Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

FOTOGRAMETRI DASAR
POKOK BAHASAN MINGGU 2 : KALIBRASI KAMERA

DISUSUN OLEH :

NAMA : WINDO TIO KARSYA

NIM : 121230018

KELAS : RB

MATKUL : PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
A. MATA ACARA PRAKTIKUM
Mata acara praktikum Fotogrametri Dasar Pertemuan kedua adalah Kalibrasi
kamera Dilaksanakan pada :
Hari dan Tanggal : Jumat,13 September 2023
Jam : 13.00-15.45 WIB
Tempat : Gedung Laboratorium 5 Lantai 3 Ruangan 6 MM

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Ada pun tujuan pembahasan Kamera Dalam Fotogrametri adalah :
 Agar Mahasiswa dapat memahami konsep dan tata cara mekalibrasi kamera
 Agar mahasiswa memahami penggunaan fotogrametri khususnya dalam bidang
Geodesi
 Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah diajarkan selama
praktikum.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan yang digunakan saat praktikum kamera dalam fotogrametri adalah:
 Laptop
 Kamera DSLR
 Kamera HP
 Lensa fish Eye

D. LANDASAN TEORI
Kalibrasi kamera dalam Fotogrametri bertujuan untuk menentukan model geometrik
kamera yang dijelaskan oleh Interior Orientation Parameter (IOP), termasuk panjang
fokus, pergeseran principle point (PP), distorsi, dan parameter lainnya.
kalibrasi kamera pada Fotogrametri merupakan suatu penentuan kegiatan dan proses
tertentu pengukuran spesifik pada kamera, instrumen, perangkat lain yang dibandingkan
dengan standar tertentu yang kemudian digunakan untuk memperbaiki atau mengatasi
kesalahan saat perekaman data. (1)
1. Laboratory Calibration
Laboratory calibration digunakan pada fotogrametri yang masih menggunakan
kamera metrik. Parameter orientasi dalam ditentukan dengan menggunakan alat seperti
goniometer, kolimator, atau menggunakan teknik koreksi optik dimana arah penyinaran
dari sebuah lensa kamera dimodelkan.
2. Test-Field Calibration
Test field calibration didasarkan pada bidang target yang sesuai dari titik objek
dengan koordinat atau jarak yang diketahui. Bidang uji ini dicitrakan dari beberapa posisi
pengambilan kamera yang bertujuan untuk memastikan perpotongan sinar yang baik.
3. Parameter Orientasi Dalam
Kamera dapat dimodelkan sebagai sebuah sistem spasial yang terdiri dari area
pencitraan planar (film atau sensor elektronik) dan lensa dengan pusat perspektifnya.
Parameter orientasi interior kamera menentukan posisi spasial pusat perspektif, jarak
utama, dan lokasi titik utama sehubungan dengan sistem koordinat gambar yang
ditentukan dalam kamera.
4. Principal Point (xo, yo) dan Principal Distance (c)
Dalam berbagai kasus fotogrametri, elemen dari principal point (xo, yo) dan
principal distance (c) harus ditentukan. Hal ini dikarenakan semua sistem persamaan
matematis yang digunakan dalam fotogrametri bergantung dari ketiga parameter tersebut.
Secara praktis panjang fokus kamera dan letak principle point tidak mutlak berada di
tengah-tengah pusat foto, permasalahan ini disebabkan oleh kurang stabilnya susunan
lensa dan CCD yang berguna untuk merekam bayangan obyek pada saat perakitan.
5. Parameter Distorsi Lensa
Kamera fotogrametri tidak mempunyai lensa yang sempurna, sehingga proses
perekaman yang dilakukan akan memiliki kesalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengkalibrasian kamera untuk dapat menentukan besarnya penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi. Parameter kalibrasi kamera memegang peranan penting kunci untuk
mendapatkan tingkat keakurasian yang tinggi untuk titik-titik koordinat obyek yang
terekam / diukur melalui foto dijital. Indikasi ketelitian adalah jarak dan bentuk yang
benar antara hasil pengukuran di foto dibanding dengan data lapangan. Parameter distorsi
lensa terdiri dari :
1. Distorsi Radial
2. Distorsi De-Centering
3. Distorsi Affinity
E. LANGKAH KERJA
1. Langkah pertama sebelum melakukan proses coding adalah menginstall OpenCV –
Python terlebih dahulu di Google Colaboratory dengan perintah:

! pip install opencv-ptyhon

2. Selanjutnya untuk memulai proses coding, maka diperlukan pendefinisikan header yang
terdiri dari Numpy untuk operasi matematika, cv untuk membaca modul di OpenCV,
modul glob yang digunakan untuk mengambil file/nama path yang cocok dengan pola
yang ditentukan, dan matplotlib.pyplot untuk pembuatan plot grafik. Perintah yang
dilakukan dengan memberikan imbuahan import seperti berikut.

import numpy

import cv

import glob

import matplotlib.pyplot
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Objek 100 f/25 1/4
bergerak
(image
motion)

Objek 100 f/16,0 1/6


bergerak
(tanpa
image
motion
siang)
Objek
bergerak
(tanpa
image
motion
bergerak
malam)
Objek yang 250 f/14,0 1/3
dekat
dengan
mengabur
kan objek
yang jauh
Semua 200 f/8,0 1/80
objek
terlihat
jelas
Under 1100 f/1,7 1/90
Eksposure

Good Kamera 6400 f/1,7 1/90


Eksposure HP

Over 6400 f/1,7 1/90


Eksposure

Objek 100 f/1,7 1/300


bergerak
(image
motion)

Objek 1300 f/1,7 1/1000


bergerak
(tanpa
image
motion
siang)
Objek 500 f/1,7 1/6
bergerak
(tanpa
image
motion
malam)

Objek yang 1300 f/1,7 1/250


dekat
dengan
mengabur
kan objek
yang jauh

Semua 100 f/1,7 1/600


objek
terlihat
jelas
Berdasarkan hasil yang didapatkan, kualitas foto good eksposure kita
harus mengatur ISO, Apperature, dan shutter speed menjadi stabil. Jika ingin
mendapatkan hasil under eksposure maka ketiganya harus diatur dengan tingkat
yang rendah. Jika ingin mendapatkan hasil over eksposure maka ISO, shutter
speed, dan Apperature harus dimaksimalkan.

Untuk mendapatkan foto tanpa image motion, harus meningkatkan shutter


speed pada kamera DSLR ataupun kamera HP menjadi cepat, serta menambah
ISO atau memingkatkan apperature agar foto sesuai yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. TINJAUAN UMUM PUSAT FOTOGRAFI. D, G SUDI. YOGYAKARTA : s.n., 2018.

2. —. ERLANDA, FINSA BAYU. YOGYAKARTA : s.n., 2015.

3. PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI. GUNAWAN, . HUMANIORA : s.n.,


2013.

4. FOTOGRAFI. LIANATONI, . JAWA TENGAH : s.n., 2022.

5. TEKNIK PENCAYAHAAN BOUNCING FLASH DALAM FOTOGRAFI. RAHMAN,


M. A. JURNAL BAHASA DAN SENI : 142, 2003, Vol. 31. 1.

6. PROTOTIPE LIGHT METER FOTOGRAFI. GUNAWAN, . YOGYAKARTA : s.n.,


2021, Vol. 5.

7. PERBANDINGAN METODE DEPTH OF FIELD PAD LENSA KAMERA


FOTOGRAFI. FATHONI, . HUMANIORA : s.n., 2013, Vol. 4. 1.

Anda mungkin juga menyukai