Laporan Tahunan
Prosper with Us
Daftar Isi
3 Warisan Tak Ternilai
4 Penghargaan
6 Ikhtisar Keuangan
8 Sambutan Komisaris Utama
10 Dewan Komisaris
14 Sambutan Direktur Utama
22 Dewan Direksi
29 Struktur Organisasi
30 Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen
49 Good Corporate Governance
57 Laporan Komite Audit
59 Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi
60 Laporan Komite Kebijakan Risiko
61 Laporan Komite Good Corporate Governance
62 Anggota Komite Non Komisaris dan Corporate Secretary
64 Finance & Stategy
65 Ikhtisar Strategic Business Unit (SBU)
70 Change Management Office
72 Corporate Banking
80 Commercial Banking
84 Consumer Finance
90 Micro & Retail Banking
96 Treasury & International Banking
102 Special Asset Management
106 Produk & Jasa
112 Manajemen Risiko
124 Compliance & Human Capital
132 Technology & Operations
136 Corporate Social Responsibility
138 Informasi Pemegang Saham
144 Manajemen
146 Daftar Cabang Bank Mandiri
162 Daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
167 Pernyataan Komisaris
168 Pernyataan Direksi
Laporan Keuangan Konsolidasian beserta
Laporan Auditor Independen
Rp 267,5 triliun
Total Aktiva per 31 Desember 2006
15,2%
Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga
25,3%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
menjadikan kami
sebagai bank
terpercaya pilihan Anda
Prosper with Us
Visi & Misi
Bank Terpercaya Pilihan Anda
misi kami
• Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
• Mengembangkan sumber daya manusia profesional
• Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
• Melaksanakan manajemen terbuka
• Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Warisan Tak Ternilai
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober akhirnya menjadi Bank Exim, bank pemerintah sektor usaha, nasabah kami bergerak di bidang
1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. usaha yang sangat beragam khususnya makanan
perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dan minuman, pertanian, konstruksi, kimia
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan tekstil. Persetujuan kredit dan pengawasan
milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah dilaksanakan dengan prinsip ‘four eyes,’ dimana
Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor bank industri yang didirikan pada tahun 1951 persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, dengan misi untuk mendukung pengembangan pemasaran dan business unit kami. Bank Mandiri
bergabung menjadi Bank Mandiri. Keempat sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan
Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkebunan, industri dan pertambangan. Pada dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah
perkembangan perbankan di Indonesia dimana tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank (UKM) dan nasabah ritel. Pada bulan Desember
sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun milik negara dan BIN kemudian digabung dengan 1999, jumlah kredit kepada nasabah corporate
yang lalu. Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo sebesar 87% dari total kredit. Pada 31 Desember
ditugaskan untuk membantu pembangunan 2006, jumlah kredit kepada nasabah corporate
Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya nasional melalui pembiayaan jangka menengah mencakup 49,01% dari total kredit, porsi kredit
bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan dan jangka panjang pada sektor manufaktur, kepada nasabah UKM dan mikro sebesar 39,45%,
Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi transportasi dan pariwisata. sedangkan kredit kepada nasabah consumer
Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada sebesar 11,54%.
tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi
bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah Sejak didirikan, Bank Mandiri terus bertekad
Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. untuk membentuk tim manajemen yang handal
operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Masing-masing dari empat bank bergabung dan profesional serta bekerja berdasarkan
Umum Negara digabungkan ke dalam Bank telah memainkan peranan yang penting dalam prinsip-prinsip good corporate governance,
Negara Indonesia dan berganti nama menjadi pembangunan ekonomi. pengawasan dan kepatuhan yang sesuai standar
Bank Negara Indonesia Unit IV. Kemudian pada internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh
tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV Konsolidasi dan Integrasi Komisaris yang terdiri dari orang-orang yang
beralih menjadi Bank Bumi Daya. Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri menonjol di komunitas keuangan yang ditunjuk
kemudian memulai proses konsolidasi. Di oleh pemegang saham termasuk Menteri Negara
Bank Dagang Negara merupakan salah satu antaranya kami menutup 194 kantor cabang BUMN. Tingkatan tertinggi dari manajemen
bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk yang saling tumpang tindih dan mengurangi eksekutif adalah Direksi, yang diketuai oleh
dengan nama Nederlandsch Indische Escompto jumlah pegawai dari 26.000 menjadi 17.620. Direktur Utama. Direksi kami terdiri dari para
Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun Selanjutnya diikuti dengan peluncuran bankir yang berasal dari legacy bank dan juga
1857. Pada tahun 1949 namanya berubah single brand di seluruh jaringan melalui iklan para bankir profesional dari bank lain. Sebagai
menjadi Escomptobank NV, dimana selanjutnya dan promosi. bagian dari penerapan good corporate governance,
pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta Bank Mandiri membentuk Compliance Group,
berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, Salah satu pencapaian penting adalah Internal Audit dan Corporate Secretary, dan
sebuah bank Pemerintah yang membiayai sektor penggantian secara menyeluruh platform juga dari waktu ke waktu diperiksa oleh Bank
industri dan pertambangan. teknologi kami. Kami mewarisi sembilan sistem Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan
perbankan dari keempat legacy bank. Setelah (BPK), serta diaudit setiap tahunnya oleh
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia investasi awal untuk konsolidasi sistem yang Auditor Independen.
berawal dari perusahaan dagang Belanda berbeda tersebut, kami mulai melaksanakan
N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang program penggantian platform yang berlangsung Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari
didirikan pada tahun 1824 dan mengembangkan selama tiga tahun dengan investasi USD 200 21.000 karyawan yang tersebar di 924 kantor
kegiatannya di sektor perbankan pada tahun juta, di mana program pengganti tersebut cabang dan didukung oleh anak perusahaan
1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia difokuskan untuk kegiatan consumer banking. yang bergerak di bidang investment banking,
menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi perbankan syariah serta bancassurance, Bank
pada tahun 1965 perusahaan ini digabung kami sudah mampu memfasilitasi straight- Mandiri menyediakan solusi keuangan yang
dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank through processing dan interface yang seragam menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun
Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968, untuk nasabah. milik Negara, komersial, usaha kecil dan mikro
Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi serta nasabah consumer.
dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Nasabah corporate kami merupakan penggerak
Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor, yang utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan
majalah/institusi penghargaan
Survey Consumer Banking Excellent– Asiamoney 2005 FX Poll for
Bank Mandiri sebagai Bank Masa Depan Indonesia–Corporate
Posisi Bank Mandiri sbb: - Best for innovative FX products and
- Produk Tabungan Terbaik (no. 2 nilai 85.16) structured ideas 2005
- Installment Saving Terbaik (no. 2 nilai 63.76) - Best FX prime booking services for
- Kartu ATM Terbaik (no. 2 nilai 80.74) Asian Clients
- Mesin ATM Terbaik (no. 2 nilai 85.40) - Best for currency strategy
- Kartu Debet Terbaik (no. 2 nilai 66.56) - Best post-trade services, including
- Mobile Bank Terbaik (no. 2 nilai 72.40) back–office
- Internet Banking Terbaik (no.2 nilai 65.92) Asiamoney 2006 FX Poll for
- Layanan Perbankan Terbaik Indonesia–Financial Institutions
(no. 2 nilai 74.24) Best domestic providers of FX services
- Pemenang Overall (no. 2 nilai 42,42 posisi
1. BCA 2. Bank Mandiri 3. Bank Niaga) Asiamoney 2006 Corporate
Governance Poll for Indonesia
Runner up Untuk Sektor Keuangan dengan - Overall Best Company in Indonesia
predikat ‘terpercaya’ dan menjadi salah satu for Corporate Governance 2006
The Best of top 10 GCG Perception Index 2006 - Best Company in Indonesia
The Best Credit Card in Marketing for Disclosure and Transparency 2006
Communications
The Best Credit Card in Pricing Best Domestic FX Provider as voted by
Corporates 2006
- Mandiri Visa Card mendapatkan
- Best for FX Sales
penghargaan sebagai ‘The best loyalty
- Best FX Prime Broking Services for Asian Clients
program in 2005’
- Best for Macroeconomics Research
- Peringkat pertama kepuasaan pelanggan di
industri jasa untuk bidang Priority Banking
E-Learning Award 2006: The Best E-Learning Best Local Cash Management Banker
Provider Kelompok Perusahaan as voted by Corporates 2006
- Best overall domestic cash management
for small business
- Best overall domestic cash management
for large business
- Best overall cross border cash management
for medium business
- Most innovative cash management solutions
Posisi 3 untuk kategori Merchant Outlets for small business
versi Member Ranking and Card & Merchant
Statistical Report
The Outstanding Achiever–Larger Issuer Award The Best Cash Management System 2006
2005
penghargaan
Kriya Pranala Award sebagai bank umum The Best Performance Bank tahun 2005 untuk
dengan total aset diatas Rp 100 triliyun kategori layanan mobile/SMS Banking dengan
untuk kategori jumlah user terbanyak dan fitur terlengkap
1. Jumlah linkage (kemitraan) terbesar Award of Achievement in Highest Increase in
dengan BPR Number of Activated Locations
2. Limit kredit (plafon) terbesar yang
diberikan kepada BPR
3. Baki debit (outstanding) terbesar yang Posisi ATM Bank Mandiri berada di peringkat
diberikan kepada BPR kedua ICSA (Indonesia Customer Satisfaction
4. Penyebaran wilayah atau propinsi Award), dengan nilai indeks kepuasan
terbanyak nasabah 4.045, berdasarkan survei yang
dilakukan pada tahun 2005.
Linkage Program Award Banking Service Excellence Award 2006–
Best Overall Performance
Call Center Award 2006
The Best Online Banking tahun 2005 dari Bank BUMN dengan strategi suku bunga
untuk layanan Internet Banking yang inovatif dan kompetitif
Indonesia Best Website 2006 untuk kategori ISO 9001:2000 - Call Center Banking
Internet Banking - Learning Center
The Best Investor Relations in Banking Sector Badan Sertifikasi ISO 9001: 2000 Untuk Bidang Compliance
Lloyd’s Register Dan Treasury Operation Department–Central
Indonesia Operations Group
milestone
penghargaan
ikthisar keuangan
LABA RUGI
Pendapatan Bunga Bersih 6.862 8.007 9.534 8.955 10.345 1.149
[1]
Pendapatan Selain Bunga 3.633 3.746 4.047 2.489 2.733 304
Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan dan Hak Minoritas 5.811 7.032 7.525 1.233 2.831 314
NERACA
Jumlah Aktiva 250.395 249.436 248.156 263.383 267.517 29.714
Jumlah Dana Pihak Ketiga 184.114 178.811 175.838 206.289 205.708 22.849
RASIO-RASIO KEUANGAN
Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA)—Sebelum Pajak [5] 2,3% 2,8% 3,1% 0,5% 1,1%
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE)—Setelah Pajak [6] 26,2% 23,6% 22,8% 2,5% 10,0%
Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap Pendapatan Operasional 34,6% 31,9% 30,3% 21,7% 20,9%
Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan Operasional [7] 42,8% 40,4% 45,2% 55,6% 48,9%
Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva 1,4% 1,6% 2,2% 2,4% 2,3%
Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL)—Bruto 7,3% 8,6% 7,1% 25,2% 16,3%
Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL)—Neto 1,6% 1,8% 1,6% 15,3% 5,9%
Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit Bermasalah
190,4% 139,1% 128,8% 44,0% 74,8%
(Non Performing Loan/NPL)
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga–Non Bank 35,5% 42,5% 53,7% 51,7% 57,2%
[8]
Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio) 15,2% 19,4% 18,6% 18,0% 19,6%
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) [8] 23,4% 27,7% 25,3% 23,7% 25,3%
ikhtisar keuangan
catatan
[1] Termasuk keuntungan dari kenaikan nilai [6] Laba bersih dibagi rata-rata saldo 31 Desember 2004, periode delapan bulan
dan penjualan surat-surat berharga dan triwulanan jumlah ekuitas pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Obligasi Pemerintah. yang bersangkutan. 2003, periode empat bulan yang berakhir
[2] Pendapatan bunga bersih + Pendapatan [7] Beban overhead dibagi Pendapatan pada tanggal 30 April 2003 (setelah kuasi
selain bunga. Terdapat reklasifikasi sebesar Operasional tidak termasuk keuntungan reorganisasi) dan tahun yang berakhir pada
Rp 201 miliar di tahun 2005 dari pendapatan dari kenaikan nilai dan penjualan surat-surat tanggal 31 Desember 2002 yang telah diaudit
selain bunga ke pendapatan bunga. berharga dan Obligasi Pemerintah. oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
[8] Perhitungan rasio kecukupan modal inti Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young
[3] Beban umum dan administrasi + Beban gaji
(Tier I Capital Ratio) dan rasio kecukupan Global (31 Desember 2006) dan Prasetio,
& tunjangan pegawai.
modal (CAR) berdasarkan angka bank saja. Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young
[4] Termasuk pendapatan yang ditangguhkan Global. oleh sebab itu bukan merupakan
atas kredit yang dibeli dari BPPN. [9] Ikhtisar keuangan tahun 2006, 2005,
penyajian yang lengkap.
[5] Laba sebelum taksiran pajak penghasilan 2004, 2003, dan 2002 diatas, diambil
dan hak minoritas dibagi dengan rata-rata dan/atau dihitung dari laporan keuangan Untuk tujuan perbandingan, beberapa
saldo triwulanan jumlah aktiva pada tahun konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. informasi keuangan untuk tahun 2002,
yang bersangkutan. dan Anak-anak Perusahaan per tanggal dan 2003, 2004 dan 2005 telah direklasifikasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal agar sesuai dengan penyajian informasi
31 Desember 2006, 31 Desember 2005, keuangan tahun 2006.
21.062
19.693
2.800
18.397
21.192
17.735
2.470
2-560
2.022
1.559
924
909
730
687
789
6.265
6.025
9.003
4.716
5.537
9.830
8.950
8.425
9.285
NILAI TUKAR
JUMLAH ATM-LINK Rp /usd
(per 31 desember)
02 03 04 05 06 Periode 02 03 04 05 06 Periode
ikhtisar keuangan
sambutan komisaris utama
2 Muchayat
bulan Juni 1972 dan bergabung dengan Citibank Surabaya tahun 1978, memperoleh gelar Master
N.A. pada bulan Agustus 1972. Puncak karir tahun 1983, dan Certificate Industrial Management
Wakil Komisaris Utama beliau selama 25 tahun di Citibank pada saat dari Institut National Polytechnique de Lorraine
menduduki posisi jabatan Head of Treasury and (INPL) di Nancy, Perancis tahun 1984.
Financial Markets.
3 Soedarjono Bergabung dengan Atlantic Richfield tahun 1997,
Beliau memulai karir sebagai Pengajar (Dosen) di
Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh
Komisaris
sebagai Senior Advisor. Nopember, Surabaya tahun 1979.
4 Richard Claproth
Tahun 1999, beliau kembali berkarir di dunia Tahun 1982, beliau ditunjuk sebagai Wakil Ketua
perbankan dan bergabung dengan Bank Mandiri Jurusan Fakultas Teknik Kimia sampai dengan
Komisaris menduduki posisi Executive Vice President— tahun 1984.
Treasury & International.
Dari tahun 1990 sampai tahun 1996, beliau
5 Gunarni Soeworo Tahun 2000 sampai tahun 2001, beliau
diberi kepercayaan sebagai Kepala BPPN yang
menjabat Komisaris Utama PT Surabaya Artha
Selaras Sekuritas di Surabaya. Tahun 1996, beliau
Komisaris Independen
melaksanakan restrukturisasi perusahaan, menduduki posisi Komisaris PT IEF Consultan,
perbankan, program penjaminan serta penjualan kemudian menjadi Koordinator Pencatatan Efek
aset yang berkaitan dengan program penyehatan (Listing Committee) Bursa Efek Surabaya (BES).
6 Pradjoto sektor perbankan pada saat itu.
Komisaris Independen Tahun 1998 sampai tahun 1999, beliau menjabat
Tahun 2002, beliau ditunjuk menjadi Komisaris sebagai anggota Majelis Permusyawaratan
Bank Central Asia. Beliau juga menjabat sebagai Rakyat (MPR-RI). Tahun 2001, beliau terpilih
Komisaris Independen Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi Beliau menduduki posisi sebagai Komisaris
Komisaris Utama Bank Mandiri. Utama Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
tahun 2003, dan pada bulan Mei 2005, beliau
ditunjuk menjadi Komisaris Bank Mandiri.
10 dewan komisaris
4 2 3 7 5 6 1
dewan komisaris 11
dewan komisaris
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi dari Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari
Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia Institut Teknologi Bandung tahun 1981, Post Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 1968
tahun 1965 dan memulai karir sebagai Graduate di bidang Geothermal Science dari dan bergabung dengan PT Unilever di bidang
Akuntan di kantor Akuntan Negara Yogyakarta International Institute of Geothermal Research penjualan pada tahun yang sama.
tahun 1966. tahun 1982 dan gelar Doktor di bidang Earth
Science dari Universitas Wollongong, Australia Bergabung dengan Citibank NA, Jakarta tahun
Tahun 1972, beliau menjadi Kepala Kantor tahun 1988. Post graduate Fellowship di John 1970 sebagai Pro-Manager, Credit Department
Akuntan Negara Jember, dan pada tahun 1979 Kennedy School of Government, Harvard Head, dan dimutasikan ke Kantor Pusat Citibank
menjadi Kepala Sub Direktorat Perencanaan University, USA pada tahun 1992. NA, New York tahun 1976 sebagai Risk Assets
dan Analisa di Direktorat Jenderal Pengawasan Reviewer. Beliau kembali ke Jakarta tahun 1978
Keuangan Negara (DJPKN). Memulai karir sebagai Kepala Seksi di menduduki posisi Vice President and Division
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Head of Corporate Banking Group.
Beliau tetap berkarir di DJPKN setelah berganti tahun 1989, dan dipromosikan sebagai Kepala
nama menjadi Badan Pengawas Keuangan dan Humas Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1987, beliau bergabung dengan Bank
Pembangunan (BPKP), dan menjadi Deputi pada tahun 1991. Ditunjuk menjadi Kepala Biro Niaga, Jakarta sebagai Senior Vice President and
Kepala BPKP pada tahun 1991. Sistem Informasi Energi & Pertambangan di Group Head, Marketing & Credit. Dipromosikan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Direktur Bank Niaga membawahi
Pada tahun 1993, ditunjuk sebagai Kepala BPKP (Bappenas) pada tahun 1993 dimana ia berkarir Marketing and Credit Directorate pada tahun
dan menjabat selama 6 tahun. Beliau juga Kepala selama 5 tahun. 1989, dan ditunjuk sebagai Direktur Utama
Bapeksta untuk Fasilitas Ekspor di Departemen sejak tahun 1994 selama jangka waktu 5 tahun.
Keuangan dari tahun 1991 sampai dengan Tahun 1998, diangkat menjadi Asisten Menteri
tahun 1993. Koordinator Bidang Ekuin dan kemudian menjadi Tahun 1999 sampai tahun 2005, beliau ditunjuk
Deputi Menteri Koordinator Bidang Ekuin untuk sebagai Wakil Komisaris Utama di Bank Niaga,
Tahun 1998 sampai 2003, beliau menjabat berbagai bidang tanggung jawab dari tahun 1999 dan pada bulan Mei 2005 ditunjuk sebagai
sebagai Komisaris Bank Mandiri serta juga sampai dengan tahun 2001. Komisaris Independen Bank Mandiri.
menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Beliau
menjabat Komisaris Utama Bank Danamon Sekembalinya dari Amerika Serikat sebagai Beliau merupakan anggota Dewan Ekonomi
dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002, visiting Professor untuk Program Post Graduate Nasional dan sebelumnya juga merupakan
juga menjabat Ketua Tim Pengawas Bank Ekonomi di Graduate School of International anggota Komite Pengawas BPPN. Terpilih
International Indonesia dari tahun 2002 sampai Economics, Brandeis University, ia menjabat sebagai Ketua Perbanas sejak tahun 1999
tahun 2003. sebagai Sekretaris Kementerian BUMN dari sampai tahun 2003 dan memimpin bidang
tahun 2004 sampai tahun 2005 dan menjabat perbankan Kamar Dagang dan Industri.
Sejak tahun 2004, beliau menjabat Komisaris Anggota Tim Ekonomi Lemhanas. Pada
Utama PT Danareksa (Persero) dan ditunjuk tahun 2005 ditetapkan sebagai Komisaris di Tahun 1999 sampai tahun 2004, beliau
kembali menjadi Komisaris Bank Mandiri pada Bank Mandiri. menjabat Wakil Ketua Komite Nasional Good
bulan Mei 2005. Corporate Governance. Saat ini, beliau juga
Beberapa kali menerima penghargaan dari menjabat Penasehat dan Dewan Kehormatan
Beliau juga pernah memegang posisi penting Pemerintah Indonesia termasuk diantaranya Institut Bankir Indonesia. Beliau juga terpilih
di berbagai organisasi profesi lainnya termasuk Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun pada tahun sebagai Wakil Ketua IRPA (Indonesian Risk
sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia dari 1993, Satya Lencana Wira Karya pada tahun Professional Association), dan Anggota Bankers
tahun 1994 sampai dengan tahun 1998. 1996 dan Bintang Jasa Pratama pada tahun 1998. Club Indonesia.
12 dewan komisaris
Pradjoto Yap Tjay Soen
Komisaris Independen Komisaris Independen
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Memperoleh gelar BSc Mechanical Engineering Di tahun 2002, beliau ditunjuk menjadi Presiden
Universitas Indonesia tahun 1981 dan berkarir dari McGill University di Montreal, Kanada tahun Direktur PT Tuban Petrochemical Industries
di PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) 1976 dan memperoleh gelar MBA Finance, juga dan pada tahun yang sama ditunjuk sebagai
selama dua belas tahun, kemudian melanjutkan dari McGill University pada tahun 1980. Komisaris Independen PT Aneka Tambang.
pendidikan Master di Faculty of Economy Kyoto Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen
University tahun 1986–1988. Memulai karir sebagai Loan & Foreign Exchange Bank BNI 46 tahun 2003 sampai dengan
Department Head di Citibank NA, Indonesia Mei 2005.
Tahun 1994, mendirikan Kantor Konsultan tahun 1981 setelah bergabung dengan Citibank
Hukum Pradjoto & Associates. Dari tahun 1999 sebagai Executive Trainee tahun 1980. Tahun Sejak Mei 2005 bergabung dengan Bank Mandiri
sampai dengan tahun 2001, menjadi tenaga 1982, beliau ditugaskan untuk membangun sebagai Komisaris Independen.
pengajar pada Program Magister Manajemen local joint venture, Citicorp Leasing Indonesia,
Universitas Atmajaya, Jogjakarta. membawahkan bidang Operations, Treasury and
Financial Controls.
Tahun 2000, terpilih menjadi anggota Komisi
Hukum Nasional Republik Indonesia, dan menjadi Kembali berkarir di Citibank Corporate Banking
Tim Perumus Perubahan UU Kepailitan dan juga tahun 1985 untuk menyelesaikan non-performing
adalah anggota Komisi Ombudsman Nasional dan loans dan membangun Transactional Product
Komite Ombudsman BPPN. Business Unit tahun 1986. Beliau mencapai
puncak karir di Citibank pada tahun 1988 sebagai
Tahun 2001, menjadi anggota Tim Gabungan Vice President and Production Head in Operations,
Tindak Pidana Korupsi (TGTPK), Ketua Ombudsman membawahkan bidang loans & deposits, trade,
BPPN dan anggota Oversight Committee BPPN. leasing operations, cash & tellers, transit clearing,
remittances and counter services.
Pada tahun 2002, beliau bergabung sebagai
anggota Himpunan Konsultan Pasar Modal dan Bergabung dengan Astra Group tahun 1989 dan
terpilih sebagai anggota Tim Panel IMF masalah ditunjuk sebagai Direktur PT Toyota Astra Motor
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). membawahkan bidang finance, accounting &
electronic data processing dan menjabat sebagai
Tahun 2003 dan 2004, menjadi anggota Tim Executive Coordinator untuk Sumber Daya
Independen Divestasi Bank Danamon dan Bank Manusia. Tahun 1992, beliau menjadi Presiden
Permata serta anggota Tim Panel Arsitektur Direktur PT Astra Sedaya Finance, dan tahun
Perbankan Indonesia (API). 1993 ditunjuk sebagai CEO untuk Auto 2000
Group sampai dengan tahun 1998.
Pada tahun 2005, ditunjuk sebagai tenaga
ahli Kejaksaan Agung RI dan sekaligus anggota Bergabung dengan Asia Food & Properties
Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). (Singapore) sebagai Chief Operating Officer
Pada bulan Mei 2005, ditetapkan menjadi tahun 1998 dan berkarir di Bank International
Komisaris Independen di Bank Mandiri. Pada Indonesia sebagai Deputy President Director tahun
tahun 2005 ditunjuk sebagai Penasehat Dewan 1999, membawahkan bidang Finance, Accounting
Gubernur BI. & Investor Relations.
dewan komisaris 13
sambutan direktur utama
Rp 8.572
Rp 9.712
4,4
4,9
5,5
5,1
5,7
milestone penting dalam Arsitektur Perbankan
Indonesia. Berbagai program dilaksanakan untuk
mewujudkan visi API dan tantangan yang akan
dihadapi oleh perbankan ke depan. Salah satu
program tersebut adalah program penguatan nilai tukar
struktur perbankan nasional yang ditujukan rupiah
(rata-rata) pertumbuhan
untuk memperkuat permodalan bank umum. Rp/USD PDB (%)
Strategi peningkatan permodalan bank umum ini
ditandai dengan penetapan pencapaian modal 02 03 04 05 06 Periode 02 03 04 05 06 Periode
inti minimum secara bertahap, yaitu sebesar
Rp 80 miliar di akhir tahun 2007 dari sebesar
Rp 100 miliar pada akhir tahun 2010. Bagi
perbankan yang memiliki modal dibawah Rp 100
7.,6
17,1
9,6
6,3
6,4
2,9
9,2
3,2
9,9
5,2
3 Omar Sjawaldy Anwar Bergabung dengan Bank Niaga pada tahun 1986,
menduduki posisi sebagai Vice President, Corporate
Tahun 1983 sampai tahun 1991, dipromosikan
menduduki posisi jabatan Wakil Kepala Cabang
dari George Washington University USA pada
tahun 1982. Mendapatkan Sertifikasi Chartered
Direktur Consumer Finance Banking Head, Corporate Banking Group selama dan Kepala Cabang di berbagai cabang Financial Consultant dan Certified Life
kurang lebih delapan tahun. Pada tahun 1995, Bank Bumi Daya. Underwriter dari Singapore Insurance Institute
Direktur Commercial Banking ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Ekspor General Manager Bank Bumi Daya Los Angeles Beliau memulai karir sebagai akuntan dan analis
Impor Indonesia (Persero). AS. Tahun 1992 dimutasikan ke HongKong, di RMHI Inc. Houston Texas USA dan di PT
9 Riswinandi
sebagai Direktur Utama sampai sekarang. Management sampai dengan bulan Juli 2001.
Sejak bulan Agustus 2001, beliau ditunjuk Bulan Juli 1999 bergabung dengan Bank Mandiri
Direktur Special Asset Beliau terpilih sebagai Ketua Ikatan Bankir menjadi Senior Executive Vice President Coordinator sebagai Senior Vice President Bank Mandiri bidang
Management Indonesia pada bulan Desember 2005 dan hingga Human Resources, Compliance and Products & Business Development dan kemudian
saat ini menjabat Ketua Umum HIMBARA sejak Corporate Secretary. menjadi Senior Executive Vice President Retail &
Tahun 1994 sampai tahun 1996, beliau Tahun 1997, beliau kembali ke Indonesia
menjabat Head of Project Finance Bapindo menduduki posisi Kepala Cabang Bank
Cabang Surabaya kemudian dimutasikan ke Dagang Negara Kota Baja Cilegon kemudian
Bandung dan menjabat sebagai Wakil Kepala terpilih menjadi Tim Manajemen Bank
Cabang Bapindo Cabang Bandung dari tahun Modern Jakarta tahun 1998. Dan tahun 1999
1996 sampai tahun 1998. bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri
sebagai wakil dari Bank Dagang Negara.
Pada tahun yang sama beliau dimutasikan
ke Jambi dan menjabat sebagai Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau
Kepala Cabang. ditunjuk sebagai Division Head Operation &
Branch Operation System Bank Mandiri Jakarta
Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau sampai tahun 2001. Pada tahun 2001
menduduki posisi Senior Manager dan Team juga terpilih menjadi Tim Pengelola Bank
Leader, Credit Risk Management. Pada bulan International Indonesia (BII) sampai dengan
September 1999 sampai dengan Januari awal tahun 2002. Di tahun 2002 sampai
2003 beliau ditunjuk sebagai Vice President dengan tahun 2004, menjabat sebagai
and Division Head, Government Relationship Group Head Central Operations.
Management RM 03 sampai tahun 2003.
Tahun 2004, beliau ditunjuk menjadi
Pada bulan Januari 2003, beliau menjabat Group Head Jakarta Network dan pada
Senior Vice President dan Group Head Retail bulan Mei 2005 ditunjuk sebagai Managing
Risk Management, dan pada bulan September Director Bank Mandiri membawahi bidang
2003, Pak Zulkifli ditunjuk sebagai Managing Small Business & Micro Banking Directorate.
Director & Senior Executive Vice President, Menjelang akhir tahun beliau juga
Distribution Network. mengkoordinasikan Direktorat Human Capital
and Compliance.
Pada bulan Juni 2006, beliau ditunjuk
sebagai Direktur Commercial Banking Sejak bulan Mei 2006 hingga sekarang,
sampai sekarang. beliau ditunjuk menjadi Direktur Technology
& Operations.
25 dewan direksi
ABDUL RACHMAN Sentot A. Sentausa BAMBANG SETIAWAN
Direktur Corporate Banking Direktur Risk Management Direktur Compliance & Human Capital
Lulus dengan menyandang gelar Sarjana Menyelesaikan pendidikan Sarjana jurusan Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi
Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Statistik dari Universitas Padjajaran Bandung jurusan Akuntansi di Universitas Airlangga
Padjadjaran Bandung pada tahun 1980 dan gelar tahun 1983 dan memperoleh gelar MBA dari Surabaya pada tahun 1984 dan melanjutkan
MBA jurusan Financial Management dari Kansas Monash University, Melbourne tahun 1994. pendidikan Master serta memperoleh
State University USA tahun 1989. Mengikuti Tahun 1983 sampai tahun 1985, berkarir sebagai gelar Master of Business Administration in
short course dalam dan luar negeri antara lain: Analis Sistem Planologi di Badan Pengkajian dan Accounting dari Temple University, Philadelphia,
Pacific Rim Bankers Program, USA dan Advance Penerapan Teknologi (BPPT). Pennsylvania pada tahun 1993. Beliau memulai
Management Course Insead, France. karir di Bank Bumi Daya (BBD) pada tahun 1985
Mengawali karir di dunia perbankan tahun 1986 sebagai Tata Usaha Satuan Kerja Audit Intern dan
Beliau bergabung dengan Bank Pembangunan sebagai Officer di Divisi Riset dan Pengembangan menjadi Asisten Kepala Seksi Satuan Kerja Intern
Indonesia (Bapindo) Jakarta sebagai staf Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sampai pada tahun 1987.
pengawasan kredit pada tahun 1981. Setelah dengan tahun 1989. Beliau dimutasikan ke
menyelesaikan pendidikan S2-nya, beliau Direktorat Treasury tahun 1996 bidang Assets & Tahun 1991–1994, beliau mendapat tugas belajar
ditunjuk menduduki posisi Business Development Liabilities Committee (ALCO). untuk melanjutkan studi Master of Business
Manager di Bapindo Cabang Hong Kong dari Administration (Accounting) di Temple University,
tahun 1990 sampai dengan tahun 1992. Tahun 1997, beliau ditunjuk menjadi Wakil Philadelphia, Pennsylvania, AS.
Tahun 1992 beliau ditunjuk menjadi Deputy Kepala Cabang Bapindo Palembang, dan ditunjuk
General Manager Hong Kong Branch dan pada menduduki jabatan Kepala Cabang di dua cabang Tahun 1994–1999, beliau ditugaskan untuk
tahun 1993 dipromosikan menjadi General lainnya sampai tahun 1999. menduduki berbagai posisi jabatan mulai dari
Manager Hong Kong Branch Bapindo sampai Kepala Seksi hingga Kepala Bagian pada berbagai
dengan tahun 1995. Seiring merger Bank Mandiri merger tahun 1999, bidang, yaitu Sumber Daya Manusia, Pendidikan
beliau menjabat Vice President and Division Head, Dan Pelatihan serta Akuntansi Keuangan di
Tahun 1995, beliau dimutasikan ke Bapindo Global Markets & Treasury Controlling dibawah Kantor Pusat Bank Bumi Daya.
Cabang Surabaya menduduki posisi Kepala Direktorat Finance.
Cabang, dan kemudian dimutasikan ke Seiring proses merger Bank Mandiri beliau
Kantor Pusat Bapindo Jakarta tahun 1996 Beliau ditunjuk Vice President and Division Head ditunjuk sebagai Group Head Accounting dari
untuk menduduki posisi Deputy Kepala Divisi Market, Operational and Legal Risk tahun 2000, bulan Juli 1999 sampai dengan Januari 2001 dan
Perbankan Internasional. Tahun 1997 sampai dan sebagai Vice President dan Division Head untuk kemudian beliau ditunjuk untuk menduduki
dengan tahun 1999 beliau menjabat Kepala Divisi Procurement and Fixed Assets pada tahun 2001. posisi Project Head of Financial Control.
Perbankan Internasional.
Tahun 2001, beliau ditunjuk sebagai Vice Pada tahun 2003, beliau ditunjuk sebagai Group
Seiring proses merger Bank Mandiri tahun 1999, President and Regional Risk Manager, di Bank Head Compliance dan menjabat sampai dengan
beliau ditunjuk sebagai Senior Vice President Mandiri Wilayah VIII di Surabaya. Kembali ke Juli 2004.
Corporate Banking Bank Mandiri Jakarta, Kantor Pusat tahun 2003, beliau menduduki
dan pada tahun 2001 ditunjuk menjadi Group jabatan Group Head and Senior Vice President untuk Pada bulan Juli 2004, beliau memperoleh
Head & Senior Vice President, Corporate Banking Procurement & Fixed Assets. penugasan dari Presiden RI menjadi Wakil Kepala
Bank Mandiri Jakarta. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Tahun 2004, beliau ditunjuk sebagai Senior Vice dan menduduki posisi tersebut sampai dengan
Bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi President & Group Head Consumer Risk Group, dan tahun 2005.
Managing Director & Senior Executive Vice President dimutasikan untuk jabatan yang sama sebagai
Corporate Banking sampai sekarang. Portfolio and Operational Risk Group pada awal Pada bulan November 2005, beliau kembali
tahun 2005. Bulan Juni 2005, beliau ditunjuk ke Bank Mandiri menduduki posisi Group Head
Bulan April 2003 sampai dengan Agustus 2004, sebagai Coordinator, Risk Management Directorate, Accounting. Sejak bulan Februari 2006 beliau
beliau ditunjuk sebagai Komisaris PT Mandiri merangkap sebagai Group Head Portfolio and ditugaskan sebagai Executive Vice President
Sekuritas Jakarta. Beliau juga ditunjuk sebagai Operational Risk. Pada bulan Mei 2006, beliau Coordinator Information and Technology merangkap
Komisaris Bank Syariah Mandiri sejak Februari ditunjuk menjadi Direktur Risk Management Group Head Accounting hingga Mei 2006
2004 sampai dengan bulan Mei 2005. sampai sekarang.
Pada tanggal 22 Mei 2006 oleh RUPS beliau
Beliau menjabat sebagai Ketua Financial ditunjuk menjadi Direktur Bank Mandiri dan
Institution Club (FI Club) sejak tahun 2001 berdasarkan keputusan Komisaris tanggal 5 Juni
sampai sekarang. Tahun 2000–2003, beliau 2006, beliau ditugaskan selaku Direktur yang
menjadi pengajar di Institut Bankir Indonesia membidangi Compliance, Legal, Learning and
(SESPIBANK) Jakarta. Human Capital sampai sekarang.
RISWINANDI THOMAS ARIFIN BUDI G. SADIKIN
Direktur Special Asset Management Direktur Treasury & International Banking Direktur Micro & Retail Banking
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika Menyelesaikan pendidikan sarjana fisika nuklir
Jurusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta dari Institut Teknologi Bandung pada tahun dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988.
pada tahun 1983. 1985, pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Mendapatkan Sertifikasi Chartered Financial
Akuntansi dari Universitas Parahyangan pada Consultant dan Certified Life Underwriter dari
Memulai karir sebagai Senior Assistant pada SGV tahun 1986 dan menyelesaikan pendidikan Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Utomo pada tahun 1984. Selanjutnya tahun Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari
1986 mulai berkarir di Bank Niaga selama kurun Universitas Indonesia pada tahun 1990. Mengawali karir pada tahun 1988 sebagai
waktu 13 tahun dan terakhir menjabat sebagai Beliau memperoleh beasiswa dari European Information Technology Officer di IBM Asia-
Vice President Human Resources (Group Head). Community dan ASEAN Countries untuk Pacific Headquarter, Tokyo, Japan. Kemudian
Tahun 1999 beliau bekerja di Badan Penyehatan melanjutkan pendidikan Master di European melanjutkan karirnya di IBM Indonesia dengan
Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan University, Toulouse, Perancis dan memperoleh jabatan terakhir sebagai Systems Integration &
terakhir sebagai Senior Vice President–Loan Work gelar Master of Business Administration Professional Services Manager pada tahun 1994.
Out & Collection Division Head di BPPN sampai (International Business) pada tahun 1993.
dengan tahun 2001. Bergabung dengan PT Bank Bali Tbk., dan
Mengawali karir pada tahun 1986 sebagai berturut-turut menjabat sebagai General Manager
Tahun 2001 beliau menjabat sebagai Executive Account Officer dan Marketing Team Leader PT Bank Electronic Banking, Chief General Manager Wilayah
Vice President–Corporate Lending Division pada Bali Tbk. sampai dengan tahun 1991. Tahun 1992, Jakarta, dan Chief General Manager Human
Bank Danamon, dan terakhir menjabat sebagai beliau mendapatkan promosi jabatan sebagai Resources hingga tahun 1999.
Direktur Bank Danamon sampai dengan Senior Manager, Deputy Main Branch Manager.
Juni 2003. Tahun 1992, beliau ditunjuk menjadi Assistant Selanjutnya, beliau bergabung dengan ABN
Vice President, Corporate Banking Department AMRO Bank Indonesia, jabatan terakhir beliau
Bulan September 2003, beliau ditunjuk sebagai sampai dengan tahun 1993. adalah Senior Vice President, Director of Consumer
Komisaris Independen Bank Mandiri sampai & Commercial Banking ABN AMRO Indonesia &
dengan Mei 2005. Disamping itu, juga menjabat Tahun 1994, beliau ditunjuk menjadi Vice Malaysia hingga tahun 2004.
sebagai Anggota Komisaris PT Asuransi Ekspor President, General Manager Risk Assets Management
Indonesia (Persero) terhitung Oktober 2004 Support and Head of Investor Relations. Tahun 2004, beliau bergabung dengan PT Bank
sampai dengan Mei 2006. Mulai Oktober 2005, Danamon Tbk., sebagai Executive Vice President
beliau bertugas sebagai Group Head–Credit Tahun 1997, beliau dipromosikan menjadi First Consumer Banking dan Direktur Adira Quantum
Recovery II Bank Mandiri dan pada bulan Mei Vice President, General Manager PT Bank Bali Tbk. Multi Finance.
2006, beliau ditunjuk sebagai Direktur Special Los Angeles Branch, USA dan menjabat sampai
Asset Management Bank Mandiri sampai saat ini. dengan tahun 2002. Beliau menjabat sebagai anggota Dewan
Nasional Ikatan Bankir Indonesia dari tahun
Pada tahun 2003, beliau menjabat sebagai First 2001 sampai dengan 2004. Sekarang, beliau aktif
Vice President, International Banking Group Head sebagai Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan
PT Bank Bali Tbk. Bankir Indonesia dan Wakil Bendahara Persatuan
Insinyur Indonesia.
Seiring proses merger PT Bank Bali Tbk. menjadi
PT Bank Permata Tbk., beliau ditunjuk sebagai Beliau bergabung dengan Bank Mandiri pada
General Manager, Risk Management Group PT Bank tahun 2006 dan menjabat sebagai Direktur Micro
Permata Tbk. pada tahun 2003–2006. & Retail Banking sampai sekarang.
dewan direksi 27
PAHALA NUGRAHA MANSURY Haryanto Tiara Budiman
Executive Vice President (EVP) Koordinator Executive Vice President (EVP) Koordinator
Finance & Strategy dan Chief Financial Officer Direktorat Change Management Office
28 dewan direksi
struktur organisasi
Board of Commissioners
Audit Committee
Risk Policy Committee
Nomination & Remuneration Committee
Good Corporate Governance Committee
President Director
Special Asset Corporate Commercial Micro Consumer Treasury & Compliance Risk Finance & Change Technology
Management Banking Banking & Retail Finance International & Human Management Strategy Management &
Banking Banking Capital Office Operations
Internal Corporate Credit Corporate Jakarta Jakarta Consumer Financial Human Market Risk Investor Change IT Planning
Audit Secretary Recovery I Banking I Commercial Network Card Inst. & Capital Relations Management & Security
Sales Overseas Office
Network
Credit Corporate Regional Regional Consumer Treasury Learning Portfolio & Accounting IT Business
Recovery II Banking II Commercial Network Loans Center Operational Solutions
Sales Risk & Appl.
Services
Corporate Product Mass Bank Syariah Bank Mandiri Compliances Corporate Strategy & IT
Banking III Management Banking Mandiri Europe Risk Performance Infrastructure
Limited & Operations
(BMEL)
Risk and Capital Committee Information Technology Committee Personnel Policy Committee
Board of Commisioner
Board of Director
Group Head
Deputy Group Head
Subsidiaries
struktur organisasi 29
pembahasan
umum
& analisis
manajemen
Laba per saham tahun 2006 sebesar Rp 119
meningkat dibandingkan tahun 2005 sebesar
Rp 30, dikarenakan laba bersih di tahun 2006
meningkat 301,5% menjadi Rp 2.421 miliar dari
Rp 603 miliar di tahun 2005. Nilai buku per
lembar saham juga meningkat 12,6% menjadi
Rp 1.295 per 31 Desember 2006 dari Rp 1.150
pada akhir 2005.
wayan agus mertayasa • Wakil Direktur Utama
Pembahasan umum dan analisis manajemen
mengenai hasil usaha dan keuangan
- ROA tahun 2006 meningkat sebesar - Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA)
120% menjadi 1,1% dibandingkan Bank Pemerintah maupun Bank 4
dengan tahun sebelumnya Swasta mengalami sedikit penurunan imbal hasil
3
sebesar 0,5%. dibandingkan dengan tahun rata-rata aktiva
(roa)
- Peningkatan tersebut terutama sebelumnya masing-masing menjadi 2
disebabkan peningkatan laba bersih 2,8% dan 2,9%.
1
yang cukup signifikan dibandingkan - Rata-rata ROA perbankan pada Bank Mandiri
dengan tahun 2005. tahun 2006 mengalami sedikit 0 Bank Pemerintah
Bank Swasta
peningkatan dibandingkan dengan -1
tahun sebelumnya, yang semula 2,2% 01 02 03 04 05 06
menjadi 2,3%.
- Efisiensi yang dilakukan Bank - Rasio biaya terhadap pendapatan
Mandiri serta perbaikan pendapatan bersih Bank Swasta sebesar 44,2% 60
rasio biaya
operasional menyebabkan terjadi masih lebih baik dibandingkan terhadap
50
penurunan rasio biaya terhadap dengan Bank Pemerintah lainnya pendapatan
bersih 2
pendapatan bersih yang cukup yaitu 49,6%. 40
signifikan dari 56,6% menjadi 48,9%
30
pada tahun 2006. Bank Mandiri
20 Bank Pemerintah
Bank Swasta
0
01 02 03 04 05 06
- Rasio dana mahal Bank Mandiri pada - Secara umum, komposisi dana mahal
tahun 2006 mengalami penurunan Bank Pemerintah lainnya maupun 70
yang cukup signifikan dibandingkan Bank Swasta mengalami sedikit
60
dengan tahun 2005 menjadi 47,0%. peningkatan dibandingkan dengan rasio dana
mahal
- Hal ini disebabkan terjadi penurunan tahun 2005. 50
yang cukup signifikan pada - Peningkatan rasio dana mahal
40
deposito berjangka. rata-rata Bank Swasta lebih tinggi Bank Mandiri
dibandingkan dengan peningkatan 30 Bank Pemerintah
Bank Swasta
rasio Bank Pemerintah lainnya. 0
01 02 03 04 05 06
Catatan :
1. Data untuk Bank Pemerintah, merupakan rata-rata data keuangan BRI, BNI dan BTN, sedangkan data Bank Swasta merupakan rata-rata data keuangan BCA, Bank Danamon,
BII, Bank Lippo dan Bank Niaga yaitu 5 bank swasta terbesar menurut total aktiva yang datanya tersedia semenjak tahun 2001.
2. Rasio Biaya terhadap pendapatan bersih=beban overhead/pendapatan operasional (tidak termasuk pendapatan kenaikan nilai dan keuntungan penjualan surat berharga dan
Obligasi Pemerintah)
6,47%
Nominal Nominal
Aktiva rata-rata Pendapatan % p.a rata-rata Pendapatan % p.a
Rupiah
a. Kredit yang diberikan 62.839 7.693 12,2% 69.968 9.061 13,0%
b. Penempatan pada Bank lain 2.995 511 17,1% 13.109 2.095 16,0%
c. Surat Berharga 11.086 416 3,8% 2.239 222 9,9%
d. Obligasi Pemerintah 91.419 7.767 8,5% 91.591 10.841 11,8%
Sub Total 168.339 16.387 9,7% 176.907 22.219 12,6%
05 06 05 06
Valuta Asing
Valas a. Kredit yang diberikan 32.826 1.842 5,6% 29.970 1.415 4,7%
Rupiah
b. Penempatan pada Bank lain 8.738 269 3,1% 11.498 519 4,5%
c. Surat Berharga 2.097 146 7,0% 1.247 104 8,3%
Rata-rata Base Lending Rate kredit rupiah d. Obligasi Lindung Nilai 1.652 35 2,1% - -
maupun valas pada tahun 2006 lebih tinggi Sub Total 45.313 2.292 5,1% 42.715 2.038 4,8%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lainnya
Suku bunga rupiah meningkat 232 basis
points sementara valas meningkat sebesar Provisi, Komisi & Fee dan lainnya - 1.004 - - 832 -
7 basis point. Meningkatnya yield kredit
khususnya rupiah terutama disebabkan Total (1) 213.652 19.683 9,2% 219.622 25.089 11,4%
penurunan kredit bermasalah (Non
Performing Loans–NPL). 2005 2006
Pada akhir tahun 2006 sebesar 13,4% Nominal Nominal
dari kredit rupiah merupakan NPL yang Kewajiban rata-rata Biaya % p.a rata-rata Biaya % p.a
sebelumnya sebesar 19,6%, sedangkan kredit
Rupiah
valas sebesar 25,3% merupakan NPL yang
sebelumnya sebesar 48,9% a. Giro 28.907 1.018 3,5% 30.174 982 3,3%
b. Tabungan 47.099 2.041 4,3% 45.697 2.070 4,5%
Sesuai dengan prinsip akuntansi yang c. Deposito Berjangka 80.042 6.621 8,3% 94.448 10.507 11,1%
berlaku, pendapatan bunga kredit untuk d. Lainnya 9.772 305 3,1% 7.340 232 3,2%
kolektibilitas 4 dan 5 harus dibukukan
Sub Total 165.820 9.985 6,0% 177.659 13.791 7,8%
sebagai pengurang pokok kredit.
Valuta Asing
Yield pendapatan bunga Obligasi Pemerintah a. Giro 12.442 229 1,8% 12.727 330 2,6%
(bank saja) pada tahun 2006 mengalami b. Deposito Berjangka 15.775 452 2,9% 15.269 615 4,0%
kenaikan dari 8,5% pada tahun 2005
c. Lainnya 11.850 888 7,5% 5.576 415 7,4%
menjadi 11,8%.
Sub Total 40.067 1.569 3,9% 33.572 1.360 4,1%
Pendapatan bunga Obligasi Pemerintah Lainnya 202
mengalami kenaikan sebesar 39,0% dari Total (2) 205.887 11.554 5,6% 211.231 15.353 7,3%
Rp 7.802 miliar pada tahun 2005 menjadi
Rp 10.841 miliar pada tahun 2006 sejalan
dengan meningkatnya volume rata-rata Net (1) - (2) 7.765 8.129 3,6% 8.391 9.736 4,1%
Obligasi Pemerintah (bank saja) dari
Rp 91.419 miliar pada tahun 2005 menjadi
Rp 91.591 miliar pada tahun 2005 serta
meningkatnya portfolio Obligasi Pemerintah
dengan suku bunga tetap yaitu dari 4,23%
pada tahun 2005 menjadi 4,58% pada
tahun 2006.
Pendapatan operasional lainnya pada tahun Pendapatan OPERASIONAL LAINNYA (Rp miliar)
2006 mengalami peningkatan dari sebesar
2.486
2.323
1.755
1.577
672
351
74
Kebijakan Bank Mandiri dalam Penyisihan penghapusan aktiva produktif & penyisihan lainnya
pembentukan PPAP kredit per 31 Desember 2005 & 2006 Rp miliar
Kolektibilitas 1 2 3 4 5 2005 2006
Sebelum 2% 15% 50% 100% 100% Penyisihan penghapusan kredit 3.861 4.159
31 Maret 2005 (Pembalikan)/penyisihan aktiva produktif lainnya 584 (487)
Setelah 1% 5% 15% 50% 100%
Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif 4.445 3.672
31 Maret 2005
(Pembalikan)/penyisihan lainnya dan estimasi kerugian atas komitmen (1.057) (167)
dan kontinjensi
Jumlah penyisihan penghapusan bersih 3.388 3.505
Catatan:
Keuntungan/(kerugian) dari
(1 Termasuk biaya yang berhubungan dengan penjaminan atas dana pihak ketiga dalam Program Penjualan Surat Berharga dan Obligasi
Penjaminan Pemerintah. Pemerintah
Bank Mandiri memperoleh keuntungan
dari penjualan surat berharga dan Obligasi
Pemerintah sebesar Rp 138 miliar pada tahun
Rincian biaya overhead untuk tahun 2005 & 2006 (Rp miliar) 2006 dan Rp 255 miliar miliar pada tahun
2005. Penurunan tersebut terutama disebabkan
sedikitnya Obligasi Pemerintah yang dijual
selama tahun 2006 yaitu sebesar Rp 1.852
miliar (nilai nominal), sedangkan total penjualan
Beban Umum Beban Umum
& Administrasi & Administrasi pada tahun 2005 sebesar Rp 2.544 miliar (nilai
2005 2006 nominal). Pada tahun 2006 keuntungan atas
penjualan Obligasi Pemerintah sebesar
Rp 43 miliar menurun dibandingkan
dengan tahun 2005 sebesar Rp 257 miliar.
798 IT & Telekomunikasi 822 IT & Telekomunikasi
843 Occupancy Related 914 Occupancy Related Keuntungan/(kerugian) atas
384 Promosi & Sponsorship 437 Promosi & Sponsorship
perubahan nilai Surat-surat Berharga
268 Transportasi & Biaya Perjalanan 270 Transportasi & Biaya Perjalanan
304 Jasa Professional & Lainnya 281 Jasa Professional & Lainnya
dan Obligasi Pemerintah
203 Employee Related 225 Employee Related Keuntungan atas perubahan nilai surat
279 Anak Perusahaan 302 Anak Perusahaan berharga dan obligasi pemerintah pada tahun
2006 sebesar Rp 109 miliar meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2005 rugi sebesar
Rp 89 miliar. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan adanya kenaikan keuntungan
Beban Gaji & Beban Gaji & perubahan nilai Obligasi Pemerintah dari
Tunjangan Tunjangan
2005 2006 rugi sebesar Rp 66 miliar menjadi untung
Rp 101 miliar.
1.295 (Rp miliar) USD Juta (Rp miliar) USD Juta Perubahan
119
30
Pendapatan Non Operasional Bersih a. Penyusutan aktiva tetap Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham
Pendapatan Non Operasional Bersih menurun b. Penyisihan biaya pegawai beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam
dari sebesar Rp 45 miliar pada tahun 2005 c. Penyisihan penghapusan aktiva produktif menghitung laba per saham pada tahun 2006
menjadi Rp 120 miliar pada tahun 2006. dan komitmen & kontinjensi sebanyak 20.334.565.065 lembar dan pada tahun
d. Penyisihan kerugian atas kasus hukum 2005 sebanyak 20.182.096.657 lembar.
Penyisihan untuk Pajak Penghasilan e. Keuntungan (kerugian) atas kenaikan/
Penyisihan pajak penghasilan menurun sebesar penurunan nilai surat berharga dan Laba per saham pada tahun 2006 adalah sebesar
35% dari Rp 629 miliar pada tahun 2005 menjadi Obligasi Pemerintah Rp 119, sedangkan pada tahun 2005 sebesar
Rp 409 miliar pada tahun 2006. Rp 30. Laba bersih untuk tahun 2006 meningkat
Aktiva dan hutang pajak penghasilan dihitung sebesar 301,5% dari Rp 603 miliar pada tahun
Bank Mandiri menerapkan metode kewajiban dengan menggunakan tarif pajak yang 2005 menjadi Rp 2.421 miliar pada tahun 2006.
(liability method) untuk menentukan beban pajak diharapkan akan diterapkan pada periode
penghasilan, Pada metode ini, aktiva dan hutang aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi Kenaikan laba bersih terutama disebabkan
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak meningkatnya pendapatan bunga bersih dari
temporer (temporary differences) antara nilai yang berlaku. Rp 8.955 miliar pada tahun 2005 menjadi
aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca Rp 10.345 miliar pada tahun 2006 dan kenaikan
dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan Aktiva Pajak Tangguhan–bersih pada 31 pendapatan operasional lainnya dari Rp 2.323
kewajiban tersebut setiap tanggal pelaporan. Desember 2006 adalah sebesar Rp 3.295 miliar, miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 2.486 miliar
Metode ini juga mengakui adanya manfaat pajak sedangkan pada 31 Desember 2005 sebesar pada tahun 2006.
di masa datang seperti rugi menurut pajak yang Rp 2.231 miliar.
belum digunakan apabila kemungkinan besar Nilai Buku per saham Bank Mandiri per
manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa Laba per Saham (EPS) adalah laba bersih dibagi 31 Desember 2006 meningkat 12,6% menjadi
yang akan datang. dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Rp 1.295 dari Rp 1.150 pada akhir tahun 2005.
yang ditempatkan dan disetor penuh pada
Pos-pos yang dapat dikategorikan sebagai tahun berjalan.
perbedaan temporer (temporary differences)
adalah:
Jumlah aktiva mengalami sedikit kenaikan yaitu Surat Berharga yang dimiliki KREDIT YANG DIBERIKAN
sebesar 1,6% dari Rp 263.383 miliar pada tanggal Surat Berharga yang dimiliki–bersih mengalami
44,0%
49,6%
40,5%
43,1%
31 Desember 2005 menjadi Rp 267.517 miliar sedikit kenaikan dari Rp 4.027 miliar pada
pada 31 Desember 2006. tanggal 31 Desember 2005 menjadi
Rp 4.031miliar pada tanggal 31 Desember 2006.
Kas dan Penempatan pada
Bank Indonesia Obligasi Pemerintah
Kas dan penempatan pada Bank Indonesia Per 31 Desember 2006 Bank Mandiri memiliki
meningkat sebesar 6,2% dari Rp 37.566 miliar Obligasi Pemerintah sebesar Rp 90.648 miliar
per 31 Desember 2005 menjadi Rp 39.875 miliar (nilai wajar), yang merupakan 33,9% dari total
per 31 Desember 2006. Peningkatan tersebut aktiva Bank. Obligasi tersebut terdiri dari obligasi
05 06 05 06
terutama disebabkan meningkatnya penempatan bunga tetap dan obligasi bunga mengambang.
pada Bank Indonesia dari Rp 35.043 miliar per Atas portfolio tersebut, obligasi bunga tetap Rasio kredit terhadap total aktiva
31 Desember 2005 menjadi Rp 35.909 miliar per memiliki tingkat suku bunga antara 13,15% Rasio pendapatan bunga kredit
31 Desember 2006. sampai 15,58% per tahun, sedangkan obligasi terhadap total pendapatan bunga
Sedangkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada Jumlah Obligasi Pemerintah yang dijual
tanggal 31 Desember 2006 mengalami kenaikan selama tahun 2006 sebesar Rp 1.852 miliar
sebesar 121,2% dari Rp 6.477 miliar pada tanggal (nilai nominal). Bank Mandiri membukukan
31 Desember 2005 menjadi Rp 14.330 miliar. keuntungan atas penjualan Obligasi Pemerintah bulannya sedangkan untuk Obligasi Pemerintah
sebesar Rp 43 miliar. Pada tahun 2006, yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
Giro dan Penempatan pada Bank Lain keuntungan yang belum direalisasi atas Obligasi berdasarkan harga perolehan.
Giro dan Penempatan pada Bank Lain menurun Pemerintah sebesar Rp 101 miliar meningkat
sebesar 37,9% dari Rp 16.054 miliar pada tanggal dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlah kredit
31 Desember 2005 menjadi Rp 9.973 miliar pada rugi Rp 66 miliar. yang diberikan bruto Bank Mandiri secara
tanggal 31 Desember 2006, terutama disebabkan konsolidasi adalah sebesar Rp 117.671 miliar
penurunan penempatan pada Bank lain dari Sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang atau 44,0% dari total aktiva bank. Jumlah
Rp 15.348 miliar pada tanggal 31 Desember berlaku umum di Indonesia, Obligasi Pemerintah tersebut mengalami kenaikan sebesar 10,3 %
2005 menjadi Rp 9.424 miliar pada tanggal yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dibandingkan dengan 31 Desember 2005 yaitu
31 Desember 2006. dinilai berdasarkan nilai wajar (fair value) setiap sebesar Rp 106.693 miliar.
Consumer
1 10.132 22 10.154 80,5
2 1.945 0 1.945 15,4
3 80 0 80 0,6
4 110 0 110 0,9
5 332 0 332 2,6
Subtotal Consumer 12.599 22 12.621 11,5
Non performing loan 522 0 522 4,1
Total Kredit 75.482 33.898 109.380
Skema & jumlah kredit yang direstrukturisasi tahun 2005 & 2006 Rp miliar
2005 2006 %
Kredit jangka panjang dengan opsi saham (KJPOS) 1.568 1.518 7,3
Fasilitas kredit tambahan 511 319 1,5
Perpanjangan jangka waktu kredit 9.738 12.064 57,7
Perpanjangan jangka waktu & penurunan suku bunga 2.370 4.484 21,4
1 5.240 2.529 12,1
Perpanjangan jangka waktu & skema restrukturisasi lain-lain
Jumlah 19.427 20.914 100
Catatan:
1
Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang
tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
MUTASI KREDIT YANG TELAH DIHAPUSBUKU TAHUN 2005 & 2006 (BANK SAJA) (Rp miliar)
2005 2006
Saldo awal tahun 21.527 22.622
Penghapusbukuan 1.456 4.476
Penerimaan kembali (1) (817) (3.411)
Lain-Lain (2) 456 1.071
Saldo akhir tahun 22.622 24.758
Pendistribusian laba bersih tahun 2005 sebesar Rp 1.860 miliar dengan janji untuk dibeli Arus Kas dari Aktivitas Investasi
yang dilaksanakan pada tahun 2006 adalah kembali pada bulan Januari 2007, Juni 2007, Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
pembayaran dividen, cadangan umum serta Januari 2008, Nopember 2009 dan Mei 2010. investasi pada tahun 2006 adalah sebesar
Dana Program Bina Lingkungan. Bank Mandiri Rp 7.638 miliar terutama berkaitan dengan
telah melaksanakan pembayaran dividen tahun Arus kas dari dana pihak ketiga juga secara kenaikan surat-surat berharga yang dikategorikan
buku 2005 dan 2004 masing-masing sebesar signifikan mempengaruhi posisi likuiditas bank. sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki
Rp 14,853 dan Rp 130,496 per lembar saham Pada tahun 2006, Bank Mandiri memiliki arus hingga jatuh tempo sebesar Rp 6.678 miliar
atau secara total masing-masing sebesar Rp 302 kas masuk dari peningkatan jumlah tabungan serta pembelian aktiva tetap sebesar Rp 264
miliar dan Rp 2.628 miliar. dan giro, meskipun mengalami arus kas keluar miliar yang diimbangi dengan penerimaan dari
dari deposito berjangka. penjualan aktiva tetap sebesar Rp 65 miliar.
Sumber Modal dan Likuiditas
Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
2006 sebagian besar didanai oleh kombinasi Pada tahun 2006, arus kas masuk bersih dari investasi pada tahun 2005 adalah sebesar
penerimaan dari pendapatan bunga atas kredit aktivitas operasi adalah sebesar Rp 12.240 miliar Rp 3.891 miliar terutama berkaitan dengan
yang diberikan, komisi dan provisi, penjualan terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar penurunan surat-surat berharga yang
Obligasi Pemerintah, dan peningkatan jumlah Rp 25.760 miliar, di mana kredit yang diberikan dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh
simpanan terutama giro dan tabungan. memberikan pendapatan sebesar Rp 11.319 tempo dan tersedia untuk dijual sebesar
Selain itu, Bank Mandiri telah memanfaatkan miliar. Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi Rp 1.928 miliar serta penurunan Obligasi
pasar uang antar bank. Bank Mandiri juga oleh penerimaan provisi dan komisi sebesar Pemerintah yang dikategorikan sebagai tersedia
mempertahankan cadangan likuiditas, yang Rp 2.359 miliar dan peningkatan giro dan untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
biasanya berjumlah lebih besar daripada tabungan sebesar Rp 17.644 miliar, yang sebesar Rp 1.935 miliar.
Giro Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk diimbangi dengan arus kas keluar dari beban
mengantisipasi penarikan simpanan dalam bunga sebesar Rp 15.880 miliar, tambahan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
jumlah besar oleh nasabah. pemberian kredit sebesar Rp 15.874 miliar serta Pada tahun 2006 arus kas keluar bersih dari
penurunan deposito berjangka sebesar aktivitas pendanaan sebesar Rp 2.042 miliar
Bank Mandiri menggunakan sebagian besar Rp 15.497 miliar. yang antara lain digunakan untuk membayar
dananya untuk pembayaran beban bunga atas pinjaman yang diterima sebesar Rp 1.522 miliar,
dana pihak ketiga dan pinjaman yang diterima, Pada tahun 2005, arus kas masuk bersih dari pembayaran pinjaman subordinasi sebesar
pemberian kredit dan pembayaran kembali aktivitas operasi adalah sebesar Rp 9.554 miliar Rp 245 miliar, pembelian surat berharga dengan
pinjaman yang diterima, penempatan pada terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar janji dijual kembali sebesar Rp 187 miliar,
pasar uang antar bank, dan pembayaran biaya Rp 19.535 miliar, di mana kredit yang diberikan penerimaan dari eksekusi hak opsi saham sebesar
operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan, memberikan pendapatan sebesar Rp 10.419 Rp 415 miliar serta pembayaran dividen dan Dana
serta biaya umum dan administrasi). miliar. Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi Program Bina Lingkungan sebesar Rp 314 miliar.
oleh penerimaan provisi dan komisi sebesar
Bank Mandiri juga menggunakan portfolio Rp 2.210 miliar dan peningkatan giro dan Pada tahun 2005, arus kas keluar bersih dari
Obligasi Pemerintah untuk mendukung likuiditas deposito berjangka sebesar Rp 31.190 miliar, aktivitas pendanaan sebesar Rp 8.995 miliar
dan meningkatkan aktiva produktif melalui yang diimbangi dengan arus kas keluar dari yang di antaranya digunakan untuk membayar
collateral fund borrowing, transaksi penjualan beban bunga sebesar Rp 11.783 miliar, tambahan pinjaman yang diterima sebesar Rp 3.035 miliar,
dengan janji dibeli kembali serta outright sales. pemberian kredit sebesar Rp 12.121 miliar serta pembayaran pinjaman subordinasi sebesar
Bank Mandiri telah menjual Obligasi Pemerintah penurunan tabungan sebesar Rp 6.380 miliar. Rp 2.414 miliar, pembelian kembali surat
berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
sebesar Rp 867 miliar, pembayaran dividen,
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
serta tantiem sebesar Rp 2.759 miliar.
264
412
192
337
64
68
11
4
terdiri dari: Rp 17 miliar untuk perluasan jaringan
cabang dan renovasi, Rp 438 miliar untuk
peralatan kantor, komputer dan perangkat lunak Tanah & bangunan
dan Rp 45 miliar untuk lain-lain. Peralatan kantor, komputer
& perangkat lunak
Kendaraan
Jumlah
05 06 05 06 05 06 05 06
KOLEKTIBILITAS KOMITMEN
& KONTINJENSI PER 31
DESEMBER 2005 & 2006 Rp miliar RASIO KEUANGAN LAINNYA (BANK SAJA)
2005 2006 Rasio 2005 2006
Performing 15.251 14.926 Aktiva Produktif Bermasalah 12,3% 8,3%
Non Performing 639 139 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif 6,1% 6,7%
Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 103,0% 107,8%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (1) 95,0% 90,1%
Persentase Pelanggaran BMPK
- Pihak Terkait 0,0% 0,0%
- Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%
Persentase Pelampauan BMPK
- Pihak Terkait 0,0% 0,0%
- Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0%
Giro Wajib Minimum Rupiah 11,3% 11,7%
Posisi Devisa Netto (2) 2,6% 4,5%
Catatan:
(1) B eban operasional termasuk beban bunga & beban PPAP serta beban penyisihan lainnya dibagi pendapatan
operasional termasuk pendapatan bunga
(2) Perhitungan devisa netto termasuk akun neraca dan rekening administratif
Komisaris dan Direksi Bank Mandiri berkomitmen Governance yang dikeluarkan oleh Komite Mandiri dapat mudah diketahui oleh seluruh
untuk menegakkan sistem perbankan yang sehat Nasional Kebijakan Governance (KNKG). pemangku kepentingan.
dan kuat di Indonesia dan mentransformasi Bank
Mandiri menjadi bank publik terkemuka (Blue Pembentukan Komite Good Corporate Penilaian Penerapan Good
Chip Company) di kawasan Asia Tenggara (Regional Governance Corporate Governance
Champion Bank). Manajemen berkeyakinan Bank Mandiri telah menyadari pentingnya Untuk memastikan adanya peningkatan kualitas
bahwa penerapan prinsip-prinsip Good Corporate penerapan GCG sebelum dikeluarkannya PBI penerapan GCG secara berkesinambungan ke
Governance (GCG) merupakan salah satu prasyarat No.8/4/PBI/2006. Hal ini terbukti dengan dalam proses bisnis, sejak tahun 2003 Bank
mutlak dalam proses transformasi ini. Penerapan telah dibentuknya Komite Good Corporate Mandiri setiap tahun menugasi lembaga
prinsip secara baik akan meningkatkan Governance di level Komisaris pada tanggal 18 independen untuk melakukan penilaian terhadap
kepercayaan investor dan merupakan nilai Juli 2005. Pembentukan Komite GCG di level impementasi GCG, yaitu Standard and Poor’s,
tambah bagi para pemegang saham dan Komisaris sejalan dengan tugas Komisaris dalam PricewaterhouseCoopers dan The Indonesian
pemangku kepentingan lainnya. melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Institute for Corporate Governance (IICG).
perseroan oleh Direksi termasuk memantau
Bank Mandiri percaya bahwa penerapan prinsip- efektivitas implementasi GCG beserta praktek- Hasil penilaian yang dilakukan oleh IICG sejak
prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang praktek terbaik. Maret 2006 telah diumumkan pada bulan
konsisten akan memberikan manfaat baik bagi Desember 2006. Dalam penilaian yang diikuti
Bank maupun para pemangku kepentingan Sosialisasi Good Corporate Governance beberapa bank dan perusahaan non-keuangan,
lainnya dengan: Sosialisasi prinsip-prinsip dan praktek-praktek Bank Mandiri mendapat peringkat runner-up
1. Meningkatnya kesungguhan manajemen terbaik GCG serta kebijakan terkait lainnya, untuk kategori sektor keuangan dengan predikat
dalam menerapkan prinsip-prinsip seperti corporate values dan corporate behaviours ‘terpercaya.’ Peringkat ini telah mengalami
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, dilaksanakan kepada seluruh jajaran Bank Mandiri peningkatan yang signifikan dari CGPI 2004
independensi, kewajaran dan kehati-hatian melalui berbagai cara, antara lain sosialisasi yaitu peringkat keenam. Secara keseluruhan Bank
dalam pengelolaan Bank. secara langsung melalui Forum Sosialisasi di Mandiri menempati posisi ketiga dalam 10 Good
2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi dan Kantor Pusat, kunjungan ke wilayah-wilayah, Corporate Governance Perception Index 2006.
pelayanan kepada stakeholders. dalam training/workshop, focus group, maupun
3. Mempermudah perolehan dana pembiayaan sosialisasi melalui media, seperti buletin internal Selain itu, Bank Mandiri berhasil meraih dua
yang lebih murah yang pada akhirnya akan Bank Mandiri, intranet Bank Mandiri yang dapat penghargaan dari Asiamoney yaitu The Best
meningkatkan shareholder’s values. diakses oleh seluruh pegawai Bank Mandiri, Corporate Governance Award dan The Best Disclosure
4. Meningkatnya minat dan dan melalui Knowledge-Based Management System & Transparency yang penghargaannya diserahkan
kepercayaan investor. (KMS). Dalam sosialisasi kepada Unit Kerja Kantor pada tanggal 24 Januari 2007. Kepada para
5. Terlindunginya Bank dari intervensi Pusat dan Wilayah, seluruh anggota Komite responden, Asiamoney menanyakan beberapa
eksternal dan tuntutan hukum. GCG terlibat secara langsung dalam menyiapkan hal, antara lain adalah masalah keterbukaan dan
6. Mengembalikan kepercayaan investor untuk dan menyampaikan materi sosialisasi. Tujuan transparansi, pertanggungjawaban manajemen
menanamkan modalnya di Indonesia. sosialisasi adalah agar seluruh jajaran Bank dan direksi, perlakuan terhadap pemegang
dapat memahami dan melaksanakan prinsip- saham serta hubungan dengan investor.
Sebelum dikeluarkannya PBI No. 8/4/PBI/2006 prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG dalam
tentang Pelaksanaan Good Corporate menjalankan tugas. Survei Dengan Metode Self Assesment
Governance Bagi Bank Umum beserta PBI No. Sebelum dikeluarkannya PBI No. 8/4/PBI/2006
8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI Selain sosialisasi kepada pihak internal, sosialisasi yang mengharuskan Bank untuk melakukan
No. 8/4/PBI/2006 tersebut, Bank Mandiri dilakukan pula kepada pemangku kepentingan penilaian sendiri secara internal (internal
sebagai Bank Umum yang merupakan BUMN, lainnya, antara lain melalui forum-forum self assesment) terhadap pelaksanaan GCG,
dengan status perusahaan publik dan perusahaan Corporate Governance seperti Komite Nasional Komite GCG telah melakukan survei dengan
terbuka, merupakan Badan hukum yang highly Kebijakan Governance (KNKG), diskusi rutin yang menggunakan metode tersebut. Survei tersebut
regulated sehingga implementasi GCG beserta diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
praktek-praktek terbaiknya di Bank Mandiri BUMN dan seminar GCG berskala nasional prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG
mengacu tidak hanya pada aturan Bank maupun internasional. telah diterapkan oleh Bank Mandiri. Agar hasil
Indonesia, tetapi juga pada Undang-undang survei dapat mewakili seluruh jajaran di Bank
Perseroan Terbatas, Keputusan Menteri BUMN Disamping itu, sosialisasi dilakukan juga Mandiri, maka responden internal Bank Mandiri
No. 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan melalui pemuatan materi GCG dalam Laporan yang dilibatkan dalam survei adalah Komisaris,
Praktek Good Corporate Governance Pada Tahunan Bank Mandiri, situs Bank Mandiri, Direksi, Komite Audit, Audit Internal, Group
BUMN serta peraturan BUMN terkait, Peraturan forum investor, dan media komunikasi lainnya Head, Department Head, serta para Manager di
BAPEPAM, dan Pedoman Good Corporate sehingga diharapkan pelaksanaan GCG di Bank Wilayah dan Cabang. Disamping itu, untuk
Remunerasi Komisaris, Direksi dan anggota komite audit selain komisaris f. Direktur Kepatuhan
selama 2006 (dalam jutaan rupiah) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan
Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal
Jumlah Anggota Gaji Tunjangan Bonus Jumlah 22 Mei 2006, telah menetapkan perubahan
Komisaris 7 4.733 2.673 7.406 susunan pengurus Perseroan dan memberikan
Direksi 11 16.552 12.199 28.751 kewenangan kepada Komisaris untuk
menetapkan pembagian tugas dan wewenang
Komite Audit 2 635 177 812
di antara para anggota Direksi dengan merujuk
Executive Vice President, pada anggaran dasar perseroan.
45 15.668 4.670 3.935 24.273
SVP dan Advisor
Jumlah 65 37.588 19.719 3.935 61.242 Mengacu pada PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal
20 September 1999 tentang Penugasan Direktur
Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Umum yang mengatur tata cara penugasan
anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan,
Bank Mandiri telah mengajukan permohonan
persetujuan Direktur Kepatuhan kepada
Dewan Gubernur Bank Indonesia melalui surat
No. DIRUT/107/2006 tanggal 9 Juni 2006 perihal
Laporan Perubahan Susunan Pengurus dan
Permohonan Persetujuan Penunjukkan Direktur
Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pemegang Saham yang terhormat, • Melakukan review dan melaporkan berbagai • Implementasi Risk Based Audit.
risiko yang potensial akan terjadi. • Revisi Internal Audit Charter.
Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999 Sesuai dengan laporan triwulanan yang 4. Melakukan 18 (delapan belas) kali pertemuan
berdasarkan Keputusan Komisaris PT Bank disampaikan kepada Komisaris, dalam tahun dengan unit-unit kerja, antara lain
Mandiri (Persero) Tbk. No. 013/KEP/KOM/1999 2006 Komite Audit telah melakukan kegiatan- sebagai berikut:
dan diperbaharui berdasarkan Keputusan kegiatan sebagai berikut: • Credit Recovery Group mengenai
Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pengelolaan/penyelesaian
No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005. 1. Melakukan penelaahan atas data dan kredit bermasalah.
informasi keuangan yang terdiri dari: • Corporate Banking Group dan Commercial
Tujuan Pembentukan Komite Audit • Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Banking Group mengenai perkembangan
Komite Audit Bank Mandiri dibentuk berdasarkan (RKAP) tahun 2006. kredit dan 25 debitur terbesar.
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara • Laporan Realisasi Rencana Bisnis/RKAP • Consumer Cards Group dan Consumer Loans
dan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar bulanan dan triwulanan. Group mengenai perkembangan bisnis
Modal dengan tujuan untuk membantu dan • Laporan Keuangan kartu kredit dan kredit konsumer.
memfasilitasi Komisaris dalam menjalankan tugas Konsolidasian triwulanan. • Accounting Group mengenai
dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait • Laporan Keuangan Publikasi triwulanan. perkembangan penyelesaian pos-pos
dengan informasi keuangan, sistem pengendalian terbuka (open items) dan suspense accounts.
intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal 2. Melakukan penelaahan atas Laporan Hasil • Consumer Collection Group mengenai
dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen Audit Rutin tahun 2006 berdasarkan hasil perkembangan penagihan Kredit
risiko serta kepatuhan terhadap peraturan pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern Konsumer dan Kartu Kredit bermasalah.
perundang-undangan yang berlaku. (SKAI) terhadap unit-unit kerja berikut: • Direktorat Technology & Operations
• Market Risk Group, Consumer Cards Group, mengenai hal-hal yang terkait dengan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Central Operations Group dan Procurement masalah-masalah Teknologi Informasi
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab & Fixed Assets Group. dan Operasional.
untuk memberikan pendapat kepada Komisaris • Commercial Banking Center (12 unit), Small
mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang Business District Center (7 unit) dan Micro 5. Melakukan 5 (lima) kali pertemuan dengan
disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi Business District Center (13 unit). KAP yang ditetapkan memeriksa Bank
hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris • Kantor Cabang Hong Kong Mandiri untuk membicarakan:
dengan cara: dan Singapore. • Perkembangan pelaksanaan audit (audit
• Melakukan review atas semua informasi • Kantor Hub (39 unit) yang membawahi progress) Bank Mandiri tahun buku 2005.
keuangan yang disajikan manajemen. 300 Kantor Spoke. • Laporan Pelaksanaan Pernyataan Standar
• Melakukan review atas efektivitas Auditing (PSA) No. 62 yang berakhir pada
pelaksanaan pengendalian intern 3. Melakukan 6 (enam) kali pertemuan dengan tanggal 31 Desember 2005.
(internal control). Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk • Biaya audit Laporan Keuangan Bank
• Melakukan review atas efektivitas membahas antara lain mengenai: Mandiri Tahun Buku 2006.
pelaksanaan dan hasil pemeriksaan • Rencana Kerja tahun 2006 dan Realisasi • ‘Time Table & Scope of Work’ untuk audit
oleh Satuan Kerja Audit Intern/Internal Rencana Kerja tahun 2005. Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun
Audit Group. • Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Bank Buku 2006.
• Melakukan review atas: Indonesia tahun 2005. • Perkembangan pelaksanaan audit (audit
− Independensi dan objektivitas Kantor • Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan progress) Bank Mandiri tahun buku 2006.
Akuntan Publik (KAP) yang akan Pemeriksa Keuangan–Republik Indonesia.
mengikuti tender. • Temuan-temuan signifikan hasil 6. Melakukan tugas dan kegiatan lain yang
− Biaya jasa audit dan cakupan audit yang pemeriksaan SKAI dan Kantor Akuntan diberikan Komisaris, antara lain penelaahan
diajukan KAP terpilih Publik (KAP) yang terkait dengan atas Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok
− Laporan hasil audit KAP terpilih. implementasi kebijakan, sistem & prosedur, Hasil Audit Intern dan Laporan Pengawasan
• Melakukan review atas kepatuhan sistem pengendalian intern dan kepatuhan Rencana Bisnis Bank Semester I/2006
terhadap peraturan perundang-undangan terhadap peraturan perundang-undangan yang harus disampaikan Komisaris kepada
yang berlaku. yang berlaku serta tindak lanjut auditee. Bank Indonesia.
Zulkifli Djaelani
Anggota
Imam Sukarno
Anggota
Para Pemegang Saham yang terhormat, Di bulan April 2006 juga, berdasarkan rangkuman
hasil survei imbalan bagi Direksi tahun 2005,
Komite Nominasi dan Remunerasi (Komite) Komite telah membahas dan mengevaluasi
diamanatkan untuk menelaah dan analisa Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab
mengidentifikasi individu-individu unggul Direksi beserta struktur remunerasinya.
dan berkualitas untuk dicalonkan sebagai Berdasarkan evaluasi ini Komite mengajukan
anggota Dewan Direksi sesuai dengan kriteria usulan kenaikan gaji/honorarium bagi Direksi/
dan persyaratan yang tercantum dalam Komisaris kepada Dewan Komisaris.
Piagam Komite.
Selain itu, selama tahun 2006 Komite juga
Selain itu Komite diberi mandat untuk menyusun telah melakukan pembahasan beberapa hal
pedoman untuk mengevaluasi kinerja direksi dan antara lain; (1) Pasal 11 ayat 6 Anggaran Dasar
juga pedoman untuk mengevaluasi secara Perseroan perihal Tantiem kepada Pengurus, (2)
self-assessment kinerja komisaris. Ini berarti kriteria komisaris independen, (3) tata tertib
Komite bertanggung jawab untuk melakukan Komite, (4) talent pool program, (5) serta program
evaluasi kinerja direksi secara periodik serta kerja komisaris.
mengusulkan paket remunerasi bagi direksi dan
komisaris yang sepadan dengan kinerjanya. Pada bulan September 2006 Komite telah
Dalam pengusulan tersebut, Komite harus membahas usulan penyempurnaan organisasi
memastikan bahwa kepentingan manajemen dari Dewan Direksi. Komite telah menyampaikan
tersebut sejalan dengan kepentingan pemegang pendapat atas usulan tersebut kepada
saham serta prioritas strategis Bank Mandiri. Dewan Komisaris.
Terakhir, Komite juga harus menelaah perumusan
Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Direksi. Komite di tahun 2007 akan tetap melaksanakan
program kerjanya untuk memastikan berjalannya
Komite menyadari bahwa Bank Mandiri selaku fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
bank milik negara yang telah terbuka, keputusan
pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan
Komisaris adalah wewenang penuh pemegang Komite Nominasi dan Remunerasi
saham Seri A Dwiwarna. Walaupun begitu,
Komite percaya bahwa bila pengangkatan
tersebut berdasarkan proses pencalonan
yang sistematis dan obyektif, maka akan
mempengaruhi akuntabilitas secara positip.
Para Pemegang Saham yang terhormat, Komite telah sepakat untuk bertemu sekurang-
kurangnya satu kali dalam sebulan. Pertemuan
Komite Kebijakan Risiko di tahun 2006 telah tersebut merupakan rapat yang sah dan dapat
memformalkan aturan keanggotaan, tugas, mengambil keputusan yang berupa rekomendasi
wewenang, tanggung jawab dan imbal jasa bagi kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan
Komite. Aturan tersebut mengatur bahwa tugas rekomendasi tersebut Dewan Komisaris
dan tanggung jawab Komite adalah: mengambil keputusan berupa pendapat atas
suatu masalah yang menyangkut risiko.
1. Memberikan masukan kepada komisaris
dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan Dalam rapat tersebut Komite dapat mengundang
manajemen risiko. pihak-pihak yang dianggap relevan dan terkait
dengan masalah risiko yang akan dibahas.
2. Mendiskusikan dengan direksi atau unit
kerja terkait dengan manajemen risiko, Selama 2006 Komite dengan intensif telah
menguji pelaksanaan kebijakan manajemen membahas dengan pihak-pihak terkait mengenai
risiko dan membahasnya dalam rapat risiko dan manajemennya.
komisaris atau rapat gabungan komisaris
dan direksi.
Komite Kebijakan Risiko
3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan
dan peraturan-peraturan internal tentang
kebijakan manajemen risiko.
Pemegang Saham yang terhormat, Di samping itu, program self assessment GCG Komitmen dan upaya Bank Mandiri dalam
yang telah diselesaikan dan dilaporkan pada mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dinilai
Tahun 2006 merupakan tahun yang kedua sejak awal tahun 2006 bertujuan untuk mengetahui sangat positif dan mendapat apresiasi dari dunia
terbentuknya Komite Good Corporate Governance sejauh mana pemahaman para responden internasional. Hal ini dibuktikan melalui dua
(GCG) oleh Komisaris pada tanggal 18 Juli 2005. terhadap implementasi GCG di Bank Mandiri. penghargaan yang diraih oleh Bank Mandiri
Tahun 2005 merupakan periode penetapan Secara berurutan responden yang memiliki pada awal tahun 2007 yaitu Overall Best Company
kerangka dasar kebijakan GCG sebagaimana tingkat pemahaman dan persepsi tertinggi in Indonesia for Corporate Governance 2006 dan
dituangkan dalam Charter GCG, sementara tahun sampai terendah diinternal Bank Mandiri adalah The Best Company in Indonesia for Disclosure &
2006 merupakan periode yang lebih fokus pada Komisaris, Direksi, Internal Audit, Kantor Transparency 2006 dari Asiamoney.
pengawasan efektivitas implementasi GCG serta Wilayah dan Group Kantor Pusat.
terciptanya mekanisme check & balance pada Untuk tahun 2007, Komite GCG telah
aktivitas Perseroan. Kemudian, Komite GCG telah secara aktif menyusun Program Kerja yang lebih fokus pada
memberikan masukan-masukan kepada implementasi prinsip-prinsip & praktek-praktek
Sosialisasi GCG di wilayah dan focus group di Bank Indonesia, Himbara, Perbanas, Forum terbaik Corporate Governance dalam aktivitas-
kantor Pusat dilakukan untuk memberikan Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan aktivitas utama bank, antara lain: perkreditan,
pemahaman atas prinsip-prinsip GCG yang harus (FKDKP) dan Forum Komisaris bank-bank Umum manajemen risiko dan human capital.
diimplementasikan oleh seluruh lini di Bank mengenai praktek-praktek terbaik
Mandiri. Dengan sosialisasi tersebut, manajemen Corporate Governance. Demikianlah penyampaian kami, atas
memperoleh banyak umpan balik guna perbaikan perhatian dan dukungan semua pihak terhadap
dan penyempurnaan sistem dan prosedur untuk Selanjutnya, untuk membangun budaya pelaksanaan tugas-tugas Komite GCG selama ini,
mencerminkan prinsip-prinsip GCG. Sosialisasi patuh (sense of compliance) terhadap regulasi, kami ucapkan terima kasih.
terhadap focus group yang telah terlaksana antara Komite GCG telah melakukan tinjau ulang dan
lain di unit Procurement, Asset Management, memberikan masukan, antara lain, mengenai :
Corporate Banking, Regional Commercial Sales, • Kebijakan & penyelenggaraan RUPS Komite Good Corporate Governance
Jakarta Commercial Sales, Product Management dan • Tata tertib komisaris
Small & Micro Banking. • Penyempurnaan struktur organisasi
Bank Mandiri
Selain sosialisasi di wilayah dan focus group • Penyempurnaan beberapa kebijakan dan
tersebut, Komite juga secara aktif memberikan prosedur Bank Mandiri lainnya
pemahaman tentang materi GCG kepada para
peserta Program Officer Development Program Untuk mengetahui penilaian pihak independen Muchayat
(ODP) dalam forum Sharing Experience. Peserta terhadap implementasi GCG di Bank Mandiri, Ketua
ODP tersebut merupakan pegawai-pegawai serta memberikan masukan dalam rangka
baru sebagai calon pimpinan bank di masa perbaikan secara terus menerus, Bank Mandiri
yang mendatang. Oleh karena itu, Komite telah mengikuti Corporate Governance Perception
memandang penting dan sangat relevan untuk Index pada tahun 2005 (CGPI 2005) yang
memberikan pemahaman GCG secara dini diselenggarakan oleh The Indonesian Institute
kepada mereka. for Corporate Governance (IICG) dan menempati
posisi Runner Up untuk sektor keuangan dengan
predikat ‘Terpercaya’ dan menjadi salah satu The
Best of Top GCG Perception Index 2006 pada
peringkat ketiga.
Menyelesaikan pendidikan S1 dari Universitas Menyelesaikan pendidikan S1 dariFakultas Menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri
17 Agustus 1945 pada tahun 1973 dan Ekonomi Universitas Indonesia–Jakarta tahun Jakarta dan meraih gelar Doktor pada bulan
Master Management dari Asian Institute of 1975. Memulai karir sebagai Assistant Accountant Maret 2004.
Management–Manila tahun 1985. PT Tohm & Haas Indonesia pada tahun 1975.
Beliau memulai karir sebagai Junior Auditor di
Memulai karir di Bagian Neraca Pembayaran & Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah Drs. Utomo, Mula & Co. Mulai memasuki dunia
Moneter–Urusan Ekonomi & Statistik tahun menjabat sebagai pimpinan cabang dan perbankan pada tahun 1983 di Bank of America
1975. Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah pemimpin wilayah di Bank Niaga antara tahun sebagai Financial Controller dan tahun 1989 beliau
menjabat sebagai Direktur Pengawasan Bank 1986–1994 sebelum akhirnya menjabat sebagai ditunjuk sebagai Finance & Planning Manager.
Perkreditan Rakyat pada tahun 1998–2000, Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia, Pada tahun 1993 beliau ditunjuk sebagai Presiden
Direktur Direktorat Perizinan & Informasi Bank Niaga pada tahun 1994. Direktur PT Mega Search.
Perbankan pada tahun 2000–2002 serta Team
Pengawas Bank Universal pada tahun 2002. Sejak tahun 1999 beliau menjabat sebagai Tahun 2003 beliau ditunjuk sebagai anggota
anggota Komite Audit PT Bank Mandiri Komite Audit AJB Bumiputera 1912 dan menjadi
Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang (Persero) Tbk. wakil ketua Tim Penerapan GCG AJB Bumiputera
beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit 1912. Beliau diangkat sebagai anggota Komite
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. GCG PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada
tahun 2005.
Pada tahun 1993 beliau menjadi General Manager, Dalam perjalanan karirnya beliau sempat
Group Treasury, PT Raja Garuda Mas dan pada menjabat sebagai Regional Manager kemudian
tahun 2001 beliau sempat menjabat sebagai menjadi Group Head Commercial Risk dan saat ini
Senior Vice President Treasury & International sebagai Corporate Secretary.
Banking Group Head, PT Bank Bumi Putera
Indonesia Tbk., sebelum diangkat sebagai
anggota Komite Kebijakan Risiko PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2006.
555triliun
Rp 555 triliun adalah nilai kapitalisasi pasar
nasabah korporasi Bank Mandiri yang
Rp merupakan 20 Perusahaan Publik terbesar
di Bursa Efek Jakarta
29%
commercial banking
29% dari seluruh ekspor non-migas
Indonesia menggunakan L/C di proses oleh
Bank Mandiri, terbesar di bandingkan bank
pesaing lainnya
consumer finance
Jika Anda menelepon dari Balikpapan,
90detik
hanya 90 detik waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan ‘in principal approval’
kredit perorangan. Layanan ini tersedia di
10 kota melalui Call Center 14000 dengan
menggunakan Consumer Scoring System
50,3%
treasury & international banking
Sebagai bank pembayaran utama, kami
menangani 50,3% dari seluruh settlement
pembayaran transaksi saham di BEJ
82
special asset management
82% dari outstanding debitur yang
%
direstrukturisasi telah berhasil diupgrade
menjadi performing loan
finance & strategy
Keenam Strategic Business Unit akan
berperan sebagai pendorong utama
untuk mewujudkan budaya kerja
berbasis kinerja dengan meningkatkan
akuntabilitas setiap bisnis unit atas
profitabilitas dan pertumbuhan.
Tahun 2006 merupakan tahun penting bagi profitabilitas dan pertumbuhan secara yang memang dibentuk secara khusus untuk
Bank Mandiri dengan dimulainya tonggak bank-wide. menangani penyelesaian kredit bermasalah
organisasi berbasis Strategic Business Unit • Penyempurnaan Performance serta asset recoveries, sehingga tidak
(SBU) pada bulan Juni 2006 sebagai upaya Management System sehingga dapat berfokus pada pengembangan usaha.
transformasi organisasi yang memiliki mengukur profitabilitas dengan lebih
budaya berbasis kinerja. Bank Mandiri baik, lebih adil serta transparan Berdasarkan kontribusi laba dari masing-
mereorganisasi struktur direktoratnya dalam mengalokasikan biaya serta masing SBU, kami mengklasifikasi kelima
menjadi 6 Direktorat Strategic Business Units mengakomodasi perubahan di SBU tersebut dalam 3 tahap pengembangan
(SBU), 3 Direktorat Corporate Center dan satu dalam organisasi. yaitu unit yang diklasifikasikan sebagai cash
Direktorat Shared Services. • Dengan perbaikan-perbaikan yang akan generator, emerging business dan future
dilaksanakan lebih jauh di tahun 2007, growth engine business.
Keenam SBU tersebut akan berperan sebagai kami akan melanjutkan penggunaan
pendorong utama untuk mewujudkan pendekatan balanced scorecard, namun Corporate Banking, dengan laba sebelum
budaya kerja berbasis kinerja dengan Key Performance Indicator (KPI atau pajak tahun 2006 kurang lebih
meningkatkan akuntabilitas setiap bisnis Indikator Kinerja Utama) setiap SBU Rp 2,1 triliun, merupakan cash generator
unit untuk menghasilkan profitabilitas dan akan lebih ditekankan pada ukuran- business kami yang diharapkan dapat
pertumbuhan yang nyata. Ini merupakan ukuran kinerja finansial, khususnya menghasilkan laba yang diperlukan untuk
perubahan yang signifikan bagi para SBU profitabilitas, sementara ukuran kinerja memperkuat emerging business yang sudah
tersebut yang sebelumnya lebih memiliki corporate center dan shared services ada maupun bagi investasi pengembangan
fokus pada pencapaian target volume. Pada bertumpu pada efisiensi dan level of future growth engine business. Pendapatan
saat bersamaan, direktorat corporate services untuk memberi dukungan Corporate Banking 59,8% berasal dari produk
center dan shared services akan fokus pada SBU. simpanan, 11,6% merupakan fee based income
pada peningkatan efisiensi biaya serta dan 28,6% berasal dari aktivitas pinjaman,
menyediakan kebijakan dan proses bisnis Kinerja Business Unit dan menunjukkan pentingnya penawaran
yang kritikal serta dukungan sistem bagi Corporate Strategy cross-selling kepada nasabah kami dalam
SBU. Transisi ini merupakan tahap pertama Meskipun tahun 2006 merupakan tahun peningkatan pendapatan.
dalam pengembangan value center dengan pertama di mana kami mulai menerapkan
akuntabilitas pada imbal hasil berbasis risiko. pelaporan kontribusi laba yang dihasilkan Treasury & International Banking, dengan
setiap SBU, kami bergembira untuk laba sebelum pajak tahun 2006 sebesar
Implikasi dari penerapan organisasi berbasis melaporkan bahwa ke 5 SBU kami yang Rp 948 miliar, merupakan elemen penting
SBU adalah: berfokus pada pengembangan usaha–yaitu dalam corporate strategy kami. Selain
• Desentralisasi penentuan strategi, Corporate, Commercial, Micro & Retail, untuk meningkatkan fee based income di
perencanaan dan budget ke masing- Treasury & International dan Consumer masa yang akan datang, kolaborasi antara
masing SBU. Peranan corporate Finance seluruhnya menghasilkan kontribusi Treasury dan Corporate Banking bukan
center dalam pembentukan strategi laba sebelum pajak (umumnya disebut hanya akan memperkuat hubungan bisnis
dan perencanaan adalah memastikan contribution margin) yang positif. Satu- dengan corporate client kami namun
setiap SBU membuat perencanaan satunya SBU yang menghasilkan kontribusi juga untuk meningkatkan profitabilitas
yang kredibel dalam peningkatan negatif adalah Special Asset Management, nasabah corporate. Hal ini menunjukkan
strategic
FINANCE
business
& STRATEGY
unit 64
1-Year Loan/Recap 1-Year Deposit 1-Year Overhead 1-Year Contribution
Description Total Loans/Recap bonds (Rp triliun) Total Deposits (Rp triliun) NPLs (%) Loan/Recap Bond full-year yield (%) Bond Growth (%) Deposit Rates (%) Growth (%) Fee Income Overhead Expenses Expenses Growth (%) Contribution Growth (%) Distribution
CORPORATE
BANKING
• Perusahaan dengan gross annual sales di
atas Rp 300 miliar, 14,289 10,863
1,62% 8,0%
19,4% 3,4%
(32,8%) 268 37
(8,4%)
• Institusi pemerintah pusat termasuk dana 2.091 (24,0%) Kantor pusat, Corporate Floor
di Medan dan Surabaya.
pensiun milik perusahaan dan BUMN
21,831 39,367
1,69% 14,2%
21,5% 8,0% (9,9%) (10,7%) 139
(4,1%)
COMMERCIAL
BANKING
• Perusahaan dengan gross annual sales
Rp 5–300 miliar 4,435 4,636
- 7,9%
(23,1%) 2,7%
2,6% 127 1,6% 17 Commercial Banking Center (CBC),
34,0%
99 2 Commercial Floor, 3 Trade Service
• Dana debitur, pemerintah daerah 1.957 Center (TSC) di Jakarta, Surabaya
19,920 19,012
1,19% 15,7%
(0,8%) 7,2%
16,7% 71,3% 43
(18,0%) dan Makasar.
CONSUMER
FINANCE
Kredit kepada perorangan, untuk
keperluan konsumtif 0,022 0
- 4,3%
37,5% - 138 45
(10,6%) 54 Consumer Loan Processing
(1,9%) Center, 916 Consumer Loan Point
4,14%
412
12,599 0 17,3% 9,7% - 11,0% 238
8,1% of Sales (Scoring Branch).
Treasury &
INTERNATIONAL
• Mengelola likuiditas bank, posisi devisa
netto, posisi perdagangan (trading book) 0,913 1,279
5,26% (1,3%) 2,7%
(17,6%) 762 81
(4,8%) 3 Regional Treasury Marketing (RTM)
BANKING • Memberi layanan di bidang correspondent
8,0%
948
41,2% di Surabaya, Medan Bandung
banking dan capital market
90,636 1,764
- 12,0%
(1,4%) 6,2%
65,8% 137,9% 90
(3,1%) 6 Kantor Luar Negeri.
SPECIAL ASSET
MANAGEMENT
Mengelola debitur kol 3,4 dan 5 (debitur NPL),
debitur macet ekstrakomptable serta aktiva 14,212 0
58,33% 12,7% - 65 64
15,4%
n/a
2,0%
tetap bank 10 Regional Credit Recovery (RCR).
11,900 0
73,34% 4,0% 8,0% - 7,8% 26
41,6%
Valas Loans Valas Deposits Valas full-year loan yield Valas full-year deposit cost Rupiah miliar Personnel Personnel 1-Year Change
Rupiah Loans Rupiah Deposits Rupiah full-year loan yield Rupiah full-year deposit cost 1-Year Change General & Administrative G & A 1-Year Change
Recap Bonds Recap Bonds full-year yield
pentingnya kolaborasi di antara SBU sebagai Inisiatif Tahun 2007 • Meningkatkan peran central planning
bagian dari strategi Bank Mandiri, yang Di tahun 2007, sebagai tindak lanjut dari group untuk secara aktif mengelola
didorong melalui pengukuran-pengukuran organisasi berbasis SBU, kami merencanakan neraca dan permodalan bank dan anak
yang selaras dengan strategi tersebut untuk mengimplementasikan beberapa perusahaannya.
seperti crossreferrals, revenue-sharing dan inisiatif sebagai berikut:
pembentukan struktur yang mendukung • Penyempurnaan Performance Selain itu, sebagai salah satu corporate
koordinasi dan kolaborasi antar SBU seperti Management System untuk center, Direktorat Finance & Strategy
Client Service Teams (CSTs). mengembangkan kerangka manajemen berupaya untuk menjalankan beberapa
ber-basis nilai (value based management), inisiatif untuk dapat membantu Bank
Commercial Banking yang di tahun 2006 mempertajam pengukuran unit bisnis Mandiri dalam meningkatkan kinerja
menghasilkan contribution margin sebesar dari profitabilitas menjadi risk adjusted keuangannya serta memberikan pelayanan
Rp 1,9 triliun merupakan emerging return on capital. pada unit kerja lainnya, termasuk:
business, yaitu bisnis dimana kami telah • Otomasi pelaporan kinerja untuk • Penyempurnaan sistem akuntansi dan
mulai menunjukkan adanya pangsa yang meningkatkan aksesibilitas dan sistem pelaporan untuk memberikan
signifikan dibanding pesaing. Di masa informasi kinerja yang relevan bagi laporan yang lebih akurat dan
datang Commercial Banking diharapkan manajemen secara tepat waktu untuk berkualitas
dapat meningkatkan keuntungan melalui memonitor dan mengelola bisnis • Berupaya untuk menurunkan biaya
cross-selling kepada supplier dan pelanggan dengan lebih baik. overhead dengan meningkatkan
dari nasabah corporate kami. • Menyiapkan proses, metodologi dan efisiensi fungsi central procurement serta
perangkat sehingga central planning koordinasi dalam implementasi inisiatif
Sementara itu Consumer Finance dan dan performance management group pengendalian biaya.
Micro & Retail diharapkan mampu menjadi dapat merencanakan dan memantau • Meningkatkan dukungan informasi
mesin penggerak pertumbuhan di masa profitabilitas dan target pertumbuhan serta fungsi research untuk memberikan
depan. Consumer Finance menghasilkan yang dicapai oleh unit bisnis. dukungan dalam pengambilan
contribution margin sebesar Rp 412 miliar, keputusan manajemen terutama oleh
sebagian besar berasal dari kredit konsumer setiap business unit.
dan kartu kredit. Micro & Retail memberi
contribution margin sebesar Rp 1,51 triliun,
il Banking
dimana hampir 74% berasal dari produk eta
/R C
cro
simpanan yang disebabkan pertumbuhan
or
Mi
po
e&
rat
Treasury
69 strategic& business
FINANCE STRATEGY unit
Change Management Office
Kami menyempurnakan strategi bisnis
untuk mendapatkan porsi pendapatan
yang dominan di setiap segmen nasabah,
mencakup penerapan model bisnis baru
untuk segmen corporate, optimalisasi
jaringan distribusi ritel, dan pembentukan
dan penerapan targeted sales and services.
Untuk mendukung proses transformasi Bank Mengingat banyaknya perubahan yang perlu masing-masing unit kerja yang dipimpin
Mandiri menjadi Dominant Multi-Specialist Bank, dilakukan, termasuk penyelarasan berbagai langsung oleh seorang Group Head dari
yang pada akhirnya menjadi Regional Champion kebijakan personalia, untuk menyusun masing-masing direktorat yang bertindak
Bank, dibentuklah Direktorat khusus di Bank blueprint dan detil dari organisasi yang sebagai liaison officer untuk implementasi
Mandiri yang dinamakan Direktorat Change baru tersebut Bank Mandiri dibantu oleh program dimaksud. Tim implementasi
Management Office (CMO) yang berada langsung konsultan independen. Berdasarkan kajian bertugas untuk menjabarkan secara lebih
dibawah Presiden Direktur dan dipimpin oleh dan rekomendasi dari konsultan, struktur rinci struktur organisasi yang disusun oleh
seorang EVP Koordinator. Tugas dari Direktorat organisasi yang baru telah disetujui oleh konsultan (termasuk job description, KPI),
CMO adalah memantau bahkan menjalankan, Direksi dan kemudian oleh Dewan Komisaris sampai ke level yang di bawahnya, serta
inisiatif-inisiatif strategis untuk mendukung pada tanggal 22 Desember 2006 untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan
proses transformasi Bank Mandiri. Dalam uraian di-implementasikan mulai awal January serta dalam proses sosialisasi di unit kerja
ini, akan dijabarkan tiga inisiatif yang dipimpin 2007. Di dalam struktur yang baru, Bank masing-masing. Seluruh tim implementasi di
langsung oleh Direktorat CMO, yaitu: Mandiri memiliki 5 Business Units, yaitu: koordinasikan langsung oleh Direktorat CMO
(1) Perubahan organisasi berbasis Strategic Corporate Banking, Commercial Banking, di mana telah disusun sistem dan proses
Business Units (SBUs), (2) Penjajakan pertumbuhan Micro & Retail Banking, Consumer Finance, pemantauan yang baku guna memonitor
non-organik melalui merger, akuisisi, dan aliansi, Treasury & International Banking, serta perkembangan serta meng-identifikasi
serta (3) Program Penyelesaian Kredit Macet Special Asset Management. Disamping segala permasalahan yang timbul.
(PPKM) Bank Mandiri sebagai tindak lanjut dari itu, Risk Management sebagai bagian dari
PP33/2006 dan PMK87/2006. Business Enabler, dan Finance & Strategy, Dalam perubahan yang besar seperti ini,
Compliance & Human Capital, Technology & risiko-risiko implementasi perlu juga untuk
1. Perubahan Organisasi Berbasis Strategic Operations, serta Change Management Office di-identifikasi dan kemudian disusun cara
Business Units (SBUs) sebagai bagian dari Corporate Center/ penanganannya (mitigasi risiko) agar supaya
Organisasi yang berbasis pada SBU adalah Shared-Services Units. dampak negatifnya dapat diminimalisir.
organisasi yang berbasis pada kinerja dari Melalui kerja sama dengan Direktorat
masing-masing unit kerja, termasuk di Sebagai persiapan dari implementasi, telah Risk Management, telah disusun program
dalamnya Business Units dan juga Support/ dilakukan proses sosialisasi yang dipimpin mitigasi risiko implementasi, beserta
Shared Services Units. Untuk itu, diperlukan langsung oleh Direktorat CMO ke unit-unit sistem dan proses pemantauannya, di
perubahan yang sangat fundamental, atau kerja terkait, baik di Kantor Pusat, maupun mana langkah-langkah mitigasi risiko yang
yang sering disebut perubahan DNA dari di wilayah. Dengan adanya proses sosialiasi dijalankan disampaikan secara berkala ke
sebuah organisasi. Dalam hal tersebut, yang juga didukung oleh publikasi di majalah Komite Audit di Dewan Komisaris.
terjadi perubahan pada struktur organisasi, internal Bank Mandiri, diharapkan adanya
tugas dan tanggung jawab dari masing- kesamaan pandang dari seluruh karyawan 2. Penjajakan Pertumbuhan Non-Organik
masing unit kerja, kewenangan, tata-kelola Bank Mandiri, baik yang berada di Kantor melalui Merger, Akuisisi, dan Aliansi
dan pengambilan keputusan, Performance Pusat maupun di Wilayah, atas perlunya Selain upaya-upaya untuk meningkatkan value
Management System, sistem kompensasi melakukan proses perubahan tersebut. dari perusahaan melalui inisiatif-inisiatif lintas
sehingga berbasis pada kinerja, serta direktorat yang dinamakan aliansi strategis,
penempatan orang-orang yang tepat di Untuk menunjang pelaksanaannya, Bank Mandiri juga perlu menjajaki peluang
posisi-posisi kunci. telah pula dibentuk tim implementasi di untuk tumbuh secara non-organik melalui
corporate
banking
4,16 untuk kredit tunai serta 4,20 untuk kredit sasaran Bank Mandiri juga memiliki komitmen
non tunai (dengan kisaran 1–6). Untuk mempertahankan posisi kami sebagai untuk berpartisipasi aktif dalam pembiayaan
maket leader di segmen Corporate kami akan insfrastuktur, namun dengan tetap
Peningkatan kepuasan nasabah juga tercermin terus melaksanakan ekspansi kredit pada mempertahankan prinsip kehati-hatian.
dengan adanya peningkatan rasio product sektor-sektor yang prospektif, seperti: Di sisi lain untuk memenuhi kebutuhan banyak
holdings per nasabah dari 3,19 di tahun 2005 oil & gas , telekomunikasi, pertambangan, nasabah, maka Corporate Banking juga telah
menjadi 4,26 di tahun 2006. Penggunaan food & beverages, infrastruktur, perkebunan menjual produk short term loan (kredit jangka
product cash management system juga telah & industri turunannya. pendek) yang disesuaikan dengan
meningkat hampir empat kali lipat dari 107 kebutuhan nasabah.
pengguna selama tahun 2005 menjadi 399 Selain itu juga dengan model CST yang ada
pengguna cash management system. akan dilakukan aliansi strategis dengan unit Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan
bisnis lainnya sehingga bank dapat melayani kami dapat mewujudkan visi Corporate Banking
Kami juga terus berupaya memperbaiki organisasi seluruh kebutuhan finansial nasabah dan “to be the dominant wholesale bank” yaitu
Corporate Banking dengan melakukan reorganisasi memberikan solusi yang tepat melalui Corporate Banking yang mampu menyediakan
Corporate Banking untuk menjadi “an organization kerjasama secara aktif. pelayanan transaksi yang terintegrasi dan
of specialist” dengan mengembangkan model menyediakan produk kredit serta capital market
bisnis yang berbasis Client Service Team (CST) Kami bekerja sama dengan Mandiri Sekuritas yang lengkap untuk perusahaan-perusahaan
dan Funding Team serta mengembangkan untuk memberikan solusi kepada nasabah besar yang beroperasi di Indonesia.
organisasi Syndication and Structured Finance Desk. yang akan memasuki pasar modal sehingga
Sementara untuk menjangkau nasabah-nasabah dapat diperoleh struktur pendanaan yang Corporate Banking Floor
yang memiliki jaringan di luar area Jakarta telah paling optimal. 1. Corporate Banking Floor Surabaya
dibentuk Corporate Banking floor. Selama tahun Kanwil VIII
2006 telah dibuka dua Corporate Banking Floor Untuk dapat mempercepat proses bisnis dan Jl. Basuki Rachmat No. 127–129
yakni di Medan dan Surabaya. mengefektifkan pengawasannya, kami akan Surabaya 60271
meningkatkan serta mengoptimalkan dukungan
Selama tahun 2006 juga telah dilaksanakan teknologi informasi melalui implementasi 2. Corporate Banking Floor Medan
berbagai kerjasama dan pengembangan bisnis Loan Origination System, Corporate Collection Kanwil I Lt. 3
dengan beberapa nasabah seperti pembuatan System dan Sales Tools (Macstools) Jl. Imam Bonjol No 7
Gaz Card untuk Pertamina; kerjasama sistem Medan 20112
pembayaran Host to Host dengan Pertamina, PGN Implementasi Syndication & Structured
dan BPUI; pengembangan modul penerimaan Finance Desk, 14 Client Service Team (CST) serta
negara melalui e-Channel untuk kepentingan penambahan beberapa Corporate Floor pada
Depkeu; kerjasama jasa collection service melalui sentra-sentra nasabah Corporate Banking
eBiz card dengan PT Ultrajaya; kerjasama Co- diharapkan mampu memperbesar share of wallet
branding ATM dengan KTA IPHI dan kerjasama Bank Mandiri pada nasabah existing maupun
sistem pembayaran BHP Frekuensi Radio. meraih nasabah-nasabah baru.
Sebagai anak perusahaan Bank Mandiri yang transaksi obligasi di bursa efek surabaya
bergerak di industri pasar modal, Mandiri 2006
Sekuritas terjun langsung dalam kancah
No. Perusahaan Efek Volume (miliar Rp) Pangsa Pasar
persaingan bisnis di tiga lini usaha yaitu
Investment Banking, Capital Markets dan 1 Mandiri Sekuritas 31.345 33%
Manajemen Investasi. Mandiri Sekuritas juga 2 CIMB-GK Securities Indonesia 13.284 14%
terus memantapkan posisinya sebagai salah 3 Bahana Securities 7.489 8%
satu pemain utama di industrinya dengan
4 Arab-Malaysian Capital 6.562 7%
peningkatan kinerja yang mengesankan dari
tahun ke tahun. 5 Trimegah Securities Tbk 6.018 6%
6 KIM ENG Securities 5.875 6%
Investment Banking 7 Andalan Artha Advisindo 4.915 5%
Merupakan unit usaha penyedia jasa yang
8 Danpac Sekuritas 3.403 4%
berhubungan dengan penjaminan emisi
efek, corporate finance dan penasehat 9 Binaartha Parama 3.307 3%
keuangan. Berbagai jenis transaksi penting 10 NISP Sekuritas 1.973 2%
telah diselesaikan Mandiri Sekuritas selama Lainnya 11.377 12%
tahun 2006 dengan hasil memuaskan antara Total 95.549 100%
lain: penjaminan emisi obligasi PT Bank
Sumber: Bursa Efek Surabaya, data diolah.
BTN (Persero) dan PT Astra Sedaya Finance
dengan nilai emisi masing-masing sebesar
Rp 1 triliun dan Rp 575 miliar. Disamping itu,
Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai sole transaksi Saham broker lokal di bursa efek Jakarta
arranger & placement agent pada penerbitan 2006
MTN PT Pembangunan Perumahan (Persero) No. Broker* Nilai (miliar Rp) Pangsa Pasar
sebesar Rp 100 miliar.
1 Danareksa Sekuritas 43.897 10,2%
Transaksi penting lainnya yang tercatat 2 Bahana Securities 28.855 6,7%
selama 2006 yaitu divestasi kepemilikan 3 Trimegah Securities Tbk 27.124 6,3%
saham PT Jasa Marga (Persero) di PT Citra 4 Mandiri Sekuritas 19.576 4,6%
Marga Nusaphala Persada Tbk. senilai
5 Danatama Makmur 13.029 3,0%
Rp 480 miliar dimana Mandiri Sekuritas
bertindak sebagai sole bookrunner dan 6 Lautandhana Securindo 12.667 3,0%
placement agent. Berbagai jenis transaksi 7 Sarijaya Permana Sekuritas 11.347 2,6%
yang ditangani ini, semakin membuktikan 8 Sinarmas Sekuritas 10.926 2,6%
kemampuan Mandiri Sekuritas dalam
9 Nusadana 10.029 2,3%
menangani beragam jenis transaksi
pasar modal. 10 Indo Premier 9.930 2,3%
Lainnya 241.043 56,3%
Capital Markets Total 428.420 100,0%
Unit usaha yang menyediakan jasa, baik * Broker lokal
sebagai penjual dalam emisi efek hutang dan Sumber: Bursa Efek Jakarta, data diolah.
ekuitas maupun sebagai pedagang perantara
2.308
3.186
2.923
2.252
1.769
3.215
2.221
1.717
559
295
316
317
perdagangan obligasi baik obligasi pemerintah (miliar Rp)
commercial
banking
consumer
finance
pencapaian
Pada tahun 2006 terjadi perubahan struktur
organisasi Bank Mandiri. Untuk menangkap
potensi yang ada telah dibentuk Direktorat
Consumer Finance dengan fokus pada pengelolaan
kredit perorangan, kartu kredit dan Bank
Syariah Mandiri yang merupakan salah satu anak
perusahaan Bank Mandiri.
penjualan yang handal di setiap titik aplikasi dari nasabah, Consumer Loan didukung Pemasaran kartu kredit dilakukan melalui
penjualan dan penjualan silang yang agresif oleh 13 Consumer Loan Processing Center dan 41 saluran pemasaran utama yaitu Direct Sales,
terhadap nasabah potensial Bank Mandiri. Consumer Loan Processing Outlet yang tersebar Telemarketing, Kantor Cabang Bank Mandiri dan
• Meningkatkan penyaluran kredit di seluruh Indonesia dengan menggunakan Aliansi Strategis dengan nasabah potensial Bank
perorangan, melalui penyederhanaan sistem komputerisasi yang on-line. Dengan Mandiri. Untuk mempercepat pertumbuhan
dokumen dan proses persetujuan kredit. adanya pengembangan dalam proses pelayanan, jumlah kartu kredit, telah dilakukan pula
maka sesuai hasil survei CSI (Customer Satisfaction program Member Get Member dan Add On untuk
Pengembangan fitur-fitur baru, peluncuran Index) yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga para pemegang kartu Mandiri Visa,
produk baru yang inovatif dan percepatan proses survei independen, tingkat kepuasan pelanggan Branch Sales Contest dan penjualan silang
persetujuan kredit merupakan faktor-faktor yang pada tahun 2006 meningkat dibandingkan tahun kepada nasabah dana dan pinjaman Bank
mendukung peningkatan kinerja unit kerja di 2005 yaitu dari 85% menjadi 88,6%. Mandiri dengan pembebasan iuran tahunan.
bawah kelolaan Direktorat Consumer Finance.
Selain itu, pada tahun 2006 Bank Mandiri Bank Mandiri menawarkan manfaat
KREDIT PERORANGAN memperoleh penghargaan sebagai Bank BUMN terbaik untuk nasabah kartu kredit dengan
Besarnya kredit perorangan masih didominasi dengan Strategi Suku Bunga yang Inovatif dari mengembangkan berbagai kombinasi fitur
oleh produk KPR Mandiri dengan baki debet Majalah Property & Bank. dan program yang inovatif sesuai dengan
Rp 3,61 Triliun dan Multiguna Mandiri sebesar kebutuhan segmen pasar yang dituju, seperti
Rp 3,67 Triliun per 31 Desember 2006. KARTU KREDIT Power Buy, program belanja cicilan dengan
Selanjutnya baki debet KPR Mandiri juga tumbuh Jumlah kartu kredit yang telah diterbitkan bunga 0%; Power Cash, program dana tunai
cukup baik sebesar 18,4% dari 31 Desember berdasarkan posisi per akhir Desember 2006 dengan bunga 1,5%; Program Discount 50% untuk
2005. Selama tahun 2006 telah diluncurkan adalah sebesar 872.480 kartu atau meningkat pemegang kartu Everyday dan Titanium Card;
beberapa produk dan fitur baru antara lain KPR sebesar 15,96%. Faktor makro ekonomi serta Program Top Up, cara mudah isi pulsa/prepaid
Flexible, KPR Duo, KPR Top Up dan program- peningkatan pembayaran karena adanya telco melalui SMS; Program Mandiri Siswa
program pemasaran yang bekerjasama dengan peraturan baru mengenai kewajiban minimal Sejahtera bekerjasama dengan AXA Mandiri
pengembang mitra Bank Mandiri. Kami juga pembayaran menjadi 10%, berdampak pada menawarkan program EduPlan kombinasi dengan
bekerjasama dengan lebih dari 245 proyek usaha pertumbuhan kredit, dimana baki debet Unit Links. Seluruh manfaat dari kombinasi
perumahan dari pengembang-pengembang di penggunaan kartu kredit pada tahun 2006 yang diberikan tersebut memberikan dampak
seluruh Indonesia. tercatat sebesar Rp 1,293 triliun menurun positif terhadap peningkatan penjualan dan
sebesar 5,46% dibandingkan dengan tahun 2005. frekuensi penggunaan kartu yang pada akhirnya
Selain itu produk Mitrakarya Mandiri mengalami Namun demikian kartu kredit tetap mampu memberikan kontribusi pada portofolio Kartu
pertumbuhan baki debet yang sangat pesat menghasilkan laba bersih yang positif bagi Kredit Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2006
sebesar 81,9% dari posisi 31 Desember 2005. Bank Mandiri. telah dilakukan kerjasama program penggunaan
Produk ini adalah produk kredit perorangan kartu dengan lebih dari 1.200 merchant partner
yang diberikan kepada karyawan perusahaan Dalam tahun 2006, telah dilakukan dan kerjasama transaksi dengan lebih dari
yang telah menyalurkan pembayaran gaji melalui pengembangan produk kartu kredit dengan 11 bill payment partner secara reguler serta
jasa payroll Bank Mandiri. Bank Mandiri telah merk yang baru. Bank Mandiri bekerjasama melaksanakan lebih dari 800 kegiatan program
bekerjasama dengan lebih dari 630 perusahaan dengan MasterCard World Wide meluncurkan promosi yang bertujuan untuk meningkatkan
dalam menyalurkan produk ini. Proses penjualan Everyday Card dan Titanium Card untuk transaksi penggunaan kartu dan loyalitas
produk ini difokuskan kepada perusahaan yang memperluas pasar di young adult dan upper pemegang kartu.
telah menjadi nasabah Bank Mandiri. segment, serta penerbitan affinity card dengan
institusi pendidikan dan secondline embossing card Berbagai penghargaan telah diperoleh Bank
Consumer Loan didukung lebih dari 1.180 tenaga dengan beberapa perusahaan, seperti Mandiri atas program-program pemasaran dan
penjualan yang membantu memasarkan produk- PT Samudra Indonesia, PT Inco, PT Indo Pasific, loyalitas yang dilakukan selama tahun 2006
produk kredit konsumtif. Guna memproses dan PT Pertamina. antara lain: Outstanding Achiever-Large Issuer dari
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah Jaringan pelayanan dilakukan melalui 212 Sepanjang tahun 2006, penghargaan dan
salah satu dari tiga bank umum syariah outlet kantor Bank Syariah Mandiri di pengakuan pun telah diraih Bank Syariah
dan 20 Unit Usaha Syariah di Indonesia 24 propinsi di Indonesia. Nasabah dapat Mandiri, antara lain:
yang menawarkan produk pembiayaan dan memanfaatkan jaringan ATM milik Bank • Golden Award dari Majalah Infobank.
simpanan berdasarkan prinsip syariah. BSM Syariah Mandiri yang terdiri dari 53 ATM Selama lima tahun berturut-turut berhasil
mulai beroperasi sejak 1 November 1999. serta dapat mengakses ke 2.661 ATM dalam mempertahankan predikat Sangat Bagus,
jaringan ATM milik Bank Mandiri dan 10.388 Juli 2006.
BSM memiliki beragam produk pendanaan, ATM dalam jaringan ATM Bersama, disamping • Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA), May
produk pembiayaan, dan jasa-jasa. Produk 2.903 ATM MEPS (Malaysian Electronic 2006: The Best of Indonesian Bank Loyalty
pendanaan Bank Syariah Mandiri antara lain Payment System). Champion: Category Sharia Banking.
berupa tabungan, deposito, dan giro, serta
tabungan pendidikan dan tabungan haji. Pada Per 31 Desember 2006, total pembiayaan
akhir tahun 2006, kami memiliki lebih dari yang disalurkan mencapai Rp 7,40 triliun
728.000 nasabah perorangan dan perusahaan yang merupakan 6,3% dari jumlah portofolio
yang mempunyai rekening pendanaan. kredit konsolidasi Bank Mandiri. Dana pihak
ketiga berjumlah sebesar Rp 8,22 triliun atau
Produk pembiayaan mencakup beberapa merupakan 4% dari jumlah dana pihak ketiga
sektor termasuk sektor perdagangan grosir, Bank Mandiri.
pertanian, industri, perdagangan retail dan
perumahan, sarana dan prasarana umum Pangsa pasar BSM di industri perbankan
termasuk telekomunikasi. Produk pembiayaan syariah Indonesia mencapai 35,97% dari
ini meliputi pembiayaan investasi, modal segi aset, 36,20% dari segi pembiayaan,
kerja dan pembiayaan perorangan serta sedangkan atas dasar pendanaan mencapai
pembiayaan UMKM (usaha mikro, kecil dan 39,76%. Dengan demikian di tahun 2006,
menengah). Pada akhir tahun 2006, lebih dari BSM merupakan bank syariah dengan
32.000 nasabah perorangan dan perusahaan pangsa pasar terbesar di Indonesia. BSM
telah memanfaatkan fasilitas pembiayaan menghasilkan pendapatan operasional
dari BSM. Rp 1,08 triliun pada tahun 2006.
Pencapaian dengan Pertamina yang mencakup pembiayaan Program promosi dilakukan secara
Mikro & Small Business dan penyediaan layanan perbankan yang umum berkesinambungan untuk menjaga awareness
Total kredit perkebunan Bank Mandiri pada maupun spesifik antara lain Host to Host untuk nasabah dan masyarakat untuk tetap
tahun 2006 telah mencapai 36% dari total pembayaran Pertamina dan Cash Management mempercayakan dananya kepada Bank
kredit perkebunan nasional. Penyaluran kredit System. Rantai bisnis dalam distribusi bahan Mandiri. Program Mandiri Fiesta merupakan
usaha kecil yang terkait dengan perkebunan bakar minyak Pertamina mempunyai volume wujud penghargaan terhadap nasabah yang
diberikan dalam bentuk kredit modal kerja, bisnis yang besar dan akan terus meningkat menyimpan dananya di Bank Mandiri yang
kredit investasi, kredit dengan pola inti plasma pada tahun-tahun berikutnya. Pembiayaan dilaksanakan secara nasional, sementara itu
dan kredit program antara lain Kredit kepada kepada 393 Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk menyesuaikan dengan karakter dan kultur
Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA), Utama (SPBU) dari total 3.200 SPBU merupakan berbagai daerah di Indonesia dilaksanakan pula
Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP3), wujud realisasi komitmen Bank Mandiri kepada program promosi yang spesifik di setiap daerah.
Kredit Ketahanan Pangan (KKP), KUMK-Surat usaha kecil yang bergerak disektor ini. Maksimal
Utang Pemerintah (SUP-005). Khusus kredit pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 2 miliar Peningkatan produktivitas dilakukan melalui
dengan Pola Inti Plasma telah dilakukan yang ditujukan untuk investasi pembangunan pengalihan transaksi ke channel yang lebih
penandatanganan dengan Menteri Keuangan maupun peremajaan SPBU, modal kerja usaha murah. Bank Mandiri telah berhasil mengalihkan
di Bulan Desember 2006 dimana Bank Mandiri dan talangan pembayaran delivery order sebagian besar transaksi di cabang yang berbiaya
ditunjuk sebagai Bank pelaksana penyaluran kepada Pertamina. transaksi tinggi ke e-channel yang memiliki
Kredit Pengembangan Energi Nabati-Revitalisasi biaya transaksi lebih murah seperti melalui ATM,
Perkebunan (KPEN-RP). Retail banking Internet Banking, SMS Banking dan Call Center.
Pertumbuhan dana tabungan didorong melalui Peningkatan produktivitas didukung pula dengan
Dalam melakukan ekspansi di segmen mikro, program-program terintegrasi, antara lain penambahan dan relokasi jaringan ATM dari area
Bank Mandiri menerapkan strategi hybrid melalui melalui pengembangan layanan secara end-to-end yang kurang menguntungkan ke area-area yang
BPR Linkage Program dan pengembangan nasabah korporat dan BUMN yang memiliki memiliki potensi transaksi tinggi.
jaringan Micro Business Unit (MBU) yang saat perputaran dana dan jumlah pelanggan besar
ini berjumlah 200 MBU. Strategi hybrid ini seperti Indosat, Telkom, PLN, Pertamina, Modul Pertumbuhan volume bisnis diiringi pula dengan
diharapkan mampu menggerakkan bisnis mikro Penerimaan Negara Departemen Keuangan dan perbaikan kualitas layanan nasabah, dimana Bank
sehingga portofolio kredit yang disalurkan beberapa kerjasama pembayaran tagihan dengan Mandiri dinobatkan sebagai “Top 3 in Banking Service
melalui BPR maupun unit mikro meningkat. PT Kereta Api Indonesia, Perusahaan Gas Negara Excellence” oleh majalah Infobank bersama dengan
Sebanyak 1.001 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Universitas Gajah Mada. Layanan payroll lembaga riset independen MRI, merupakan Bank
atau lebih dari 30% dari total BPR di Indonesia untuk nasabah korporat dan commercial juga BUMN yang memiliki kualitas layanan terbaik
telah bekerjasama melalui linkage program dikembangkan sebagai salah satu solusi layanan ditahun 2005. Upaya perbaikan kualitas layanan
dengan Bank Mandiri melalui pola executing dan kepada nasabah perusahaan. secara berkesinambungan terus dilakukan dan hal
chanelling. Dengan keberhasilan ini maka Bank ini ditunjukkan dengan diraihnya sertifikasi ISO
Indonesia memberikan 4 (empat) penghargaan Pertumbuhan tabungan didukung pula melalui 9001: 2000 untuk Call Center. Perbaikan kualitas
“Kriya Pranala Award“ yang mencakup kategori: program penetrasi di area bisnis utama di Jakarta pelayanan yang secara konsisten terus dilakukan,
(1) Jumlah BPR Linkage Terbanyak, (2) Nilai seperti Pasar Tanah Abang dan Mangga Dua dan menempatkan Bank Mandiri sebagai peringkat
Plafond Awal Linkage Program Terbesar, (3) Total akan dikembangkan di 7 kota besar lainnya di ke-2 dalam service excellence periode tahun 2006
Baki Debet Linkage Terbesar dan (4) Cakupan Indonesia.Guna mendukung program tersebut berdasarkan hasil survey MRI dan majalah Infobank
Wilayah BPR Linkage Terluas yang tersebar di 24 saat ini telah diluncurkan tabungan bisnis yang yang dipublikasikan pada awal bulan April 2007.
Propinsi dan menjangkau wilayah terjauh seperti fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah Beberapa award lain yang telah dicapai antara
Aceh, Sulawesi Utara, NTT. wirasusahawan dan pedagang serta dilakukan lain The Best Online Banking di Indonesia versi
penambahan 10 fitur e-channel yang memberikan majalah PC Magazine, Call Center Award 2006
Sektor migas juga menjadi salah satu fokus kemudahan pembayaran, kemudahan oleh Center for Customer Satisfaction and Loyalty
dalam pengembangan kredit usaha kecil. Sebagai pelayanan rekening dan kemudahan akses (CCSL), Top 3 Indonesian Bank Loyalty Index untuk
contoh, Bank Mandiri telah menjalin kerjasama produk-produk perbankan. tabungan oleh Mark Plus Insight.
e-channel, meliputi
Mandiri siap membiayai perkebunan kelapa sawit rakyat seluas 321.268
hektar dengan alokasi kredit sebesar Rp 11 triliun yang akan disalurkan
kepada 160.000 petani secara bertahap sesuai kebutuhan penanaman dan
transaksi ATM, Internet pemeliharaan tanaman melalui program KPEN-RP (Kredit Pengembangan
Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan).
Banking, SMS Banking Untuk selanjutnya kerjasama dengan perusahaan yang bergerak di sektor
dan Call Center mencapai migas akan terus ditingkatkan dalam bentuk kredit modal kerja, kredit
investasi, pembiayaan peremajaan dispenser, renovasi layout, gas card,
transaksi cabang yang Penajaman segmentasi nasabah dilakukan melalui program mitra binaan,
program take over, maupun pengembangan paket kredit untuk segmen
sebesar 8 juta transaksi spesifik. Pembiayaan kredit kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan
salah satu fokus utama pembiayaan di tahun mendatang khususnya di
5 negara tujuan utama. Diperkirakan jumlah pemberangkatan TKI akan
per bulan. mencapai 750.000 orang TKI per tahun yang membutuhkan pembiayaan
lebih dari Rp 3,75 triliun per tahunnya. Bank mandiri akan mengalokasikan
pembiayaan kepada para TKI yang disalurkan melalui perusahaan Pelaksana
Penempatan TKI Swasta (PPTKIS).
PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS) Mandiri Siswa Sejahtera menyediakan Berdasarkan data pendapatan premi baru
merupakan perusahaan patungan milik kemudahan menabung dalam mempersiapkan individu dari produk unit-linked (unit-linked
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (49%) dan AXA dana pendidikan anak. AXA Mandiri juga new business premium) kuartal III 2006 dari
(51%) yang beroperasi sejak Desember 2003, menawarkan pilihan perlindungan tambahan Dewan Asuransi Indonesia (DAI), AXA Mandiri
dan hingga akhir 2006 telah ada di lebih dari yang dapat memperluas manfaat produk menduduki posisi ke-2 dengan pangsa pasar
650 cabang Bank Mandiri yang tersebar di dasar tersebut, yaitu perlindungan kesehatan, sebesar 20,88% dari seluruh perusahaan
sepuluh wilayah. perlindungan kecelakaan, perlindungan asuransi jiwa di Indonesia yang memiliki
pembayaran premi dan perlindungan produk unit-linked. Selain itu, Financial
Dengan menempatkan lebih dari 800 terhadap penyakit kritis (Prima Sejahtera). Advisor AXA Mandiri merupakan sales force
Financial Advisor, AXA Mandiri menawarkan Sementara untuk bisnis grup, AXA Mandiri yang paling produktif di Indonesia, dengan
layanan perencanaan keuangan dan juga menyediakan perlindungan asuransi bagi jumlah total case lebih dari 67.000 selama
manajemen kekayaan melalui produk-produk nasabah pemegang kartu kredit Mandiri Visa tahun 2006. Ini merupakan suatu prestasi
asuransi dan investasi yang memberikan nilai (Mandiri Protection) dan nasabah consumer yang membanggakan, karena tidak banyak
tambah kepada nasabah Bank Mandiri. loan Bank Mandiri. perusahaan yang dapat melakukan hal ini.
Untuk bisnis individu (ritel), AXA Mandiri Disamping produk-produk unit-linked AXA Mandiri terus berupaya mengembangkan
menawarkan kombinasi investasi dan asuransi tersebut, AXA Mandiri juga memiliki produk aktivitas usahanya dengan memanfaatkan
(unit-linked). Produk unit-linked tersebut asuransi tradisional Mandiri Jiwa Sejahtera sumber-sumber daya yang ada di Bank
memiliki beragam pilihan yang fleksibel yang memberikan proteksi tinggi dan variasi Mandiri. Selain Financial Advisor yang
dengan tingkat keuntungan yang relatif dalam memilih periode asuransi, seperti satu, bertugas di cabang-cabang Bank Mandiri
tinggi untuk memenuhi beragam kebutuhan, lima atau sepuluh tahun. dan layanan Worksite Marketing yang
seperti tabungan hari tua, dana pendidikan melayani karyawan perusahaan-perusahaan
ataupun dana multi-guna. Selama tahun 2006, AXA Mandiri telah yang merupakan nasabah dari Bank Mandiri,
berhasil memperoleh pendapatan premi AXA Mandiri telah meluncurkan satu lagi
Saat ini, kami menawarkan tiga jenis produk sebesar Rp 827 miliar, dengan pendapatan yang disebut sebagai Mobile Financial
unit-linked. Mandiri Investasi Sejahtera yang bersih Rp 66 miliar. Sementara itu, asset Advisor. Melalui layanan ini, AXA Mandiri
menyediakan kemudahan dalam melakukan AXA Mandiri per 31 Desember 2006 tercatat memiliki peluang untuk melayani 70% calon
kesempatan berinvestasi serta menambah senilai Rp 1,7 triliun, dengan rasio kecukupan nasabah yang sudah jarang bertransaksi
atau menarik dana kapan saja yang ditambah modal (RBC/risk based capital) sebesar 1293%. langsung di Bank karena kemajuan e-
dengan perlindungan asuransi jiwa. RBC merupakan salah satu parameter yang banking (ATM, Internet Banking, SMS
Mandiri Dana Sejahtera yang menyediakan menunjukkan apakah suatu perusahaan Banking) yang dikembangkan oleh Bank
kemudahan untuk menabung secara berkala asuransi jiwa dalam kondisi yang sehat Mandiri. Di masa mendatang, AXA Mandiri
serta menambah atau menarik dana kapan atau tidak. RBC yang dimiliki AXA Mandiri juga berencana mengembangkan produk-
saja yang ditambah dengan perlindungan ini jauh melebihi ketentuan minimum dari produk sesuai dengan kebutuhan nasabah
asuransi jiwa. Departemen Keuangan, yaitu 120%. dengan meluncurkan produk Mandiri
Rencana Sejahtera.
treasury &
international
banking
bank koresponden mengalami penurunan sebesar sebesar 18,3 % dibanding tahun sebelumnya, Kami juga melanjutkan proses rekrutmen dealer
38,7% dari tahun 2005. sedangkan portfolio jasa wali amanat sebesar yang sangat selektif, dengan memastikan
Rp 9,8 triliun dan USD 100 juta. Realisasi fee calon yang terbaik yang dipilih. Selanjutnya,
Dalam kegiatan jasa remitansi, prioritas based income jasa kustodian dan wali amanat calon dealer tersebut kami latih dengan etika,
kerjasama Bank Mandiri diarahkan pada meningkat sebesar Rp 7,3 miliar atau 22,5 % kemampuan, dan pengetahuan yang diperlukan
peningkatan volume dan penghimpunan fee per Desember 2006. Keberhasilan ini merupakan untuk dapat menjadi dealer yang terbaik dan
based income baik yang berasal dari TKI maupun hasil dari peningkatan kepuasan pelanggan yang kompeten, dengan mengirimkan mereka ke
Non-TKI. Total volume remitansi internasional tercermin dari hasil survei kepuasan pelanggan lembaga treasury perbankan terbaik manca
tahun 2006 meningkat 20,6% dari tahun 2005. layanan jasa kustodian dan wali amanat negara. Pada bulan November 2006,
Volume remitansi internasional yang berasal menunjukan hasil rata-rata ‘Baik’ (skala 3 dari 4 kami telah memiliki sebuah dealing room Treasury
dari TKI di tahun 2006 meningkat sebesar skala yang ditetapkan). terbaik di Jakarta.
56,4% sehingga fee based income remitansi TKI
meningkat sebesar 25,3%. Fee based income Penyediaan pembiayaan dan fasilitas payment Perbankan Internasional: Bank Mandiri
yang diperoleh dari pelaksanaan transaksi dari bank meningkat dari 74 customer di tahun 2005 telah merintis kerjasama pembiayaan jangka
jasa trade services termasuk penerbitan bank menjadi 78 customer di tahun 2006. Rata-rata panjang dengan bank koresponden dalam
garansi atas dasar counter garansi dan remittansi harian pemberian fasilitas intraday melonjak mengantisipasi kebutuhan pendanaan untuk
meningkat sebesar 12.0% dibandingkan sebesar 88,9% dari Rp 63,05 miliar di tahun mendukung proyek nasabah korporasi antara lain
tahun 2005. Kegiatan jasa Export Bills Collection 2005 menjadi Rp 119,12 miliar pada tahun 2006. melalui pemanfaatan Export Credit Agency (ECA)
melalui KLN Cayman Islands mengalami Pendapatan dari bisnis jasa pasar modal sebagai Guaranteed Supplier’s Credit maupun sumber
peningkatan sebesar 43,5%. payment bank meningkat 130.9% dari Rp 1.1 pembiayaan pinjaman bilateral.
miliar di tahun 2005 menjadi Rp 2,5 miliar di
Jasa Pasar Modal: Bank Mandiri menyediakan tahun 2006. Dalam rangka meningkatkan transaksi remitansi
beragam jasa pasar modal yang meliputi jasa Hasil survey kepada anggota bursa internasional, Bank Mandiri Cabang Hong Kong
kustodian (umum, sub registry, Euroclear, menyimpulkan layanan jasa payment Bank telah menambah 1 (satu) kantor remittance
konversi ADR/GDR, reksadana), jasa wali Mandiri memuaskan dengan score 3,4 pada baru untuk melayani rnasabah TKI di Hong
amanat, escrow agent, agen pembayaran dan tahun 2006 dari skala 1 s.d 4. Kong. Disamping itu Bank Mandiri juga telah
security agent. Selain itu berfungsi sebagai mengembangkan sistem pelayanan terintegrasi
bank pembayar pada Bursa Efek Jakarta dan Pencapaian berupa remittance dan tabungan oleh Tenaga
memberikan pembiayaan transaksi surat Treasury: Usaha keras kami sepanjang tahun Kerja Indonesia (TKI).
berharga, forex line, dan menyediakan fasilitas akhirnya berbuah manis. Asiamoney memberikan
intraday transaksi saham reguler, Surat Utang penghargaan sebagai The Best Domestic FX Jasa Pasar Modal: Dengan komitmen
Negara (SUN) dan OTC dalam menunjang Provider for Corporate Customers di tahun 2006. peningkatan layanan dan produk, kami telah
fungsi Bank Mandiri sebagai Bank Pembayaran Ini adalah anugerah kedua setelah pada tahun memperkokoh peran dan kapabilitas jasa
(Payment Bank) di Bursa Efek Jakarta. 2005 kami mendapat penghargaan serupa yaitu kustodian melalui penambahan produk securities
The Best FX Provider for Interbank Customers. lending & borrowing, dimana kustodian
Total portofolio surat berharga yang disimpan Kunci keberhasilan kami adalah pelayanan prima berperan sebagai intermediator bersama PT
kustodian menjadi sebesar Rp 73.596.884 juta melalui kecepatan, harga kompetitif dan network Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dalam
dan USD 395.383.869,08 atau meningkat yang sangat mendukung. meningkatkan nilai tambah surat berharga yang
disimpan di kustodian Bank Mandiri.
beberapa kota besar di Indonesia yang lebih sederhana, kami mengambil inisiatif
memasuki pasar produk derivatif, melakukan
special asset
management
1,032
Rp 1.072,29 miliar (atau mencapai 107,22% ditandatangani dan efektif pada tanggal
dari target) tidak terlepas dari kontribusi 19 Oktober 2006 dengan total fasilitas
dan keberhasilan Direktorat Special Asset per 30 September 2006 sebesar USD 1,43
Management dalam menerapkan strateginya. miliar (dimana porsi Bank Mandiri sebesar
Sedangkan strategi utama penanganan debitur USD589.93 juta). Kewajiban untuk bulan
NPL difokuskan melalui tiga hal yaitu loan Oktober, November dan Desember 2006
restructuring, exit policy, dan loan maintenance. sesuai perjanjian di atas telah dipenuhi
Loan restructuring diterapkan bagi debitur dengan baik dan tepat waktu.
yang masih memiliki prospek usaha yang baik,
namun mengalami kesulitan dalam pemenuhan Pembayaran dan pelunasan dari beberapa
kewajibannya. Exit policy (penghapusbukuan) obligor lainnya juga memberikan kontribusi
diterapkan bagi debitur yang sudah tidak dalam penurunan NPL disamping perbaikan
memiliki prospek atau tidak mempunyai kolektibilitas dari hasil restrukturisasi atas
kemampuan pembayaran serta telah dilakukan beberapa Obligor Top 30 lainnya, misalnya Pupuk
berbagai upaya penyelamatan dan penagihan Iskandar Muda, Anugerah Inti Gema Nusa, Disamping itu, telah terbit Peraturan Pemerintah
namun tidak berhasil, dimana penyelesaiannya Eterindo Group dan Apac Inti Corpora. (PP) No. 33/2006 dan Peraturan Menteri
bersumber dari penjualan aktiva tetap/agunan Keuangan (PMK) No. 87/2006 yang mengatur
kredit, refinancing atau mencari investor Sedangkan collection dari debitur hapus buku tentang Tata Cara Pengurusan dan Penghapusan
strategis. Sedangkan loan maintenance diterapkan sebesar Rp 1,072.29 miliar, diperoleh dari Piutang Perusahaan Negara/Daerah yang
bagi debitur pasca restrukturisasi yang masih penagihan dan pelaksanaan lelang atas debitur merupakan revisi atas PP 14/2005 dan PMK
memerlukan pengawasan dalam pemenuhan segmen Corporate dan Commercial masing- 31/2005, dimana ditegaskan bahwa piutang
syarat restrukturisasi, namun kolektibilitasnya masing sebesar Rp 494.97 miliar (46.16%), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak
belum bisa ditingkatkan mengingat adanya Rp 548.51 miliar (51.15%) dan Consumer termasuk dalam piutang negara dan penyelesaian
faktor regulasi. Rp 28.81 miliar (2.69%). piutang perusahaan negara tidak lagi melalui
Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
Selama tahun 2006 penanganan terhadap Top Sasaran Dengan demikian, penyelesaian NPL di Bank
30 NPL Obligor Terbesar telah menunjukkan Target penurunan gross NPL menjadi dibawah BUMN dapat dilakukan dengan menggunakan
kemajuan yang signifikan seperti dijabarkan 10 % atau nett dibawah 5% pada tahun koridor hukum korporasi yang diatur dalam
dalam diagram. 2007, akan menjadi prioritas Bank Mandiri Undang-Undang Perseroan Perbatas (PT),
dengan penanganan difokuskan pada sisa Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara
Penurunan NPL pada tahun 2006, antara lain Top 30 NPL Obligor Terbesar dan Debitur (BUMN), dan Anggaran Dasar Bank Mandiri,
didorong oleh progress penanganan Top 30 lain dengan kontribusi terbesar terhadap sehingga diharapkan dapat dicapai
NPL Obligor Terbesar, dimana baki debet per NPL yang masih dalam tahap restrukturisasi “level playing field” yang sama dengan bank
31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 7.330,46 maupun penyelesaian. swasta atau asing lainnya.
triliun, mengalami penurunan signifikan bila
dibandingkan dengan posisi Desember 2005
yang sebesar Rp 16.112,00 triliun.
Corporate
Kredit Sindikasi Treasury
Kredit Modal Kerja Arranger Cash Transaction/Foreign Currency Trading
Kredit Investasi Facility Agent Derivative transactions
Jaminan Tunai Security Agent - Foreign Exchange Transaction Service (Forward, Swap,
Escrow Agent Option)
Revolving Underwriting Facility - Interest RateTransaction (Interest Rate Swap, Interest Rate
Floor, Interest Rate Cap) Forex Line
commercial
Kredit Cash Management Services Trade Services
Kredit Modal Kerja Immediate Cash Ekspor
Kredit Investasi Mass Transaction System Advising
Jaminan Tunai Cash Management System Pre-export Financing
Cash Management Bank Services Forfaiting
Cash Pooling Bill Purchasing
Notional Pooling Bill Collection
Impor
LC/SKBDN (Issuance/UPAS)
Trust Receipt
Shipping Guarantee
Customized Loan
Bid Bond Pembiayaan Kontraktor Pertambangan
Advance Payment Bond - KMK–Kontraktor Pertambangan
Performance Bond - Kredit Investasi–Kontraktor Pertambangan
Maintenance Bond - Fasilitas Impor–Kontraktor Pertambangan
Custom Bond - Garansi Bank–Kontraktor Pertambangan
Payment Bond Telekomunikasi
Standby L/C - KMK–Telekomunikasi
- Kredit Investasi–Telekomunikasi
- Fasilitas Impor–Telekomunikasi
- Garansi Bank–Telekomunikasi
Kredit Modal Kerja Komoditas
Kredit melalui/kepada perusahaan Multi Finance
KMK dengan fasilitas e-Biz Card Mandiri
Kredit Multi Guna Usaha
Fasilitas Kredit kepada Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus
Kredit Mikro
Kredit Usaha Mikro (KUM): Kredit Serbaguna Mikro (KSM) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
- KUM–Mandiri Pinjaman kepada BPR: Kredit Usaha Mikro–Layak Tanpa Agunan
- KUM–Mapan - BPR Mitra Mandiri
- KUM–Prima - BPR Proyek Kredit Mikro
International
Trade Finance Trade Services Assets Products
Export Usance Bills Discounting L/C Issuance & Amendment Call Loan
Export L/C Renegotiation Forfaiting L/C Advising Syndicated Loan
Trust Receipt L/C Negotiation Investment Loan
Usance Payable at Sight (UPAS) L/C Confirmation Working Capital Loan
L/C Refinancing Inter Mandiri Transaction Two-Step Loans
GSM 102 Program Export Bills Collection Ship Scrapping Business
ECA Covered Buyer’s Credit Documentary Collection Banker’s Acceptance Financing
Islamic Trade Finance
Custody Service Trustee Other services
General Custody Payment Agent Counter Guarantee
Sub Registry Govt. Bonds & SBI Security Agent Stand by L/C
Local Custody for ADR/GDR Escrow Agent International Remittance
Mutual Funds Administration Receiving Bank International Cheque Collection
Sub Custody Euroclear Mandiri Transfer Indonesia
Securities Lending & Borrowing Vostro Account
Interbank Risk Participation
Financial Advisory
Bank Reference
Intra-day Facility
Payment Bank for Indonesian Central- Securities Depository (KSEI)
KMK Cash Collateral for Securities Company.
110
corporate
center
dan shared
services
111
corporate center
manajemen
risiko
Bank menerapkan Enterprise Risk Management dan Risk Based Dengan sistem ini pemegang saham dapat
Performance melihat apakah manajemen dalam periode kerja
perhitungan tingkat suku Enterprise Risk Management (ERM) merupakan tertentu berhasil memberikan nilai tambah yang
bunga berdasarkan risiko inisiatif strategis yang dikembangkan pada memadai bagi Bank. Parameter yang dipakai
tahun 2006 dimaksudkan agar pengelolaan antara lain EVA (Economic Value Added) atau
(risk based pricing). manajemen risiko di Bank dapat terintegrasi RAROC (Risk Adjusted Return on Capital).
Struktur penetapan suku dan menjadi proses yang ‘embedded’ dalam Karena rumusan EVA dan RAROC mengandung
proses bisnis Bank, khususnya untuk menunjang unsur modal, dan modal diperlukan untuk
bunga terdiri dari Cost of rencana organisasi berbentuk Strategic Business meng-cover risiko pasar, risiko kredit dan risiko
Funds, Overhead Costs, Unit (SBU) yang dimulai pada tahun 2007, operasional, maka sistim ERM harus mempunyai
sehingga dapat memberikan nilai tambah (value kemampuan untuk menghitung modal untuk
Cost of Allocated Capital added) bagi Bank dan stakeholders Bank. meng-cover risiko-risiko tersebut. EVA atau
dan Risk Premium. RAROC bank-wide selanjutnya diuraikan
Dengan Basel II sebagai katalis, implementasi dalam masing-masing SBU, sehingga pada
Risk Premium tergantung ERM ditujukan untuk melihat hasil akhir akhirnya Bank akan dapat menilai dengan tepat
dari penggolongan debitur dari kinerja bank berbasis risiko (Risk Based SBU yang memberikan nilai tambah paling
Performance). Risk Based Performance adalah tinggi bagi Bank, dan SBU yang mengurangi
atau segmen kredit perhitungan kinerja berdasarkan risiko yang nilai perusahaan.
berdasarkan tingkat risiko diambil oleh masing-masing segmen bisnis,
sehingga tolok ukur keberhasilan sebuah SBU Aspirasi Bank untuk dapat memberikan nilai
masing-masing. tambah yang optimal membutuhkan best practice
akan disesuaikan dengan risiko yang diambil oleh
SBU tersebut. capital management bagi para shareholders.
Adapun proses pengukuran risiko serta alokasi Sebagai upaya pengendalian risiko, Bank telah Model simulasi dan teknik estimasi digunakan
modal untuk masing-masing jenis risiko, adalah menetapkan VAR Limit berdasarkan toleransi untuk menilai sensitivitas pendapatan bunga
sebagai berikut: risiko dan target laba bisnis Treasury. Limit VAR bersih dan modal terhadap perubahan yield curve.
menjadi dasar bagi penetapan limit nominal Pengukuran sensitivitas dari pendapatan bunga
Risiko Pasar trading (dealer limit), seperti maximum open bersih dan ekuitas terhadap perubahan suku
Pengelolaan risiko pasar Bank difokuskan pada position dan loss limit yang bertujuan untuk bunga dilakukan dengan melakukan rate shocks
risiko yang timbul karena pergerakan nilai tukar meminimalisir terjadinya eksposure yang sebesar 100 bps selama periode 12 bulan.
dan suku bunga yang dapat merugikan Bank, berlebihan terhadap risiko pasar.
baik yang terdapat pada portfolio perdagangan Hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa
(trading book) maupun banking book. Tujuan dari Dengan mengukur besarnya risiko tersebut, perubahan suku bunga Rupiah dan valas akan
pengelolaan risiko pasar adalah meminimalkan Bank dapat menghitung besarnya modal yang berdampak terhadap NII 12 bulan sebesar 1,32%
kerugian dengan melakukan hedge untuk risiko dibutuhkan untuk mengcover risiko pasar (capital dari target NII Rupiah dan 0,80% dari target NII
yang tidak dikehendaki, dan mengoptimalkan charge) terutama atas seluruh aktivitas trading valas serta EVE sebesar 2,03% dari equity.
penggunaan modal yang dialokasikan untuk Bank. Besarnya modal tersebut selanjutnya
risiko pasar residual. dialokasikan kepada masing-masing unit bisnis Bank menggunakan pendekatan statistik untuk
yang menciptakan risiko tersebut, sebagai dasar menentukan earning at risk dan capital at risk
Trading Book bagi Bank untuk mengukur kinerja berbasis risiko berdasarkan data historis volatilitas suku bunga.
Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui yang akan diimplementasikan sejalan dengan Per Desember 2006 earning at risk untuk periode
penetapan kebijakan, limit trading, identifikasi penerapan sistim SBU. 3 bulan sebesar 0,75% dari ekuitas, sedangkan
risiko, pengukuran risiko, monitoring risiko dan capital at risk untuk periode satu tahun sebesar
mitigasi risiko pasar. Pengukuran risiko pada Risiko Suku Bunga (Banking Book) 1,81% dari ekuitas.
trading book dilakukan dengan menggunakan Risiko suku bunga timbul karena adanya gap
standard model sesuai ketentuan regulator pada posisi portfolio pada banking book yang Bank juga melakukan simulasi untuk menghitung
(Bank Indonesia), paralel dengan perhitungan sensitif terhadap perubahan suku bunga. sensitivitas pendapatan dan nilai ekuitas
internal model, yaitu Value at Risk (VAR) untuk Posisi Banking book terdiri dari antara lain posisi Bank terhadap perubahan suku bunga dalam
kondisi ekstrim (stress test), sehingga dapat Likuiditas Bank saat ini diukur melalui posisi
dilakukan langkah mitigasi secara proaktif. Untuk primary reserve dan secondary reserve.
menhindarkan dari risiko yang tidak dikehendaki, Bank memelihara primary reserve dan secondary
Bank menggunakan instrumen derivatif, seperti reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional
transaksi forward, swaps dan options dengan harian serta sebagai cadangan untuk memenuhi
tujuan untuk melindungi exposure Bank terhadap kebutuhan likuiditas baik penarikan dana tidak
perubahan suku bunga. terduga maupun ekspansi aktiva.
40,000.00
Net Revenue
20,000.00
Value at Risk
PL
(20,000.00)
(40,000.00)
(60,000.00)
(80,000.00)
12 26 9 23 6 20 6 20 3 17 1 15 29 12 26 10 24 7 21 4 18 2 16 30 13 27 11 25 Periode
des des jan jan feb feb mar mar apr apr may may may jun jun jul jul aug aug sep sep oct oct oct nov nov des des
05 05 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06
diukur kinerjanya atas dasar tingkat bunga yang kompetitif dalam rangka
mendukung unit bisnis untuk melakukan
ekspansi kredit.
risiko yang diambil/dipilih.
• Penerapan Loan Origination System (LOS)
terus dikembangkan untuk segmen
SME/Micro, Consumer, Commercial dan
Corporate. Penggunaan LOS ini selain
menjamin proses pemutusan kredit
menjadi lebih tertib dan terukur waktu
penyelesaiannya, juga lebih menjamin
proses data capture yang detail dan
berkesinambungan. Seperti diketahui,
data yang detail dan kontinyu mutlak
dibutuhkan untuk pengelolaan risiko dan
pembuatan model sesuai Basel II.
Risk Capital
50.10% Credit 49.19% Credit
Pengelolaan risiko terintegrasi dengan 10.71% Market 6.6% Market
pengelolaan modal dan strategi bank. Hal ini 6.02% Operational 3.91% Operational
untuk memastikan bahwa risiko dan tingkat 33.17% Business 40.30% Business
imbal hasil bagi pemegang saham terkendali dan
konsisten pada tingkat risiko yang diinginkan
(risk appetite).
2006
Segmentation Market Risk Credit Risk Op. Risk Total
Corporate Banking 4,605.44 280.55 4,885.99
Commercial Banking 3,105.26 283.05 3,388.31
Consumer Banking 1,609.43 154.48 1,763.91
Micro Banking 248.20 92.67 340.87
Treasury & International Banking 1,870.47 116.38 144.57 2,131.42
Small Business 932.15 92.67 1,024.82
Credit Recovery 3,330.38 59.67 3,390.05
1,870.47 14,089.07 1,107.66 16,925.37
Board of Commissioners
Board of DIRECTORS
SBU’s
Risk & Capital Committee (RCC) merupakan komite lebih spesifik bagi unit bisnis dan unit risiko, manajer-manajer unit lainnya yang terkait
yang mempunyai wewenang dan tanggung seperti misalnya kebijakan ALMA dan Kebijakan dengan risiko diharuskan memenuhi sertifikasi
jawab memberikan rekomendasi kepada Trading Book. Dalam pengelolaan system limit, manajemen risiko yang dikeluarkan oleh Badan
Direktur Utama yang sekurang-kurangnya RCC telah menetapkan limit yang digunakan Sertifikasi Manajemen Risiko dan GARP, selambat-
meliputi penyusunan kebijakan manajemen untuk memitigasi risiko likuiditas, risiko suku lambatnya pada tahun 2010.
risiko termasuk strategi dan contingency plan, bunga, risiko nilai tukar dan risiko trading.
penyempurnaan penerapan majemen risiko Profil Risiko
dan rekomendasi kepada Direktur Utama Tabel Risk Governance Organizational menunjukkan Bank telah menyusun Laporan Profil Risiko (LPR)
pabila diperlukan adanya suatu justifikasi bisnis beberapa limit yang ditetapkan oleh RCC. untuk melihat risiko yang melekat pada aktivitas
bisnis (inherent risk) dibandingkan dengan
berdasarkan pertimbangan bisnis dan hasil
Tenaga Profesional dibidang Risiko kontrol yang melekat pada aktivitas tersebut
analisis terkait. Struktur organisasi RCC terdiri
Dalam rangka membangun dan memelihara (risk control). LPR menilai 8 (delapan) jenis risiko
dari beberapa sub-komite yaitu Risk Management
sistem manajemen risiko bank, Bank didalam tiap unit bisnis, yaitu risiko pasar, risiko
Committee [RMC], Asset & Liability Committee
mengandalkan kompetensi dan pengalaman dari likuiditas, risiko kredit, risiko operasional, risiko
[ALCO] dan Investment & Capital Committee [CIC]. hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko
tenaga-tenaga profesional Bank untuk:
Risk & Capital Committee melakukan pertemuan kepatuhan, mengacu pada ketentuan BI,
• Mempromosikan budaya risiko yang kuat
sekurang-kurangnya sekali sebulan dan melapor PBI 5/8/PBI/2003.
yang sangat menghargai kedisiplinan
langsung ke Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. dan efektifitas dari proses dan kontrol Penilaian Profil Risiko dilengkapi dengan action
RCC dipimpin oleh Direktur Utama dan manajemen risiko. plan yang akan dilaksanakan oleh SBU dan Unit
beranggotakan Direksi dan Manajemen Senior • Memenuhi standard manajemen risiko yang Risiko terkait dengan masing-masing jenis risiko.
dari unit bisnis dan unit risk management. telah ditetapkan dalam rangka penilaian dan Action plan tersebut dimaksudkan untuk dapat
pengambilan risiko. menekan inherent risk sehingga diharapkan pada
Kebijakan & Limit • Menerapkan pengambilan keputusan bisnis periode berikutnya penilaian risiko menjadi
RCC menetapkan kebijakan, prosedur dan limit yang sehat. lebih baik.
dalam rangka untuk memitigasi risiko. Kebijakan
Manajemen Risiko Bank merupakan payung bagi Untuk meningkatkan kemampuan
penyusunan kebijakan-kebijakan lainnya yang manajemen risiko, semua manajer risiko dan
compliance &
human capital
Talent Management Untuk menjadi ‘Dominant Multi-specialist Bank’ • Menata ulang Performance Management
untuk kemudian menjadi ‘Regional Champion System (PMS).
dilakukan dengan program Bank,’ Bank Mandiri harus mengembangkan • Mendorong kinerja optimal melalui
pengembangan khusus bisnisnya yang secara signifikan melebihi tingkat Talent Management.
pertumbuhan pasar maupun pesaing. Untuk • Menginternalisasikan budaya perusahaan
kepada para talent berupa mencapai aspirasi strategis tersebut, Bank yang baru dan mendorong penerapan
penempatan pada posisi Mandiri saat ini sedang mentransformasi dirinya standar etika yang tinggi.
untuk menjadi organisasi dengan budaya kerja • Pengembangan kemampuan sumber
menantang, special project yang berbasis kinerja dengan menggunakan daya manusia.
assignment, program model bisnis Strategic Business Unit (SBU).
Penataan organisasi dalam
sertifikasi serta special Untuk mencapai hal tersebut, Bank Mandiri rangka transformasi
training & development harus memenuhi prasyarat utama berupa Sebagai langkah awal proses menuju organisasi
kemampuan menggerakkan dan memberdayakan berbasis SBU, pada Juni 2006 Bank Mandiri telah
program. seluruh perangkat organisasi secara optimal, melakukan reorganisasi unit kerjanya yang secara
terutama sumber daya manusianya. Ini berarti garis besar dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Bank Mandiri harus memiliki sumber daya
manusia dengan produktifitas dan kapabilitas a. Business Unit yang berfungsi sebagai motor
terbaik di bidangnya. Oleh karena itu fungsi utama pengembangan bisnis bank yang
dan peran manajemen sumber daya manusia terdiri dari 6 direktorat, yaitu Corporate
telah bergeser ke arah yang lebih strategis yaitu Banking, Commercial Banking, Consumer
membangun competitive advantage bagi Bank. Finance, Micro & Retail Banking, Treasury
& International Banking dan Special Asset
Untuk mencapai tujuan tersebut di tahun 2006 Management.
Bank Mandiri telah menempuh beberapa langkah b. Corporate Center yang berfungsi untuk
antara lain: menangani kebijakan dan strategi level
• Penataan organisasi dalam rangka korporasi yang terdiri dari 3 direktorat,
transformasi menuju organisasi yang yaitu Risk Management, Compliance &
berbasis SBU. Human Capital, dan Finance & Strategy.
43% Sarjana (S1, S2, S3) 48% Sarjana (S1, S2, S3) 50% Sarjana (S1, S2, S3)
15% Sarjana Muda/Diploma 15% Sarjana Muda/Diploma 15% Sarjana Muda/Diploma
39% SMU 35% SMU 32% SMU
3% SMP/SD 2% SMP/SD 2% SMP/SD
54% Sarjana (S1, S2, S3) 58% Sarjana (S1, S2, S3) 60,2% Sarjana (S1, S2, S3)
14% Sarjana Muda/Diploma 13% Sarjana Muda/Diploma 13,0% Sarjana Muda/Diploma
30% SMU 27% SMU 25,2% SMU
2% SMP/SD 2% SMP/SD 1,6% SMP/SD
2002 2003
2002 2003
45,39% Kurang dari 1 hari 65,71% Kurang dari 1 hari 42,24% Kurang dari 1 hari
32,50% 1–4 hari 21,57% 1–4 hari 31,29% 1–4 hari
17,00% 5–9 hari 10,50% 5–9 hari 20,66% 5–9 hari
2,75% 10–14 hari 1,53% 10–14 hari 4,70% 10–14 hari
0,95% 15–19 hari 0,33% 15–19 hari 0,88% 15–19 hari
1,41% >=20 hari 0,35% >=20 hari 0,24% >=20 hari
131
shared service
technology &
operations
Selama tahun 2006, Evolusi dalam Pengembangan Peningkatan Kapabilitas di Tahun 2006
Technology & Operations Untuk Melayani Nasabah
transaksi yang di proses Platform teknologi kami telah memiliki Untuk kenyamanan nasabah consumer, kami
mencapai 1,122 miliar kemampuan untuk memproses volume transaksi penuhi kebutuhannya dengan beragam produk
dalam jumlah besar dengan akurasi tinggi. seperti deposito, tabungan, pinjaman, kartu
termasuk 476 juta Sementara itu, sentralisasi operasional serta kredit serta investasi, yang dilengkapi berbagai
transaksi finansial senilai perluasan jaringan distribusi domestik dan fitur dan transaksi pembayaran/pembelian
internasional mulai mencapai ‘economies of scale.’ dengan pihak ketiga seperti listrik, telepon,
Rp 14.633 triliun. Keduanya merupakan landasan kuat untuk kartu kredit, tiket, biaya pendidikan dan lain-lain
melakukan sinergi antara teknologi yang didukung dengan pengamanan berjenjang.
dan operasional. Kami juga berkomitmen menyediakan produk
dan layanan secara end to end kepada nasabah
Di tahun 2006, dibentuk Direktorat Technology corporate dan commercial seperti produk Cash
& Operations bersama seluruh potensi yang Management, transaksi melalui Host to Host
dimiliki, dengan visi menyediakan layanan menggunakan Service Oriented Architecture (SOA)
bersifat ‘utility based processing’ yang agile dan sehingga proses lebih cepat, akurat dan efisien.
efisien. Visi tersebut bertujuan menyediakan
layanan operasional berbiaya rendah yang Untuk memberikan layanan yang lebih baik
kompetitif; memenuhi perubahan kebutuhan kepada debitur, kami juga menyediakan
pasar, bisnis dan nasabah secara cepat; dukungan teknologi dengan Scoring System dan
meningkatkan kualitas service excellence; serta aplikasi Loan Origination System (LOS). Sedangkan
meningkatkan efektifitas operasional agar untuk peningkatan pengelolaan exposure debitur
memperoleh ‘Strategic Value of Shared Services.’ secara terpadu, kami lakukan monitoring melalui
Central Liability System (CLS).
Tahapan evolusi selanjutnya, mempersingkat
‘time to market’ produk dan layanan bank, Peningkatan layanan transaksi telah kami
kemudian mempercepat ‘time to change’ untuk wujudkan antara lain dengan penambahan
strategic growth dan value creation bagi bank. jam layanan kliring diseluruh Indonesia melalui
Upaya tersebut mendukung tujuan korporasi otomasi Sistem Kliring Nasional (SKN) yang
sebagai ‘Dominant Multispecialist Bank’ menuju terpadu. Untuk pelayanan perdagangan nasional
Regional Champion Bank. dan internasional, kami menyediakan layanan
same day services pada transaksi Trades Services
dan Real Time On Line pada transaksi payment
dengan konsep Straight Through Processing (STP).
Corporate Social Responsibility (CSR) telah Untuk alasan ini Bank Mandiri memilih meningkatkan kualitas sumber daya manusia
menjadi fenomena dunia dan merupakan pendidikan sebagai dasar utama untuk Indonesia melalui pelatihan seni kertas daur
bagian penting dari kegiatan perusahaan. memajukan bangsa. Program Mandiri Peduli ulang Yayasan Sekar, pelatihan petani rumput
Program CSR merupakan salah satu perwujudan Pendidikan merupakan bentuk tanggung jawab laut, penyelenggaraan workshop audio visual seni
misi Bank Mandiri, yaitu peduli pada sosial Bank Mandiri terhadap pendidikan kepada budaya, serta memberikan pengajaran tentang
kepentingan masyarakat dan lingkungan. masyarakat tidak mampu yang putra putrinya perbankan pada mahasiswa, dengan menerima
memiliki prestasi di sekolah namun tidak kunjungan mahasiswa tersebut di Bank Mandiri.
Tujuan utama kegiatan CSR Bank Mandiri antara dapat bersekolah karena ketiadaan biaya serta
lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan mahasiswa yang berprestasi. Selain itu Mandiri Peduli Kesehatan
masyarakat Indonesia umumnya dilihat dari Bank Mandiri juga membantu pembangunan Bank Mandiri mendukung Pemerintah dalam
aspek sosial, pendidikan dan kesehatan, fasilitas gedung sekolah yang tidak memenuhi rangka meningkatkan kesehatan masyarakat.
khususnya di sekitar lingkungan kantor syarat, bahkan ada yang roboh sehingga tidak Sejalan dengan program PBB untuk menurunkan
Bank Mandiri. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal. angka kematian anak, Bank Mandiri ikut
Bank Mandiri dapat memperkuat reputasinya memperbaiki prasarana dan sarana beberapa
sebagai perusahaan yang secara konsisten Untuk tahun 2006, Bank Mandiri antara lain balai pengobatan di kota Malang, pembelian
menunjukkan kepedulian pada masyarakat, memberikan beasiswa kepada 31 pemenang drinking machine, serta melakukan khitanan
memberikan inspirasi kepada stakeholders Lomba Karya Ilmiah dan penghargaan kepada massal terhadap 16.000 anak di seluruh
untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian 231 guru teladan bekerjasama dengan DIKNAS Indonesia. Untuk membantu penanggulangan
masyarakat serta menggalang kesatuan diantara dengan total dana Rp 1,3 Miliar. Selain itu untuk sampah, Bank Mandiri telah memberikan hibah
insan Bank Mandiri. mengembangkan sarana dan prasaranan sekolah, 3 truk sampah masing-masing untuk kota Jambi
Bank Mandiri memberikan bantuan 40 komputer dan Bandarlampung serta Jakarta senilai
Selama tahun 2006 realisasi kegiatan Mandiri dan printer untuk mendukung Program OSOL Rp 293,5 Juta.
Peduli lebih dari Rp 15 Miliar yang mencakup (One School One Computer Laboratory) melalui
kegiatan Mandiri Peduli Pendidikan, Mandiri Menko Kesra dan Menkominfo senilai lebih Mandiri Peduli Olah Raga
Peduli Kesehatan, Mandiri Peduli Olah Raga, dari Rp 500 Juta. Selain itu diberikan juga Dunia olahraga merupakan salah satu kegiatan
Mandiri Peduli Usaha Kecil, Mandiri Peduli laptop dan desktop untuk beberapa fakultas yang dipilih Bank Mandiri dalam upaya
Lingkungan dan Mandiri Peduli Budaya. pada universitas negeri pilihan senilai total melakukan kepedulian terhadap masyarakat.
Rp 1 Miliar, dan sekolah lainnya senilai Rp 132 Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan
Mandiri Peduli Pendidikan Juta. Bantuan lainnya berupa penyediaan 36.000 dan meningkatkan prestasi di bidang olah raga.
Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia buku tulis bagi 3000 anak di Banten, 1600 Selama tahun 2006, Bank Mandiri ikut serta
mengakibatkan rendahnya kemampuan paket perlengkapan sekolah juga telah disalurkan. mensponsori kegiatan Lomba Lari Tugu Monas
masyarakat dalam mengecap dunia pendidikan. Bahkan, Bank Mandiri juga aktif dalam upaya 10 K, turnamen Sepak Bola 4 Besar LIGINA
Aksi Korporasi Tahun 2006 2. Keputusan Agenda ke 2 4. Sisanya sebesar 45,5% dari laba bersih
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Menyetujui dan menetapkan penggunaan Perseroan tahun buku 2005 atau sebesar
Tahunan tanggal 22 Mei 2006 memutuskan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2005 Rp 274.533.036.573,88 ditetapkan
sebagai berikut: sebesar Rp 603.369.311.151,39 sebagai Laba Ditahan/Retained Earnings.
sebagai berikut:
1. Keputusan Agenda ke 1 1. 50% dari laba bersih Perseroan 3. Keputusan Agenda Ke 3
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2005 atau sebesar 1. Penunjukan Kantor Akuntan Publik
untuk tahun buku yang berakhir Rp 301.684.655.575,70 dibagikan sebagai Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (afiliasi
pada tanggal 31 Desember 2005 dan dividen tunai kepada para pemegang dari Ernst & Young) sebagai Kantor
mengesahkan Laporan Keuangan saham atau minimal sebesar Rp 14,80 Akuntan Publik yang akan mengaudit
Konsolidasi Perseroan untuk tahun buku per saham yang akan dibayarkan Laporan Keuangan Konsolidasian
yang berakhir pada tanggal 31 Desember kemudian dengan ketentuan Perseroan untuk tahun buku yang
2005 yang telah diaudit oleh Kantor sebagai berikut: berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko a. Khusus dividen bagian Pemerintah 2. Penunjukan Badan Pengawas Keuangan
& Sandjaja (afiliasi dari Ernst & Young) yang berasal dari 14 miliar saham dan Pembangunan (BPKP) Propinsi DKI
sebagaimana ternyata dari laporannya akan disetorkan ke rekening Jakarta II untuk mengaudit Laporan
tanggal 9 Maret 2006 No. RPC-5087. Bendahara Umum Negara (BUN) Tahunan Program Kemitraan dan Bina
2. Menyetujui Laporan Tahunan Program No.502.000 000 di Bank Indonesia. Lingkungan untuk tahun buku yang
Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk b. Memberikan kuasa dan wewenang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
tahun buku yang berakhir pada tanggal kepada Direksi untuk mengatur
31 Desember 2005 yang telah diaudit tata cara pembayaran dividen tunai 4. Keputusan Agenda Ke 4
oleh Badan Pengawas Keuangan tersebut serta mengumumkannya Menetapkan gaji, fasilitas dan santunan
dan Pembangunan (BPKP) Provinsi sesuai ketentuan yang berlaku. purna jabatan Direksi dan Komisaris adalah
DKI Jakarta II. 2. 2% dari laba bersih Perseroan tahun sebagai berikut:
3. Memberikan pelunasan dan pembebasan buku 2005 atau sebesar 1. Besarnya gaji anggota Direksi dan
tanggung jawab sepenuhnya (volledig Rp 12.067.386.223,03 dialokasikan honorarium anggota Komisaris Perseroan
acquit et de charge) kepada segenap untuk Program Bina Lingkungan. tidak mengalami kenaikan dan oleh
anggota Direksi dan Komisaris atas Sedangkan untuk pelaksanaan Program karenanya besarnya gaji dan honorarium
tindakan pengurusan dan pengawasan Kemitraan akan menggunakan sisa tersebut tetap sama sesuai dengan
yang telah mereka jalankan selama tahun anggaran tahun sebelumnya sebesar besarnya gaji dan honorarium yang
buku yang berakhir pada tanggal Rp 115.800.000.000,00. Penggunaan telah diputuskan dalam Rapat Umum
31 Desember 2005, sejauh: dana Program Kemitraan dan Bina Pemegang Saham Tahunan Perseroan
a. Tindakan tersebut tercermin Lingkungan (PKBL) tersebut selanjutnya yang diadakan pada tanggal 16 Mei 2005.
dalam Laporan Keuangan Tahunan harus dilaporkan kepada Rapat Umum 2. Fasilitas dan tunjangan bagi anggota
Konsolidasi Perseroan serta Laporan Pemegang Saham Tahunan mendatang Direksi dan Komisaris ditetapkan sesuai
Tahunan Program Kemitraan dan untuk mendapat persetujuan dengan dengan keputusan Rapat Umum
Bina Lingkungan untuk tahun dan pengesahan. Pemegang Saham Tahunan Perseroan
buku yang berakhir pada tanggal 3. 2.5% dari laba bersih Perseroan yang diadakan pada tanggal 14 Juni 2002
31 Desember 2005. tahun buku 2005 atau sebesar dan Surat Menteri Badan Usaha Milik
b. Tindakan tersebut bukan merupakan Rp 15.084.232.778,78 digunakan sebagai Negara No. S-412/MBU/2004 tanggal
tindak pidana. Cadangan Umum. 10 Agustus 2004.
350 Rp 2.500
300
Rp 2.000
250
200 Rp 1.500
150 Rp 1.000
100
Rp 500
50
0 Rp 0
Jan Feb Mar Apr Jun Jul Agt Sep Okt Des
06 06 06 06 06 06 06 06 06 06
Volume Perdagangan
Harga Penutupan
Kantor Operasional
Kepemilikan Saham:
Menara II Plaza Bapindo, Lt. 24 Jumlah Saham
Jl. Jend.Sudirman Kav 54 –55, Jakarta 12190, Indonesia
Tel: 62-21-526-6210
Fax: 62-21-526-6702; 62-21-526-6219
www.bes.co.id
143
manajemen
Haryanto Tiara Budiman EVP Koordinator Change Management Office Edwin Gerungan
Muchayat
Yap Tjay Soen
144 manajemen
Group Head
E. Wiseto Baroto Credit Recovery I Group
Tardi Credit Recovery II Group
Suwhono Corporate Banking I Group
Rustam Sirait Corporate Banking II Group
Dasa Sutantio Corporate Banking III Group
Fransisca Nelwan Mok Jakarta Commercial Sales Group
A. Kaduhu Sasrayudha Regional Commercial Sales Group
C. Paul Tehusijarana Product Management Group
Maryono Jakarta Network Group
Marwan Budiarsyah Regional Network Group
Sukoriyanto Saputro Micro Business Group
Kresno Sediarsi Small Business Group
Inkawan D. Jusi Electronic Banking Group
Widhayati Dharmawan Mass Banking Group
Heri Gunardi Wealth Management Group
Handayani Consumer Card Group
Sarastri Baskoro Consumer Loan Group
Gatut Subadio Financial Institution Overseas Network Group
Sugiharto Treasury Group
I Nengah Rentaya Human Capital Group
Bambang Ari Prasodjo Learning Center Group
Mustaslimah Compliance Group
Ridzki Juniadi Legal Group
Pardi Sudradjat* Market Risk Group
Portfolio & Operational Risk Group
Riyani T. Bondan Corporate Risk Group
Kartini Sally* Commercial Risk I Group
Commercial Risk II Group
Santaputra Pita* Consumer Risk Group
Consumer Collection Group
Jonathan Zax Investor Relations Group
Kartika Wirjoatmodjo Strategy & Performance Group
Budi Sulistio Accounting Group
Raizal Munir Procurement & Fixed Assets Group
Denny Aritonang IT Planning & Security Group
Suresh Gummalam IT Business Solutions & Application Services Group
O.C. Harry Pudjiatmoko IT Infrastructure Operations Group
Mohammad Guntur IT Information & Knowledge Management Group
Basuvitri Manugrahani* Central Operations Group
Customer Care Group
Chrisna Pranoto Credit Operations Group
Buntoro Asset Management Group
Ogi Prastomiyono Internal Audit Group
Mansyur S. Nasution Corporate Secretary Group
Martin Panggabean Chief of Economist Group Catatan: * perangkapan jabatan
manajemen 145
daftar cabang bank mandiri
KOTAMADYA/ KODE
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR KABUPATEN POS TELEPON FAKSIMILI
WILAYAH I/ MEDAN Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4153396, 4150600, 567985 4153273
HUB MEDAN IMAM BONJOL
Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385
Pangkalan Brandan Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan 20857 (0620) 21000, 21490 20190
Banda Aceh Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H Banda Aceh 23123 (0651) 23981 636154
Lhokseumawe Merdeka Jl. Merdeka No. 135 C Lhokseumawe 24301 (0645)40082 42922
Langsa Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 Langsa 24416 (0641) 21023 21212
Medan Taman Setiabudi Perumahan Taman Setiabudi Indah, Medan 20132 (061) 8200636, 8218183, 8221189, 800121, 8219445
Jl. Cactus Raya Blok K No. 36 G
Medan Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 Medan 20112 (061) 4551162 4566626
Medan Tiara Jl. Imam Bonjol No. 28-30 Medan 20152 (061) 4519666, 4518477 4538471
Medan Zainul Arifin Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan 20112 (061) 4538555 45338383
Medan Kirana Jl. Kirana Raya No. 40-42 Medan 20112 (061) 4157555 4155269
Kabanjahe Jl. Veteran No.23, Kabanjahe Tanah Karo 20303 (0628) 323977 20087
Lhokseumawe Pendopo Jl. Merdeka No. 1 Lhokseumawe 24315 (0645) 43702 43062
Kuala Simpang Jl. Cut Nyak Dhien No. 21 A, Kuala Simpang Aceh Tamiang 24475 (0641) 31000, 333155 333499
Medan Dharma Agung Jl. Batam No. 21 Medan 20153 (061) 4529059 4526613
Medan PLN Wilayah II Jl. Yos Sudarso No. 284 Medan 20112 (061) 6617848 6613930
Medan Pertamina Jl. KL. Yos Sudarso No. 8-10 Medan 20112 (061) 4552406 4552406
Medan Katamso Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 Medan 20158 (061) 7863298, 7864298, 7875729 7864598
Medan Tanjung Morawa Kompleks Perkebunan PTP Nusantara II (Persero), Tanjung Mora- Deli Serdang 20362 (061) 7944866, 7944944 7944977
wa
Medan Adam Malik Jl. H. Adam Malik No.128 Medan 20114 (061) 6643507, 6643508 6643505
Stabat Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat Langkat 20811 (061) 8910691, 8912239 8912240
Banda Aceh Unsyiah Gedung AAC Prof. DR. Dayan Dawood, Universitas Syah Kuala, Banda Aceh 23111 (0651) 51809 51809
Darussalam Jl. Teuku Nyak Arief Kampus Unsyiah Darussalam
Banda Aceh Cut Meutia Jl. Cut Meutia No. 2 Banda Aceh 23242 (0651) 23370, 23381, 23686 23575
Blang Lancang Main Office Bld. PT Arun Ngl Co Blang Lancang 24352 (0645) 654252 652711
Batuphat Komplek PT Arun NGL Co. Batuphat 24352 (0645) 653157, 653158 653971
Lhoksukon Kompleks Mobil Oil Inc., Point A Landing Lhoksukon 24381 (0645) 393119, 393120 393177
HUB MEDAN BALAIKOTA
Medan Balaikota Jl. Balaikota No. 8-10 Medan 20111 (061) 4524900 41552209, 4577691
Tebing Tinggi Jl. Dr. Sutomo No. 17 Tebing Tinggi 20633 (0621) 21723 21093
Medan Gunung Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H Medan 20239 (061) 6619000, 6629000 6619540
Medan Asia Jl. Asia No. 97 C-D Medan 20214 (061) 7368798 7361897
Medan Letda Sujono Jl. Letda Sujono No.220 Medan 20371 (061) 7353907, 735433 7356219, 7352629
Medan Lapangan Merdeka Jl. Balaikota No. 12-14 Medan 20111 (061) 4538122 45385666
Medan Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 94-95 Medan 20212 (061) 4531164 4517644
Medan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 Medan 20111 (061) 4536800 4512459
Medan Belawan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 Belawan 20411 (061) 6941152 6941733
Medan Pulo Brayan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan Medan 20116 (061) 6610033 611100
Medan KIM Wisma Kawasan Industri Medan, Jl. Pulau Batam No. 1 Medan 20242 (061) 6871050, 6871030 6871049
Binjai Jl. Jend. Sudirman No. 397 Binjai 20711 (061) 8826000 8828064
Medan Jalan Cirebon Jl. Cirebon No. 97-99 Medan 20212 (061) 4567162, 4157547 4157246
Medan Iskandar Muda Jl. Iskandar Muda No.24 A-B Medan 20153 (061) 4515064, 4515068, 4515070 4515065
Medan Universitas Jl. Universitas, Gelanggang Mahasiswa USU, Kampus USU Medan 20155 (061) 8200361, 8210548 8210548
Sumatera Utara
Medan M. Yamin Jl. Prof. H.M. Yamin, SH No.17 G, H, I Medan 20234 (061) 4532609, 4532111, 4532262 4537282
Medan Kapten Muslim Jl. Kapten Muslim No.10 A Medan 20124 (061) 8445229, 8445231, 8445232 8445230
Medan Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja No.55 A-B Medan 20217 (061) 7333981, 7333982, 7333984 7333983
HUB PEMATANGSIANTAR SUDIRMAN
Pematangsiantar Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 14 Pematangsiantar 21117 (0622) 22035 23211
Padang Sidempuan Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan 22718 (0634) 21032 21238
Sibolga Jl. Brigjend. Katamso No. 43 Sibolga 22522 (0631) 21376, 21591 22313
Rantau Prapat Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Rantau Prapat 21415 (0624) 21434 21091
Kisaran Jl. Cokroaminoto No. 65 Kisaran 21215 (0623) 41855, 41375 41857
Pematangsiantar Sutomo Jl. Sutomo No. 16 Pematangsiantar 21115 (0622) 21540, 21211 23446
Rantau Prapat M. Lubis Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 Rantau Prapat 21412 (0624) 21712 21713
Tanjung Balai Jl. Teuku Umar No. 48-54 Tanjung Balai 21312 (0623) 93137 597142
Balige Jl. Patuan Nagari No.10 Balige 22313 (0632) 322431 322432
Panyabungan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan Mandailing Natal 22913 (0636) 20925 20926
Kota Pinang Jl. Bukit No.6, Kota Pinang Rantau Prapat 21464 (0624) 496351 496431
HUB PEKANBARU SUDIRMAN BAWAH
Pekanbaru Sudirman Bawah Jl. Jend. Sudirman No. 140 Pekanbaru 28113 (0761) 31786, 32881, 32403, 32223 28683, 33500,
46920
Dumai Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 133 A Dumai 28812 (0765) 31088 31097
Duri Jl. Hangtuah No.289-292 Duri 28884 (0765) 91170 91137
Rengat Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 Rengat 29319 (0769) 22070, 323357 21382/ 21383
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
Jakarta Condet Jl. Raya Condet No.15 Jakarta Timur 13520 (021) 80878729, 80878730, 80878731 80878727
Bekasi Ujung Aspal Jl. Raya Hankam No.18 B-C, Jati Murni, Pondok Gede Bekasi 17431 (021) 84592090, 84597382 84592091
Cibubur Kota Wisata Ruko Sentra Eropa Blok A No.6, Perumahan Kota Wisata, Bogor 16968 (021) 84935699, 84930634, 84930635 84935675
Jl. Transyogi Km.6, Cibubur
Cibubur Time Square Time Square Cibubur, Ruko Madison Square B3-3A, Bekasi 17435 (021) 84302577, 84303649, 84303650 84302578
Jl. Raya Alternatif Cibubur – Cileungsi Km.4
HUB DEPOK
Depok Jl. Margonda Raya No. 2 Depok 16432 (021) 7520569 7762684
Jakarta Cimanggis Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 Jakarta Timur 13710 (021) 8710013, 87100775 8710776
Jakarta Cibubur Jl. Lapangan Tembak, Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22-23 Jakarta Timur 13720 (021) 87704204-6 8703106
Depok Bukit Sawangan Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F 2 No.1, Depok 16518 (0251) 604904, 604905 604908
Jl. Raya Parung KM.35, Sawangan
Citeureup Jl. Mayor Oking No.10-11, Citeureup Bogor 16810 (021) 87942420, 87942283, 87909462 87942683
Depok Tengah Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Jl. Tole Iskandar, Depok 16411 (021) 7715427, 7715432 7715441
Depok II Tengah
Depok Kelapa Dua Jl. Raya Akses UI No. 88 C, Kelapa Dua, Cimanggis Depok 16951 (021) 87712226 87712226
Depok Cisalak Jl. Raya BogorKm 31 No. 8, Cisalak Depok 16416 (021) 8734224, 8734117 8734220
Depok I Jl. Nusantara Raya No. 25 AB Depok 16432 (021) 77205078, 77205270 77205361
Depok ITC Pertokoan ITC Depok No.49Jl. Margonda Raya Depok 16431 (021) 77202319, 77202325 77202356
Depok Timur Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur Depok 16417 (021) 77831443, 77829381, 77827453 77830194
Jakarta Universitas Pancasila Jl. Raya Lenteng Agung, Srenseng Sawah Jakarta Selatan 12640 (021) 7270086 ext.120 78880410
Depok Cinere Limo Jl. Cinere Raya No.18 B, Cinere Depok 16514 (021) 7536364, 7536360 7536368
Depok Universitas Indonesia Kampus Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi Depok 16424 (021) 78849075, 78849076 78849074
WILAYAH VI/ BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7506242, 7511478 7505810,
7506632
HUB BANDUNG ASIA-AFRIKA UTARA
Bandung Asia Afrika Utara Jl. Asia Afrika No. 107 Bandung 40112 (022) 4207026, 4203461, 4336693 4206998, 4233546
Bandung Kiaracondong Jl. Kiara Condong No. 95 Bandung 40281 (022) 7273046 7205633
Bandung Buah Batu Jl. Buah Batu No. 268 Bandung 40264 (022) 7320854-5 7300369
Bandung Binacitra Jl. Soekarno Hatta No. 162 Bandung 40235 (022) 5422366, 5406674, 5406693 5411336, 5409846
Bandung Asia Afrika Selatan Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 (022) 4240282 4240281
Bandung Metro Jl. Soekarno Hatta No. 638 Bandung 40286 (022) 7508202 7562091
Bandung Soekarno-Hatta Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7562950 7562944
Bandung Siliwangi Jl. Siliwangi No. 3 Bandung 40132 (022) 2506858, 2502549, 2531941, 2531940, 2531942
Bandung Kopo Jl. Raya Terusan Kopo 228 A Bandung 40226 (022) 5425541-3 5410568
Bandung Alun-alun Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 (022) 4205555 4205312
Bandung Jamika Jl. Jamika No. 33 C Bandung 40231 (022) 6403199 6403199
Bandung Sumbersari Jl. Soekarno Hatta No. 132-B Bandung 40222 (022) 6046262 6046261
Bandung Burangrang Jl. Burangrang No. 35-D Bandung 40262 (022) 7333999 7333995
Bandung Pungkur Jl. Pungkur No.97 B Bandung 40251 (022) 4262345, 4262346, 4262347 4262348
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
WILAYAH KC KK
HUB KCP PEMBUKAAN CABANG BARU
Bank Mandiri Jl. Ave Presidente Nicolau Lobato 670-390-317-555 or 777 670-3317-444 /190/192 - - -
Dili - Timor Leste No. 12 Lokal: 5263769
Colmera, Dili, Timor Leste Satelit: +086815000123
Bank Mandiri 7th Floor, Far East Finance Centre 852-2527-6611, 852-2529-8131, BBUDHKHH 70663 / 71360 MDRIHX www.bankmandirihk.com
Hong Kong Branch 16 Harcourt Road, HongKong 852-2877-3632 852-2877-0735
Bank Mandiri 9 Raffles Place #35 - 01 / 02 65-6213-5588 (General) 65-6438-3363 (General) BEIISGSG RS23697 MDRISQ www.ptbankmandiri.com.sg
Singapore Branch Republic Plaza, Singapore 048619 65-6213-5880 (Dealer) 65-6536-3008 (Dealers) (General)
65-6532-6086 (Dealer Board) RS23699 MDRIFX
(Dealers)
Bank Mandiri Cardinal Court (2nd Floor) 44-207-553-8688 44-207-553-8699 BEIIGB2LA 8813270 www.bkmandiri.co.uk
Europe Limited 23 Thomas More Street
London EIW IYY, United Kingdom
161
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
Jakarta Fatmawati Jakarta Sudirman Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak, Jakarta Selatan 12430 (021) 92715040 (021) 7692309
Jakarta Bintaro Jaya Jakarta Sudirman Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I, Jakarta Selatan 12330 (021) 7375187 (021) 7374537, 736406869
Jakarta Palmerah Jakarta Sudirman Jl. Palmerah Barat No. 39, Jakarta Pusat 10270 (021) 5307758 (021) 5308376
Alamat Booking Kredit: Plaza Bapindo, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54–55
Jakarta Selatan 12190
Jakarta Kebayoran Lama Jakarta Sudirman Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222, Jakarta Selatan 12220 (021) 725 6917 (021) 72791036
Tangerang Ciputat Center Jakarta Sudirman Ruko Mutiara Center B/3 Jl. Dewi Sartika Ciputat Tangerang (021) 7400352 (021) 7426021
Jakarta Simprug Jakarta Sudirman Jl. Kramat No. 5 A–C, Arteri Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240 (021) 7397958 (021) 7231358
Purwakarta Bandung Jl. Sudirman No. 176, Purwakarta 41115 (0264) 207185 (0264) 201507
Bandung Alun-alun Bandung Jl. Asia Afrika No. 51, Bandung 40261 (022) 4205555 (022) 4205312
Bandung Siliwangi Bandung Jl. Siliwangi No. 3, Bandung 40132 (022) 2506858 (022) 2531940
(Lapangan Raya)
Bandung Braga Bandung Jl. Braga No. 133, Bandung 40111 (022) 70831973 (022) 4204444
Bandung Padjajaran Bandung Jl. Pajajaran No. 125, Bandung 40174 (022) 91142244 (022) 6002019
Bandung Pasteur Bandung Jl. Dr. Junjunan No. 155 A, Bandung 40173 (022) 70840361 (022) 6020361
Bandung Otista Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 293, Bandung 40251 (022) 70838293 (022) 4237271
Alamat Booking Kredit: Hub Bandung Braga, Jl. Braga No. 133, Bandung 40111
Bandung Kiara Condong Bandung Jl. Kiara Condong No. 95, Bandung 40281 (022) 7213891 (022) 7205633
Cimahi Bandung Jl. Raya Cimahi No. 612, Bandung 40525 (022) 6645209 (022) 6645209
Bandung Sukarno Hatta Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 486, Bandung 40266 (022) 70284145 (022) 7562944
Bandung Buah Batu Bandung Jl Soekarno Hatta No. 132 B, Bandung 40235 (022) 70725682 (022) 6046261
Alamat Booking Kredit: Hub Bandung Asia Afrika Utara
Jl. Asia Afrika No. 107, Bandung 40112
Bandung Bina Citra Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 162, Bandung 40235 (022) 70687389 (022) 5409846
Sumedang Bandung Jl. Abdul Rahman No. 99, Sumedang (0261) 201523 (0261) 201523
Bandung Ujung Berung Bandung Jl. Raya Ujungberung No.134, Bandung 40612 (022) 7834976 (022) 7834977
Bandung Ahmad Yani Bandung Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Gerbang Puri Tirta Kencana, Bandung 40282 (022) 7278151 (022) 7213708
Bandung Martadinata Bandung Jl. R.E. Martadinata No.103 , Bandung 40115 (022) 4267694 (022) 4204991
Garut Bandung Jl. Ahmad Yani No. 24, Garut 44115 (0262) 243971 (0262) 232675
Bandung Kopo Bandung Jl. Raya Terusan Kopo 228 A, Bandung 40226 (022) 5425541 (022)4204991
Bogor Kapten Muslihat Bandung Jl. Kapten Muslihat No. 17, Bogor 16121 (0251) 352529 (0251) 356037
Bogor Suryakencana(Siliwangi) Bandung Jl. Surya Kencana No. 310, Bogor 10123 (0251) 7165499 (022) 381134
Cianjur Bandung Jl. Suroso No. 51, Cianjur 43211 (0263) 270891 (0263) 270891
Cipanas Bandung Jl. Raya Cipanas No. 43, Pacet, Cianjur 43553 (0263) 524467 (0263) 511039
Bogor Juanda Bandung Jl. Ir. H, Juanda No. 12, Bogor 16121 (0251) 357018 (0251) 356037
Sukabumi Ahmad Yani Bandung Jl. Ahmad Yani No. 44, Sukabumi 43131 (0266) 237393 (0266) 2211160
Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung Jl. Otto Iskandardinata No. 26, Tasikmalaya 46113 (0265) 313582 (0265) 331824
Tasikmalaya Sutisna Bandung Jl. Sutisna Senjaya No. 88, Tasikmalaya 46114 (0265) 332422 (0265) 332422
Ciamis Bandung Jl. Ahmad Yani No. 21, Ciamis 46211 (0265) 771383 (0265) 771384
Cirebon Yos Sudarso Bandung Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon 45111 (0231) 246655 (0231) 223421
Cirebon Tegal Wangi Bandung Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58, Cirebon 45154 (0231) 325480 (0231) 321026
Cirebon Siliwangi Bandung Jl. Siliwangi No. 139, Cirebon 45124 (0231) 3387057 (0231) 206343
Majalengka Kadipaten Bandung Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten, Majalengka 45453 (0233) 664511 (0233) 662004
DAFTAR SDBC
SDBC Alamat Telepon Faksimili
SBDC Bandung Jl. Asia Afrika No. 118 120 Bandung 40261 022 4240286 022- 4209328
SBDC Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 129 137 Surabaya 60271 031 5348880 031 5480731
SBDC Makassar Jln. Kartini No. 19 Makassar 90111 0411 312984 0411 312595
SBDC Palembang Jl. Kapt. A Rivai No 39 Palembang 30135 0711 312500 0711 360361
SBDC Medan Jln. Imam Bonjol No 7 Medan 20112 061 4154600 061 4155385
SBDC Denpasar Jl. Surapati No 15 Denpasar 80232 0361 238083 0361 244342
SBDC Banjarmasin Jl. Lambung Mangkurat No. 8 Banjarmasin 0511 9965484 0511 3363082
SBDC Jkt Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta Selatan 12190 021 5268115 021 5267549
SBDC Semarang Jl. Pemuda No 73 Semarang 50139 024 3514321 024 3580579
SBDC Jkt Thamrin Jl. MH Thamrin No 5 Jakarta Pusat 10340 021 39832879 021 39832891
SBDC Jkt Kota Jl. Lapangan Stasiun No 2 Jakarta Barat 11110 021 6915478 021 2600508
SBDC Pekanbaru Jl. A Yani No 85 Pekanbaru 28115 0761 839267 0761 856732
dewan komisaris
167
pernyataan direksi
Menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dewan direksi
Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar Zulkifli Zaini
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Consumer Finance Direktur Commercial Banking
168
www.bankmandiri.co.id