Anda di halaman 1dari 10

10 Perusahaan Terbesar di Indonesia

https://www.gramedia.com/best-seller/perusahaan-terbesar-di-indonesia

Berikut adalah daftar sepuluh perusahaan terbesar di Indonesia beserta jumlah


pendapatannya.

1. PT Pertamina

Pada peringkat pertama, perusahaan terbesar di Indonesia diraih oleh Pertamina. PT.
Pertamina merupakan perusahaan BUMN yang telah berdiri sejak tahun 1957. Pertamina
bergerak pada bidang eksplorasi, transmisi serta produksi minyak dan gas.

PT Pertamina memiliki misi dan visi yang dipanggul oleh perusahaan. Visi dari perusahaan
ini adalah menjadi perusahaan energi nasional yang meraih kelas dunia. Sedangkan misi
yang dibawa adalah untuk menjalankan usaha gas, minyak maupun energi baru serta
terbarukan secara terintegrasi, sesuai dengan prinsip komersial yang dibawa dengan kuat.

Kini, PT Pertamina dipimpin oleh komisaris utama yaitu Basuki Tjahaja Purnama bersama
wakil komisaris, Pahala Nugraha Mansury beserta jajaran komisaris lainnya.

Sebagai perusahaan BUMN yang memiliki misi dan visi untuk menjalan usaha pada bidang
eksplorasi, produksi serta transmisi minyak dan gas, Pertamina sebagai holding company di
sektor energi membawahi lima sub holding lainnya, diantaranya adalah Upstream Sub
holding, secara operasional dijalankan oleh PT Pertamina Hulu Energi.

Kemudian Gas Sub holding yang dijalankan oleh PT Perusahaan Gas Negara, Refinery dan
Petrochemical Sub holding dijalankan oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Power dan
NRE Sub holding dijalankan oleh PT Pertamina Power Indonesia, dan Commercial and
Trading Sub holding yang dijalankan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Sebagai perusahaan BUMN terbesar, PT Pertamina mampu meraih penjualan mencapai


Rp826,3 triliun dengan laba mencapai Rp35,9 triliun pada tahun 2018.
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri merupakan perusahaan BUMN yang meraih reputasi sebagai bank terbaik di
Indonesia. Selain itu, apabila dilihat melalui aset, pinjaman maupun deposit yang dimiliki
bank Mandiri merupakan salah satu bank terbesar yang ada di Indonesia.

Bank Mandiri berdiri pada 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan dan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Sebelumnya bank Mandiri tidak
memiliki anak perusahaan lain, namun pada 31 Juli 1999 pemerintah kemudian
menggabungkan empat bank lainnya yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) serta Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo).

Setelah melakukan merger dengan keempat bank tersebut, bank Mandiri kemudian
memulai proses konsolidasi dengan mengurangi cabang bank serta pegawainya. Kemudian
diikuti pula dengan meluncurkan single brand melalui iklan serta promosi. Pencapaian
penting yang berhasil diraih oleh bank Mandiri adalah berhasil mengganti dengan
menyeluruh platformnya menjadi platform teknologi.

Nasabah dari bank Mandiri yang berada di berbagai segmen perekonomian dinilai menjadi
penggerak utama dalam perekonomian di Indonesia. Menurut sektor usahanya sendiri,
nasabah dari bank Mandiri bergerak di berbagai bidang usaha.

Sebagai bank terbesar di Indonesia, penyaluran kredit bank Mandiri dapat mencapai Rp
821,1 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 25 triliun per 2018 dan mengalami
peningkatan laba per 2019 menjadi Rp27,5 triliun.
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Setelah bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia atau BRI meraih posisi ketiga sebagai
perusahaan terbesar di Indonesia. Seperti halnya PT Pertamina, PT Bank Mandiri, BRI juga
merupakan perusahaan BUMN. Walaupun peringkatnya berada di bawah bank Mandiri,
namun BRI merupakan bank tertua yang ada di Indonesia dan telah berdiri sejak tahun
1896.

BRI mengkhususkan banknya dalam pembiayaan dengan skala kecil serta mikro finansial
melalui pinjaman kepada kurang lebihnya 30 juta klien ritel yang dimiliki oleh BRI. Seperti
halnya bank Mandiri, BRI pun memiliki anak perusahaan yang ia bawahi.

Anak perusahaan dari BRI sendiri adalah BRI Remittance, Bank Jasa Arta, Bank BRI
Agroniaga, BRI Multifinance Indonesia, Bank BRI Syariah, dan Dana Pensiun Bank Rakyat
Indonesia.

BRI memiliki nilai penjualan berupa penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp 808,9 triliun
dengan laba bersih yang berhasil diraih sebanyak Rp 32,4 triliun per tahun 2018 kemudian
mengalami kenaikan laba bersih per tahun 2019 menjadi Rp 34,4 triliun.
4. PT Bank Central Asia Tbk

Bank Central Asia atau biasa disebut sebagai BCA merupakan perusahaan BUMS atau
Badan Usaha Milik Swasta yang menempati peringkat keempat, sebagai perusahaan
terbesar di Indonesia. Selain menempati peringkat keempat sebagai perusahaan terbesar
di Indonesia, BCA juga berhasil menempati peringkat pertama sebagai bank swasta
terbesar di Indonesia.

BCA didirikan pada 21 Februari 1957, sebelum berganti nama menjadi Bank Central Asia,
BCA sebelumnya memiliki nama NV serta menjadi bagian dari Salim Group. Namun kini
BCA dimiliki oleh produsen rokok terbesar di Indonesia yaitu Djarum.

BCA didirikan oleh Sudono Salim dan kemudian mengalami merger pada tahun 1977
dengan Bank Gemari milik Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia. Hasil dari merger kedua bank tersebut, kemudian membuat BCA menjadi bank
devisa.

BCA dinilai sebagai bank yang menyediakan berbagai produk di bidang keuangan dengan
beragam inovasi. Oleh karena itu, BCA berhasil memeroleh nasabah loyal selama
bertahun-tahun. Karena reputasinya tersebut pula, BCA menjadi salah satu bank incaran
bagi para pencari kerja yang diminati sepanjang tahunnya.

Dengan penyaluran kredit, BCA berhasil memeroleh Rp 679,8 triliun dengan laba bersih
mencapai Rp 25,9 triliun per tahun 2018 kemudian mengalami peningkatan laba bersih per
tahun 2019 menjadi Rp 28,6 triliun.
5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Bank Negara Indonesia atau BNI adalah perusahaan BUMN asal Indonesia yang memiliki
cabang di luar negeri, yaitu Korea Selatan, Seoul ; Singapura ; China, Hongkong ; Jepang,
Tokyo ; Inggris, London dan Amerika, New York.

Selain memiliki cabang di luar negeri, BNI juga memiliki anak perusahaan. Tak hanya satu,
tetapi sebelas anak perusahaan, diantaranya adalah BNI Remittance Limited Hong Kong,
PT Bina Usaha Indonesia, PT BNI Life, PT BNI Multi Finance, PT BNI Nomura Jafco
Investment, PT BNI Nomura Jafco Ventura Satu, PT BNI Sekuritas, PT Pembiayaan Artha
Negara, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia dan PT Asuransi Tri Pakarta.

Bank Negara Indonesia, didirikan pada 5 Juli 1946. Sejak didirikan BNI menjadi Bank
Sirkulasi atau Bank Sentral dengan tanggung jawab untuk menerbitkan serta mengelola
mata uang Republik Indonesia, yaitu rupiah.

Sebelum rupiah, BNI sebelumnya telah mengedarkan alat pembayaran resmi pertama
untuk Indonesia berupa Oeang Republik Indonesia atau disebut pula sebagai ORI. Pendiri
serta Direktur Utama BNI adalah Raden Mas Margono Djojohadikusumo.

Pada tahun 1955, BNI memiliki peran sebagai bank pembangunan lalu mendapat hak untuk
menjadi bank devisa. Kemudian, BNI pun memiliki status menjadi bank umum sejalan
dengan penambahan modal di tahun yang sama dan mendapatkan penetapan secara
yuridis melalui Undang-Undang Darurat no 2 tahun 1955.

Dengan track perusahaan yang terus berkembang tersebut, BNI mampu melakukan
penyaluran kredit sebesar Rp 512,51 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 15 triliun per
tahun 2018 lalu pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi Rp 15,4 triliun.
6. PT Astra Internasional

Berada di peringkat keenam, PT Astra Internasional merupakan perusahaan yang disebut


sebagai konglomerat multinasional. PT Astra Internasional berdiri pada tahun 1957 yang
awalnya bernama PT Astra International Incorporated kemudian menjadi PT Astra
Internasional Tbk.

Perusahaan ini bergerak di bidang otomotif dan merupakan perusahaan terbesar di Asia
Tenggara yang bergerak di sektor tersebut. Selain bergerak di sektor otomotif, PT. Astra
Internasional juga memiliki berbagai ruang lingkup kegiatan lainnya. Contohnya seperti
perdagangan, perindustrian, pengangkutan, jasa pertambangan, pembangunan, pertanian
hingga jasa konsultasi. Kemudian pada tahun 2016, PT Astra Internasional kemudian
meluncurkan lini bisnisnya yaitu bisnis properti.

Dengan lini bisnis yang ada di berbagai bidang, PT Astra Internasional berhasil memeroleh
penjualan sebanyak Rp 239,21 triliun dengan laba bersih sebanyak Rp 21,67 triliun per
tahun 2018 serta 2019.
7. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

Bank Tabungan Negara atau BTN merupakan perusahaan BUMN yang berdiri pada tahun
1897 dengan nama Postspaarbank atau bank tabungan pos. Kemudian pada tahun 1942,
pada masa pendudukan Jepang BTN dibekukan dan menjadi Tyokin Kyoku atau Chokin
Kyoku.

Usai kemerdekaan Indonesia, BTN kemudian diambil alih kembali oleh pemerintah
Indonesia serta berubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Setelah pengambilalihan tersebut,
nama serta bentuk perusahaan bank ini terus berubah hingga pada tahun 1963, barulah
BTN memiliki nama serta bentuk perusahaan yang resmi dan berlaku hingga sekarang.

Usai memiliki nama serta bentuk perusahaan yang tetap, BTN kemudian ditunjuk oleh
pemerintah melalui Surat Menteri Keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 pada 29 Januari 1974
sebagai wadah untuk pembiayaan proyek perumahan bagi rakyat Indonesia. Atas perintah
tersebut, maka pada tahun yang sama BTN pun mulai merealisasikan program Kredit
Pemilikan Rumah atau KPR.

Karena program KPR tersebut, BTN dinilai menjadi bank yang berhasil menunjukan kinerja
baik. BTN pun berhasil melakukan penyaluran kredit mencapai Rp 220,07 triliun dengan
laba bersih yang diperoleh sebesar Rp 3,2 triliun.
8. PT Bank Danamon Tbk

Bank Danamon pertama kali berdiri pada tahun 1956 dengan menggunakan nama PT Bank
Kopra Indonesia. Lalu, usai berjalan selama beberapa tahun, bank ini merubah namanya di
tahun 1967 menjadi Bank Danamon dan tidak berganti nama hingga sekarang.

Bank Danamon menjadi bank pertama di Indonesia yang mempelopori pertukaran mata
uang asing dengan bank devisa pada tahun 1976. Karena hal tersebut, bank Danamon
menjadi bank devisa pertama di Indonesia. Bank Danamon merupakan perusahan
perbankan yang memiliki anak perusahaan, yaitu Enterprise Banking and Financial
Institution, Perbankan Konsumen serta Transaction Banking.

Sebagai perusahaan terbesar kedelapan di Indonesia, bank Danamon memiliki lebih dari
1.600 cabang yang meliputi kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam,
unit usaha Syariah serta kantor-kantor cabang anak perusahaan bank Danamon.

Jaringan dari bank Danamon diketahui mencapai lebih dari 1.300 Anjungan Tunai Mandiri
atau ATM dengan mesin setoran tunai mencapai 70 buah yang berada di seluruh
Indonesia. Pada tahun 2012 hingga sekarang, bank Danamon menjadi salah satu mitra
perbankan resmi dari sebuah klub sepak bola yang berasal dari Inggris yaitu Manchester
United di Indonesia.

Perusahaan terbesar kedelapan di Indonesia ini berhasil melakukan penyaluran dana kredit
sebesar Rp 178,2 triliun di tahun 2018 dengan laba bersih mencapai sekitar Rp 3,9 triliun
per tahun 2018.
9. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk

Pada urutan kesembilan, PT Telekomunikasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
Telkom Indonesia berhasil mencapai penjualan sebesar Rp 130,78 triliun, Dengan jumlah
penjualan yang besar, Telkom Indonesia mampu memeroleh laba bersih sebesar Rp 18,7
triliun per tahun 2019.

Seperti yang diketahui, bahwa Telkom Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang telah
melepas kepemilikan saham sebesar 49,17 persen ke publik. Namun, pemerintah
Indonesia masih memiliki saham mayoritas lebih dari 52,09 persen.

Perusahaan Telkom Indonesia, bergerak di bidang informasi dan komunikasi dengan


menyediakan jasa serta jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Telkom
Indonesia merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan pelanggan
telepon selulernya mencapai 104 juta dan pelanggan telepon tetanya mencapai 15 juta.

Sebelum menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, pemerintah Indonesia


mendirikan badan usaha swasta untuk menyediakan layanan pos serta telegraf yang
didirikan pada tahun 1882. Kemudian setelah melalui konsolidasi, layanan komunikasi oleh
Pemerintah Hindia Belanda melalui Post Telegraaf Telefoon (PTT) pun mulai melakukan
pengoperasian atas layanan jasa telegraf elektromagnetik pada 23 Oktober 1856.

Kemudian pada 1991, yang mulanya bernama Perusahaan Umum Telekomunikasi


(Perumtel) berubah bentuk menjadi Perseroan dengan nama Telekomunikasi Indonesia.
10. PT Hanjaya Mandala Sampoerna

Perusahaan terbesar terakhir di Indonesia adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna,


merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan ini resmi didirikan pada
19 Oktober 1963. Sebelum menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna, perusahaan ini
bernama PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas. Kemudian pada tahun 1989,
barulah nama perusahaan berubah menjadi HM Sampoerna hingga sekarang.

HM Sampoerna memiliki produk andalan berupa rokok Dji Sam Soe serta A Mild dengan
penjualan mencapai Rp 106,74 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 13,5 triliun dan
mengalami peningkatan pada tahun 2021 menjadi Rp 13,7 triliun.

Itulah profil singkat serta jumlah pendapatan dari sepuluh perusahaan terbesar di


Indonesia, baik perusahaan BUMN maupun BUMS yang memiliki citra serta kinerja baik di
mata masyarakat serta konsumen. Sehingga mampu terus berkembang dan dipercayai.

Anda mungkin juga menyukai