Anda di halaman 1dari 8

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 18, No.4, Oktober 2015, hal 143-150

PEMBUATAN SISTEM KENDALI POSISI AUTOFOKUS


EKSPERIMEN LENSA DENGAN MOTOR LANGKAH
Isnain Gunadi, Rahmat Gernowo dan Kusworo Adi
Jurusan Fisika, Universitas Diponegoro, Semarang
*
Korespondensi penulis, Email: gunadinung@gmail.com

Abstract
The automatic lens experiment with stepper motor position control has been made. Main
component of this device are stepper motor which move the lens and screen. Microcontroller is
contens the programs of motor movement controller. The screen contain of Light Dependent Resistor
(LDR) as voltage sensor. This image will focused when the voltage in the screen is maximum. The
result of test show that the automatic measurement is more accurate than manual measurement.
Keywords: Auto-Fokus, LDR, IPMC, LSW, EAPs, VCM

Abstrak
Telah dibuat alat eksperimen lensa secara otomatis dengan kendali posisi menggunakan motor
langkah. Komponen utama alat ini adalah motor langkah yang menggerakkan lensa dan layar.
Mikrokontroller berisi program untuk mengendalikan pergerakan motor dan layar yang dilengkapi
LDR (Light Dependent Resistor) sebagai sensor tegangan. Fokus diperoleh saat tegangan pada layar
mencapai maksimum. Hasil pengujian menunjukkan bahwa jarak titik fokus pada pengukuran secara
otomatis mempunyai akurasi lebih tinggi dibanding dengan pengukuran secara manual.
Kata kunci: Auto-Fokus, LDR, IPMC, LSW, EAPs, VCM

Pendahuluan obyek dan lensa, sedangkan jarak


Lensa merupakan salah satu benda bayangan adalah jarak antara lensa dan
optik yang berupa benda bening yang bayangan fokus yang jatuh pada layar.
salah satu atau kedua sisinya berbentuk Permasalahan yang sering timbul
bidang lengkung. Lensa banyak digunakan dalam eksperimen secara manual adalah
dalam berbagai peralatan dan keperluan kesalahan pengukuran, baik pada
sehari hari. Pemahaman tentang proses pengukuran jarak benda maupun jarak
pencahayaan pada lensa bisa diperoleh bayangan. Selain itu penentuan letak
melalui eksperimen tentang lensa. bayangan yang telah terfokus yang
Eksperimen tersebut memberikan berakibat pada kesalahan hasil
gambaran tentang teori optik khususnya perhitungan jarak fokus lensa. Untuk
tentang lensa. Kebanyakan eksperimen mengatasi hal tersebut, perlu adanya
yang menggunakan lensa masih bersifat sebuah sistem eksperimen yang dapat
manual, sehingga kesalahan yang mengendalikan posisi obyek dan posisi
ditimbulkan akibat pengukuran masih layar sehingga layar akan berhenti jika
tinggi. bayangan yang terbentuk sudah terfokus.
Tujuan dari eksperimen lensa Salah satunya adalah sistem pengendalian
adalah untuk mengetahui jarak fokus (f) posisi bayangan terfokus menggunakan
sebuah lensa. Salah satu tahapan penting motor langkah.
dalam eksperimen ini adalah pengukuran Kim mengembangkan sistem
jarak benda dan jarak bayangan terhadap autofokus lensa pada telepon seluler
lensa. Jarak benda adalah jarak antara dengan Ionic Polymer Metal Composite

143
Isnain Gunadi dkk Pembuatan Sistem Kendali Posisi …

(IPMC) sebagai aktuator dengan metode bias merupakan kunci utama untuk
Proporsional Integral Diferensial (PID) mendapatkan bayangan yang bagus.
menggantikan aktuator yang sebelumnya
menggunakan Voice Coil Motor (VCM) Metode Penelitian
[1]. Pada metode ini parameter diestimasi Tahapan Penelitian dilakukan
dengan Offline Least Square Parameter dengan pengukuran pendahuluan, berupa
Methods, yaitu aktuator lensa diasumsikan pengukuran titik fokus lensa secara
sebagai sistem linier yang konvensional, yaitu dengan meletakkan
direpresentasikan sebagai sistem pergas benda di depan lensa kemudian
massa terredam (mass spring damper menggeser geser layar untuk mendapatkan
system). Dengan metode ini diperoleh bayangan yang paling tajam.
untuk pergeseran maksimum lensa arah Pengukuran secara konvensional
vertikal sebesar 160 µm dan total waktu dilakukan untuk memberikan gambaran
untuk mencapai fokus kurang dari 1 detik kasar tentang besarnya fokus lensa yang
Pada penelitian yang lain Kim akan digunakan untuk menentukan
menampilkan IPMC untuk jangkau (range) yang akan dipasang pada
menggantikanVCM untuk penggerak percobaan secara otomatis. Selain itu juga
lensa pada telepon seluler, tetapi digunakan untuk membandingkan hasil
dilakukan dengan mengadopsi percobaan konvensional dengan hasil
electroactive polymer (EAPs) sebagai percobaan yang dilakukan secara
pengganti VCM. Hasilnya adalah bahwa otomatis.
IPMC dapat diterapkan dalam telepon Pengukuran secara konvensional
seluler dengan konsumsi daya yang lebih dilakukan dengan menyusun rangkaian
sedikit. Disamping itu modul kamera juga percobaan lensa, yaitu dengan cara
dapat mengontrol posisi lensa dengan menempatkan lensa cembung diantara
metode PID dengan sebuah Photo obyek dan bayangan. Obyek berupa
Reflection Position Sensor cahaya lampu yang diarahkan menuju
Abdullah meneliti sistem lensa lensa di mana posisi lensa tetap.
Liquid Fiiled Diaphragma (LFD) berdasar Selanjutnya layar ditempatkan di belakang
pada intensitas pixel bayangan yang lensa untuk menangkap bayangan.
tertangkap. Dari hasil analisis dipeoleh Pengukuran fokus lensa dilakukan
bahwa semakin kecil Edge Slope Width dengan menentukan jarak obyek secara
(ESW) maka bayangan yang terbentuk berurutan dalam jangkau 19 cm sampai 29
akan semakin fokus [2]. cm sesuai dengan karakteristik alat yang
Teknologi Auto fokus juga telah telah dibuat dengan variasi jarak sebesar 1
dikembangkan oleh Gutierrez dalam cm. Percobaan ini dilakukan berulang
bentuk miniatur [3]. Penelitian ini ulang untuk tiap jenis lensa. Pada
meliputi gerakan lensa, modifikasi lensa percobaan ini digunakan 3 jenis lensa
serta pengembangan jangkauan pergeseran dengan hasil seperti pada 1 dan tabel 2.
lensa yang lebih jauh. Instrumen
pergerkan lensa meliputi motor langkah,
VCM dan Microelectro Mechanical
Motor Stepper (MEMS). Modifiksi lensa
meliputi cairan lensa dan solid state
electro optical devices. Dari penelitian ini
didapatkan bahwa presisi posisi dan
pengaturan gerakan lensa sangat penting
untuk mendapatkan kualitas bayangan
yang bagus, dan bentuk lensa serta indek

144
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 18, No.4, Oktober 2015, hal 143-150

Tabel 1, Pengukuran konvensional Tabel 2, Pengukuran otomatis

No Jarak Jarak layar Jarak fokus No Jarak Jarak layar Jarak fokus
obyek ( cm ) ( cm) obyek ( cm ) ( cm)
( cm ) ( cm )
1. 18.9±0.05 22.9±0.9 10.4±0.18 1. 19.0±0.05 22.9±0.05 10.4±0.02
2. 20.0±0.05 21.6±0.7 10.4±0.16 2. 20.0±0.05 21.7±0.05 10.4±0.02
3. 21.0±0.05 20.5±0.9 10.4±0.23 3. 21.0±0.05 20.6±0.05 10.4±0.02
4. 22.0±0.05 19.7±0.7 10.4±0.20 4. 22.0±0.05 19.7±0.05 10.4±0.02
5. 23.0±0.05 19.1±0.7 10.4±0.19 5. 22.9±0.05 19.1±0.05 10.4±0.02
6. 23.0±0.05 18.6±0.5 10.4±0.15 6. 24.0±0.05 18.4±0.05 10.4±0.02
7. 25.0±0.05 17.7±0.4 10.3±0.14 7. 24.9±0.05 17.6±0.05 10.4±0.02
8. 26.0±0.05 17.1±0.3 10.3±0.11 8. 26.0±0.05 17.3±0.05 10.4±0.02
9. 27.0±0.05 16.8±0. 8 10.3±0.30 9. 26.9±0.05 17.0±0.05 10.4±0.02
10. 28.0±0.05 16.4 ±0.5 10.3±0.21 10. 28.0±0.05 16.5±0.05 10.3±0.02
11. 29.0±0.05 16.2±0.6 10.4±0.25 11. 29.0±0.05 16.2±0.05 10.4±0.02

A B C D

L S
O

Gambar 1. Skema pengukuran konvensional

Penghitungan fokus lensa otomatis dengan memperhatikan tujuan


Setelah diperoleh hasil pengukuran, dan fungsi dari masing masing bagian dari
selanjutnya dilakukan penghitungan fokus alat yang akan dibuat, yaitu untuk
lensa terhadap data yang telah diperoleh. menggerakkan layar penangkap bayangan
Penghitungan fokus dilakukan dengan yang akan bergerak secara otomatis dan
menggunakan rumus berhenti pada saat bayangan telah
mencapai intensitas maksimum. Adapun
skema dari eksperien secara otomatis
Setelah diperoleh hasil pada seperti terlihat pada gambar 2.
pengukuran konvensional, selanjutnya
dilakukan perancangan pengukuran secara

145
Isnain Gunadi dkk Pembuatan Sistem Kendali Posisi …

Gambar 2. Skema Pengukuran Otomatis

Cahaya lampu sebagai obyek Setelah merekam data input


diarahkan ke lensa sehinnga terbentuk selanjutnya prosessor akan
bayangan yang ditangkap oleh layar. memerintahkan motor driver 2 untuk
Selain berfungsi sebagai penangkap menggerakkan layar menuju titik terjauh
bayangan, layar juga merupakan sensor dari lensa dan bergerak menuju titik
bayangan karena terpasang Light terdekat dari lensa dengan mencatat semua
Dependent Resistor ( LDR ). Data yang data pada tiap tiap posisi.. Setelah semua
diterima oleh LDR selanjutnya diolah oleh data dari LDR terekam selanjutnya
mikro kontroller dan disimpan sebagai prosessor memproses data dengan auto
data digital. fokus algoritma untuk memilih data yang
Masukan berupa jarak obyek terbesar nilainya yang selanjutnya
dilakukan dengan menuliskannya melalui memerintahkan motor driver untuk
keypad yang tercatat sebagai data bergerak menuju posisi dimana data nilai
input.Keypad sebagai masukan, data terbesar diperoleh dan berhenti pada
mikrokontroler sebagai pengendali dan posisi tersebut.
motor langkah sebagai penggerak yang Percobaan serpa dilakukan berulang
berfungsi menggerakkan layar dan sumber ulang untuk data input yang berbeda beda
cahaya. Kendali posisi eksperimen lensa sesuai dengan urutan data yang telah
didapatkan variabel jarak untuk ditentukan. Langkah selanjutnya adalah
menentukan hasil fokus lensa pada penghitunga nilai fokus sesuai dengan
perhitungan, yaitu jarak antara sumber data input dan data output yang telah
cahaya dengan lensa sebagai jarak benda diperoleh. Penghitungan nilai fokus
dan jarak layar dengan lensa menjadi jarak dilakukan secara manual.
bayangan.. Mikrokontroler merubah data
menjadi paralel sebagai masukan yang Hasil dan Pembahasan
dikirim ke penggerak motor langkah 1. Pada pengukuran jarak obyek
Gerakan motor langkah 1 akan berhenti kesalahan yang timbul rata rata hanya satu
pada posisi yang sesuai dengan perintah digit, baik pada pengukuran konvensional
dari keypad. Motor langkah akan bergerak maupun pengukuran otomatis dan
ke kanan ataupun ke kiri sesuai dengan kesalahan ini terjadi akibat kesalahan
data perintah yang dikirimkan dari pembacaan pada skala, Sedangkan pada
keypad. pengukuran jarak bayangan secara

146
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 18, No.4, Oktober 2015, hal 143-150

profil fokus lensa positif


konvensional kesalahan yang timbul 1200

kebanyakan 2 digit. Hal ini terjadi selain


1000
kesalahan pembacaan juga akibat dari

Intensitas (lux)
penentuan letak fokus ( bayangan sudah 800
terfokus atau belum ) yang sifatnya
600
subyektif, yaitu tergantung pada
kecermatan pengamat dalam menentukan 400
14 16 18 20 22 24 26 28
kefokusan dari bayangan. Jarak bayangan (cm)
Kesalahan pengukuran bayangan
yang terjadi pada pengukuran bayangan Gambar 4. Bentuk profil lensa cembung
secara otomatis mayoritas 1 digit, karena
kesalahan yang timbul hanya diakibatkan Dari hasil pengukuran diperoleh
oleh kesalahan pembacaan pada skala, bahwa semua profil berbentuk kurva
sedangkan penentuan kefokusan sudah gaussian dengan puncak berada pada
terjadi secara otomatis. fokus dari bayangan yang tertangkap
Profil fokus pada masing masing layar. Besarnya intensitas maksimum yang
lensa mendekati profil gaussian, yaitu diperoleh pada profil ini bergantung pada
intensitas bayangan yang terukur pada besarnya intensitas yang datang pada lensa
sensor bayangan terdistribusi disekitar dan besarnya atenuasi intensitas akibat
titik fokus dengan nilai intensitas tertinggi perambatan selama proses pemfokusan
pada titik fokus. Semakin jauh dari titik cahaya (obyek).
fokus, maka intensitas bayangan semakin Besarnya pengaruh atenuasi cahaya
rendah. (obyek) sebelum melewati lensa lebih
besar dibnding setelah melewati lensa, hal
ini terlihat dari profil fokus bahwa
semakin jauh obyek dari lensa maka
intensitas maksimum yang diterima oleh
layar semakin kecil. Ini terjadi karena
sebelum melewati lensa, cahaya (obyek)
tidak mengalami pemfokusan dan
intensitas yang diterima lensa semakin
kecil jika jarak obyek terhadap lensa
semakin besar.
Besarnya jarak lensa dengan layar
pada posisi intensitas maksimum juga
berpengaruh terhadap besarnya ESW
(edge slope widh), yaitu luasan yang
dikenai paparan obyek (cahaya). Semakin
besar ESW maka bayangan yang
terbentuk akan semakin fokus. Dengan
Gambar 3. Hubungan antara jarak obyek
dan intensitas kata lain semakin dekat jarak bayangan
terfokus terhapat lensa maka ESW akan
semakin besar atau bayangan semakin
terfokus.

147
Isnain Gunadi dkk Pembuatan Sistem Kendali Posisi …

Pengukuran Jarak obyek Vs Jarak (jarak obyek)-1 terhadap (jarak bayangan)-1


bayangan atau hubungan antara 1/S dan 1/S’ dapat
Hasil pengukuran autofokus untuk disajikan dalam bentuk grafik pada
jarak obyek dan jarak bayangan disajikan Gambar 5.
dalam lampiran D. Hubungan antara

Jarak obyek Vs jarak bayangan

20 y = -0.002x3 + 0.1887x2 - 6.0865x + 80.426


19.5 R² = 0.9932
y = -0.4882x + 27.825
19 R² = 0.928
18.5
Jarak bayangan

18
17.5 Series1
17 Linear (Series1)
16.5
16 Poly. (Series1)
15.5
15
15 20 25 30
Jarak obyek

Gambar 5. Hubungan jarak obyek terhadap jarak bayangan

Pada gambar 5, kemiringan (slope) 1. Indeks bias lensa sama dengan indeks
diperoleh dengan cara ekstrapolasi bias udara, jika indeks biasnya tidak
sehingga memotong sumu 1/s dan sumbu sama maka digunakan rumus 1/f = (n -
1/s’, karena tidak mungkin mendapatkan 1) (1/s – 1/s’).
nilai 1/s sama dengan nol. Berdasar rumus 2. Cahaya yang digunakan bersifat
praktis lensa 1/s + 1/s’ = 1/f, maka titik monokromatis, sedangkan dalam
potong grafik dengan sumbu 1/s maupun eksperimen menggunakan cahaya
titik potong grafik dengan sumbu 1/s’ polikromatis sehingga intensitas yang
merupakan panjang fokus. terukur berupa intensitas dari banyak
Dari hasil ekstrapolasi diperoleh panjang gelombang.
hasil bahwa pada saar 1/s sama dengan 0, 3. Lensa yang digunakan harus lensa tipis
nilai 1/s’ sebesar 0,0963 cm-1 atau nilai supaya tidak timbul dispersi,
fokus sebesar 10,385 cm, sedangkan pada sedangkan yang digunakan adalah
saar 1/s’ sama dengan 0, nilai 1/s sebesar lensa equiconvex, sehingga rumus
0,0960 cm-1 atau nilai fokus sebesar lensa seharusnya
10,412 cm. Adanya ketidaksesuaian antara
kedua nilai fokus yang diperoleh pada dengan tc merupakan
sumbu 1/s dan sumbu 1/s’. Hal ini terjadi ketebalan lensa.
karena rumus 1/s + 1/s’ = 1/f hanya
berlaku jika memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain :

148
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 18, No.4, Oktober 2015, hal 143-150

Selain ketiga faktor diatas, adanya getaran


pada saat layar bergerak juga memberikan Daftar Pustaka
kontribusi pada ralat pengukuran. [1] Kim, C., Kim, S. J., Yang, H. S.,
Selain ketiga faktor diatas, adanya getaran Park, N. C., dan Park, Y. P. 2012. An
pada saat layar bergerak juga memberikan Auto-focus Lens Actuator Using Ionic
kontribusi pada ralat pengukuran. Polymer Metal Composite : Design,
Fabrication and Control. IJPEM vol.
Kesimpulan 13 No. 10 pp. 1883 – 1887.
Dari hasil pengujian sistem [2] Abdullah, M. M. dan Ratnam, Z. S.
autofokus eksperimen lensa dapat 2010. Focus Measure in A Liquid-
disimpulkan bahwa : Filled Diaphragm (LFD) Lens Using
1. Hasil pengukuran nilai fokus dengan Passive Method. Int Conf Control
alat autofokus mempunyai ketelitian Automatic, Robotic and Vision.
yang lebih tinggi dibanding dengan [3] Gutierrez, R. C., Tang, T. K., Calvet,
pengukuran konvensional R., dan Fossum, E. 2007. A MEMS
2. Pengukuran pada eksperimen lensa Digital Camera. SPIE Electronic
dengan sistem autofokus lebih mudah Imaging–Digital Photography III
dilakukan dibanding dengan Proc. SPIE Vol. 6502 pp. 36.
eksperimen secara manual. .

149
Isnain Gunadi dkk Pembuatan Sistem Kendali Posisi …

150

Anda mungkin juga menyukai