BAB II
DASAR TEORI
Ada banyak model ESP32 Development Kit (board untuk membuat aplikasi
dengan ESP32), salah satunya ESP32 DEVKIT V1 yang bisa untuk membuat
beberapa aplikasi IoT (Internet of Things) dengan ESP32. Dalam gambar 2.1
terlihat sepintas hampir sama dengan NodeMCU, ukuran maupun warnanya.
Koneksi ke komputer juga memakai konektor micro USB. Tapi ESP32 memiliki
kemampuan yang lebih baik daripada NodeMCU (ardutech.com, 2020). Gambar
diagram blok ESP32 ditunjukkan pada gambar 2.2.
Perangkat ADC untuk sinyal sensor bekerja dengan mengubah data analog
menjadi data biner (1 dan 0) dan selanjutnya diubah menjadi angka digital yang
dapat dibaca oleh komputer. Jumlah digit suatu bilangan biner (bit)
merepresentasikan resolusi dari suatu ADC. Angka digital yang terbaca merupakan
pendekatan dari tegangan analog maka seberapa dekat angka digital dengan
tegangan analog bergantung pada resolusi ADC tersebut. Lebar bit ADC berkaitan
dengan rentang konversi data keluaran ADC tersebut. Tabel 2.1 merupakan contoh
hubungan antara lebar bit ADC dan rentang konversinya. Pada tabel tersebut
terlihat nilai maksimum dari ADC satu bilangan lebih rendah dari jumlah angka
konversinya. Hal tersebut dikarenakan pencacahan ADC dimulai dari angka 0
(Suryono, 2018). Tabel konversi lebar bit ditunjukkan pada tabel 2.1.
7
Resolusi ADC adalah perubahan terkecil sinyal analog input yang dapat
menghasilkan satu perubahan keluaran digital. Lebar bit ADC berpengaruh
terhadap resolusinya, suatu ADC dengan lebar bit n-bit maka ADC tersebut
memiliki resolusi (∆V) sesuai dengan rumus :
𝑉𝑟
∆𝑉𝑂 = (2.1)
2𝑛
dengan Vr adalah tegangan referensi yang digunakan oleh chip ADC tersebut.
Resolusi ADC merepresentasikan nilai error dalam pengubahan sinyal analog ke
dalam bentuk sinyal digital (Suryono, 2018).
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah “Besar arus listrik (I) yang
mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan
beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik
dengan hambatannya (R)” (Kho, 2015).
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan tegangan yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku
untuk semua jenis penghantar, tetapi istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan
sejarah. Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan
(wikipedia, 2019) :
8
𝑉 =𝐼 ×𝑅 (2.2)
dimana I yaitu arus yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
Dan V adalah tegangan yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan
Volt. Serta R yaitu nilai hambatan yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan Ohm.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari
Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul “The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada tahun 1827 (wikipedia, 2019).
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅2
𝑉
(2.3)
𝑅1 + 𝑅2 𝑖𝑛
Semisal nilai Vin adalah 12,5 volt dan nilai R1 adalah 10K serta R2 adalah 1K,
maka bisa dihitung nilai Vout-nya :
𝑉 1𝐾 12,5
𝑜𝑢𝑡 = 𝑥 12,5𝑉 = = 1,136 𝑉𝑜𝑙𝑡
10𝐾 + 1𝐾 11
Sensor INA219 adalah alternatif sensor untuk mengukur tegangan dan arus
DC. Modul sensor ini merupakan modul yang didukung dengan kemampuan ukur
yang mampu mengukur sumber beban yang sampai 26 volt DC dan arus 3,2 ampere.
Ini merupakan modul sensor yang berukuran kecil tapi keren dikarenakan tidak
hanya mengukur arus, tapi juga tegangan lewat komunikasi I2C dengan tingkat
presisi 1%. Dengan memanfaatkan perkalian hukum ohm, dapat juga menghitung
daya watt-nya juga. Besaran daya yang mampu diukur menggunakan modul ini
yaitu dapat mencapai lebih dari 75 watt daya. Modul ini secara original didesain
oleh Adafruit sehingga sudah tersedia library untuk koding pemrogramannya.
Berikut spesifikasi sensor INA219 (Faudin, 2017) :
Dalam Gambar 2.5 skematik INA219 memiliki pin I/O data, clock, analog
0, analog 1, Vin +, Vin -, ground, dan suplai tegangan. Berikut gambar 2.6 yang
Pin IN + dan IN – merupakan pin positif dan negatif input dari tegangan
shunt dimana pin positif dihubungkan dengan hambatan shunt sedangkan yang
negatif dihubungkan dengan ground. Pin SCL dan SDA adalah pin serial bus clock
line dan serial bus data line, pin A0 dan A1 merupakan address dari pin analog
input (Monda dkk., 2017).
Besaran fisis yang diukur pada penelitian ini tidak hanya tegangan dan arus,
tetapi juga intensitas cahaya diarea penelitian. Sensor yang digunakan adalah sensor
BH1750. Yang merupakan modul sensor untuk mendeteksi intensitas cahaya dalam
satuan lux sehingga tidak perlu perhitungan untuk mengkonversinya.
datang fotodioda akan mendeteksi cahaya tersebut dimana pada fotodioda modul
ini memiliki respon seperti mata manusia. Kemudian besaran fisis (cahaya yang
datang) akan diubah menjadi besaran elektrik yang berupa listrik lalu dikuatkan
menggunakan amplifier. Setelah dikuatkan, sinyal analog tersebut dikonversi
menjadi sinyal digital dengan ADC dan data akan dikirimkan melalui I2C sesuai
dengan perintah program yang ada pada Arduino (Rohm, 2011). Gambar skematik
sensor BH1750 ditunjukkan pada gambar 2.7 dan gambar sensor BH1750
ditunjukkan pada gambar 2.8.
terhubung dengan 8 bit chip tunggal komputer. DHT22 memiliki fitur kalibrasi dan
koefisien yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi ini disimpan pada program dalam
memori OTP program memori, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu,
maka modul ini membaca sensor tersebut (Samsinar dkk., 2018).
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening
dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan segmen- segmen
dan lapisan elektroda pada lapisan belakang LCD. Apabila elektroda LCD
diaktifkan dengan sumber tegangan, molekul-molekul organik yang terdapat di
dalam LCD akan menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan LCD
ini berlapis-lapis dan memilki polizer cahaya vertikal depan dan polizer cahaya
horizontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan
tersebut tidak dapat melewati molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen
yang diaktifkan terlihat menjadi lebih gelap dan akan membentuk karakter yang
diinginkan (Arifin, 2015). Gambar LCD 20 × 4 ditunjukkan pada gambar 2.11.
15
Ada 2 jenis register yang digunakan pada LCD untuk melakukan tugas
kontrolnya sebagai pembentuk karakter diantaranya:
16
2015).
Inter Integrated Circuit atau yang lebih dikenal dengan sebutan I2C adalah
merupakan standar komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua buah
saluran yang didesain khusus untuk mengontrol IC tersebut. Secara garis besar
sistem I2C itu sendiri tersusun atas dua saluran utama yaitu, saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
sistem pengontrolnya (Arifin, 2015).
dengan membentuk sinyal stop, dan membangkitkan sinyal clock. Sedangkan slave
adalah perangkat yang telah diberikan alamat oleh master. Berikut beberapa bagian
yang terdapat I2C LCD:
Cahaya dapat dipandang sebagai aliran partikel kecil energi yang disebut photon.
Apabila photon yang berasal dari cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang
sesuia mengenai permukaan sel PV (yang pada umumnya dibuat dari bahan dasar
silikon) photon tersebut memindahkan energinya kepada beberapa elektron di
dalam bahan sehingga energi elektron tersebut meningkat. Secara normal elektron
tersebut membantu membuat bahan itu menyatu dengan membentuk ikatan valensi
dengan menyambung atom-atom dan tidak dapat bergerak. Akan tetapi, di dalam
status tereksitasi (excited state), elektron itu menjadi bebas untuk menjalarkan
(melakukan konduksi) arus listrik dengan bergerak di dalam bahan. Oleh karena
itu, pada permukaan bawah ada muatan listrik statik positif, sedangkan pada
permukaan atas yang menghadap ke matahari, bermuatan listrik statik negatif,
apabila sel surya tersebut terkena cahaya matahari (Djojodiharjo, 2012).
Dengan satu sisi menjadi negatif (n), dan sisi yang lain menjadi positif (p),
dan bila tiap sisi dihubungkan melalui sambungan di luar terbentuklah suatu
rangkaian listrik (electrical circuit) dan sel tersebut menghasilkan
(membangkitkan/generate) listrik. Ciri sel PV demikian ini disebut juga sambungan
p-n. Sel-sel surya itu selanjtnya disambungkan seperti halnya batu baterai pada
lampu senter yaitu positif ke negatif, dan dibangun untuk menghasilkan potensial
atau daya listrik yang diinginkan. Dalam praktek sel-sel surya itu dipasang pada
kerangka aluminium dengan penutup dari bahan kaca transparan, menjadi dan
diberi nama sebagai panel surya atau modul surya (Djojodiharjo, 2012). Gambar
panel surya ditunjukkan pada gambar 2.13.
Akumulator atau Aki biasa disebut juga baterai merupakan komponen yang
memiliki fungsi untuk menyimpan energi listrik. Akumulator ini diberikan tenaga
listrik berasal dari dinamo arus searah. Di dalam akumulator tenaga (energi listrik)
ini mengerjakan proses-proses kimia, sehingga dapat dikatakan bahwa tenaga listrik
dari luar diubah menjadi tenaga kimia di dalam akumulator dan kemudian
tersimpan di dalamnya (Suryatmo, 2008).
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya
adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat
21
listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini
memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi
listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power
Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.
Pada alat ini power supply yang digunakan adalah tipe linier regulator,
dimana sumber rangkaian adalah 2 × baterai 18650 3,7 volt yang berarti jika
dijumlah tegangannya adalah 7,4 volt. Kemudian dari tegangan itu diturunkan
menggunakan rangkaian power supply yang terdiri dari kapasitor, resistor, LED
sebagai indikator, dan regulator LM7805. Kemudian dari 5 volt tersebut diturunkan
lagi menggunkan dioda zener 3.3 volt untuk sensor yang membutuhkan supply
dibawah 5 volt. Sedangkan untuk charging baterai sendiri menggunakan micro usb
5 volt seperti handphone pada umumnya dengan tambahan step up MT3608
kemudian menggunakan module charging baterai 2S 5A 7.4 volt khusus untuk
baterai 18650 dan ditambah indikator baterai 2S untuk indikator charging. Skema
power supply ditunjukkan pada gambar 2.16.
➢ Realtime dashboard
➢ Docker dan integrasi IFTT
➢ Cloud
➢ Instalasi server pada private cloud dan dapat menggunakan Open Source
library untuk menghubungkan perangkat (Asyari, 2018).
Gambar tampilan website thinger.io ditunjukkan pada gambar 2.17.