Anda di halaman 1dari 2

50

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan tentang sistem monitoring daya
baterai pada solar cell menggunakan IoT (Internet of Things) , dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Sistem monitoring daya baterai pada solar cell menggunakan IoT (Internet
of Things) ini direalisasikan dengan sensor tegangan dari rangkaian
resistor pembagi tegangan, sensor arus INA219, sensor intensitas cahaya
BH1750, sensor suhu dan kelembaban DHT22 serta menggunakan output
display berupa LCD 20 × 4 dan website thinger.io. Dengan
mikrokontroler ESP32 yang digunakan untuk mendapatkan nilai tegangan,
arus, intensitas cahaya, suhu dan kelembaban.
2. Berdasarkan hasil pengukuran dari masing-masing sensor didapatkan nilai
error rata-rata 7,68 % untuk sensor tegangan dengan nilai koefisien
korelasi linier R2 = 1, nilai error rata-rata 6,79 % untuk sensor arus
INA219 dengan nilai koefisien korelasi linier R2 = 0,9972, nilai error rata-
rata 9,91 % untuk sensor intensitas cahaya BH1750 dengan nilai koefisien
korelasi linier R2 = 0,9965, nilai error rata-rata 0,34 % untuk sensor suhu
DHT22 dengan nilai koefisien korelasi linier R2 = 0,9992, nilai error rata-
rata 2,14 % untuk sensor kelembaban DHT22 dengan nilai koefisien
korelasi linier R2 = 0,9879. Dengan itu dapat disimpulkan pada tiap sensor
memiliki keakuratan yang baik dengan nilai yang mendekati alat standar.

5.2 Saran
1. Untuk perkembangan lebih lanjut dari sistem monitoring ini dapat
memanfaatkan modul Wi-Fi pada ESP32 dan mengganti website dengan
build sendiri dan dilengkapi database yang lebih banyak.
2. Perlu dikembangkan sistem monitoring yang lebih canggih dengan
menggunakan aplikasi dan database yang kompleks.
51

3. Dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk meriset tentang penggunaan


daya baterai pada solar cell untuk menghasilkan efisiensi pada solar cell
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai