Anda di halaman 1dari 37

ESENSI

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Kuliah 1
Prepared by:
M. Mukhtasar Syamsuddin
Faculty of Philosophy
UNIVERSITAS GADJAH MADA
1
Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Pengembangan Kesarjanaan dan Profesionalisme

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn):


ü Pembelajaran tentang keindonesiaan
ü Pembelajaran manusia yang berkepribadian
Indonesia, berkebangsaan, dan cinta tanah air
ü Pembelajaran warga negara yang cerdas dan baik
(Smart and Good Citizen)

2
Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Pengembangan Kesarjanaan dan Profesionalisme
Dalam pembelajaran PKn, ditempuh langkah-langkah berikut:
1) Menelusuri konsep dan urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa;
2) Menanyakan alasan mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diperlukan;
3) Menggali sumber sejarah, sosiologis, dan politik Pendidikan Kewarganegaraan
di Indonesia;
4) Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan;
5) Mendeskripsikan esensi dan urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk masa
depan;
6) Merumuskan sifat dan makna penting Pendidikan Kewarganegaraan; dan
7) Mempraktekkan Pendidikan Kewarganegaraan.
3
Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Pengembangan Kesarjanaan dan Profesionalisme

Setelah pembelajaran ini:


ü Tumbuh sikap positif terhadap fungsi dan
peran PKn;
ü Kemampuan menjelaskan tujuan dan
fungsi PKn;
ü Kemampuan menyampaikan argumen
konseptual dan empiris.

4
Pertanyaan:
ü Siapa “Sarjana” dan “Profesional”
(1)
Konsep dan menurut dokumen resmi kenegaraan?
Urgensi PKn ü Mengapa PKn penting bagi upaya
dalam pengembangan kesarjanaan dan
Mencerdaskan
Kehidupan profesionalme?
Bangsa ü Bagaimana kontribusi PKn dalam
pengembangan kemampuan sarjana atau
profesional
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi:
“Program sarjana adalah suatu jenjang pendidikan
akademik bagi lulusan pendidikan menengah atau
(1) sederajat sehingga mampu mempraktikkan ilmu
Konsep dan pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah”.
Urgensi PKn
dalam
Mencerdaskan ü Lulusan program sarjana diharapkan menjadi
Kehidupan intelektual atau ilmuwan yang berbudaya, mampu
Bangsa memasuki dan menciptakan lapangan pekerjaan,
serta mampu mengembangkan diri menjadi
profesional.

6
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:
“Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dapat menjadi sumber penghasilan, perlu keahlian,
(1) kemahiran, atau kecakapan, memiliki standar mutu,
Konsep dan ada norma dan diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Urgensi PKn
dalam
Mencerdaskan ü Akademisi, kaum profesional, atau apapun
Kehidupan kedudukannya, dalam konteks kehidupan
Bangsa berbangsa dan bernegara, jika memenuhi
persyaratan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan, mereka berstatus
sebagai warga negara.
7
Apa itu warga negara dan siapa Warga Negara
Indonesia (WNI)?
ü Sejak perjanjian Westphalia 1648: konsep
warga negara (citizen; citoyen) dikenal dalam
(1) arti modern atau negara kebangsaan (nation-
Konsep dan state)
Urgensi PKn
dalam
ü Terkait dengan pemerintahan dan lembaga-
Mencerdaskan lembaga negara
Kehidupan ü Berarti warga, anggota (member) sebuah negara
Bangsa ü Sekelompok orang yang tinggal di wilayah
yurisdiksi (hukum) tertentu yang memiliki
kewajiban dan hak.

8
Apa itu warga negara dan siapa Warga Negara
Indonesia (WNI)?
ü Istilah "warga negara" terjemahan dari
staatsburger dan onderdaan (Belanda)
(1) ü Soetoprawiro (1996): Onderdaan tidak sama
Konsep dan dengan “warga negara”.
Urgensi PKn
dalam
ü Onderdaan adalah semi-warga negara atau
Mencerdaskan pegawai negeri (Jawa: kawula negara).
Kehidupan ü Disebabkan oleh budaya feodal, “kawula
Bangsa negara” dikenal sebagai terjemahan dari
onderdaan.

9
Apa itu warga negara dan siapa Warga Negara
Indonesia (WNI)?
ü Pasca Proklamasi 17 Agustus 1945;
“kawula negara” tidak lagi digunakan
(1)
Konsep dan dalam konteks kehidupan berbangsa dan
Urgensi PKn bernegara di Indonesia.
dalam ü ”Warga negara" dalam literatur Inggris
Mencerdaskan
Kehidupan dikenal dengan istilah "civic", "citizen"
Bangsa atau "civicus".
ü "Civics" berarti disiplin ilmu tentang
kewarganegaraan
10
Apa itu warga negara dan siapa Warga Negara
Indonesia (WNI)?
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Indonesia:
(1) “Warga negara adalah warga negara suatu negara
Konsep dan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
Urgensi PKn
dalam
undangan”.
Mencerdaskan Warga Negara Indonesia (WNI) mencakup:
Kehidupan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian
Bangsa Republik Indonesia (POLRI), petani, pedagang,
dan profesi lain serta kelompok masyarakat yang
telah memenuhi persyaratan menurut undang-
undang.
11
Pertanyaan:
ü Apa arti Pendidikan Kewarganegaraan
(1)
Konsep dan (PKn) secara etimologis?
Urgensi PKn ü Bagaimana pengertian konseptual PKn?
dalam ü Bagaimana pengertian PKn secara
Mencerdaskan
Kehidupan yuridis?
Bangsa ü Apa arti PKn secara teoritis?

12
Secara Etimologis;
Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata:
"pendidikan" dan "kewarganegaraan”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


(1)
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1):
Konsep dan
“Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk
Urgensi PKn
menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
dalam
peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk
Mencerdaskan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penguasaan diri,
Kehidupan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
Bangsa
dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara’.

13
Secara konseptual:
Istilah “kewarganegaraan” terkait dengan istilah “warga
negara” dan “pendidikan kewarganegaraan”.
Dalam literatur Inggris: citizen, citizenship dan citizenship
education.
(1) Apa hubungan ketiga istilah tersebut?
Konsep dan John J. Cogan, & Ray Derricott dalam buku Citizenship for
Urgensi PKn the 21st Century: An International Perspective on
dalam Education (1998);
Mencerdaskan “A citizen was defined as a ‘constituent member of society’.
Kehidupan Citizenship on the other hand, was said to be a set of
Bangsa characteristics of being a citizen’. And finally, citizenship
education the underlying focal point of a study, was defined as
‘the contribution of education to the development of those
characteristics of a citizen’. “

14
Secara yuridis:

UU RI No. 12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2:


Kewarganegaraan adalah segala hal yang berhubungan
(1) dengan warga negara.
Konsep dan
Urgensi PKn UU RI No. 20 tahun 2003, Penjelasan Pasal (37):
dalam Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
Mencerdaskan
membentuk peserta didik menjadi manusia yang
Kehidupan
Bangsa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

15
Secara teoritis:

M. Nu'man Somantri (2001):


“Pendidikan Kewarganegaraan merupakan program
(1) pendidikan berbasis demokrasi politik yang diperluas
Konsep dan dengan sumber-sumber pengetahuan lain, dampak
Urgensi PKn positif pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua
dalam yang semuanya diolah untuk melatih siswa berpikir
Mencerdaskan
kritis, analitis, berperilaku dan bertindak secara
Kehidupan
Bangsa demokratis dalam mempersiapkan kehidupan
demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945”.

16
Apa urgensi atau arti penting PKn?
ü Umumnya membentuk warga negara yang
cerdas dan baik (smart and good citizen).
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
(1) Sisdiknas Pasal 37
Konsep dan Ayat (1):
Urgensi PKn “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib
dalam memuat ... pendidikan kewarganegaraan.
Mencerdaskan
Ayat (2):
Kehidupan
Bangsa Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat ...
pendidikan kewarganegaraan.

17
Apa urgensi atau arti penting PKn?
UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
ü Nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai
mata kuliah wajib.
(1) ü Mata kuliah kewarganegaraan adalah
Konsep dan pendidikan yang mencakup Pancasila,
Urgensi PKn Undang-Undang Dasar Negara Republik
dalam Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Mencerdaskan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika
Kehidupan
Bangsa untuk membentuk mahasiswa menjadi warga
negara yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air.

18
PKn di negara lain:
Hasil penelusuran Udin S. Winataputra (2006) dan diperkaya oleh
Sapriya (2013), menunjukkan beberapa istilah pendidikan
kewarganegaraan di negara-negara lain.
v Pendidikan Kewarganegaraan (Indonesia)
v Civics, Civic Education (USA)
(1) v Citizenship Education (UK)
v Ta’limatul Muwwatanah, Tarbiyatul Watoniyah (Timur Tengah)
Konsep dan v Educacion Civicas (Mexico)
Urgensi PKn v Sachunterricht (Jerman)
dalam v Civics, Social Studies (Australia)
Mencerdaskan v Social Studies (USA, New Zealand)
Kehidupan v Life Orientation (Afrika Selatan)
v People and Society (Hongaria)
Bangsa v Civics and Moral Education (Singapore)
v Obscesvovedinie (Rusia)
v Pendidikan Sivik (Malaysia)
v Fuqarolik Jamiyati (Uzbekistan)
v Grajdanskiy Obrazavanie (Russian-Uzbekistan)
19
Pertanyaan:

ü Mengapa Indonesia perlu PKn?


ü Apa dampaknya bagi pembelajar PKn?
(2) ü Sejak kapan PKn di Indonesia? Sejak Indonesia
Alasan merdeka atau sebelum proklamasi
mengapa PKn kemerdekaan?
diperlukan ü Benarkah PKn Indonesia adalah hasil
mencontoh PKn negara lain?
ü Adakah model PKn yang asli Indonesia?
ü Bagaimana model yang dapat dikembangkan?

20
Sumber Historis
Secara substansial, PKn sudah ada sebelum Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
ü Hari Kebangkitan Nasional dalam sejarah Boedi Oetomo
(3)
tahun 1908
Sumber ü Upaya melepaskan diri dari penjajahan oleh organisasi-
historis, organisasi pergerakan kebangsaan lain seperti Syarikat
sosiologis, Islam, Muhammadiyah, Indische Party, PSII, PKI, NU,
dan politis dan organisasi lain-lain
ü Ikrar sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan
PKn
berbahasa Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928
di Indonesia ü Upaya membangun bangsa dan cita-cita merdeka dalam
berbagai pergerakan pada 1930-an

21
Sumber Historis
Periode pasca kemerdekaan 17 Agustus 1945

(3)
ü Upaya menjaga dan mempertahankan
kemerdekaan
Sumber
historis, ü Upaya mengisi kemerdekaan hakiki yang
sosiologis, belum selesai.
dan politis
PKn
di Indonesia

22
Sumber Sosiologis
PKn dilakukan pada tataran sosial dan kultural
ü Para pemimpin mengajak mencintai tanah air
(3) dan bangsa Indonesia.
Sumber ü Pidato-pidato dan ceramah-ceramah yang
historis, dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai di
sosiologis, pondok pesantren
dan politis ü PKn dalam dimensi sosiologis sangat diperlukan
PKn oleh masyarakat untuk menjaga, memelihara,
di Indonesia dan mempertahankan eksistensi negara-bangsa.

23
Sumber Sosiologis
ü PKn pasca kemerdekaan tahun 1945 belum dilaksanakan
di sekolah-sekolah
ü Terbit buku Civics pertama berjudul Manusia dan
(3) Masjarakat Baru Indonesia (Civics) oleh Mr. Soepardo, Mr.
M. Hoetaoeroek, Soeroyo Warsid, Soemardjo, Chalid
Sumber Rasjidi, Soekarno, dan Mr. J.C.T. Simorangkir.
historis, ü Pada cetakan kedua, Menteri Pendidikan, Pengadjaran
sosiologis, dan Kebudajaan, Prijono (1960): “setelah keluarnya dekrit
dan politis Presiden kembali kepada UUD 1945 sudah sewajarnya
PKn dilakukan pembaharuan pendidikan nasional.
di Indonesia ü Menurut Prijono, buku Manusia dan Masjarakat Baru
Indonesia identik dengan istilah “Staatsburgerkunde”
(Jerman), “Civics” (Inggris), atau “Kewarganegaraan”
(Indonesia).
24
Sumber Politis
ü Awal Orde Baru sekolah menggunakan Kurikulum 1968.
ü Pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara.
ü Pengenalan materi dan metode pembelajaran baru
Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila
(3)
ü Dalam Kurikulum 1968 untuk jenjang SMA, Pendidikan
Sumber Kewargaan Negara termasuk dalam kelompok pembina
historis, Jiwa Pancasila bersama Pendidikan Agama, bahasa
sosiologis, Indonesia dan Pendidikan Olah Raga.
dan politis ü Kewargaan Negara di SMA berintikan:
(1) Pancasila dan UUD 1945;
PKn
(2) Ketetapan-ketetapan MPRS 1966 dan selanjutnya; dan
di Indonesia (3) Pengetahuan umum tentang PBB.

25
Sumber Politis
ü Pembelajaran menggunakan pendekatan korelasi
ü Kurikulum Sekolah tahun l968 menjadi
Kurikulum Sekolah Tahun 1975.
ü Nama mata pelajaran menjadi Pendidikan Moral
(3) Pancasila
Sumber ü Pancasila dan UUD 1945 berdiri sendiri dengan
historis, nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
sosiologis, ü Gabungan mata pelajaran Sejarah, Ilmu Bumi
dan politis dan Ekonomi menjadi mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (lPS).
PKn
di Indonesia

26
Sumber Politis
ü PMP secara konstitusional dikenal dalam TAP
(3) MPR No. lV/MPR/1973 tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara dan Ketetapan MPR No.
Sumber II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan
historis, Pengamalan Paneasila (P4).
sosiologis, ü TAP MPR No. II/ MPR/1978 merupakan
dan politis penuntun dan pegangan hidup bagi sikap dan
PKn tingkah laku setiap manusia Indonesia
ü TAP MPR No. II/MPR/1978 menjadi sumber,
di Indonesia tempat berpijak, isi, dan evaluasi PMP.

27
Sumber Politis
ü PMP ditujukan untuk membentuk
manusia Pancasilais.
ü Sesuai dengan Ketetapan MPR, P4
(3) bertujuan membentuk Manusia Indonesia
Sumber Pancasilais.
historis, ü Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
sosiologis, (Depdikbud) mengeluarkan Penjelasan
dan politis
PKn
Ringkas tentang Pendidikan Moral
di Indonesia Pancasila (1982)

28
Sumber Politis
Kurikulum sekolah menjadi Kurikulum 1994
PMP menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) berdasarkan Undang-
(3) Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989
Sumber tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ayat 2:
historis, Isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang
sosiologis, pendidikan wajib memuat: (1) Pendidikan
dan politis Pancasila; (2) Pendidikan agama; dan (3)
PKn Pendidikan Kewarganegaraan
di Indonesia Nama mata pelajaran mengalami perubahan; dari
PKn (2006) menjadi mata pelajaran PPKn (2013).

29
ü Dinamika dan tantangan PKn di Indonesia sangat tinggi.
ü Periodisasi perjalanan sejarah tentang praktik kenegaraan/
pemerintahan Republik Indonesia (RI) menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia menunjukkan:
(1) Periode I (1945-1949);
(2) Periode II (1949-1950);
4) (3) Periode III (1950-1959);
(4) Periode IV (1959-1966);
Argumen (5) Periode V (1966-1998);
Dinamika (6) Periode VI (1998-Sekarang).
dan ü Aristoteles (1995):
Tantangan “...different constitutions require different types of good citizen...
PKn because there are different sorts of civic function.”
PKn juga tergantung tuntutan perkembangan zaman, kondisi
masyarakat, perubahan dalam perkembangan IPTEK, dan era
globalisasi bidang teknologi informasi

30
ü Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan
memperingati 100 Tahun Indonesia merdeka
5) ü Bonus demografi (demographic bonus) sebagai
Esensi dan modal Indonesia tahun 2045
Urgensi
PKn untuk ü 2030-2045an usia produktif (15-64 tahun) yang
di masa berlimpah.
depan

31
ü Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada
urutan 16 besar dan pada tahun 2030,
ekonomi Indonesia akan berada pada urutan 7
besar dunia.
5) ü Jumlah konsumen sebanyak 45 juta dan
jumlah penduduk produktif sebanyak 53%.
Esensi dan ü Pada tahun 2030, jumlah konsumen akan
Urgensi meningkat menjadi 135 juta dan jumlah
PKn untuk penduduk produktif akan meningkat menjadi
di masa 71%.
depan ü Masa depan PKn sangat dipengaruhi oleh
konstitusi yang berlaku dan pelaksanaannya

32
ü Secara etimologis, “Pendidikan” dalam PKn adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya, sedangkan “kewarganegaraan” adalah
6) segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
Rangkuman negara.
ü Secara yuridis, PKn dimaksudkan membentuk
sifat dan manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
makna tanah air.
penting ü Secara terminologis, PKn adalah program
PKn pendidikan yang berintikan demokrasi politik,
diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
lainnya: pengaruh-pengaruh positif dari
pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua.
33
ü PKn melatih berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
6) ü Negara menyelenggarakan PKn karena
Rangkuman setiap generasi adalah orang baru yang
sifat dan diharapkan mampu mengembangkan diri
makna sebagai warga negara yang memiliki watak
atau karakter yang baik dan cerdas (smart
penting and good citizen).
PKn

34
ü Secara historis, PKn awalnya diselenggarakan
organisasi-organisasi pergerakan
ü Secara sosiologis, PKn dilakukan pada tataraan
sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat
ü Secara politis, PKn lahir karena tuntutan konstitusi
atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah
6) yang berkuasa sesuai dengan masanya
Rangkuman ü PKn menghadapi dinamika perubahan dalam
sifat dan sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta
makna tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
ü PKn di masa depan sangat ditentukan oleh cara
penting pandang bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi
PKn negara, dan tuntutan dinamika perkembangan
bangsa.

35
Proyek PKn 1
Ø Bentuklah kelompok yang terdiri 5-7 orang

Ø Identifikasi sebuah masalah bangsa yang dapat


7) diantisipasi melalui PKn
Mempraktek Ø Kumpulkan data dan informasi untuk
kan PKn mendeskripsikan masalah lebih lanjut

Ø Kemukakan program PKn seperti apa yang


dapat dilakukan guna mengantisipasi masalah

Ø Susunlah bentuk program secara tertulis.

36
THANK YOU

37

Anda mungkin juga menyukai