Anda di halaman 1dari 8

Peranan pancasila dalam memahami arti dan pentingnya

pembukaan UUD 1945

Pendidikan pancasila

Pendidikan pancasila dan


kewarganegaraan

Dosen pengampu: Drs.Ahmad


Eddison
• Risky Aris
• Emia Kezia • Vina Dwi Nanda.S
Aginta Amanda • 2005111062
Br.Karo • 2005112811
Karo
• 2005136389
1. Hubungan Pancasila dengan
Proklamasi Kemerdekaan RI
Pada hakikatnya Proklamasi 17 Agustus 1945 bukanlah merupakan tujuan semata-mata, melainkan merupakan
suatu sarana, isi, dan arti yang pada pokonya memuat 2 hal sebagai berikut:
a. Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, baik pada dirinya sendiri maupun terhadap dunia luar,
b. Tindakan-tindakan yang segera harus diselenggarakan berhubung dengan pernyataan kemerdekaan itu
(kaealan, 1993: 62)
Setelah proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945, kemudian keesokan harinya yaitu 18 Agustus 1945,
disusun suatu naskah UUD yang didalamnya memuat pembukaan. Di dalam pembukaan UUD 1945 tepatnya
pada alinea ke-3 terdapat pernyataan kemerdekaan yang dinyatakan oleh indonesia,maka dapat ditentukan
letakdan sifat hubungan antara proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan pembukaan UUD 1945
sebagai berikut :
a. Disebutkan kembali pernyataan kemerdekaan dalam bagian ketiga pembukaan menunjukkan bagian
antara proklamasi dengan pembukaaan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
b. Ditetapkannya pembukaan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama ditetapkannya UUD, presiden dan wakil
presiden merupakan realisasi bagian kedua proklamasi.
c. Pembukaan hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci dari adanya cita-cita luhur
yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya kemerdekaan dalam bentuk negara indonesia merdeka,
berdaulat, bersatu, adil, dan makmur dengan berdasarkan asas kerohanian pancasila.
d. Dengan demikian, sifat hubungan antara pembukaan dan proklamasi,yaitu: memberikan penjelasan
terhadap dilaksanakannya proklamasi pada 17 Agustus 1945 (kaelan,1993: 62-64).
2. Hubungan pancasila Dengan pmbukaan UUD 1945

Menurut Notonegoro
Unsur mutlak staatsfundamental

Dari segi terjadinya


• Ditentukan oleh pembentuk negara
• Terjelma dalam bentuk pernyataan lahir sebagai kehendak
pembentuk negara mengenai dasar-dasar negara yang dibentuk

• Memuat ketentuan diadakannya UUD negara


Dari segi isinya memuat dasar-dasar negara yang dibentuk
• Asas kerohanian negara
• Asas politik negara
• Tujuan negara
Pembukaan UUD 1945memenuhi syarat sebagai staas
fundamental norm

Dari segi terjadinya:


• Ditentukan oleh PPKI sebagai bentuk
negara
Berdasarkan • Dalam alinea 3 dinyatakan “maka rakyat
paradigma indonesia menyatakan dengan ini
tersebut,maka kemerdekaanya”
pembukaan UUD 1945
memenuhi syarat Dari segi isinya memuat dasar-dasar negara
mutlak yang dibentuk asas kerohanian negara yaitu
staasfundamentalnorm, pancasila pada ainea 4, “denganberdasarkan
yang tergambar dalam kepada Ketuhananan”
skema berikut ini: • Asas politik negara yaitu kedaulatan
rakyat, alinea 2 dan 4
• Tujuan negara pada alinea 4
• Ketentuan didalamnya UUD , alinea 4
“dalam suatu UUD negara indonesia”
3.Implementasi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan

a.Bidang politik
b. Bidang ekonomi
1. Sektor suprastruktur politik
Suprastuktur politik adalah semua lembaga- Nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara
lembaga pemerintahan seperti: legislatif, dalam bidang ekonomi mengidealisasikan
eksekutif, yudikatif, dan lembaga terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh
pemerintahan lainnya baik di pusat maupun rakyat indonesia . Oleh karena itu,
daerah. kebijakanekonomi nasional harus bertumpu
kepada asas-asas keselarasan,keserasian,
2. Sektor masyarakat dan keseimbangan peran perseorangan,
Nila-nilai pancasila akan menuntun perusahaan swasta, badan milik usaha
masyarakat ke pusat inti kesadaran akan negara,dalam implementasi
pentingnya harmoni dalam kontinum antara
sadar terhadap hak asasinya di satu sisi dan
kesadaran terhadap kewajiban asasinya.
c. Bidang sosial budaya d.Bidang hankam

Nilai-nilai instrumental Bela negara dapat didefinisikan


Pancasila dalam memperkokoh sebagai segala sikap dan perilaku
keutuhan atau integrasi nasional warga negara yang dijiwai oleh
sejalan dengan pandangan ahli kecintaannya kepada tanah air dan
sosiologi dan antropologi yakni bangsa dalam menjaga
Selo Soemardjan dalam Oesman kelangsungan hidup bangsa dan
dan Alfian (1993: 172) bahwa negara berdasarkan pancasila guna
kebudayaa suatu masyarakat mewujudkan tujuan nasional. Wujud
dapat berkembang mungkin keikutsertaan warga negara dalam
perkembangannya berjalan bela negara dalam keadaan damai
lambat, seperti terjadi dalam banyak bentuknya, aplikasi jiwa
masyarakat pedesaan yang pengabdian sesuai profesi pun
kurang sarana untuk termasuk bela negara.
berkomunikasi dan berinteraksi
dengan masyarakat lain.

Anda mungkin juga menyukai