Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2

Alat Optik buatan


Kamera
Anggota kelompok :
1. Aulia Widiastuti (07)
2. Aulia Zulfa R (08)
3. Christine Desiani (10)
4. David Khrisna D (13)
5. Della Puspita Sari (14)
6. Hesty Nur Astutik (21)
7. Irvan Ari Kurniawan (23)
8. Nadia Ayu P.S (30)
9. Pandyatama R.K (31)
Pengertian kamera
Pada dasarnya, kamera adalah sebuah lensa cembung (positif) yang dapat diatur antara jarak lensa ke
suatu benda, untuk membentuk bayangan nyata tepat di atas selembar film fotografis yang peka terhada
cahaya. Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan.
Bagian-bagian kamera dan fungsinya
BAGIAN BAGIAN DARI KAMERA SEBAGAI BERIKUT:
• Lensa cembung (positif)
Lensa ini terletak di bagian depan kamera. Pengaturan ini dilakukan dengan cara menggerakkan susunan lensa
positif menjauhi atau mendekati film.

• Diagframa
Diagframa merupakan bagian kamera berupa celah. Dengan cara mengubah ukuran celah diafragma, jumlah
cahaya yang masuk dapat diatur. Untuk menghasilkan gambar yang baik, celah diafragma harus diatur
sedemikian rupa.

• Film
Cahaya atau benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke film dan membentuk bayangan nyata, terbalik,
dan diperkecil. Untuk memperoleh gambar foto yang jelas dan tajam, kamera perlu difokuskan. Pelat film
menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan negatifnya.
Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto
• Prisma
Sebuah prisma digunakan pada beberapa kamera refleks lensa tunggal (SLR) modern.

• Shutter
Shutter atau penutup merupakan komponen yang memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu
yang singkat.

• Aperture
untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
FUNGSI DARI BAGIAN KAMERA SEBAGAI BERIKUT:

• Lensa cembung berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk, sehingga dapat berbentuk bayangan nyata,
terbalik dan diperkecil.

• Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam sensor. Semakin kecil angka
diafragma, maka semakin banyak cahaya yang bisa diserap oleh sensor.

• Film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa, film pada kamera memiliki fungsi yang sama
dengan retina pada mata kita. Perbedaannya terdapat pada cara memfokuskan bayangan.

• Prisma bergungsi untuk membelokkan cahaya sehingga dapat berputar mengelilingi bagian dalam kamera agar
fotografer dapat melihat gambar aktual yang akan diambilnya melalui lensa kamera.

• Fungsi dari Shutter adalah mengatur lamanya cahaya menyinari sensor kamera. Semakin cepat kecepatan yang kita
pakai, kamera bisa memberikan efek beku pada objek. Sementara jika kecepatannya lambat, efek dinamisnya akan
muncul.

• Aperture berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Semakin lebar lubang tersebut, maka
semakin banyak cahaya yang masuk.
Prinsip Prinsip Kerja
Kamera
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut:

Prinsip kerja kamera adalah dengan cara menangkap cahaya. Cahaya yang masuk ke dalam
01 lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui viewfinder),kemudian
kamera melalui
difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan
komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya ini diterjemahkan dan diubah
menjadi informasi digital untuk kemudian disimpan dalam media penyimpan. Cahaya masuk ke
dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa.Cahaya dipastikan hanya boleh melalui bagian
02berupa lubang (berbentuk lingkaran). Lubang ini ibarat jendela kamera ke dunia
lensa ini yang
luar, dan jendela ini punya ukuran lubang tertentu, persis saat kita membuka mata atau menutup
mata. Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur kecepatan si lubang ini
membuka saat kita perintahkan. Dengan mengatur dua properties ini, intensitas cahaya yang
masuk ke kamera dapat diatur.

03
Proses Pembentukan Bayangan Pada Kamera

04
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut:
Objek yang hendak difoto harus berada di depan lensa.
Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek
masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata.
Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya
bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka
letak lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi
film.Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti
mengatur jarak fokus lensa pada mata (akomodasi).
Diagram pembentukan bayangan pada kamera
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
06
RUMUS MENCARI JARAK FOKUS

Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari lensa

RUMUS PERBESAR BAYANGAN RUMUS KEKUATAN LENSA

Keterangan: Keterangan:
M = perbesaran bayangan P = kekuatan lensa (dioptri
h' = tinggi bayangan = D)
h = tinggi benda f = jarak fokus (m)
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
1. Panjang fokus lensa kamera adalah 50 mm dan kamera diatur untuk memotret benda yang jaraknya jauh. Jika ingin
menggunakan kamera untuk memotret benda yang jaraknya 1,5 m dari kamera, maka tentukan jarak lensa dan film
agar bayangan tetap terbentuk pada film tersebut.

Diketahui:
f = 50 mm
S= 1,5m= 1500 mm

Jarak antara film dengan lensa kamera agar bayangan terbentuk pada film dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

1/f = 1/S + 1/S'


atau
1/S' = 1/f -1/S

Jawab :
1/S’ = 1/50 -1/1500
1/S’ = 30/1500 -1/1500
1/S" = 29/1500
S' = 1500/29
S’ = 51.72 mm
Jadi, lensa dan film harus berjarak 51,72 mm agar bayangan terbentuk tepat pada film.
2. Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh
tak terhingga. Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat memfokuskan bayangan benda yang terletak pada
jarak 2,5 m?

Jawab:
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga, bayangan benda tersebut akan tepat
berada di titik fokus lensa. Dengan kata lain, s' = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm,
bayangannya adalah sebagai berikut.

1/s + 1/s’ = 1/f


1/2.500 + 1/s’ = 1/50
1/s’ = 1/50 – 1/2.500
1/s’ = 50 – 1/2.500
1/s’ = 49/2.500
s' = 2.500/49
s’ = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm – 50 mm = 1,02 mm.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai