Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN KOGNITIF

KONSELING ANAK DAN REMAJA

Dosen :Annisa Arrumaisyah Daulay, M.Pd.Kons

KELOMPOK 1

(Jumat, 20 November 2020)

Ibnu Hibban Ghozi(0102183172)

Aisyah Nur Alasindo (0102183161)

Cindy Sukma Dewi (0102183132)

Syahyuni (0102183149)

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt atas segala rahmat nya sehingga makalah ini
dapat selesai. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bias pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami untuk itu kami sangat mengharapkan keritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PengetianPekembanganKognitifAnak.........................................................
B. Aspe-AspekPerkembanganKognitifAnak....................................................
C. Masalah Dan DampakPerkembanganKognitifAnak Serta PaktorPenyebab
D. ContohMasalahPerkembanganKognitifAnak..............................................
E. Penerapan BK UntukMasalahPerkembanganKgnitifAnak
(Layanan/Teknik/PendekatanKonseling).....................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aspek perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang perlu
dikembangkan, dan hal ini juga merupakan tujuan pembelajaran di TK.
Kemampuan kognitif ini bersikap akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti bahasa,
social, emosional, moral dan agama. Dengan kemampuan kognitif atau daya
piker tersebut manusia akan dapat membedakan mana yang benaratau yang
salah, mana yang bharus di lakukan dan dihindari, bagaimana harus bertindak
dan bagaimana yang intinya orang tersebut dapat memecahkan masalah dalam
kehidupannya.oleh karenanya kemampuan kognitif sangat pentimg bagi
kehidupan seseorang dan perlu dibekali dan dikembangkan sedini mungkin.
Perkembangan kognitif adalah sesuatu yang merujuk pada perubahan-
perubahan pada peroses berpikir sepanjang siklus perkembangan anak sejak
konsep sehingga usia delapan tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat gardner
yang menyatakan bahwa intelegensi sebagai kemampuan untuk menciptakan
karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan atau lebih.

Menurut kartadinata menyebutkan bahwa perkembangan otak, setruktur


otak, setruktur otak anak tumbuh terus setelah lahir.Sejumlah riset menunjukan
bahwa pengalaman usia dini, imajinasi yang terjadi, bahasa yang di dengar, buku
yang di tunjukan, akan membentuk jaringan otak. Dengan demikian, melalui
pengembangan kognitif, fungsi piker dapat digunakan dengan cepat dan tepat
untuk mengatasi suatu situasi untuk memecahkan suatu masalah.Proses kognitif
tersebut meliputi berbagai aspek seperti persepsi, ingatan, pikiran, symbol,
penalaran, dan pemecahan masalah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Kognitif Anak

Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk


berpikir. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Susanto (2011: 48) bahwa
kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan
(intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama
sekali ditujukan kepada ide-ide belajar.

Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan


anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu
berhubungan dengan masalah berpikir. Menurut Ernawulan Syaodih dan
Mubair Agustin (2008: 20) perkembangan kognitif menyangkut
perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja. Dalam
kehidupannya, mungkin saja anak dihadapkan pada persoalan-persoalan
yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan
merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak
mampu menyelesaikan persoalan anak perlu memiliki kemampuan untuk
mencari cara penyelesaiannya.

Husdarta dan Nurlan (2010: 169) berpendapat bahwa perkembangan


kognitif adalah suatu proses menerus, namun hasilnya tidak merupakan
sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya
Hasil-hasil tersebut berbeda secara kualitatif antara yang satu dengan yang
lain. Anak akan melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif atau
periode perkembangan. Setiap periode perkembangan, anak berusaha
mencari keseimbangan antara struktur kognitifnya dengan pengalaman-
pengalaman baru. Ketidakseimbangan memerlukan pengakomodasian baru
serta merupakan transformasi keperiode berikutnya.

2
Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa faktor
kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar
karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan
masalah mengingat dan berpikir. Perkembangan kognitif dimaksudkan agar
anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca
inderanya sehingga dengan pengetahuan yang didapatkannya tersebut anak
dapat melangsungkan hidupnya. (Asrori,2020)

Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk


menghubungkan,menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan
(inteligensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama
sekali ditunjuk kepada ide-ide dan belajar.
Menurut jorome bruner berpendapat bahwa kognitif anak yaitu pada
hematnya segala ilmu dapat diajarkan pada anak dari semua usia, asa
materinya bener-benar sesuai. Brunner juga mengatakan bahwa ada tiga
tingkat perkembangan yaitu Tingkat enactiva, Iconic dan penggunaan
lambang simbolis.
Menurut Jean Piaget berpendapat bahwa kognitif anak yaitu anak pada
rentang usia ini masuk dalam perkembangan berfikir pra-operasional
konkeret. Pada saat ini sifat egosentris pada anak semakin nyata. Anak mulai
memeliki persperktif yang bebeda dengan orang lain yang berada
disekitarnya.(Ahmad Susanto,2011)

B. Aspek-Aspek Perkembangan Kognitif Anak


1. Nilai-nilai agama dan moral
Nilai-nilai agama dan moral ini menyangkut tata nilai yang
berlaku dalam masing-masing agama, tata nilai secara universal, serta
nilai-nilai moral yang berlaku dalam suatu masyarakat atau budaya
yang menyangkut masalah ibadah dalam masing masing agama serta
bersikap toleransi
2. Kognitif

3
Kognitif menyangkut perkembangan daya fikir atau daya nalar
anak hal ini berkaitan dengan dengan kemampuaan anak untuk
berfikir kritis dan kemampuan anak untuk memecahkan masalah

Perkembangan kognitif anak usia taman kanak-kanak berada dalam fase


pra-operasional mencakup tiga aspek, yaitu:

1. Berpikir Simbolik
2. Berpikir Egosentris
3. Berpikir lntuitif

Pemikiran simbolik adalah kemampuan untuk merepresentasikan satu hal


dengan hal yang lain dan dengan demikian membentuk sebuah konsep. Berpikir
simbolik adalah representasi realitas melalui penggunaan kata-kata, gerak tubuh,
dan angka. Pemikiran simbolis terlihat pada anak-anak pada usia delapan belas
bulan dimana mulai mengenali dirinya dalam cermin. Kata-kata atau simbol
digunakan untuk merujuk kepada benda-benda, peristiwa, dan perilaku tertentu
serta konsep ide non-fisik (misalnya cinta, ibu, kebaikan) dan benda tak
berwujud untuk dimanipulasi (simbol matematika).

Egosentris adalah tahap perubahan kognisi pada anak usia prasekolah (2-
5 tahun) dimana si anak hanya dapat melihat satu sudut pandang dan
menganggap sudut pandang  orang lain selalu sama dengan sudut
pandang  anak tersebut. Aspek berpikir secara egosentris, yaitu cara berpikir
tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju, berdasarkan sudut
pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara pandangnya
di sudut pandang orang lain.

Fase berpikir secara intuitif, yaitu kemampuan untuk menciptakan


sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui
dengan pasti alasan untuk melakukannya. Dengan kata lain anak belum memiliki
kemampuan untuk berpikir secara kritis tentang apa yang ada dibalik kejadian.
(Evania,Wayan,)

4
C. Masalah dan Dampak Perkembangan Kognitif Anak Serta Faktor
Akibat
1. Masalah kognitif anak
Masalah dalam proses berbahasa
Seperti telah disinggung pada bagian “proses kognitif otak”, otak
mempunyai peran yang sangat besar dalam kemampuan kognitif seseorang,
jika oak seseorang mengalami gangguan atau kelainan, maka ia akan
mengalami kesulitan berbahasa. Mungkin saja ia mengalami kesulitan
memahami atau mengingat ujaran atau kesulitan memproduksi ujara.
Gangguan dalam proses berbahasa dapat berupa gangguan alat wicara dan
gangguan wicara. Gangguan ini masih bisa berkomunikasi dengan orang lain
namun, karena bagian salah satu ucapnya terganggu dan ia mengalami
masalah ketika berbicara. Jika yang terkena gangguan adalah bagian paru-
paru, nada bicaranya sangat menonton, suaranya kecil sekali dan terputus-
putus. Jika yang terkena gangguan adalah bagian pita suara, suaranya serak
dan hilang, jika yang terkena gangguan adalah lidah pengucapan sejumlah
fonem yang dilibatkan lidak menjadi tidak sempurna. Jika bibirnya sumbing
atau yang terganggu adalah rongga hidung atau langit-langit mulutnya
terganggu suaranya menjadi sengau.
2. Dampak perkembangan kognitif anak
Dampak perkembangan anak dalam teknologi
Mengingat gangguan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari
pada saat ini dan masa yang akan datang. Akan tetapi anak harus dikenalkan
dengan teknologi. Walaupun ada pengaruh yang tidak baik yang dapat
ditimbulkan ada baiknya juga kita menyusun langkah tepat dalam
mnegenalkan teknologi pada anak dan memperkenalkannya akan tetapi
sebagai orang tua kita harus menemani anak saat menggunakan teknologi
arahkan dan bimbinglah dengan baik agar tidak salah menggunakan.
3. Faktor perkembangan kognitif anak
Pertama, Obesitas/berat badan pada bayi.
Berat badan bayi mempengaruhi kognitif bayi kerena daya tahan tubuhnya
yang rendah

5
Kedua, Nutrisi
Nutrisi yang cukup menjadi faktor penting yang mempengaruhi
perkembangan kognitif anak, meliputi energi yang cukup, protein, asam
lemak, dan zat gizi mikro yang ternyata sangat penting untuk mendorong
pertumbuhan otak pada masa anak usia dini.
Ketiga, pemberian ASI
Perkembangan kognitif bayi oleh pemberian ASI di masa bayi. mengenai
pengaruh durasi menyusui terhadap peningkatan kognitif, bahasa dan
motorik anak usia 18 bulan diyunani menunjukkan bahwa semakin lama
durasi menyusui akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif motorik
anak. (Kushartanti,2007)

D. Contoh Masalah Kognitif Anak


Contoh masalah kognitif anak yaitu gangguan kognitif anak terhadap
tidur.
Masalah jam tidur yang terlalu panjang dan terlalu singkat pada anak
mungkin mengindikasikan jenis gangguan kognitif anak mengenai tidur.
Jenis gangguan kognitif pada anak sewaktu tidur tidak dapat dianggap
sebagai hal yang sepele sebab hal ini akan berdampak pada tahap
pertumbuhan yang mungkin memiliki efek merugikan pada keterampilan
kognitif anak untuk itu peran ayah dan ibu disini sangat sangat dibutuhkan
dimana anda harus senantiasa mampu mngendalikan jam tidur anak pada
waktu yang seharusnya. Hindari pula menjadikan anak terjaga sampai larut
malam.(Anna Widyastuti,2019)

6
E. Penerapan BK untuk masalah perkembangan kognitif anak
Perkembangan kognitif adalah proses dimana individu dapat meningkatkan
kemampuan dalam menggunakan pengetahuannya. Kognisi adalah fungsi
mental yang meliputi persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan
masalah.
Perkembangan Kognitif pada anak-anak Menurut Jean Piaget
a) Sensori Motor (usia 0-2 tahun) Dalam tahap ini perkembangan panca
indra sangat berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesarnya
adalah keinginan untuk menyentuh atau memegang, karena didorong
oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya. Dalam usia
ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya
adalah ‘menangis’.
b) Pra-operasional (usia 2-7 tahun) Pada usia ini anak menjadi
‘egosentris’, sehingga berkesan ‘pelit’, karena ia tidak bisa melihat dari
sudut pandang orang lain.
c) Operasional Kongkrit (usia 7- 11 tahun) Saat ini anak mulai
meninggalkan ‘egosentris’-nya dan dapat bermain dalam kelompok
dengan aturan kelompok (bekerja sama).
d) Operasional Formal (Usia 11 tahun ke atas) Pengajaran pada anak pra-
remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah mengerti
konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak,
sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga.

7
Jean Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan
kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub tahapan
Perkembangan Kognitif pada anak-anak, yaitu :
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan
berhubungan terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai
empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-
kebiasaan.
3. 3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat
sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara
penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan
sampai dua belas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat
objek sampai sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda
kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai
delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara
baru untuk mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan
7. tahapan awal kreativitas.(Jurnal Paud Lectura,2018)

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan kognitif merupakan suatu pembahasan yang cukup
penting bagi anak dan orang tua. Perkembangan kognitif anak merupakan
kemampuan untuk berfikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan
melakukan penakaran dan pemecahan masalahyang termasuk dalam proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana ondividu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya.
Dalam perkembangan memahami kognitif peserta didik juga harus dapat
dipahami semua pihak. Dengan pemahaman karakteristik perkembangan peserta
didik,, pengajar dan orang tua dalam mengetahui sebatas apa perkambangan yang
dimiliki anak didiknya sesuai dengan mereka masing-masing sehingga pengajar
dan orang tua dapat menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitig
masing masing anak.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto.2011 Perkembangan Anak Usia Dini Rawamangun:Kencana
Evania,Yevin.2019 perkembangan Kognitif (sain pada anak usia dini)
Malang:UIN Malang
Kushartanti,Untung,Dkk, langkah awal memahami linguistik :Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai