Alat-alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan/atau cermin untuk memanfaatkan
sifat-sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan, cahaya tersebut digunakan untuk
melihat.
Selain dari mata kita, alat-alat optik digunakan bersamaan dengan mata kita, bisa juga untuk
membantu kita melihat ataupun membutuhkan mata kita untuk menggunakannya.
Alat optik alamiah tentu saja adalah mata kita, sedangkan alat optik buatan adalah alat-alat optik
yang dibuat oleh manusia seperti kaca mata, kaca pembesar/lup, mikroskop, teropong, kamera,
periskop, episkop, diaskop, dan masih banyak lagi.
1. Mata
Mata merupakan indra penglihatan dan merupakan organ tubuh kita yang dapat menangkap
perubahan dan perbedaan cahaya. Perbedaan spektrum cahaya yang mampu ditangkap mata kita
itulah yang menyebabkan kita dapat melihat warna. Tanpa cahaya, mata kita susah untuk
melihat, kecuali pada mata binatang-binatang nokturnal yang memiliki struktur yang berbeda.
Mata berfungsi dengan cara menerima, memfokuskan, dan mentransmisikan cahaya melalui
lensa mata yang menghasilkan bayangan objek yang kemudian ditangkap oleh retina mata.
Bayangan objek yang ditangkap retina tersebut kemudian dikirmkan ke otak melalui saraf optik
untuk kemudian diolah menjadi gambar yang mampu kita lihat secara nyata.
Kacamata merupakan alat optik yang digunakan untuk membantu melihat pada orang yang
memiliki cacat mata, baik itu rabun jauh, rabun dekat, ataupun mata silindris. Kacamata terdiri
dari lensa cembung atau cekung (tergantung jenis cacat matanya), frame atau kerangka yang
menyangga lensa.
Kacamata berfungsi dengan cara mengatur bayangan agar jatuh tepat di retina, dengan cara
menjauhkan titik jatuh bayangan pada penderita rabun jauh dan mendekatkan titik jatuh
bayangan pada penderita rabun dekat.
Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa (kacamata) yang digunakan tergantung pada letak objek,
jarak fokus lensa, dan kekuatan atau daya lensa.
di mana:
Untuk mencari jarak fokus lensa, kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan rumus:
dimana,
Oleh karena itulah saat kita memeriksa matanya ke dokter mata, maka kita disuruh membaca
rangkaian huruf-huruf di depan kita dengan jarak yang sudah ditentukan sehingga dokter dapat
menentukan jarak fokus lensa untuk mengetahui besarnya daya lensa yang dibutuhkan.
3. Kamera
Kamera merupakan alat untuk menghasilkan foto. Cara kerja kamera hampir sama dengan cara
kerja mata, yakni cahaya masuk difokuskan oleh lensa dan kemudian ditangkap oleh retina yang
merupakan sensor pada kamera.
Rumus untuk mencari titik fokus pada lensa kamera sama seperti yang kita gunakan pada lensa
(kacamata) diatas.
Pada gambar di bawah ini merupakan cara kerja kamera modern yang kita pakai. Terdapat sistem
lensa yang terdiri lebih dari satu lensa dan sensor yang dipakai adalah sensor digital.
4. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat objek-objek yang sangat kecil
yang tidak dapat dilihat dengan mata. Cara kerja mikroskop adalah dengan memperbesar
bayangan sehingga tampak lebih besar dan jelas.
Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yakni lensa okuler dan lensa objektif. Perbesaran
pada mikroskop sama dengan perkalian antara pembesaran pada lensa okuler dengan pembesaran
pada lensa objektif.
Perbesaran total mikroskop dapat dirumuskan dengan:
di mana:
Untuk perbesaran lensa okuler dengan pengamatan tanpa akomodasi, kita bisa menghitungnya
dengan rumus:
Dengan menjumlahkan jarak bayangan dari lensa objektif ke lensa objektif dan lensa objektif ke
lensa okuler, kita dapat mengetahui panjang mikroskop yang dituliskan dengan:
5. Teropong/Teleskop
Teropong merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang jaraknya
jauh dari pengamat sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Galileo L. Galilei merupakan
penemu teleskop, atau yang saat ini kita kenal sebagai teropong.
Teropong terdiri dari dua macam: teropong bintang untuk melihat benda-benda angkasa, dan
teropong bumi untuk mengamati benda-benda di bumi yang jaraknya jauh dari pengamat.
Komponen alat optik pada teropong secara umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Teropong bintang saat ini sudah jauh berbeda dengan yang terdahulu. Teropong bintang saat ini
menggunakan cermin pantulan untuk memperjelas objek.
Untuk perbesaran teropong pada saat mata tidak berakomodasi dapat dihitung dengan rumus:
6. Kaca Pembesar
Kaca pembesar merupakan alat optik yang sangat sederhana, terdiri dari satu lensa cembung
yang berfungsi untuk mengamati benda kecil agar terlihat lebih besar dan jelas.
Rumus untuk mencari pembesaran pada kaca pembesar baik untuk mata tanpa akomodasi
maupun untuk mata berakomodasi maksimum sama dengan rumus pada lensa okuler mikroskop.
Berapa pembesaran mikroskop jika lensa okulernya memiliki pembesaran 10x, dan lensa
objektifnya memiliki pembesaran 4x?
a) 14x
b) 24x
c) 40x
d) 44x
Pembahasan:
M = 40
Contoh Soal 2
Setelah pengukuran di dokter mata, kamu menderita rabuyn dekat dan hanya dapat melihat
dengan jelas dari jarak 40 cm dimana normalnya adalah 25 cm. Berapa kekuatan lensa yang
harus kamu pakai agar fungsi mata kembali normal?
a) 1
b) 1,5
c) 2
d) 2,5
[X]
Pembahasan:
s = 25 cm
s’ = -40 cm
1,5 f = 100
f = 66,67 cm = 0.667m
P = 1,5
Jadi, kamu perlu memakai kacamata dengan kekuatan 1,5 (plus 1,5).
https://www.studiobelajar.com/alat-optik/
MA
KAL
AH
FISIKA
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4
- FELIAN
BADARAB
- PUTRA
KALESARA
N
- CLIFIO
LASUT
- RANGGA
PAAT
SMK
MARI
TIM
POLA
RIS
BITU
NG