Anda di halaman 1dari 8

PPT PENDIDIKAN PANCASILA

NEGARA DAN AGAMA DALAM IDEOLOGI PANCASILA

Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Eddison , M.Si

Oleh Kelompok : 10

1. Rahmat Hidayat (2005136321)


2. Redho Suryanas (2005112799)
3. Rizal Noor (2005136317)
Peta Konsep

NEGARA DAN AGAMA DALAM


IDEOLOGI PANCASILA

B. Hubungan C. Hubungan
A. Konsep Dasar
Negara Dan Agama Dengan
Tentang Negara
Agama Pancasila
A.Konsep Dasar
Tentang Negara

1. Pengertian Negara 2.Tujuan negaran


Istilah negara merupakan terjemahan dari
sebagai sebuah organisasi kekuasaan
beberapa kata asing (Inggris Belanda dan
Jepang,Jerman dan Prancis). secara
dari kumpulan orang-orang yang
terminologi negara diartikan sebagai mendiami nya negara harus memiliki
organisasi tertinggi Diantara Satu tujuan yang disepakati bersama
kelompok masyarakat yang memiliki tujuan sebuah negara dapat
cita-cita untuk bersatu hidup di dalam bermacam-macam antaranya;
suatu kawasan dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat pengertian 1. bertujuan untuk memperluas
Ini mengandung nilai konstitutif yang kekuasaan
pada galibnya dimiliki oleh suatu negara
2. bertujuan menyelenggarakan
berdaulat masyarakat rakyat wilayah dan
pemerintahan yang berdaulat lebih lanjut ketertiban hukum
dari pengertian diatas negara identik 3. bertujuan untuk mencapai
dengan hak dan wewenang.
kesejahteraan umum.
3.Unsur-Unsur Negara

Suatu negara harus memiliki 3 unsur penting yaitu rakyat, wilayah dan
pemerintah. ketiga unsur ini oleh Mahfud M.D. disebut sebagai unsur
konstitutif. Tiga unsur ini di perlu ditunjang dengan unsur lainnya
seperti adanya konstitusi dan pengakuan dunia internasional yang oleh
Mahfud disebut dengan unsur deklaratif.

Rakyat

Unsur
Konstitutif
Pemerintah Wilayah

Pengakuan dari
Unsur Deklaratif negara lain
B. Hubungan Negara Dan Agama
Hubungan negara dan agama merupakan diskurus
eksistensial. Diskursus yang eksistensial dikarenakan perdebatan
serta kajian ilmiah perihal hubungan tersebut selalu hadir hingga
kini. Hubungan antara agama dan negara menimbulkan
perdebatan yang terus berkelanjutan dikalangan para ahli. Pada
hakekatnya Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama
sebagai penjelmaan sifat kodrati manusia sebagai mahluk individu
dan makhluk sosial oleh karena itu sifat dasar kodrat manusia
tersebut merupakan sifat dasar negara pula sehingga negara
sebagai manifestasi kodrat manusia secara horizontal dalam
hubungan manusia dengan manusia lain untuk mencapai tujuan
bersama.

Beberapa konsep hubungan agama dan negara menurut


(Magnis Suseno)

1) Negara sekularistik adalah 2) Negara agama adalah negara yang


negara yang menolak kehadiran diatur dan diselenggarakan menurut
agama-agama dalam ruang hukum agama. Tetapi karena semua
publik. Agama-agama dipandang agama mempunyai pandangan yang
tidak berbeda dari perkumpulan berbeda tentang bagaimana negara
dan organisasi swasta lain yang harus dijalankan, negara agama
dibentuk oleh para warga dengan sendirinya selalu merupakan
masyarakat atas inisiatif pribadi negara yang dikuasai oleh salah satu
C. Hubungan Negara dan
Pancasila

Hubungan antara agama dengan pancasila adalah hubungan yang sangat


menguatkan. Bukan hubungan saling bertentangan. Konsep pancasila
digali dari nilai-nilai yang luhur, pancasila dapat dipahami dalam tiga
tataran yakni nilai filosofis, nilai instrumentalia, dan nilai pragmatis.
Sebagai nilai instrumental misalnya, pancasila merupakan sumber segala
simber hukum yang berlaku dalam negara hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia (moeldoko).
bunyi sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti pancasila
menyakralkan agama. Tidak hanya islam namun Kristen, katolik, konghucu,
hindu dan buda sebagai agama yang resmi pada saat itu.Didalam
perubahan sila pertama inilah letak keselarasan pancasila dengan agama.
Dengan adanya sikap toleransi antar sesama warga dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Kita tentunya sebagai warga negara
Indonesia memiliki sikap teloransi antar umat beragama. Pada tanggal 1
Juni 1945 Ir Soekarno mengatakan bahwa “prinsip ketuhanan! Bukan
bangsa yang ber-Tuhan namun masing masing warga Indonesia yang
bertuhan. Yang Kristen menurut petunjuk Isa Al Masih, yang islam menurut
petunjuk Nabi Muhammad SAW, yang budha menurut kitab kitab yang ada.
Hendaknya orang orang dapat menyembah Tuhannya dengan leluasa.
Hal ini relevan dengan ayat (1) dan (2) pasal 29 UUD 1945 Tentang
Kebebasan Beragama. Pasal 29
1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaanya itu.
Sekian ,
Terimakasih
🙏

Anda mungkin juga menyukai