyawa kimia yang
membentuk suatu kompleks antara substansi tersebut dengan katalisator.
• KompleksnyaKompleksnya yang terbentuk hanya merupakan bentuk hasil antara
yang akan terurai kembali menjadi produk reaksi dan molekul katalisator
I. SIFAT DAN KONSEP KATALISIS DAN KATALIS
• Karakteristik utama adalah bahwa katalis meningkatkan laju reaksi, relatif terhadap
reaksi tanpa katalis.
• KatalisKatalis tidak muncul dalam deskripsi stoikiometri reaksi, meskipun ia muncul
secara langsung atau tidak langsung dalam hukum laju dan mekanisme. Ini bukan
reaktan atau produk reaksi dalam pengertian stoikiometri.
• Jumlah katalis tidak berubah oleh reaksi yang terjadi, meskipun mungkin mengalami
perubahan dalam beberapa sifatnya.
• Katalis tidak mempengaruhi sifat kimiawi produk.
• katalis tidak mempengaruhi afinitas termodinamika dari suatu reaksi. Artinya, ini
mempengaruhi laju tetapi bukan kecenderungan terjadinya reaksi.
• katalis mempercepat pencapaian kesetimbangan, katalis harus bertindak untuk
mempercepat reaksi maju dan mundur.
• MeskipunMeskipun mungkin benar untuk mengatakan bahwa katalis tidak terlibat
dalam stoikiom etri atau termodinamika suatu reaksi, ia terlibat dalam mekanisme
reaksi. Dalam meningkatkan laju reaksi, katalis bekerja dengan menyediakan jalur
yang lebih berkasiat, yang secara umum dapat diwakili oleh pembentukan perantara
antara katalis dan reaktan, diikuti dengan munculnya produk dan regenerasi katalis.
• Berdasarkan jumlah fasa yang terlibat, proses katalitik dapat dibedakan mejadi
katalisator homogen dan katalisator heterogen.
• Katalisator Homogen jika katalisator yang digunakan berfasa sama dengan fasa zat
pereaksi.
• Katalisator Heterogen bila reaksi dikatalisis oleh katalisator yang mempunyai fasa
berbeda dengan zat pereaksi.
• Contoh katalis homogen yang banyak digunakan adalah katalisator asambasa dan
katalisator biologis (enzim) dalam reaksi enzimatik.
• Sedangkan katalisator heterogen banyak digunakan pada reaksi- reaksi permukaan,
atau penggunaan logam sebagai katalisator.

J. Jenis-jenis katalisator berdasarkan mekanisme kerjanya


• Katalisator asam-basa
• Katalisator enzim
• Katalisator Heterogen

K. Teori tumbukan
• Tumbukan → pertemuan partikel-partikel reaktan
• Pada proses tumbukan yang terjadi, disamping ada yang menghasilkan reaksi juga
ada yang tidak menghasilkan reaksi
• Tumbukan yang terjadi dan bisa menghasilkan partikel-partikel hasil reaksi disebut
sebagai tumbukan efektif.
• Efektifnya tumbukan ditentukan oleh faktor energi kinetik partikel (molekul) dan
arah partikel.
• Hasil kali frekuensi tumbukan dengan fraksi molekul yang memiliki energi sama atau
melebihi energi aktivasi menentukan laju reaksi kimia
• Fraksi molekul yang teraktifkan biasanya sangat kecil, dan hal ini menyebabkan laju
reaksi jauh lebih kecil daripada frekuensi tumbukannya itu sendiri.
• Jika nilai energi pengaktifan semakin tinggi, maka molekul yang teraktifkan akan
semakin kecil sehingga semakin lambat reaksi berlangsung.
L. CONTOH ILUSTRASI REAKSI
Reaksi:

A2(g) + B2(g) → 2AB(g)

Berdasarkan teori tumbukan, diasumsikan bahwa selama tumbukan yang terjadi antara
molekul A2 dan B2 akan mengakibatkan ikatan A–A dan B–B putus dan terbentuk ikatan A–
B Agar terjadi reaksi kimia maka molekul-molekul harus mempunyai arah tertentu agar
tumbukan efektif.

M. Faktor yang mempengaruhi tumbukan


• Reaksi kimia dapat terjadi jika partikel-partikel reaktan saling bertumbukan satu sama
lain.
• Tetapi, tumbukan yang terjadi tidak semuanya akan menghasilkan zat baru yang
berupa hasil reaksi.
• Zat baru dapat diperoleh dari tumbukan yang berlangsung sempurna.
• Tumbukan sempurna dinamakan tumbukan efektif.
• Partikel zat yang saling bertumbukan terkadang juga tidak langsung berubah menjadi
zat hasil.
• Tumbukan tersebut terlebih dahulu membentuk molekul kompleks yang dinamakan
molekul kompleks teraktivasi.
• PembentukanPembentukan molekul kompleks teraktivasi ada hubungannya dengan
energi aktivasi.
• EnergiEnergi aktivasi (Ea) merupakan energi tumbukan terendah yang dibutuhkan
supaya bisa terbentuk molekul kompleks teraktivasi sehingga reaksi dapat
berlangsung

N. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi berdasarkan teori tumbukan


Tumbukan tersebut terlebih dahulu membentuk molekul kompleks yang dinamakan molekul
kompleks teraktivasi. PembentukanPembentukan molekul kompleks teraktivasi ada
hubungannya dengan energi aktivasi. EnergiEnergi aktivasi (Ea) merupakan energi tumbukan
terendah yang dibutuhkan supaya bisa terbentuk molekul kompleks teraktivasi sehingga
reaksi dapat berlangsung.

O. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan


Semakin halus bentuk suatu zat untuk massa yang sama akan mengakibatkan semakin luas
permukaan zat tersebut. MenurutMenurut teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel,
semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel”.

P. Pengaruh temperatur pada laju reaksi berdasarkan teori tumbukan


Temperatur tinggi, lebih banyak jumlah partikel yang bertumbukan dibandingkan pada
temperatur rendah. Penyebab dari hal ini karena pada temperatur tinggi energi kinetik partikel
akan lebih besar dan sebagai akibatnya jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju
reaksi akan meningkat.

Q. Pengaruh katalis pada laju reaksi berdasarkan teori tumbukan


Pengaruh katalis pada laju reaksi berkenaan dengan energi pengaktifan reaksi (Ea).
Katalis positif yaitu katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi kimia memberikan
suatu mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis.
Energi aktivasi yang semakin rendah akan menyebabkan lebih banyak partikel yang memiliki
energi kinetik yang cukup untuk mengatasi rendahnya halangan energi aktivasi ini, sehingga
mengakibatkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah banyak, sehingga laju reaksi juga
akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai