Anda di halaman 1dari 3

1.

Amoxicillin :
a. Penjelasan tentang obat :
- Indikasi : obat untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri
- Interaksi obat : allopurinol, probenecid, pil KB
- KI : Hipersensitif terhadap penisilin. Infeksi mononukleosis
- ES : Mual, muntah, sakit kepala, diare
b. Cara Pemakaian obat dan dosis :
- Dewasa 250 sampai 500 mg tiap 8 jam.
- Anak 20 mg/kgBB/hari terbagi tiap 8 jam.
- Infeksi berat diberikan dosis ganda. Jika akut diberikan dalam 2 sampai 3 g dosis
tunggal.
c. Tujuan terapi : agar infeksi bakteri dapat diatasi dan disembuhkan
2. Captopril :
a. Penjelasan tentang obat :
- Indikasi : obat yang berfungsi untuk menangani hipertensi dan gagal jantung
- Interaksi obat : NSAID, Clonidine, Diuretik
- KI : wanita Hamil
- ES : Mual, muntah, batuk kering, hipotensi
b. Cara pemakaian obat dan dosis :
- Awal : 3 kali sehari 12.5 mg. Ditingkatkan menjadi 25-50 mg 2-3 hari. Hipertensi
berat: s/d 450 mg/hari.
c. Tujuan Terapi : agar tekanan darah dapat terkontrol dan stabil pada rentang normal

3. Antasida
a. Penjelasan tentang obat :
- Indikasi : Tukak peptik, hiperasiditas, gastritis, ulkus lambung, ulkus duodenum
- Interaksi obat : Mengganggu penyerapan tetrasiklin, penisilin, sulfanomida,
digoxin, indometacin, naproxen, phenylbutazone, quinidine, dan vitamin
- KI : Hipersensitivitas terhadap Alumunium dan Magnesium, penderita gangguan
fungsi ginjal
b. ES : diare, bersendawa karena terlepasnya karbondioksida
c. Cara pemakaian obat dan dosis :
- Dewasa 1-2 tablet 3 -4 x sehari, 6-12 tahun ½ - 1 tablet 3-4 x sehari. Diminum
1-2 jam sebelum atau sesudah makan dengan cara dikunyah.
d. Tujuan Terapi : Mengurangi gejala – gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, tukak lambung, gastritis, tukak usus 12 jari, mual, nyeri
lambung, dan nyeri ulu hati

4. Planotab
a. Penjelasan tentang obat :
- Indikasi : kontrasepsi
- Interaksi obat : Jika dikonsumsi bersama rifampisin, barbiturat, fenilbutazon,
natrium fenitoin, dan ampisilin mampu menyebabkan peningkatan risiko
terjadinya perdarahan
- KI : kehamilan, risiko tinggi untuk penyakit arterial; riwayat penyakit
tromboemboli; keadaan yang meningkatkan risiko tromboemboli, misalnya profil
lipid yang aterogenik atau kelainan koagulasi protrombotik; migren berat, fokal,
dan bertambah berat; TIA tanpa sakit kepala; penyakit hati; hepatitis; porfiria;
ikterus kolestatik; batu empedu; karsinoma payudara atau genital; perdarahan
vagina yang belum didiagnosis; wanita menyusui.
b. ES : mual, muntah, sakit kepala, nyeri payudara, berat badan bertambah,
trombosis, perubahan libido, kloasma, depresi, hipertensi, iritasi pada lensa
kontak, gangguan fungsi hati, tumor hati, perdarahan haid berkurang, perdarahan
bercak pada awal daur, tidak adanya perdarahan putus obat
c. Cara pemakaian obat dan dosis :
- 1 tablet tiap hari pada jam yang sama; dilanjutkan sesuai dengan petunjuk pada
pak obat; bila terlambat 12 jam makan pil, daya kontrasepsinya berkurang. Pak
pertama dimulai pada hari pertama daur haid; bila terlambat memulai, sebaiknya
gunakan kontrasepsi pelindung selama 7 hari pertama.

d. Tujuan Terapi : Menstruasi menjadi lancar dan mengurangi gejala PMS, dan
mencegah kehamilan
5. Natrium diklofenak incidal
a. Penjelasan mengenai obat
- Indikasi : Sebagai pereda nyeri dan peradangan
- Interaksi : Penggunaan bersamaan dengan obat diuretik atau antihipertensi
(misalnya, β-bloker, penghambat ACE) dapat menurunkan efek
antihipertensi. Penggunaan bersamaan dengan kuinolon dapat menyebabkan
kejang. Pemberian bersamaan dengan OAINS atau kortikosteroid lain dapat
meningkatkan frekuensi efek GI yang tidak diinginkan.
- Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenac atau yang
menderita asma, urtikaria dan penderita tukak lambung, penderita gagal jantung,
gangguan fungsi hati dan ginjal, penderita dengan kadar kalium tinggi, ibu hamil
trimester 1 dan ibu menyusui.
- Efek Samping : Sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pada GI.
b. Cara pemakaian obat dan dosis
- 2-3x1 tab@50 mg sesudah makan
c. Harapan
Agar nyeri dan peradangan dapat diatasi

6. CTM
a. Penjelasan mengenai obat
- Indikasi : Mengobati alergi, seperti gatal-gatal, urtikaria, dermatitis.
- Interaksi : Tidak boleh di gunakan bersamaan dengan alkohol, depresan SSP, anti
kolinergik, penghambat MAO.
- Kontra Indikasi : Anak usia <2 tahun, neonatus (bayi baru lahir), bayi prematur,
penderita serangan asma akut.
- Efek Samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala, sembelit.
b. Cara pemakaian obat dan dosis
- 3-4 x 1 tab@4 mg sesudah makan
c. Harapan
- Agar gejala alergi dapat diatasi

Anda mungkin juga menyukai