DANIEL J. TORAR
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhi
usahatani kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
survey yang bersifat deskriptif analitis. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kabaruan dan
Kecamatan Beo, Kabupaten Talaud, pada bulan Agustus sampai Oktober 2005. Dari dua ke-
camatan diambil empat desa secara random, yaitu Desa Mangaran dan Desa Kabaruan,
Kecamatan Kabaruan, Desa Lobo dan Desa Rae, Kecamatan Beo. Setiap desa diambil 30 petani
secara sampel random sampling sehingga jumlah seluruh petani contoh adalah 120 petani. Hasil
analisa regresi berganda untuk faktor sosial ekonomi dan budaya yang berpengaruh pada
usahatani kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah variabel nilai budaya, variabel
penyuluhan, variabel jarak tempat tinggal dengan kebun, variabel sifat dari teknologi, dan variabel
motivasi petani. Faktor yang dominan sebagai penentu usahatani kelapa adalah motivasi petani.
ABSTRACT
48 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
kan dengan hama Sexava nubila yang inovasi, motivasi petani, pendapatan
merupakan salah satu hama yang sangat petani. Penelitian bertujuan untuk
berbahaya pada tanaman kelapa. Tingkat menganalisis faktor sosial ekonomi dan
kerusakan tanaman dapat mempenga- budaya yang mempengaruhi usahatani
ruhi produksi kelapa, makin tinggi kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud.
kerusakan tanaman, makin rendah
produksi kelapa. Nimfa dan imago
BAHAN DAN METODE
menyerang daun, bunga betina dan buah
muda sehingga dapat mempengaruhi
produksi kelapa. Beberapa teknik Metode dasar yang digunakan
pengendalian sudah diterapkan tetapi dalam penelitian ini adalah metode
sampai sekarang populasi hama ini survei yang bersifat deskriptif analisis,
masih merupakan hambatan utama yaitu metode penelitian yang memusat-
dalam meningkatkan produksi kelapa di kan perhatian pada suatu permasalahan
daerah sebaran hama Sexava spp. Hama masa sekarang dengan jalan mengum-
Sexava nubila melakukan aktivitas makan, pulkan data, menyusun dan meng-
kawin dan bertelur pada malam hari analisis data tersebut. Hasil akhirnya
(nocturnal) tetapi hama ini pada keadaan merupakan suatu gambaran perma-
tertentu misalnya di laboratorium dapat salahan yang ditampilkan melalui tabel-
melakukan aktivitas kawin pada siang tabel data dan variabel-variabelnya
hari antara jam 9 – 11 pagi (Hosang, dianalisis dengan analisa statistik.
2005). Pada tingkat kerusakan berat (62,5%) Penelitian ini dilaksanakan di
perkiraan produksi/pohon/tahun hanya Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi
5.68 butir, hal ini tentunya sangat Utara. Penentuan lokasi penelitian
merugikan petani atau pengusaha kelapa dilakukan secara sengaja (purposive)
(Hosang dan Sabbatoellah, 2005). Pada dengan pertimbangan lokasi tersebut
tahun 2004, kerusakan tanaman akibat pernah dilakukan teknologi pengen-
serangan hama ini di Kabupaten dalian Sexava. Lokasi penelitian adalah
Kepulaan Talaud cukup tinggi sekitar Kecamatan Kabaruan dan Kecamatan
44,1% dengan rata-rata produksi < 2 Beo. Masing-masing kecamatan diambil
butir/pohon (Hosang et al., 2004), tetapi dua desa. Pengumpulan data dilaksana-
pada tahun 2005 pemerintah daerah kan mulai bulan Agustus sampai
melalui Dinas Pertanian, Perkebunan, Oktober 2005.
Peternakan dan Ketahanan Pangan Populasi penelitian ini adalah
melakukan sanitasi kebun sehingga petani kelapa yang pernah mengikuti
dapat menekan tingkat serangan Sexava. bimbingan teknologi usahatani kelapa
Diduga faktor sosial ekonomi dan yang terserang hama Sexava. Jenis data
budaya yang mempengaruhi petani yang dikumpulkan pada penelitian ini
dalam meningkatkan keberhasilan terdiri dari data primer dan data
usahatani kelapa di Kabupaten Kepulauan sekunder. Data primer diperoleh melalui
Talaud adalah: norma-norma masyarakat, pengamatan lapangan, wawancara ter-
sistem nilai budaya, peranan tetua adat, struktur dan mendalam dengan menggu-
jumlah tanggungan keluarga, pendekatan nakan kuesioner. Data sekunder diper-
penyuluhan, jarak tempat tinggal dengan oleh dari kepustakaan, laporan dan
kebun, sifat teknologi, sikap terhadap
50 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Pendapatan
Usahatani kelapa
Gambar 1. Paradigma faktor sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhi usahatani kelapa.
Figure 1. Paradigma of social economic and culture factors that influence farmer income at coconut farm.
Tabel 1. Hasil analisis hubungan antara faktor yang berpengaruh dengan tingkat
pendapatan pada usahatani kelapa.
Table 1. Correlation analysis between factors and income level at coconut farm
DF Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F P
Sum of square Median of square
Regresi 10 771115,4 7711,5 12,57 < 0,001
Residual 109 66874,6 613,5
Koefisien korelasi ganda (R) = 0,826
Coefficien multiple corelation
R2 = 53,6%
52 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Tabel 2. Hasil analisis faktor sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhi
usahatani kelapa.
Table 2. The result of analisis of social economic and culture that influence coconut farmer
income.
Variabel Koefisien regresi t-Hitung
Variable Regretion of coeficien t-count
X1 (Norma-norma masyarakat) 9.006 1.25
(Society norm)
X2 (sistim nilai budaya) 17.078 3.96**
(Cultur value)
X3 (Peran tetua adat) -9.52 -0.63
(Leading of tradition chairman)
X4 (Jumlah tanggungan keluarga) -1.822 -0.41
(Amount of family responsibility)
X5 (Pendekatan penyuluhan) 18.687 3.53**
(Extenion approach)
X6 (Jarak tempat tinggal dengan kebun) 7.957 2.48**
(Seldom wih farm)
X7 (Sifat teknologi) 3.226 6.49**
(Characteristic of technology)
X8 (Sikap terhadap inovasi) -5.556 -0.48
(Attitude to innovation)
X9 (Motivasi petani) 14.687 2.13**
(Farmers motivation)
X10 (pendapatan) 0.03 0.01
(Income)
Constant 88.13 -3.26**
Keterangan/Note : * = beda nyata pada a = 0,01
Significantly different at a = 0,01
** = beda nyata pada a = 0,05
Significantly different at a = 0,05
sulit tetapi mereka berusaha agar dapat karena, walaupun pengambilan keputusan
menjadi baik, sehingga dengan kemam- yang menyangkut masalah-masalah
puannya yang terbatas tetap berusaha penting dalam kehidupan masyarakat
menghasilkan atau memperoleh pen- tetua-tetua adat selalu berperanan
dapatan untuk memenuhi kebutuhan misalnya dalam menyele-saikan masalah
hidupnya. Mereka hidup dan bekerja pertentangan antar warga, memberikan
untuk memenuhi keperluan sehari-hari, hukuman/sanksi kepada seseorang yang
yaitu sandang, pangan dan papan. bersalah dengan membayar denda adat,
Orientasi hidup masyarakat ditekankan memberi per-setujuan tentang program-
pada masa lampau karena segala sesuatu program pemerintah yang akan
yang dilakukan mengambil pedoman diberikan kepada masyarakat, tetapi
masa lampau, sehingga hal tersebut dalam usahatani kelapa tetua-tetua adat
mendukung usahataninya yang lebih tidak besar peranannya.
berorientasi masa sekarang dan masa Hasil penelitian diketahui bahwa
datang. masyarakat Talaud dalam berusahatani
Dalam memandang alam sebagai kelapa berpikir rasional karena hanya
tempat hidup, masyarakat Talaud lebih percaya pada penyuluh yang mengerti
memilih tunduk kepada alam dalam arti dan memahami tentang usahatani kelapa
jika terjadi bencana berupa kekeringan sedangkan tetua-tetua adat dianggap
maupun datangnya hama penyakit, tidak memahami, walaupun tetua adat
mereka akan berusaha untuk mengatasi turut berperan dalam memberikan
bencana tersebut, dengan mencari solusi dorongan moril bagi petani agar lebih
terbaik untuk mengatasi bencana rajin dan mau menerima yang disam-
tersebut. Kondisi demikian mendukung paikan oleh penyuluh.
usaha penyuluh dalam membina masya- Secara operasional para tetua adat
rakat Talaud untuk menanam kelapa. berperan dalam memberi contoh
Sesuai dengan hasil pengamatan di penanganan usahatani kelapa di Kabu-
lapangan sebagian besar masyarakat paten Kepulauan Talaud, misalnya
Talaud menilai tinggi usaha atas melaksanakan budaya gotong royong
kemampuannya sendiri dalam meng- saat panen kelapa (Budaya Ehat), yaitu
usahakan kebun kelapa, mereka tidak panen kelapa yang dilakukan secara
mau tergantung pada orang lain serempak dalam satu kampung.
walaupun mereka belum memahami
d. Jumlah tanggungan keluarga (X4)
cara berusahatani kelapa dengan benar.
Sikap demikian memberi kesan bahwa Jumlah tanggungan keluarga tidak
masyarakat Talaud mau bertanya dan berpengaruh terhadap usahatani kelapa.
dalam keadaan yang mendesak karena Hal ini dapat dijelaskan bahwa walaupun
sifat ingin tahunya mereka akan bertanya jumlah tanggungan keluarga yang besar,
pada teman yang lebih memahami. tetapi tidak seluruhnya dilibatkan dalam
usahatani kelapa karena mereka melaku-
c. Peranan tetua-tetua adat (X3) kan pekerjaan yang lain.
Dari hasil analisis data primer
Hasil uji statistik terlihat peranan tahun 2005 untuk lokasi penelitian di
tetua-tetua adat tidak berpengaruh pada Kecamatan Kabaruan rata-rata jumlah
usahatani kelapa. Hal ini disebabkan angota keluarga adalah 3 orang, dan
54 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
56 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
tersebut menjadi pusat perhatian dalam Pada Tabel 3 tampak bahwa antara
analisis korelasi. variabel bebas dan variabel terikat
Kelima variabel bebas yang mempunyai keeratan hubungan satu
mempengaruhi variabel terikat tingkat sama lainnya. Keeratan hubungan antara
pendapatan, adalah sesuai dengan hasil variable tersebut dapat dijelaskan
analisis regresi seperti pada Tabel 2. sebagai berikut ;
Berdasarkan hasil regresi tersebut
kemudian dilakukan regresi ulang yang a. Hubungan antara variabel sistem
hasilnya seperti pada Tabel 3. Hasil nilai budaya (X2) dengan variabel
analisis menunjukkan bahwa pengaruh usahatani (Y).
masing-masing variabel bebas terhadap
variabel keberhasilan usahatani semakin Suatu nilai budaya merupakan
besar, artinya ada hubungan yang suatu rangkaian konsepsi-konsepsi
semakin erat dan memungkinkan ter- abstrak yang hidup dalam alam pikiran
jadinya hubungan antar variabel bebas sebagian dari warga masyarakat,
dan variabel terikat yang diamati. mengenai apa yang harus dianggap
Lebih jelas mengenai hubungan penting dan berharga dalam hidup dan
antara variabel terikat usahatani (Y) dan apa yang harus dianggap remeh dan
variabel bebas, seperti nilai budaya (X2), tidak berharga dalam hidup. Suatu nilai
pendekatan penyu-luhan (X5), jarak budaya berfungsi sebagai pedoman dan
tempat tinggal dengan kebun (X6), sifat tata kelakuan manusia dalam hidup dan
teknologi (X7), dan motivasi (X9) pada sistem kelakuan hidup merupakan salah
Tabel 3. satu sistem tata kelakuan tertinggi
diantara yang lain.
58 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Dari hasil uji statistik diperoleh linier nyata antara variabel jarak tempat
nilai koefisien korelasi sistem nilai tinggal dengan kebun (X6) dengan
budaya dan variabel usahatani (Y), yaitu usahatani kelapa (Y). Nilai tersebut
sebesar 0,374 yang berarti lebih besar memberi arti bahwa jarak tempat tinggal
dari r (0,05;78)= 0,195, menunjukkan dengan kebun berkorelasi dengan usaha
adanya korelasi positif yang nyata antara peningkatan pendapatan usahatani
variabel nilai budaya (X2) dengan kelapa karena waktu yang dicurahkan
variabel usahatani (Y), dapat disimpul- untuk pemeliharaan tanaman kelapa
kan bahwa model sistem nilai budaya semakin banyak.
sesuai dengan kebutuhan petani.
d. Hubungan antara variabel sifat
b. Hubungan antara variabel pen- teknologi (X7) dan variabel tingkat
dekatan penyuluhan (X5) dengan pendapatan (Y).
variabel usahatani kelapa (Y)
Pada Tabel 3 terlihat bahwa
Dari hasil uji statistik diperoleh hubungan antara variabel sifat teknologi
nilai koefisien korelasi pendekatan dan variabel usahatani kelapa sebesar
penyuluhan dengan variabel usahatani 0,370, yang berarti lebih kecil dari nilai
kelapa (Y), yaitu sebesar 0,246 yang r (0,05;118) = 0,195 menunjukkan adanya
berarti lebih besar dari r (0,01:118) = korelasi linier nyata antara variabel sifat
0,195, menunjukkan adanya korelasi teknologi (X7) dengan tingkat penda-
positif yang nyata antara variabel patan (Y).
pendekatan penyuluhan (X5) dengan
variabel usahatani kelapa (Y). Dapat e. Hubungan antara variabel motivasi
disimpulkan bahwa model pendekatan petani (X9) dan tingkat pendapatan (Y)
penyuluhan yang digunakan dan
frekuensi kunjungan harus sesuai Berdasarkan uji statistik diperoleh
dengan kebutuhan petani. Hal tersebut nilai koefisien korelasi antara variabel
menunjukkan bahwa apabila metode motivasi petani (X9) dengan variabel
penyuluhan yang digunakan semakin usahatani kelapa, yaitu sebesar 0,417
sesuai dengan kebutuhan petani dan yang berarti lebih besar dari
frekuensi kunjungan PPL semakin besar, r (0,05;118)=0 ,195, menunjukkan adanya
maka semakin tinggi pula keberhasilan korelasi positif yang nyata antara
usahatani kelapa. variabel motivasi petani dengan variabel
usahatani kelapa. Hal ini berarti bahwa
c. Hubungan antara variabel jarak semakin tinggi motivasi petani maka
tempat tinggal dengan kebun (X6) semakin tinggi pula keberhasilan
dengan variabel usahatani kelapa (Y) usahatani kelapa, karena petani akan
berusaha melakukan usahatani dengan
Pada Tabel 3 terlihat bahwa baik.
hubungan antara variabel jarak tempat
tinggal dengan kebun (X6) dan variabel
usahatani kelapa (Y) sebesar 0,348, yang
berarti lebih kecil dari nilai r (0,05;118) =
0,195 menunjukkan adanya korelasi
60 Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya yang Mempengaruhi Usahatani Kelapa di Kabupaten Kepulauan Talaud