Disusun Oleh :
Kelompok 5
Harnik
Novi Andriani
Rani Gusfira Zulfa
Zernianti
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pandemi tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dan menjaga kesehatan, namun
juga mengubah cara masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah mengubah aktivitas di luar rumah seperti
sekolah, beribadah, bekerja dan perekonomian menjadi kegiatan berbasis digital sehingga
mempercepat peralihan menuju dunia digital. Sebagai salah satu Bank BUMN, Bank Mandiri
telah memulai transformasi digital, jauh sebelum pandemi melanda Indonesia.
Kini, demi menjawab tantangan perekonomian pada masa pandemi ini, Bank Mandiri
menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi bank digital terbaik, terutama dengan
diluncurkannya Kopra dan Livin’ by Mandiri. Hal ini dipastikan dengan mengedepankan
kemudahan akses, inovasi, dan keamanan data. Bank Mandiri menyediakan kehidupan yang
lebih baik bagi para nasabah dan masyarakat. Melalui digitalisasi produk dan layanan yang
unggul, Bank Mandiri siap menjadi yang terdepan. Digitalisasi perbankan juga terbukti sangat
krusial dalam penerapan inisiatif keberlanjutan Bank Mandiri.
Digitalisasi membawa kemudahan dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi pada
masa pandemi, mendorong pengembangan UMKM, di samping peningkatan inklusi keuangan
masyarakat marjinal. Digitalisasi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan
mengurangi penggunaan kertas dan bahan bakar. Keberlanjutan dan digitalisasi berjalan
seiring: untuk meningkatkan ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Bersama seluruh komponen bangsa, Bank Mandiri terus
mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi dan mencapai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah berdirinya Bank Mandiri?
2. Bagaimana profil dan nilai Bank Mandiri?
3. Apa saja jasa dan layanan Bank Mandiri?
4. Bagaimana tata Kelola Bank Mandiri?
5. Bagaimana kontribusi pembangunan nasional Bank Mandiri?
6. Bagaimana kondisi Bank Mandiri saat ini?
7. Bagaimana kompetitor Bank Mandiri?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Bank Mandiri?
2. Untuk mengetahui profil dan nilai Bank Mandiri?
3. Untuk mengetahui jasa dan layanan Bank Mandiri?
4. Untuk mengetahui tata Kelola Bank Mandiri?
5. Untuk mengetahui kontribusi pembangunan nasional Bank Mandiri?
6. Untuk mengetahui kondisi Bank Mandiri saat ini?
7. Untuk mengetahui kompetitor Bank Mandiri?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. PROFIL (VISI, MISI) DAN NILAI BANK MANDIRI
Rumusan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
• Bank Mandiri bertekad menjadi institusi keuangan terbaik di ASEAN, dalam segi
pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta manfaat yang
diterima oleh masyarakat secara luas. Keunggulan ini dicapai dengan menyediakan
layanan jasa dan produk yang terintegrasi, solusi keuangan yang didasari oleh
pemahaman sektor industri yang mendalam dengan ditopang kemajuan teknologi,
kualitas manusia dan sinergi bisnis hingga ke perusahaan anak.
• Menjadi kebanggaan negeri dan setiap insan yang bekerja di Bank Mandiri memiliki
tanggung jawab yang harus direalisasikan melalui pengelolaan manajemen dan tata
kelola perusahaan yang baik.
• Dengan sasaran mencapai kapitalisasi pasar USD55 miliar dan Return on Equity 23%-
27% pada tahun 2020, Bank Mandiri bertekad menjadi ikon perbankan Indonesia di
ASEAN.
Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan Bank Mandiri ke depan akan difokuskan
pada 3 (tiga) area (misi) utama sebagai berikut:
• Memperkuat leadership di segmen wholesale dengan melakukan pendalaman
relationship dengan nasabah. Strategi ini bertujuan agar Bank Mandiri dapat
meningkatkan share of wallet dan rasio crosssell revenue dari nasabah wholesale
Mandiri, melalui penyediaan solusi produk wholesale yang terintegrasi, solusi yang
berbasis ekspertis di sektor usaha nasabah, dan berperan aktif mendukung aktivitas
nasabah Mandiri yang melakukan ekspansi bisnis ke negara lain dengan penyediaan
solusi yang bersifat crossborder.
• Menjadi Bank pilihan nasabah di segmen retail, dengan akselerasi bisnis di segmen-
segmen utama yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis Bank Mandiri,
yaitu: (-) Di segmen mikro, Bank Mandiri ingin menjadi penantang terkuat di pasar,
melalui kemudahan akses nasabah mikro ke jaringan distribusi Bank Mandiri. (-) Di
segmen Small Medium Enterprise (SME), Bank Mandiri ingin menjadi Bank Utama
pilihan nasabah SME, melalui penetrasi dan akuisisi nasabah yang difokuskan pada
sektor-sektor potensial, untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah SME. (-)
Sedangkan di segmen Individual, Bank Mandiri fokus pada membangun kepemimpinan
melalui penawaran produk consumer yang lengkap dan berdaya saing, memiliki inovasi
untuk memperkuat dominasi di retail payment.
• Mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada di Bank Mandiri, termasuk dengan
Perusahaan Anak. Melalui strategi ini, Bank Mandiri ingin mendorong budaya cross-
sell, baik antar unit kerja yang menangani segmen wholesale dan retail, termasuk
dengan perusahaan anak, serta mendorong regionalisasi bisnis dan mengoptimalkan
jaringan distribusi di wilayah.
Ketiga area fokus tersebut juga akan didukung dengan penguatan organisasi untuk memberikan
solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operations, risk
management) serta penguatan sumber daya manusia.
Tata Nilai
4
Dalam upaya mencapai visi dan misinya, Bank Mandiri merumuskan dan
mengimplementasikan budaya perusahaan dengan sebutan TIPCE, yaitu: a. Trust; membangun
keyakinan dan sangka baik dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan b.
Integrity; berperilaku terpuji, menjaga martabat, serta menjunjung tinggi etika profesi c.
Professionalism; bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh
tanggung jawab d. Customer focus; senantiasa menempatkan pelanggan internal dan eksternal
sebagai fokus untuk membangun pengalaman positif yang saling menguntungkan dan tumbuh
berkesinambungan e. Excellence; selalu berupaya mencapai keunggulan menuju
kesempurnaan yang merupakan wujud cinta dan bangga sebagai Insan Mandiri
5
d) Kredit Investasi Kolektif dan Investasi Infrastruktur: Mandiri Investasi, sebagai
Manajer Investasi bersama dengan Bank Kustodian membentuk Kontrak Investasi
Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (“KIK DINFRA”) yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. KIK DINFRA saat ini telah berinvestasi dengan memiliki 53,8% saham PT
Jasamarga Pandaan Tol yang memegang konsesi jalan tol di Rute Gempol – Pandaan
(“JPT”) melalui SPC yang dikuasai DINFRA dan juga berinvestasi dalam MTN yang
diterbitkan oleh JPT. Rencananya, selain berinvestasi pada JPT, DINFRA juga
berencana untuk berinvestasi pada saham-saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang
terintegrasi dalam ruas tol Transjawa sebagaimana tercermin pada gambar di samping.
Investasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan setoran modal
masing-masing BUJT dari waktu ke waktu maupun karena alasan lainnya.
Risiko Investasi Yang Terkait Dengan Kinerja Underlying Aset DINFRA TOLL ROAD
MANDIRI-001 Antara Lain:
a) Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Peraturan: Volume lalu lintas
berpengaruh langsung pada pendapatan Perusahaan Pemilik Aset Infrastruktur. Volume
lalu lintas yang ramai akan berdampak positif pada pendapatan Perseroan. Namun,
Perusahaan Pemilik Aset Infrastruktur juga menghadapi risiko volume kendaraan tidak
sesuai dengan prediksi, terutama pada jalan tol yang baru beroperasi. Hal ini dapat
terjadi karena proyeksi yang terlalu optimis dan kebijakan-kebijakan yang tidak
terpadu. Penurunan volume kendaraan juga dapat terjadi pada jalan tol yang sudah
6
beroperasi akibat kenaikan BBM, melambatnya pertumbuhan ekonomi, perubahan tata
ruang, pembangunan jaringan jalan baru tersedianya alternatif transportasi lain seperti
kereta api, kenyamanan dan waktu tempuh jalan non-tol.
b) Risiko Terputusnya Konstruksi Jalan Tol: Jalan tol baik yang dalam proses konstruksi
maupun yang telah beroperasi dapat terputus karena beberapa hal, antara lain berada
pada zona yang tidak aman, tanah rendah, atau area potensi longsor. Bila konstruksi
jalan tol tidak memungkinkan untuk diteruskan atau terputus, maka hal ini akan
berdampak bertambahnya biaya konstruksi dan tertundanya pendapatan Perusahaan
Pemilik Aset Infrastruktur. Sedangkan untuk jalan tol yang telah beroperasi akan
berdampak pada berkurangnya pendapatan Perusahaan Pemilik Aset Infrastruktur.
c) Risiko Penyesuaian Tarif: Berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir berdasarkan
peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2017, Pemerintah berkewajiban untuk melakukan
penyesuaian tarif tol untuk setiap jalan tol yang dioperasikan Perseroan setiap dua tahun
sekali berdasarkan angka inflasi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Namun
demikian, ada risiko penyesuaian tarif tertunda atau besarannya tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Tertundanya penyesuaian tarif bisa disebabkan oleh belum
terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan penolakan masyarakat.
Tertundanya penyesuaian tarif akan membawa dampak negatif terhadap tingkat
keuntungan, arus kas, kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perusahaan
Pemilik Aset Infrastruktur.
d) Risiko Operasi Terkait Dengan Pendapatan Aset Infrastruktur: DINFRA Toll Road
Mandiri-001 dihadapkan pada risiko terkait dengan sektor infrastruktur, seperti (i)
siklus penurunan kondisi perekonomian, (ii) kebutuhan perbaikan dan peningkatan
kualitas aset yang berkala, (iii) perubahan tingkat upah, harga, biaya bahan bakar dan
biaya konstruksi serta pemeliharaan yang disebabkan oleh inflasi, kebijakan
pemerintah, perubahan suku bunga dan fluktuasi tingkat nilai tukar mata uang, (iv)
ketersediaan sumber pembiayaan untuk kegiatan operasional atau belanja modal, (v)
peningkatan biaya operasional yang disebabkan oleh inflasi yang tidak selalu dapat
diimbangi dengan kenaikan pendapatan, dan (vi) faktor-faktor lain termasuk wabah
penyakit, aksi terorisme, bencana alam, kekurangan tenaga kerja, aksi mogok dan
perselisihan buruh.
D. TATA KELOLA BANK MANDIRI
Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan suatu tata cara pengelolaan Bank yang
menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness)
(Bank Mandiri, n.d.).
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di
semua jajaran perusahaan. Prinsip Tata Kelola perusahaan yang Baik yaitu transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan
untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan
pemangku kepentingan (stakeholders). Oleh karenanya seluruh Jajaran Bank:
a) Keterbukaan (Transparency) Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang
material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan.
7
o Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan
dapat diperbandingkan serta dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
o Bank mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada visi,
misi, sasaran usaha, strategi Bank, kondisi keuangan dan non keuangan Bank,
susunan Direksi dan Dewan Komisaris, kepemilikan saham, remunerasi dan
fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris, pemegang saham pengendali,
pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian intern, penerapan
fungsi kepatuhan, sistem dan implementasi GCG serta informasi dan fakta
material yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal.
o Kebijakan Bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada stakeholders yang
berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
o Prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan rahasia bank, rahasia
jabatan dan hak-hak pribadi sesuai peraturan yang berlaku.
8
e) Kewajaran (Fairness) Yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan.
• Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
• Bank memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan
masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank serta membuka
akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
E. KONTRIBUSI PEMBANGUNAN NASIONAL
Sebagai BUMN, Bank Mandiri turut menyukseskan program pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program PKBL (Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan) yang sejak tahun 2021 ini berubah nama menjadi program-program
tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) atau CSR (Corporate Social Responsibility),
sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/04/2021 tentang
Program TJSL BUMN (Pada & Society, n.d.). Bank Mandiri menyadari bahwa program-
program ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, namun juga mendatangkan keuntungan
bagi Bank Mandiri.
Dengan berperan aktif dalam program-program kesejahteraan masyarakat, Bank
Mandiri menciptakan masyarakat yang kuat dan sejahtera, yang berpotensi menjadi nasabah
Bank Mandiri. Di samping itu, kontribusi Bank Mandiri pada masyarakat meningkatkan
kepercayaan dan kredibilitas Bank Mandiri di mata masyarakat dan nasabah. Kontribusi Bank
Mandiri yang nyata pada masyarakat juga meningkatkan moril karyawan, karena mereka
menyadari bahwa sebagian dari hasil kerja keras mereka telah membawa perubahan nyata
dalam kehidupan masyarakat. Secara tidak langsung, dengan bekerja di Bank Mandiri,
karyawan telah terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Mempertimbangkan berbagai alasan
di atas dan berlandaskan nilai kemanusiaan,
Bank Mandiri berkomitmen untuk mengembangkan berbagai program TJSL-nya dalam
bentuk Program TJSL Pendanaan UMK (sebelumnya disebut Program Kemitraan) maupun
Program TJSL Non Pendanaan UMK (sebelumnya disebut Program Bina Lingkungan).
Program TJSL Pendanaan UMK merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Sedangkan Program TJSL Non Pendanaan UMK
merupakan program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN.
Program TJSL Bank Mandiri berlandaskan peraturan Menteri BUMN, yang
pengelolaannya berada di bawah Corporate Secretary Group, lebih khususnya Departemen
Corporate Social Responsibility, dan dikoordinasikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan.
Dampak dari operasi Bank Mandiri terhadap masyarakat sekitar terbukti berdampak positif,
dengan terbukanya kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi dengan
mudah dan praktis. Dampak lainnya, yaitu masyarakat pemilik dan pengguna dana dapat
bertransaksi, sehingga perekonomian negara mengalami peningkatan.
Selain program-program Mandiri Bersama Mandiri di atas, Bank Mandiri juga turut
aktif dalam melaksanakan program pengembangan masyarakat, diantaranya:
a) Mandiri Sahabatku
9
Sejak tahun 2011, Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong
keterampilan dan kemampuan berwirausaha para Buruh Migran Indonesia (BMI)
melalui program edukasi kewirausahaan. Program ini bertujuan untuk membekali para
BMI agar menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang bukan hanya pencari
kerja namun mampu menjadi masyarakat pencipta lapangan pekerjaan di negeri sendiri.
b) BUMN Hadir di Kampus
Merupakan program Kementerian BUMN yang bertujuan agar civitas akademika
paham mengenai kondisi perekonomian nasional dan juga peran strategis BUMN dalam
pembangunan nasional.
c) Mandiri Edukasi
Merupakan program edukasi dan literasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi
keuangan kepada konsumen atau masyarakat. Topik edukasi yang disampaikan antara
lain perencanaan keuangan rumah tangga, keamanan bertransaksi, produk perbankan,
cerdas investasi dan solusi pembiayaan usaha.
F. KONDISI PERUSAHAAN
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun pada
semester I 2022. Jumlah itu melonjak 61,7% (year-on-year/yoy) dibandingkan semester I tahun
sebelumnya yang sebesar Rp12,5 triliun. Pertumbuhan laba ditopang oleh kinerja profitabilitas
yang membaik. Ini tercermin pada margin bunga bersih (net interest margin/NIM) secara
konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II 2022, tumbuh 32 basis points (bps)
dibandingkan kuartal II 2021.
Selain itu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) Bank Mandiri secara
konsolidasi sebesar 23,03% pada kuartal II 2022, meningkat 791 bps secara tahunan. Berkat
profitabilitas yang membaik, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,2
triliun, tumbuh 61,7% secara yoy, jelas Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi,
dikutip dari laman resmi Bank Mandiri, Jumat (29/7/2022). Hal ini juga diikuti dengan
pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp1.318,42 triliun per
kuartal II 2022, tumbuh 12,76% (yoy). Pencapaian tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai
pemegang DPK terbesar di industri perbankan Indonesia.
Kemudian realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II
2022 menembus Rp1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22% (yoy). Lewat pencapaian tersebut
Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar nasional. Pertumbuhan
kredit Bank Mandiri terutama ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 10,6% (yoy), yakni
dari Rp369 triliun menjadi Rp409 triliun pada akhir Juni 2022. Pertumbuhan kredit ini juga
turut mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai
Rp1.786 triliun atau tumbuh 13% (yoy) sampai dengan kuartal II 2022
G. KOMPETITOR
Bank mandiri menyadari sepenuhnya tantangan mengenai banyaknya kompetitor
pesaing yang sejenis, sehingga Bank Mandiri terus berusaha maksimal meningkatkan level
pelayanan prima yang diberikan kepada nasabah, Baik melalui perluasan jaringan kantor
cabang dan elektronik, inovasi kemudahan bertransaksi, dan kelengkapan fasilitas di kantor
10
cabang. Persaingan dengan bank lain menjadikan Bank Mandiri harus mempunyai program
yang dapat membedakannya dengan bank yang lainnya.
Sehingga masyarakat tetap tertarik dengan segala pelayanan jasa yang ditawarkan oleh
Bank Mandiri kepada nasabahnya. Meskipun Bank Mandiri sudah diakui eksistensinya namun
Bank Mandiri harus tetap mempunyai strategi yang mampu terus mempertahankan
eksistensinya tersebut. Munculnya bank konvensional lain dan bank syariah juga turut
mengancam eksitensi Bank Mandiri karena setiap bank hadir dengan menawarkan jasa beserta
kelebihan dan keuntungan untuk nasabah nasabahnya. Salah satu upaya Bank Mandiri untuk
tetap memberikan yang terbaik dan berbeda dengan produk kompetitor adalah dengan
meluncurkan program Fiesta Poin.
Program ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah guna
meningkatkan serta mempertahankan eksistensi perusahaan. Fiestapoin adalah poin yang
diperhitungkan dan diperoleh dari average balance 3 (saldo rata-rata tabungan) dan transaksi
yang ditentukan Bank melalui e-channel maupun Cabang, agar Nasabah memiliki kesempatan
memperoleh hadiah langsung.
Kelebihan dari program fiesta poin yaitu hadiah dapat ditukarkan dari mulai hadiah
yang terkecil hingga yang terbesar. Untuk penukaran hadiah secara langsung di daerah tempat
tinggal nasabah, nasabah bisa menukarkan poinnya pada perusahaan-perusahaan seperti:
minimarket, swalayan, toko kue, dan lainlain yang memiliki kerja sama dengan Bank Mandiri.
Selain itu hadiah juga bisa ditukarkan ke pusat dengan cara loginpada aplikasi fiesta poin yang
dapat di download di playstore atau login menggunakan internet. Disana, nasabah dapat
memilih hadiah yang sesuai dengan kecukupan poin. Lalu nanti nasbah bisa mendaftarkan
hadiah yang diinginkan dan mendapatkannya.
11
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Bank Mandiri merupakan bank yang telah beroperasi selama 15 tahun. Bank Mandiri
adalah bank hasil upaya pemerintah merestrukturasi perbankan pasca krisis tahun 1998. Maka
pada 2 Oktober 1998, Bank Mandiri resmi didirikan. Pada Juli 1999, empat bank milik
pemerintah, yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan
Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Tata Kelola Perusahaan
yang baik merupakan suatu tata cara pengelolaan Bank yang menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
Program-program Mandiri Bersama Mandiri di atas, Bank Mandiri juga turut aktif
dalam melaksanakan program pengembangan masyarakat, diantaranya: Mandiri Sahabatku,
BUMN Hadir di Kampus, Mandiri Edukasi. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba
bersih sebesar Rp20,2 triliun pada semester I 2022. Jumlah itu melonjak 61,7% (year-on-
year/yoy) dibandingkan semester I tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,5 triliun. Bank
mandiri menyadari sepenuhnya tantangan mengenai banyaknya kompetitor pesaing yang
sejenis, sehingga Bank Mandiri terus berusaha maksimal meningkatkan level pelayanan prima
yang diberikan kepada nasabah, Baik melalui perluasan jaringan kantor cabang dan elektronik,
inovasi kemudahan bertransaksi, dan kelengkapan fasilitas di kantor cabang. Persaingan
dengan bank lain menjadikan Bank Mandiri harus mempunyai program yang dapat
membedakannya dengan bank yang lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arciniegas Paspuel, O. G., Álvarez Hernández, S. R., Castro Morales, L. G., & Maldonado
Gudiño, C. W. (2021). Laporan Keuangan Konsolidasian. 2016(December), 6.
Bank Mandiri. (n.d.). Tata Tertib Good Corporate Governance (GCG) PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. 1–9.
https://www.bankmandiri.co.id/documents/38268824/38269190/1.7.3.+GCG+Charter+
%28Indonesia%29.pdf/2134d35c-7613-8550-fa38-b496466d1198
Bank Mandiri (Persero) Tbk, P. (2021). Sustainability Report Bank Mandiri 2021.
https://bankmandiri.co.id/web/ir/annual-reports
Fauzia, R. A. (2015). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perbankan Terhadap Fungsi
Intermediasi Perbankan (Studi Pada 5 Bank Terbesar Di Indonesia). 17.
Hartono, T., & Wulandari, W. (2020). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada PT
Bank Mandiri Tbk. Pamator Journal, 13(1). https://doi.org/10.21107/pamator.v13i1.7026
https://bankmandiri.co.id/web/guest/profil-perusahaan
Kasmir. (2012). Dasar-Dasar Perbankan, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Laporan Keberlanjutan 2020, 2021 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Laporan Keberlanjutan 2021 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Mandiri, Bank Syariah, Laporan Tahunan 2007: Menuju Kesempurnaan, Bukittinggi: BSM,
2007.
Meilani, H. (2022). Peran bank milik negara dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan 19.
April.
Otoritas Jasa Keuangan. 2018. Pedoman Teknis Bagi Bank Terkait Implementasi POJK Nomor
51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa
Keuangan (LJK), Emiten dan Perusahaan Publik.
Pada, K., & Society, C. F. O. R. (n.d.). Kepedulian pada masyarakat concern for society 150.
150–163.
Publikasi, F., & No, B. (2012). BMRI.(2021).Laporan Keuangan BMRI 2016-2021. 3.
Sepiawan, I. K., & Wimba, G. A. (2021). Pengaruh Service Excellent dan Nilai Nasabah
terhadap Kepuasan Nasabah Kredit PT. Bank Mandiri Cabang Kesiman di Denpasar.
Widya Amrita, 1(1). https://doi.org/10.32795/widyaamrita.v1i1.1186
Suleman Hsb, M., & Fitriyanti, F. (2020). Pengaruh Beban Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Harapan Raya Pekanbaru. Syarikat:
Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 3(1), 42–53.
https://doi.org/10.25299/syarikat.2020.vol3(1).5849
Sheraden, Michael, Aset untuk Orang Miskin: Perspektif Baru Usaha Pengentasan
Kemiskinan, Jakarta: Raja Grafindo, 2006.
Sri Susilo, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cetakan pertama, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
13
Zarkasyi, Moh, Wahyudin (2008), Good Corporate Governance, Pada Badan Usaha
Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya, cetakan kesatu, Penerbit: Alfabeta,
Bandung
14