Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Matahari merupakan salah satu bintang yang mempunyai berbagai manfaat
bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Di Indonesia sendiri
pemanfatatan matahari sebagai sumber energi belum termanfaatkan secara
maksimal. Padahal letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa sangat
berpotensi untuk mengeksplorasi cahaya matahari ini menjadi sumber energi.
Berdasarkan data dari Dewan Energi Nasional, potensi energi matahari di
Indonesia rata-rata sebesar 4,8 kWh/m2 per-hari, setara 112.000 GWp jika
dibandingkan dengan potensi luasan lahan di Indonesia atau sepuluh kali lipat dari
potensi Jerman dan Eropa (Janaloka, 2015).
Urgensi penggunaan panel surya di Indonesia sangat dibutuhkan, terutama
untuk pemberdayaan listrik diarea yang sulit dijangkau, karena akan
membutuhkan biaya yang besar jika harus membangun jaringan listrik oleh PLN.
Oleh karena itu panel surya sangat penting untuk diaplikasikan di Indonesia
sebagai langkah kongkrit dalam efisiensi listrik dan biaya. Contohnya adalah di
daerah alam terbuka seperti di pegunungan, di jalan tol, dan di area pedalaman
yang sejatinya membutuhkan listrik untuk penerangan ataupun untuk kebutuhan
sehari-hari. Dengan lokasi Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa itu
sangat berpotensi untuk membangun jaringan listrik menggunakan panel surya.
Dalam bidang energi, salah satu yang dapat dimanfaatkan dari intensitas
cahaya matahari yang tinggi di Indonesia ini adalah dengan memaksimalkan alat
cahaya matahari yang diubah menjadi energi listrik menggunakan panel surya.
Besar daya keluaran yang dihasilkan oleh panel surya dipengaruhi oleh beberapa
kondisi lingkungan dimana sebuah panel surya ditempatkan seperti suhu,
intensitas cahaya matahari, arah datangnya sinar matahari dan spektum cahaya
matahari. Kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah setiap waktu
menyebabkan daya keluaran panel surya juga ikut berfluktuasi.
2

Kinerja panel surya bisa dipantau secara langsung parameternya seperti


tegangan dan arusnya. Pengukuran secara langsung ini biasanya menggunakan
multimeter. Multimeter adalah alat ukur serba guna yang dapat digunakan untuk
mengukur berbagai besaran listrik. Multimeter dapat digunakan untuk mengukur
resistansi (berfungsi sebagai ohmmeter), mengukur kuat arus dalam rangkaian
(berfungsi sebagai amperemeter), maupun mengukur tegangan antara dua terminal
(berfungsi sebagai voltmeter). Kelemahan penggunaan multimeter untuk
mengukur keluaran dari panel surya ini adalah data yang diambil tidak dapat
diambil langsung pada kondisi realtime dan hanya data berupa tegangan dan arus
yang bisa diambil (Suryawinata dkk., 2017).
Perancangan monitoring energi listrik berbasis internet ini dirancang untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan pengukuran energi
listrik antara lain Real Power (Watt), Voltage (V), dan Current (A) secara
realtime yang dapat diakses dari jaringan internet kapan saja. Pengukuran ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana dan pencatatan
masih manual sehingga data yang didapat tidak bisa dilakukan setiap saat dan
hasilnya terlalu lama untuk didapatkan (Handarly dan Lianda, 2018).
Konsep internet of things mencangkup 3 elemen utama yaitu: benda fisik
atau nyata yang telah diintegrasikan pada modul sensor, koneksi internet, dan
pusat data pada server untuk menyimpan data ataupun informasi dari aplikasi.
Penggunaan benda yang terkoneksi ke internet akan menghimpun data yang
kemudian terkumpul menjadi “big data” untuk kemudian diolah, dianalisa baik
oleh instansi pemerintah, perusahaan terkait, maupun instansi lain kemudian di
manfaatkan bagi kepentingan masing-masing (Setiadi dan Muhaemin, 2018).
Dengan berbagai latar belakang permasalahan di atas, peneliti hendak
membuat sistem yang memanfaatkan sensor arus, tegangan, suhu dan kelembaban
serta intensitas cahaya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap output panel
surya serta bisa dipantau secara realtime dan jarak jauh. Sistem tersebut
menggunakan konsep telemetri yang terdiri dari mikrokontroler berbasis Wi-Fi
dan web server. Sehingga ini dapat memungkinkan adanya pemantauan daya
panel surya secara realtime dan jarak jauh.
3

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari pembuatan alat pada tugas akhir ini adalah membuat rancang
bangun suatu sistem alat yang dapat me-monitoring daya baterai pada panel surya
yang mempunyai interface berupa LCD dan website yang dapat diakses
menggunakan koneksi internet kapan saja dan dimana saja.

1.3 Manfaat Penelitian


Sebagaimana telah dikemukakan di atas, manfaat utama yang diharapkan
dari perancangan alat ini adalah dapat terciptanya suatu sistem untuk me-
monitoring daya baterai pada panel surya secara realtime dengan menggunakan
IoT (Internet of Things) sehingga dapat mewujudkan efisiensi dalam penggunaan
panel surya. Dengan adanya efisiensi tersebut diharapkan ke depan penggunaan
panel surya bisa semakin banyak, sehingga bisa memanfaatkan panas matahari
dengan baik dan lebih menghemat penggunaan listrik.

Anda mungkin juga menyukai