FOTOGRAFI
DISUSUN OLEH :
21033185
DOSEN PENGAMPU :
JURUSAN FISIKA
2024
1. Gambarkanlah pembentukan bayangan pada lensa positif dan lensa negative
Jawab :
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto
harus berada di depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek
masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk
bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak
lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi film.
Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi). Diagram pembentukan bayangan pada kamera ditunjukkan pada gambar
berikut ini.
b. Diafragma :
Terletak di dalam lensa atau kadang-kadang di antara lensa dan sensor,
diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma memiliki
bilah-bilah yang dapat dibuka atau ditutup untuk mengontrol ukuran bukaan.
c. Fokus dan Elektronik Autofokus (jika ada) :
Sistem fokus pada lensa membantu memastikan bahwa gambar terfokus
dengan baik. Pada kamera modern, biasanya ada sistem autofokus elektronik
untuk membantu dalam mencapai fokus yang akurat.
f. Sensor :
Di belakang lensa, ada sensor cahaya atau film yang menangkap cahaya
yang difokuskan oleh lensa. Pada kamera digital, ini adalah sensor gambar,
sementara pada kamera film tradisional, ini adalah lapisan film fotografi.
b. Pembiasan Cahaya :
Lensa memfokuskan cahaya ke titik tertentu di dalam kamera. Proses pembiasan
ini terjadi karena indeks bias yang berbeda di antara medium udara dan medium
lensa.
c. Diafragma :
Diafragma di dalam lensa mengatur seberapa besar bukaan cahaya yang masuk ke
dalam kamera. Ukuran bukaan ini dikontrol oleh pengaturan bukaan (f-stop).
Semakin besar bukaan, semakin banyak cahaya yang masuk.
d. Pemfokusan :
Sistem fokus pada lensa memastikan bahwa cahaya dari objek tersebut terfokus
dengan baik pada sensor atau film. Pada kamera modern, ini dapat mencakup
autofokus elektronik.
f. Pembentukan Citra :
Cahaya yang mencapai sensor atau film membentuk pola yang merepresentasikan
objek. Pada kamera digital, sensor mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik
yang kemudian diolah oleh prosesor gambar untuk menghasilkan file gambar digital.
Pada kamera film, lapisan film terpapar oleh cahaya, dan proses kimia menghasilkan
citra fotografi.
g. Pembentukan Bayangan :
Bayangan terbentuk pada sensor atau film karena cahaya dari objek yang difoto
terfokus dengan benar. Sensor mengukur intensitas cahaya di berbagai titik, dan ini
dicatat sebagai piksel dalam gambar digital. Pada kamera film, intensitas cahaya
menghasilkan pola kimia yang menciptakan gambar pada film.
h. Proyeksi (Opsional) :
Pada kamera yang menggunakan viewfinder optik, bayangan yang terbentuk pada
sensor atau film dapat dilihat oleh fotografer melalui viewfinder. Pada kamera
mirrorless atau DSLR, kamera dapat menggunakan layar LCD atau penampil
elektronik lainnya untuk menampilkan bayangan.
4. Jelaskan cara pengaturan focus dari lensa kamera untuk berbagai jarak pemotretan
Jawab :
Pengaturan fokus pada lensa kamera dapat disesuaikan untuk berbagai jarak
pemotretan agar objek terlihat tajam dan terfokus dengan baik. Cara pengaturan fokus ini
bergantung pada jenis lensa dan sistem kamera yang digunakan. Berikut adalah beberapa
metode umum untuk mengatur fokus pada lensa kamera:
a. Manual Focus
Pada lensa manual focus, fotografer dapat memutar cincin fokus secara langsung
pada lensa untuk mengatur fokus. Ini umumnya digunakan pada lensa prime atau
lensa zoom dengan pilihan manual focus. Fotografer dapat mengamati pandangan
melalui viewfinder atau layar LCD dan memutar cincin fokus hingga objek terlihat
tajam.
b. Autofocus (AF)
Pada lensa dengan fitur autofokus, kamera secara otomatis mencoba mengatur
fokus untuk objek yang dipilih. Mode AF dapat diatur pada beberapa opsi, seperti:
- Single Autofocus (AF-S)
Fokus diatur sekali dan dijaga tetap sampai fotografer menekan tombol rana
separuh atau mengonfirmasi fokus.
- Continuous Autofocus (AF-C)
Kamera terus-menerus menyesuaikan fokus saat objek atau kamera bergerak.
f. Fokus Otomatis dengan Deteksi Wajah dan Mata (Face and Eye Detection)
Kamera canggih saat ini seringkali dilengkapi dengan fitur deteksi wajah dan
mata. Ini memungkinkan kamera untuk secara otomatis mendeteksi dan mengikuti
wajah atau mata subjek, memastikan fokus yang baik pada bagian yang paling
penting.
5. Tentukan pengaturan shutter sped, diafragma, ISO, untuk berbagai kondisi pencahayaan
di dalam dan diluar ruangan tempat pemotretan.
Jawab :
Pengaturan shutter speed (kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma), dan ISO
harus disesuaikan berdasarkan kondisi pencahayaan di dalam dan di luar ruangan. Berikut
adalah panduan umum untuk mengatur ketiga parameter tersebut:
Di Luar Ruangan (Outdoor):
a. Siang Hari dengan Cahaya Langsung Matahari
- Shutter Speed: 1/500 - 1/1000 detik (untuk memperoleh gambar yang
tajam).
- Aperture: f/8 - f/16 (untuk mendapatkan kedalaman bidang yang lebih
besar).
- ISO: 100 - 400 (gunakan nilai ISO rendah untuk mengurangi noise).
c. Flash Digunakan
- Shutter Speed: Sinkronisasi flash (biasanya 1/200 detik atau lebih
lambat).
- Aperture: Sesuaikan tergantung pada efek yang diinginkan.
- ISO: Sesuaikan dengan kondisi pencahayaan dan efek yang
diinginkan.