Hal ini ditemukan oleh ahli fisiologi JermanHermann von Helmholtz tahun 1880,
meskipun model sebelumnya dikembangkan pada tahun 1796 oleh Jesse Ramsden
dan Everard Home. Sebuah Keratometer menggunakan hubungan antara ukuran
objek (O), ukuran gambar (I), jarak antara permukaan reflektif dan obyek (d), dan
jari-jari permukaan reflektif (R).Jika tiga variabel ini dikenal (atau tetap), keempat
dapat dihitung dengan menggunakan rumus Ada dua varian yang berbeda untuk
menentukan R; keratometers jenis Javal-Schiotz memiliki ukuran gambar tetap dan
biasanya 'dua posisi', sedangkan keratometers jenis Bausch andLomb memiliki
ukuran benda tetap dan biasanya 'satu posisi. Prinsip Javal-Schiotz Para
keratometer Javal-Schiotz adalah instrumen posisi dua yang menggunakan gambar
tetap dan ukuran dua kali lipat dan ukuran objek disesuaikan untuk menentukan
jari-jari kelengkungan permukaan reflektif. Sistem ini menggunakan duamires
diterangi diri (objek), satu kotak merah, desain tangga yang lain hijau, yang
diadakan di trek melingkar untuk menjaga jarak tetap dari mata. Untuk
mendapatkan diulang, pengukuran yang akurat, penting bahwa instrumen tetap
fokus. Ia menggunakan prinsip Scheiner, umum di perangkat autofocus, di mana
sinar dicerminkan konvergen datang ke arah lensa mata yang dilihat
melalui(setidaknya) dua lubang simetris yang terpisah. Opshthalmometer Schiotz
Javal yang menyediakanmembaca cepat dan langsung nilai-nilai jari-jari
kelengkungan dioptre dan dengan skala membaca diterangi. Ini juga digunakan
sebagai instrumen bedah Kedokteran Mata dan datang dengan built in sistem listrik
yang memungkinkan untuk rotasi 360° dan gerakan busur penuh tanpa hambatan.
2. Pengertian Keratometer/Autorefractometer
Keratometer/Autorefractometer adalah alat tes mata digunakan dalam optalmologi
dan optometri untuk mengukur kelengkungan dan refleksi dari permukaan anterior
kornea. Kadang-kadang juga disebut sebuah ophthalmometer, terutama digunakan
untuk mendiagnosa adanya Silindris dan untuk menentukan tingkat pengobatan
danastigmatisme.
Astigmatisma adalah kondisi mata di mana kornea atau lensa cacat dan dapat
menyebabkan masalah penglihatan
3. Fungsi Keratometer/Autorefractometer
Mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini diperuntukkan pemakaian lensa
kontak
Mengukur kekuatan refraksi kornea secara otomatis
Lensa kontak ini dipakai langsung yaitu dengan cara menempel pada kornea yang
mengalami gangguan kelengkungan.
Ada dua lensa kontak yaitu :
a. Hard contact lens
Dibuat dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. sangat efektif
bila dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi
astigmatisma.
https://www.google.co.id/search?
q=blok+diagram+keratometer&biw=1024&bih=489&tbm=isch&imgil=jtAttl-
eR4m6cM%253A%253Bpxs4VI0FIOEzqM%253Bhttp%25253A%25252F
%25252Fwww.google.com%25252Fpatents
%25252FUS5110200&source=iu&pf=m&fir=jtAttl-eR4m6cM%253A
%252Cpxs4VI0FIOEzqM%252C_&usg=__20Bvx2rLvK0NUNZbzj8rAJkubIY
%3D&ved=0ahUKEwjYzu3muKvRAhVEjpQKHcVJBxcQyjcILQ&ei=13ZuWJi
HBcSc0gTFk524AQ#imgrc=jtAttl-eR4m6cM%3A